• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjelasan Praktikum Mikrobiologi

N/A
N/A
21 045 GEORGE HILMAN Y

Academic year: 2024

Membagikan "Penjelasan Praktikum Mikrobiologi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FK-UNHAS Dr. Lisa Tenriesa M., M.MedSc., Sp.MK

PENJELASAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BLOK KEDOKTERAN TROPIS

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti praktikum diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan tentang isolasi & identifikasi Salmonella typhi

sampel/ spesimen yang digunakan untuk isolasi,

medium transport, medium enrichment dan medium selektif, gambaran mikroskopis,

morfologi koloni, sifat biokimia,

uji sensitifitas antibiotik)

2. Menjelaskan tentang identifikasi Mycobacterium leprae

sampel/ spesimen yang digunakan untuk identifikasi,

jenis pewarnaan yang digunakan dan gambaran mikroskopisnya

(2)

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti praktikum diharapkan mahasiswa dapat: … 3. Menjelaskan tentang isolasi dan identifikasi

Corynebacterium diphtheriae

sampel/ spesimen yang digunakan untuk isolasi, jenis pewarnaan dan gambaran mikroskopis, media pertumbuhan dan manfaatnya

4. Menjelaskan tentang isolasi dan identifikasi fungi

penyebab mikosis superfisial, dermatofitosis dan mikosis sistemik

sampel/ spesimen yang digunakan untuk isolasi,

jenis pewarnaan dan perbedaan gambaran mikroskopis masing-masing genus dan spesies tertentu,

medium pertumbuhan fungi dan gambaran koloninya

SUBTOPIK 1:

Salmonella Typhi

(3)

Salmonella enterica serotype typhi

Spesimen: Darah, feses, urin

Mikroskopis:

basil, Gram negatif

Memiliki flagella peritrichous

Memiliki kapsul

Tidak memiliki spora

Salmonella enterica serotype typhi

• Medium enrichment:

Spesimen darah: Ox bile medium

Spesimen feses: Rappaport atau Selenite

(4)

Salmonella enterica serotype typhi

Medium Transport :

Medium kultur

Salmonella enterica serotype typhi

• Pada medium SS agar, koloni tidak berwarna namun pada bagian tengah berwarna hitam

(5)

Salmonella enterica serotype typhi

• Sifat biokimia

Tes Biokimia Hasil

SIM agar H2S positif, indole negatif, motility positif

TSI agar Alkali/asam, H2S positif, Gas negatif

MR test Positif

VP test Negatif

Oxidase Negatif

Katalase Positif

Urease test Negatif

Citrate test Negatif

Uji Biokimia S. typhi

TSI Agar Interpretasi:

Slant: Alkali

Butt: Asam

H2S: Positif

Gas: Negatif

SIM Agar Interpretasi:

Sulfida: positif

Indole: negatif

Motilitas: positif

(6)

Uji Biokimia S. typhi

Uji Citrate Interpretasi:

Hasil negatif

Uji Urease Interpretasi:

Hasil negatif

Uji Biokimia S. typhi

Tes Methyl Red Interpretasi:

Hasil positif

Tes Voges Proskauer Interpretasi:

Hasil negatif

(7)

Uji Biokimia S. typhi

Tes Katalase

Positif

Tes Oksidase

Negatif

Antibiotic susceptibility

Salmonella enterica serotype typhi

Antibiotik yang digunakan dalam uji suseptibilitas antibiotik (AST) ini:

Ampicillin

Fluoroquinolone

Trimethoprim/

sulfamethoxazole (cotrimoxazole)

Cephalosporin generasi-3

Cholamphenicol

Azithromycin

(8)

Tabel Diameter Zona Hambat

Antibiotik Kandungan cakram (µg)

Zona Hambat (mm)

Sensitive Intermediate Resistance

Ampicillin 10 ≥ 17 14 – 16 ≤ 13

Ciprofloxacin 5 ≥ 31 21 – 30 ≤ 20

Perfloxacin 5 24 23

Trimethoprim -

Sulfamethoxazole 1.25/23.75 ≥ 16 11 – 15 ≤ 10

Sulfonamides 250 atau 300 ≥ 17 13 – 16 ≤ 12

Trimethoprim 5 ≥ 16 11 – 15 ≤ 10

Cefotaxime 30 ≥ 26 23 – 25 ≤ 22

Ceftriaxone 30 ≥ 23 20 – 22 ≤ 19

Chloramphenicol 30 ≥ 18 13 – 17 ≤ 12

Azithromycin 15 ≥ 13 - ≤ 12

SUBTOPIK 2:

Mycobacterium leprae

(9)

Mycobacterium leprae

• Taxonomy

Kingdom: Bacteria Phylum: Actinobacteria Order: Actinomycetales Suborder: Corynebacterineae Family: Mycobacteriaceae Genus: Mycobacterium Species: M. leprae

Mycobacterium leprae

• Spesimen: cuping telinga, cuping hidung, lesi kulit eritematosa dan infiltratif (2 atau 3 tempat: cuping telinga kanan dan kiri; lesi kulit aktif); biopsi kulit (pemeriksaan histopatologi

• Metode pengambilan spesimen: slit skin smear

• Metode pewarnaan apusan: pewarnaan tahan asam metode Ziehl-Neelsen

(10)

