• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 1 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE CARD SORT DI SDN PANGKOH SARI 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 1 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE CARD SORT DI SDN PANGKOH SARI 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 1 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MELALUI METODE CARD SORT DI SDN PANGKOH SARI 2

Sri Mulyanti

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: [email protected]

Abstrak

Permasalahan yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi Rukun Islam untuk siswa kelas I SDN Pangkoh Sari 2 yakni dapat dilihat dari rendahnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang berakibat pada hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang telah di tetapkan. Hal yang demikian ini tentunya menjadi masalah jika dibiarkan saja sehingga perlu bagi guru untuk mencari jalan penyelesaiannya. Maka dari itu penulis merasa perlu mengadakan penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Salah satu metode penelitaian yang dapat meningkat kektifan peserta didik yaitu menggunakan metode card sort.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui apakah metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 dalam materi rukun islam di SDN Pangkoh Sari-2. Adapun subjek pada penelitian ini adalah semua siswa kelas I yang berjumlah 10 orang.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata- rata pada pra siklus sebesar 50 dengan persentase ketuntasan belajar peserta didik pada pra siklus adalah 30% dan rata-rata hasil belajar siswa siklus I sebesar 70 dengan persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus I sebesar 60% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata- rata hasil belajar peserta didik sebesar 86 dengan persentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 90%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa “Dengan penerapan metode pembelajaran card sort terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 dalam materi Rukun Islam di SDN Pangkoh Sari-2”.

Kata kunci: Rukun Islam, hasil belajar, metode Card Sort

Pendahuluan

Peran seorang guru sangat penting dalam pembelajaran. Seorang guru harus mampu mewujudkan pembelajaran yang aktif, artinya peserta didik diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Dan diharapkan

(2)

mampu meningkatkan keterlibatan mental peserta didik dalam proses belajar mengajar, peserta didik dalam aspek emosional, spiritual dan intelektualnya (Budiyanti, Rizal, and Sumarna, 2016). Selain itu guru harus mampu menjadi mitra belajar bagi peserta didik, peserta didik akan belajar kalau guru juga belajar. Guru bertanggung jawab untuk meningkatkan situasi yang dapat mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab peserta didik dalam suasana yang aktif, sehingga pembelajaran akan mudah dipahami dan berpusat pada peserta didik.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan rendahnya prestasi belajar siswa khususnya pada materi tentang Rukun Islam pada siswa Kelas I SDN Pangkoh Sari 2 disebabkan karena rendahnya keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari peserta didik yang jarang sekali mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi jika merasa materi yang disampikan guru belum jelas. Selain itu aktifitas siswa dalam mencatat, membuat ringkasan dan mengerjakan soal-soal masih sangat rendah. Guru senantiasa mendominasi kegiatan dan segala inisiatif datang dari guru, sementara siswa sebagai objek untuk menerima apa-apa yang di anggap penting dan mengahafal materi-materi yang di sampaikan guru serta tidak berani mengeluarkan ide-ide pada saat pembelajaran berlangsung . Sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga sebagian besarnya siswa menjadi pasif dan tidak terlibat secara aktif. Guru sebagai pelaku utama dalam implementasi program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. (Yusuf, Syamsu dan M. Sugandi, Nani, 2013).

Dengan demikian, usaha untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas sangat perlu dilakukan oleh guru, maka salah satu pemecahan masalah yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan metode Card Sort pada materi Rukun Islam. Metode card sort (menyortir kartu) adalah cara penyajian materi pelajaran dengan cara menyortir atau mengelompokkan kartu yang berisikan materi pelajaran berupa kartu induk/pokok serta kartu rincian untuk di kelompokkan sesuai dengan pernyataan yang benar, sehingga membantu peserta didik untuk lebih mudah terfokus dalam memahami suatu materi pokok pengajaran. (Ayu Maznah, Raden, 2014).

