• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1156 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT

SITI NIAH

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar membaca Surah An-Nasr melalui metode reading aloud dan card sort pada siswa kelas III SD Negeri 3 Muara Dadahup

Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri 3 Muara Dadahup dengan jumlah siswa 6 siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, pengumpulan data melalui observasi, tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktifitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode reading aloud dan card sort dapat meningkatkan hasil belajar membaca surah An-nasr pada siswa Kelas III SD Negeri 3 Muara Dadahup. Aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II dterdapat peningkatan: hasil belajar siswa pada siklus I mendapat skor 57,1 naik menjadi 73,3 pada siklus II. Sedangkan aktivitas guru dan murid pada siklus I mendapat skor cukup (3,09) meningkat pada siklus II skor cukup (3,8) PENDAHULUAN

Fungsi pendidikan bagi guru paling utama adalah memimpin anak- anak membawa kearah tujuan yang jelas. guru sebagai orangtua juga harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak-anak. Anak mendapat rasa keamanan dengan adanya model atau suri tauladan bagi anak. Anak dapat mendapatkan rasa keamanan dengan adanya model dan rela menerima petunjuk teguran bahkan hukuman.Guru merupakan pihak yang paling sering

dituding sebagai orang yang paling

bertangungjawab terhadap kualitas pendidikan. Tudingan seperti itu tidak sepenuhnya benar, mengingat masih banyak sekali komponen pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun, guru merupakan komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, banyak pihak menaruh harapan besar terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

(2)

1157 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Pendidikan sekolah juga merupakan pendidikan yang diselenggarakan melalui prasarana yang dilembagakan. Lembaga pendidikan sekolah merupakan tempat menuntut ilmu yang kedua setelah keluarga. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Oleh karena itulah guru yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan dalam arti memberi bimbingan dan pembelajaran kepada siswa. Pembelajaran PAI di SDN 3 Muara Dadahup utamanya siswa kelas III ternyata tidak mudah.Adanya anggapan bahwa PAI hanyalah pelajaran yang sekedarnya dibaca dan tidak harus diamalkan dan di pahami.Hal ini membuat siswa menjadi statis dan kurang berprestasi. Hal ini jika dibicarakan akan berlarut-larut tentunya akan sangat membahayakan akhlaq dan aqidah generasi muda.

Pengaruh yang saat ini bisa kita lihat dari permasalahan ini adanya penurunan kesadaran beribadah peserta didik dalam kehidupan sehari- hari.Jika melihat permasalahan diatas penulis sebagai guru berasumsi bahwa untuk menarik minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI adalah dengan menciptakan suasana senang dalam pembelajaran PAI, menciptakan suasana tenang tersebut adalah dengan guru memilih metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu pemilihan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang paham, dan akhirnya menurunkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan dapat menentukan hasil belajar.

Disini kemampuan guru dalam menyampaikan atau mentransformasikan bidang studi yang baik, merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi karena hal ini mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Untuk menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru sangat dituntut untuk terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya.Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai berbagai metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kelemahan-kelemahannya. Selama ini guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas masih merupaka figure sentral dan pengendali dari seluruh kegiatan belajar. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru mengajar masih secara konvesional, dengan sistem ceramah sehingga siswa diberi materi secara penuh. Dari 6 orang siswa kelas III di SDN 3 Muara Dadahup yang mampu membaca dengan baik hanya 30% dari jumlah siswa yang ada. Akibatnya prestasi belajar siswa.Sehingga diperlukan metode yang tepat.

(3)

1158 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya metode ceramah, demonstrasi, pemberian tugas, tanya jawab dan sebagainya.

Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga pengalamannya disenangi bagi peserta didik. Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata pelajaran PAI, guru dapat memilih metode reading aloud dalam pembelajaran ini materi yang dapat diterapkan dan dipraktekkan seperti membaca dan menghafal Al-Qur’an. Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa, atas materi termasuk dalam pembelajaran PAI yang di pelajarinya adalah melalui keterlibatan langsung atau pengalaman belajar haruslah di lakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain (Surawan : 2020).

Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak sekedar mengamati, tetapi ia harus menghayati keterlibatan langsung dalam perbuatan tanggung jawab terhadap hasilnya.

Berdasarkan keterangan diatas proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila peserta didik dapat membaca apa yang dipelajarinya.

Dengan demikian pembelajaran dengan metode reading aloud dan card sort merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengetahui secara langsung bagaimana siswa dalam membaca Al-Qur’an.

Berhubungan dengan hal itu, kami akan mengadakan penelitian dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Reading Aloud Dan Card Sort Siswa Kelas III SDN 3 Muara dadahup Tahun Ajaran 2021/2022.

METODE

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yakni peneliti menganalisa data-data kualitatif dengan tujuan mengji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian mengiterprestasikan hasil analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan

B. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

(4)

1159 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6). Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif.Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data- data.Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar PAI kelas III dalam pembelajaran di SDN 3 Muara Dadahup secara mendalam dan komprehensif.Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan belajar.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 3 Muara Dadahup Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SDN 3 Muara Dadahup dengan jumlah siswa 6 orang 4 laki-laki dan 2 perempuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu catatan observasi, jurnal harian dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian (pra tindakan) sampai siklus terakhir bersama mitra kolaborasi.

Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui aktifitas guru dalam pembelajaran, peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan manajemen kelas. Jurnal harian dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan metode reading aloud dan card sort.Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran PAI.

F. Teknik Analisis

Data dianalisis bersama mitra kolaborasi sejak penelitian dimulai, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

1. Data Kuantitatif

Menurut Arikunto (1991:178) data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes yang berupa angka-angka atau skor. berdasarkan hasil tes siswa dapat diakukan analisis ketercapaiannya. Untuk mengetahui persentase ketercapaian siswa digunakan rumus Ali (dalam Yuiani, 2007:30) sebagai berikut:

𝐹

𝑁𝑋 100% = 𝑃 Dimana :

P = Persentase ketercapaian

(5)

1160 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

F = Total skor yang dicapai N = Total skor maksimum

Kriteria ketuntasan diperoleh apabila skor yang diraih siswa sudah mencapai 65 % dengan ketuntasan minimal.

2. Data Kualitatif

Menurut Arikunto (1991:177) data kualitatif biasanya merupakan data yang tidak dalam bentuk angka-angka seperti hasil observasi/pengamatan, wawancara, data yang diperoleh dari angket dan dokumentasi gambar.

Dalam penelitian ini teknik observasi yang digunakan mengacu pada model analisis dari Milles dan Huberman (dalam Yuiani, 2007:45) yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu:

1) Mereduksi data merupakan kegiatan menyederhanakan data observasi melalui ringkasan dari data yang sudah muncul.

2) Menyajikan data dilakukan dengan cara menyusun hasil reduksi berupa sekumpulan informasi secara naratif, sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan. Selanjutnya data yang sudah disajikan ditafsirkan dan dievaluasi untuk membuat rencana tindakan penelitian siklus selanjutnya apabila tindakan yang dilakukan belum memenuhi kriteria ketercapaian keberhasilan.

3) Menarik kesimpulan adalah memberi kesimpulan terhaadap penafsiran dan evaluasi.

G. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian ini dirancang untuk memperoleh gambaran tentang efektifitas penggunaan metode reading aloud dan card sort dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca surah Al-‘Nasr

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart yaitu siklus spiral yang terdiri dari empat komponen, meliputi rencana tindakan, implemenasi tindakan, observasi dan refleki. Secara umum alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai berikut:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan setting SDN 3 Muara Dadahupini, pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya

2. Pelaksanaan (Tindakan) meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar menggunakan metode reading aloud dan card sort.