Menurut Hisyam Zaini, dalam bukunya metode Pembelajaran aktif, strategi card sort merupakan kolaboratif yang menekankan terhadap gerakan fisik, yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh. Karena aktifitas pembelajaran yang sangat padat. Sehingga tujuan dari strategi belajaran menggunakan card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pembelajaran yang telah di pelajari siswa. Menyadari pentingnya pendidikan dasar bagi peserta

(3)

didik dalam kegiatan belajar- mengajar terutama dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bertitik tolak pada permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengkaji penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul: “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas I Dalam Materi Rukun Islam Melalui Metode Card Sort Di SDN Pangkoh Sari 2”.

Adapun tujuan penelitian ini, adalah : “Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya penerapan metode pembelajaran card sort dalam pembelajaran PAI pada peserta didik kelas I di SDN Pangkoh Sari 2”.

Metode/Metodologi

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Zainal (2012:98) mengemukakan bahwa penelitian Tindakan kelas merupakan suatu proses penyeledikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki praktik pembelajaran.

Penelitian Tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa, adanya tuntutan mutu Pendidikan yang berkualitas sangat berimbas kepada tuntutan kinerja guru dalam melakukan tugas pokoknya , guru dituntut lebih profesional dan mampu meningkatkan kemapuan peserta didik secara maksimal titik kondisi inilah yang membutuhkan Tindakan konkret dari guru yang salah satu wujudnya dengan melakukan PTK ( Sigit 2013:3).

Objek penelitian ini adalah tentang upaya meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas 1 dalam materi rukun islam melalui metode card sort di SDN PANGKOH SARI 2. Artinya obyek penelitiannya mengarah kepada peningkatan hasil belajar siswa Kelas 1 pada materi Rukun Islam di SDN Pangkoh Sari 2 melalui metode card sort (menyortir kartu).

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I pada SDN Pangkoh Sari 2 dengan alamat Jl. Gatot Subroto, Desa Pangkoh Sari RT 11 RW 04, Kec.Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Peneliti memilih lokasi tersebut yaitu di SDN Pangkoh Sari 2 karena sekolah tersebut merupakan tempat tugas terdekat dengan tempat tinggal peneliti dan berdasarkan pengamatan dari hasil evaluasi bahwa hasil belajar peserta didik kelas I pada materi Rukun Islam masih ada yang belum tuntas.

(4)

selesai

PENGAMATAN

PELAKSANAAN SIKLUS II

REFLEKSI

PERENCANAAN PENGAMATAN

PELAKSANAAN SIKLUS I

REFLEKSI

PERENCANAAN Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dirancang dalam dua siklus yaitu siklus I dan Siklus II

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada setiap siklusnya.

Untuk dapat mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, indikator yang dipergunakan sebagai berikut:

1. Ketuntasan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort mencapai 70%.

2. Ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal memperoleh nilai KKTP minimal 80% (KKTP 70).

Dengan demikian apabila dalam penelitian ini 80% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 70 maka penelitian dianggap selesai bila belum mencapai maka penelitian akan di lanjutkan ke siklus betikutnya.

Adapun subjek yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah siswa kelas I yang berjumlah 10 orang yang diperoleh dari data peserta didik beragama Islam kelas I per Juli 2023. Disebabkan sampel yang diteliti hanya 10 orang peserta didik

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian Karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono 2016:

38). Untuk teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan :

(5)

1. Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap realita atau hal yang dijadikan objek pengamatan.

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung tentang bagiamana pembelajaran materi Rukun Islam dengan menggunakan card sort. Melalui observasi tersebut diketahui aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yakni Ibu Warsiati, S.Pd sebagai observer.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik terkait metode pembelajaran Card Sort yang digunakan selama pembelajaran, apakah mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam materi Rukun Islam.

3. Tes

Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar Peserta didik yaitu pengetahuan( kognitif) titik kualitas hasil pengukuran sangat ditentukan oleh kualitas alat ukur( Tes) Yang digunakan karena itu, guru perlu menaruh perhatian besar dalam membuat teks yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik untuk dimensi pengetahuan( nurmawati, 2016: 105)

Tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara individual maupun secara klasikal. Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas I pada materi Rukun Islam dan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar. Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dilaksanakannya pembelajaran (tes I) dan sesudah dilaksanakannya pembelajaran (tes II) sehingga peneliti dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas I terhadap materi Rukun Islam sebelum dan sesudah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran.

4. Dokumentasi

Dr.Widodo ( 2018: 75) mengemukakan bahwa Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui Dokumentasi.

Teknik ini dilakuakn dengan memanfaatkan Dokumen-Dokumen tertulis, gambar, foto atau benda- benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

(6)

Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yaitu analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui kinerja guru dengan menerapkan metode pembelajaran Card Sort dan untuk menilai aktivitas peserta didik selama pembelajaran digunakan lembar observasi.

Persentase keberhasilan aktivitas peserta didik dan kinerja guru memiliki kriteria keberhasilan sebagai berikut :

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Peserta Didik dan Guru dalam (%)

No. Tingkat Keberhasilan Keterangan

1 > 80% Sangat Tinggi

2 60 – 79% Tinggi

3 40 – 59% Sedang

4 20 – 39% Rendah

Data hasil belajar diambil dari tes akhir pada peserta didik, dilaksanakan setiap akhir pertemuan dan akhir siklus. Untuk mendapatkan nilai rata-rata dihitung menggunakan rumus:( Arikunto,2013: 164)

∑X X = N

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik digunakan rumus sebagai berikut:

∑T

P = × 100%

∑N

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kegiatan awal dari siklus I ini dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pra siklus telihat ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung peserta

(7)

didik banyak tidak mengikuti kegiatan belajar dengan serius, banyak yang mengantuk, sibuk dengan kegiatannya sendiri juga keluar masuk kelas dengan alasan pergi ke kamar kecil. Berdasarkan permasalah-permasalahan yang ada maka peneliti merencanakan suatu tindakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran agar lebih efektif sehingga ada peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran Card Sort dalam proses pembelajaran.

Data Hasil Tes Siklus I

Data hasil Tes Siklus I dapat diketahui setelah peneliti melaksanakan pembelajaran dan melakukan uji instrumen disiklus I dengan menggunakan metode Card Sort. Pada Siklus I ini telihat peningkatan hasil pembelajaran dibandingkan dengan pra siklus. Dilihat dari presentase ketuntasan yang diperoleh pada siklus I yakni sebesar 60% dengan nilai rata-rata 70 dari 10 siswa yang mengikuti tes. Namun hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang diharapkan. Karena presentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target mencapai 80% dari jumlah siswa dalam kelas memenuhi kreteria ketuntasan belajar.

Dilihat dari hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I nilai rata- rata yaitu 70. Dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 90. Diantaranya 4 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan dan 6 orang siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka siswa yang tuntas sebesar 60%. Maka dapat dilihat sudah terjadi peningkatan dari pra siklus tetapi belum mencapai target kentuntasan sebesar 80% dari seluruh total siswa.

a. Nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

X = ∑X ∑N dinilai Diketahui:

∑ x = 700

∑ N = 10

X = 700 10 X = 70

b. Persentase ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

X = ∑T X 100%

∑N

(8)

Diketahui:

∑T = 6

∑N = 10 P = 6 X 100% P = 60 % 10.

Tabel 2. Persentase Nilai Peserta Didik Pada Siklus I

Dari data di atas dapat diketahui bahwa penggunaan metode Card Sort dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus I dalam kategori cukup.

Terdapat peningkatan hasil belajar dengan nilai ketuntasan 70% dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus namun belum mencapai target kentuntasan sebesar 80% dari seluruh total siswa.

Berdasarkan jumlah skor dan nilai rata-rata dari hasil observasi yang diperoleh dari siklus I yaitu 38 dengan nilai rata- rata 3,45 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengajar menggunakan metode Card Sort belum mencapai nilai ketuntasan yaitu masih mendapatkan skor cukup.

Berdasarkan jumlah skor nilai dan rata-rata dari hasil observasi yang diperoleh dari siklus I yaitu 36 skor dengan nilai rata-rata 3,27 maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort masih belum mencapai hasil yang memuaskan yaitu mendapat skor cukup.

Deskripsi Awal Pembelajaran Siklus II

Kegiatan siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I yang mana hasil belajar siswa pada siklus I masih belum mencapai target yang didinginkan atau nilai yang didapat siswa belum mencapai KKM. Ada beberapa kendala yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa sehingga diperlukan tindakan lanjutan dan perbaikan pada siklus II agar pembelajaran lebih efektif sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat pada materi Rukun Islam menggunakan metode cord sort. Siklus II ini dilaksanakan pada hari Kamis, 03 Agustus 2023.