(6)

1161 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi aktifitas guru dalam pembelajaran dan peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan penelitian dilakukan secara kolaboratif antara guru Agama dengan guru kelas, yang membantu pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga kegiatan penelitian ini dapat terkontrol untuk menjaga validitas hasil penelitian.

HASIL PENELITIAN A. Hasil

1. Hasil Data Siklus I

Data yang dibuat pada siklus I terdiri atas (1) data situasi belajar mengajar, (2) data hasil belajar, (3) data refleksi. Ketiga data tersebut dipaparkan sebagai berikut:

a. Data Situasi Belajar Siklus I

Data situasi belajar mengajar adalah data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas dan situasi pembelajaran dikelas saat kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Data ini dikumpulkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh rekan sejawat yang sudah ditentukan.

Data tersebut tersaji dalam tabel berikut ini:

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada kedua tabel diatas, pengamat 1 memberi skor kurang (2,8) dan pengamat 2 memberi skor kurang (2,3) pada aspek aktivitas guru, untuk aspek aktifitas siswa, skor kurang (2,8) untuk aspek pengelolaan waktu skor baik (4) sedang aspek pengamatan kelas skor cukup (3). Pengamat II memberi skor kurang (2,3) pada aspek aktivitas guru, untuk aspek aktifitas siswa, skor kurang (2,8) untuk aspek pengelolaan waktu skor baik (4) sedang aspek pengamatan kelas skor cukup (3). Jadi, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut adalah untuk aspek aktivitas guru skor rata-rata 2,5 atau kualifikasi kurang, aspek aktifitas siswa skor rata-rata 2,8 atau kualifikasi kurang, aspek pengelolaan waktu skor rata-rata 4 atau kualifikasi baik, dan aspek pengamatan suasana kelas skor rata-rata 3 atau kualifikasi cukup. Dengan hasil pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi cukup (3,1) belum mencapai kualifikasi yang diharapkan.

b. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperoleh dari penilaian praktek membaca surah An-nasr dan penilaian card sort setelah pembelajaran

(7)

1162 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

dilaksanakan. Aspek penilaiannnya tidak berbeda dengan pratindatakan. Data tersebut sebagai berikut:

kemampuan siswa dalam praktek membaca surah An-Nasr hanya mencapai skor 60 (kualifikasi cukup). Skor rata-rata ini diperileh dari tiga aspek yang diujikan, yaitu (1) kefasihan, (2) tajwid, (3) mahraj. Skor rata-rata per aspek adalah sebagai berikut:

1) Dari 6 siswa yang fasih membaca diperoleh skor rata-rata 60 atau kualifikasi baik.

2) Dari 6 siswa yang membaca dengan tajwid diperoleh skor rata-rata 60 atau kualifikasi baik.

3) Dari 6 siswa yang membaca dengan mahraj diperoleh skor rata-rata 60 atau kualifikasi baik.

Tabel diatas menunjukkan skor rata-rata 50 dengan rincaian sebagai berikut:

1) Dari 6 siswa ada 6 siswa yang dapat skor 50 masuk kategori 40%≤

59,9% cukup.

c. Data Refleksi

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus I selesai, kemudian diadakan refleksi. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti dan pengamat berdiskusi untuk membahas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan pada hasil observasi dan rublik penilaian. Hasil diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada penelitian tindakan kelas siklus I pembelajaran metode reading aloud dan sort card diterapkan secara optimal.

Kesimpulan diatas berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan yang menunjukkan bahwa aspek-aspek yang diamati dua aspek kriteria sangat kurang, dan satu aspek lagi cukup. Oleh karena itu, pada siklus II diharapkan pembelajaran dengan pembelajaran metode reading aloud dan sort cardlebih optimal.

2. Data Situasi Belajar Siklus II

Data situasi belajar mengajar adalah data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas dan situasi pembelajaran dikelas saat kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Data ini dikumpulkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh rekan sejawat yang sudah ditentukan.

Data tersebut tersaji dalam tabel berikut ini.