No Nilai KKM

Jumlah Peserta Didik

Presentase

(F/N) X 100%) Keterangan

1 ≥70 6 60% Tuntas

2 <70 4 40% Tidak Tuntas

Total 10 100%

(9)

Data Hasil Tes Siklus II

Setelah diuji instrumen siklus II setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ternyata hasil yang didapatkan pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus II. Dilihat dari presentase ketuntasan yang diperoleh pada siklus yakni sebesar 90% dengan nilai rata-rata 86 dari 10 siswa yang mengikuti tes. Artinya hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan target yang diharapkan karena presentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target mencapai 80% dari jumlah siswa dalam kelas memenuhi kreteria ketuntasan belajar.

Dari hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata yaitu 86. Dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 100. Diantaranya 9 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai <70 dan 1 orang siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai ≥70. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka 90% siswa yang tuntas maka dapat dilihat tingkat keberhasilan tindakan mencapai tingkat Sangat Baik.

Pembahasan

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas I di SDN Pangkoh Sari 2 pada materi Rukun Islam menggunakan metode Card Sort. Card sort merupakan metode yang menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat kerjasama, saling tolong menolong dan tanggung jawab dalam menyelesaiakan tugas yang diberikan lewat permainan kartu. Adapun tujuan dari belajar menggunakan card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa (Anggun Adani, 2011). Adapun pembahasan mengenai hasil penelitian berdasarkan pada pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil analisisnya, serta hasil refleksi dapat di jabarkan sebagai berikut :

1. Siklus I

Adapun pembahasan pada siklus I dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan saat proses pembelajaran, hasil analisisnya, dan hasil refleksi. Maka dapat diketahui:

a) Nilai rata-rata kelas pada siklus I mengalami kenaikan dibandingkan dengan sebelum tindakan (Pra siklus), sesuai harapan yaitu pada pra siklus hanya mendapatkan rata-rata 50 dengan 3 orang peserta didik yang mendapatkan nilai ketuntasan sedangakan pada siklus I mengalami kenaikan dengan rata-rata menjadi 70 dengan 6 orang peserta didik yang mendapatkan nilai ketuntasan. Guru hendaknya

(10)

lebih memberikan motivasi dan dorongan agar peserta didik termotivasi untuk belajar khususnya materi Rukun Islam.

b) Guru hendaknya dapat melihat potensi objektif setiap peserta didik sehingga dalam menyampaikan materi pembelajaran guru dapat menggunakan metode yang sesuai dengan cara belajar yang dimiliki peserta didik sehingga memudahkan peserta didik menerima pembelajaran yang diberikan tanpa terbebani dengan standar nilai.

c) Dalam proses pembelajaran, peserta didik cukup berpartisipasi dan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga peran guru tidak terlalu mendominasi jalannya pembelajaran yang berlangsung.

d) Pada siklus I ini, sebagian peserta didik dapat menerima penjelasan materi yang disampaiakan guru walaupaun masih ada beberapa peserta didik yang belum mudah memahami penjelasan guru. Guru hendaknya dalam menyampaiakan materi menggnakan bahasa pengantar yang mudah dimengerti, sederhana dan lebih komunikatif lagi dengan peserta didik.

e) Bimbingan yang diberikan guru secara klasikal sudah terlaksana dengan baik terlihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus namun guru juga perlu memberikan bimbingan individual untuk beberapa peserta didik yang memang memerlukannya.

Berdasrkan hasil pembahasan di atas sudah ada peningkatan di siklus I tetapi belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti, maka penelitian masih harus dilanjutkan ke siklus II dengan merefleksi dan melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus I.