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada kedua tabel diatas, pengamat I memberi skor cukup (3,7) pada aspek aktivitas guru, untuk aspek aktifitas siswa, skor cukup (3,5) untuk aspek pengelolaan waktu skor baik (4) sedang aspek pengamatan kelas skor cukup (4). Pengamat II memberi skor cukup (3,7) pada aspek aktivitas guru, untuk aspek aktifitas siswa,

(8)

1163 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

skor cukup (3,5) untuk aspek pengelolaan waktu skor baik (4) sedang aspek pengamatan kelas skor cukup (3). Jadi, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut adalah untuk aspek aktivitas guru skor rata-rata 3,7 atau kualifikasi cukup,. Dengan hasil pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi cukup (3,8) belum mencapai kualifikasi yang diharapkan.

a. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperoleh dari penilaian praktek membaca surah Al-Asr dan penilaian card sort setelah pembelajaran dilaksanakan.

Aspek penilaiannnya tidak berbeda dengan pratindatakan. Data tersebut sebagai berikut:

Tabel 1 Data Hasil Tes Praktek Siklus II

Siswa Kelas III SDN 3 Muara Dadahup Tahun Ajaran 2021/2022 No Kode Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Rata-rata Kefasihan Tajwid Mahraj

1. AD 70 70 70 70

2. SR 60 80 70 70

3. TN 70 70 60 67

4. DPR 80 80 80 80

5. PP 80 80 80 80

6. ANA 80 90 80 83

Jumlah peraspek 440 470 440 450

Rata-rata peraspek

73,3 78,3 73,3 75

Rata-rata skor siswa 75

Tabel. 1 diatas menunjukkan kemampuan siswa dalam praktek membaca surah An-nasr mencapai skor 73,3 (kualifikasi baik). Skor rata-rata ini diperoleh dari tiga aspek yang diujikan, yaitu (1) kefasihan, (2) tajwid, (3) mahraj. Skor rata-rata per aspek adalah sebagai berikut:

1) Dari 6 siswa yang fasih membaca diperoleh skor rata-rata 73,3 atau kualifikasi baik.

2) Dari 6 siswa yang membaca dengan tajwid diperoleh skor rata-rata 78 atau kualifikasi baik.

3) Dari 6 siswa yang membaca dengan mahraj diperoleh skor rata-rata 73,3 atau kualifikasi baik.

Tabel 2 Data Hasil Tes Card Sort Siklus II

Siswa Kelas III SDN 3 Muara dadahup Tahun Ajaran 2021/2022 No Kode Nama Siswa Skor Skor Max Persentase

(9)

1164 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

1 AD 70 100 60%

2 SR 80 100 60%

3 TN 60 100 60%

4 DPR 70 100 60%

5 PP 80 100 80%

6 ANA 80 100 80%

Jumlah skor 440 1200

Rata-rata skor 73,3

Tabel diatas menunjukkan bahwa data hasil tes card sort menujukkan:

1) Dari 6 siswa ada 1 siswa yang dapat skor 60 masuk kategori 60%

≤79,9 baik.

2) Dari 6 siswa ada 2 siswa yang dapat skor 70masuk kategori 60%

≤79,9baik

3) Dari 6 siswa ada 3 siswa yang dapat skor 80 masuk kategori ≥80%

sangat baik.

b. Data Refleksi

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus II selesai, kemudian diadakan refleksi. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti dan pengamat berdiskusi untuk membahas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan pada hasil observasi dan rublik penilaian. Hasil diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada penelitian tindakan kelas siklus II pembelajaran metode reading aloud dan sort cardtelah diterapkan secara optimal. Kesimpulan diatas berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan yang menunjukkan bahwa aspek-aspek yang diamati ketiga aspek kriteria baik namun dites card sort tuntas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran metode reading aloud dan card sort dapat meningkatkan hasil belajar membaca surah Al-Asr pada siswa kelas IV SDN 3 Muara Dadahup. Peningkatan kemampuan siswa ini ditunjukkan hasil tes praktek pratindakan, siklus I, siklus II. Hasil tes siklus I skor rata-rata60. Peningkatan kemampuan siswa juga terjadi setelah siklus II dilaksanakan, skor rata-rata siklus II adalah 75 meningkat dibanding dengan siklus I. Hasil yang diperoleh ini telah mencapai indikator keberhasilan penelitian.

Peningkatan hasil belajar siswa dalam membaca surah An-nasr dengan menggunakan metode eading aluod dan sort card mengalami peningkatan yang digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 9

Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Praktek Siswa Kelas III

(10)

1165 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

SDN 3 Muara Dadahup Tahun Ajaran 2021/2022

No Kode Nama

Siswa Siklus I Siklus II

1. AD 53 70

2. SR 53 70

3. TN 47 67

4. DPR 64 80

5. PP 60 80

6. ANA 67 83

Jumlah 344 450

Rata-rata 57,3 75

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode reading aloud dan card sort dalam pembelajaran surah An-nasr sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan perolehan nilai yaitu menjadi 57,1 pada siklus 1, naik lagi pada siklus 2 dan naik menjadi 73,. Begitu juga dalam aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami kenaikan yaitu siklus satuadalah 3,09 kategori cukup menjadi 3,8 kategori cukup pada siklus dua.

Rekomendasi

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

a. Bagi guru, untuk meningkatkan kompetensi dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran PAI, agar dilakukan dengan pembelajaran aktif (active learning), menyenangkan (joyfull learning) dan bekerja sama dengan orang lain (cooperative learning) dan penggunaan metode reading aloud dan card sort dapat dijadikan sebagai alternatif.

b. Bagi peneliti selanjutnya, mengingat manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, maka diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, agar ditindak lanjuti dengan materi dan sekolah yang berbeda juga jenjang pendidikan yang berbeda pula dengan melibatkan subyek yang lebih luas dan metode penelitian yang berbeda.

(11)

1166 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

c. Bagi para pendidik diharapkan untuk aktif mencari dan menerapkan metode pembelajaranyang bervariasi sehingga siswa dikelas lebih menyenangkan

DAFTAR PUSTAKA

A.Fatah Yasin, 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN PRESS.

Arikunto,S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar, Arsyaf, 2002. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran) Makasar: Pustaka Pelajar.

Basrowi, 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia Indonesia Fathurrahman, 1991. Mushtholahul Hadits, Bandung: Al-Ma’arif

Fathurrahman, Pupuh, 1998. Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar, 2009. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Jamarah, Syaiful Bahri, 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukattif, Jakarta: Rineka Cipta.

Jihad, Asep, 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Majid, Abdul, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Silberman, Meilvin L. 2006. 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Terj. Raisul Muttaqin.

Bandung: Nusa Media.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

SM, Ismail 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Semarang:

Rasail Media Group.

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

Zakiah, Drajat, 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

(12)

1167 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Referensi

Dokumen terkait

Strategi card sort dengan menggunakan media kartu dalam praktek pembelajaran, akan membantu peserta didik dalam memahami pelajaran dan menumbuhkan keaktifan mereka

Setelah diadakanya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode Card Sort di SDN 2 Kopang tahun pelajaran 2014/1015 dapat kita lihat ternyata

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan teori Reading Aloud dapat meningkatkan kemampuan membaca surah pendek pilihan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam

Melalui metode pembelajaran card sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung oleh pendapat dari Ismail mengenai kelebihan card sort bahwa mampu

Kelebihan Metode Card Sort Adapun kelebihan metode card sort adalah sebagai berikut: 1 Mudah dilaksanakan 2 Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak, 3 Mudah menyiapkannya,

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran Sort Card

1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pengamatan atau observasi terhadap aktivitas guru

1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam MIND MAPPING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMAN 4 MUARA TEWEH RINA CANDRAYANTI