2. Siklus II

Guru sudah menerapkan pembelajaran pada materi Rukun Islam menggunakan metode card sort dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru yakni guru mampu menjelan tentang metode card sort dengan snagat baik, guru mampu memberikan motivasi kepada peserta didik, guru memberikan kesempatan anak untuk melakukan diskusi dan bertanya sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan mengerti tentang materi Rukun Islam menggunakan metode pembelajaran card sort. Hal ini berimbas pada hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan pada siklus II ini dan sudah mencapai KKTP, dengan rata-rata 86 dengan 9 orang siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan. Berdasarkan hasil yang telah diuraian diatas maka terbukti penerapan metode pembelajaran card sort pada materi Rukun Islam sangat baik dan dapat meningkatkan hasil

(11)

belajar peserta didik pada materi Rukun Islam. Pada siklus I dan siklus II hasil belajar peserta didik telah mengalami kenaiakn dan telah mencapai KTTP

Tabel3. PelajaranPendidikanAgama Islam Materi Rukun Islam pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Siklus Rata-rata

Persentase ketuntasan

Persentase yang belum tuntas

1. Pra Siklus 50 30% 70%

2. Siklus I 70 60% 40%

3. Siklus II 86 90% 10%

0 20 40 60 80 100

Pra SiklusRata-rata Persentase ketuntasanSiklus I Siklus IIPersentase yang belum tuntas

Gambar 2. Diagram Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Nilai rata-rata hasil belajar pra siklus sebesar 50 dengan presentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 30% dan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan sebesar 70%, nilai tersebut meningkat pada siklus I dengan rata- rata 70 dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 60% dan siswa yang belum tuntas mengalami penuruan sebesar 40%

kemudian siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 86 dan presentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 90% dan siswa yang belum tuntas mengalami penuruan sebesar 10%. Dapat dikatakan hasil penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dengan target ketuntasan siswa diatas 80% dari seluruh total siswa kelas I.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa tujuan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI materi Rukun Islam dengan menggunakan penerapan pembelajaran Metode Card Sort dalam meningkatkan

(12)

hasil belajar PAI kelas I di SDN Pangkoh Sari 2 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas I mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil skor rata-rata keseluruhan yang mengalami peningkatan pada siklus I dengan nilai rata-rata hasil siswa sebesar 70 dan presentase ketuntasan belajar sebesar 60% dan nilai tersebut mengalami peningkatkan pada siklus II dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 86 dan presentase ketuntasan hasil belajar 90%.

Referensi

Abi Anggito, Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV Jejak, 2018.

Adani, Anggun. 2011. Upaya Peningkatan hasil Belajar Biologis Menggunakan Strategi Pembelajaran card sort. skripsi

Daryanto dan Mulyo Rahardjo, Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Gava Media.,2012.

Deni Herdiyanto. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer.

Jurnal Ilmu Pendidikan,2015.

Ghozaly, Faesal. Buku Siswa Kelas IV Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Hamalik, Oemar,2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Hisyam Zaini, dkk, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

PUSTAKA INSANI Madani

Kurniawati, 2016. “Pengaruh Penggunaan Strategi Card Sort dengan Media Gambar terhadap Hasil BelajarIPS Kelas V SDN 1 Taruban Nogosari Tahun Ajaran 2015-2016”

Melvin L. Silberman, 2002. Buku Active Learning 101 Cara Belajar Aktif Maznah, Raden Ayu, 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

Melalui Metode Card Sort dalam Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I.A Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wathoniyah Palembang. Laporan PTK Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Palembang: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah.

Yusuf, Syamsu dan Nani M.Sugandhi, 2013. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Rajawali Pers.

Suharsimi Arikunto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Jakarta Saur Tambolon, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Erlangga, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (Numbered Head Together) PADA SISWA KELAS VIII

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penerapan strategi Card Sort dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran PKn pada Siswa Kelas IV SDN Timpik 04 Kecamatan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas VI A SDN 1 Mulyosari kecamatan Pasir Sakti kabupaten Lampung

Melalui metode pembelajaran card sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung oleh pendapat dari Ismail mengenai kelebihan card sort bahwa mampu

Proses pembelajaran Tematik dengan menggunakan metode Card Sort dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas III karena masih banyak

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid dengan Metode Card Sort pada Siswa Kelas XII Mekatronika 2 SMK Negeri 3 Salatiga Tahun

Hipotesis penelitian ini adalah: bahwa dengan metode Picture to Picture dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SDN

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Card Sort Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Timpik 01 Kec.. Farid