Mycobacterium leprae

• Karakteristik:

Bentuk basil Tidak berkapsul Tidak berspora Tidak motil

Ukuran 1-8 µm x 0,2-0,5 µm Basil tahan asam

Tidak memiliki medium tumbuh artifisial

Mycobacterium leprae

Gambaran mikroskopis dengan beberapa

bentuk:

- Bentuk utuh (solid) - Bentuk pecah-pecah

(fragmented) - Bentuk granular

(granulated) - Bentuk globus - Bentuk clumps

(11)

M. leprae

• Bentuk solid, fragmented,

& granulated

Mycobacterium leprae

• Bentuk globus dan clumps

(12)

Mycobacterium leprae

Indeks pemeriksaan mikroskopis:

Bacterial Index (BI)

Morphological Index (MI)

Empat kriteria penilaian suatu basil dinyatakan bentuk solid:

1. Seluruh panjang basil diwarnai secara seragam dan padat

2. Sisi-sisi basil sejajar

3. Ujung basil bisa membulat, lurus atau runcing 4. Bacillus setidaknya empat kali panjang lebarnya.

Mycobacterium leprae

Bacterial Index (BI)

0 = 0 BTA dalam 100 LP, hitung 100 LP

1+ = 1 – 10 BTA dalam 100 LP, hitung 100 LP

2+ = 1 – 10 BTA dalam 10 LP, hitung 100 LP

3+ = 1 – 10 BTA dalam rata-rata 1 LP, hitung 25 LP

4+ = 10 – 100 BTA dalam rata-rata 1 LP, hitung 25 LP

5+ = 100 – 1000 BTA dalam rata-rata 1 LP, hitung 25 LP

6+ = > 1000 BTA atau 5 clumps ditemukan dalam rata-rata 1 LP, hitung 25 LP

(13)

SUBTOPIK 3:

Corynebacterium diphtheriae

(14)

Corynebacterium diphtheriae

• Basil, Gram positif

Non-spore forming

Non-capsulated

Metachromatic granules (butir volutin)

• Non motil

Corynebacterium diphtheriae

Pewarnaan khusus yang digunakan untuk

melihat butir volutin:

Albert’s staining

Neisser’s staining

Ponder’s staining Susunan: palisade, berpasangan atau kelompok kecil.

“Chinese letter pattern”

(15)

Corynebacterium diphtheriae

Medium kultur:

- Tellurite Blood agar atau Tinsdale medium - Blood agar

Biotype:

• Gravis

• Intermedius

• Mitis

Corynebacterium diphtheriae type gravis

Koloni pada Tellurite Blood Agar:

• Diameter ≥ 2 mm

• Berwarna abu-abu kehitaman, opak

• Membentuk radial

(16)

subsp. mitis

Koloni pada Tellurite Blood Agar:

• Diameter ≥ 2 mm

• Opak mengkilat, permukaan halus

• Menyerupai “telur rebus” pada sheep blood agar

Corynebacterium diphtheriae subsp. intermedius

Koloni pada Tellurite Blood Agar:

Diameter < 0.5 mm

Warna koloni abu-abu, bagian tengah gelap dan permukaan mengkilat

Tampakan seperti telur katak

(17)

SUBTOPIK 4:

Fungi penyebab mikosis superfisial

Piedra hortae Trichosporon beigelii Malassezia furfur

Piedra hortae

(18)

Trichosporon beigelii

Malassezia furfur

(19)

SUBTOPIK 4:

Fungi penyebab dermatofitosis

Microsporum spp.

Nannizia spp.

Trichophyton spp.

Epidermophyton spp.

Microsporum spp.

Gambaran mikroskopis:

• Hifa bersepta dengan tepi ireguler, halus hingga kasar

• Macroconidia: hialin, multiseptat, dinding sel kasar yang tebal, dan berbentuk klavat, fusiform atau spindel.

• Mikrokonidia bersel tunggal, hialin, berdinding halus, dan sebagian besar berbentuk klavat.

(20)

Microsporum canis

Microsporum canis

(21)

Nannizzia gypsea

Nannizzia gypsea

(22)

Trichophyton spp.

• Mikrokonidia dan makrokonidia berdinding halus

• Makrokonidia terbentuk tepat pada hifa atau pada pedikel pendek dengan dinding tipis atau tebal, berbentuk club-shaped hingga atau seperti spindel. Jumlah sedikit atau tidak ada dalam tampakan mikroskopis

Trichophyton rubrum

(23)

Trichophyton rubrum

Trichophyton mentagrophytes

(24)

Trichophyton mentagrophytes

Trichophyton tonsurans

(25)

Trichophyton tonsurans

Epidermophyton floccosum

(26)

Epidermophyton floccosum

SUBTOPIK 4:

Fungi penyebab mikosis sistemik

Penicillium spp.

(27)

Penicillium spp.

Penicillium spp.

(28)

Aspergillus spp.

Aspergillus flavus

(29)

Aspergillus flavus

Aspergillus fumigatus

(30)

Aspergillus fumigatus

TERIMA KASIH

Gambar

Tabel Diameter Zona Hambat

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa keterampilan proses sains mahasiswa praktikum yang praktikum yang menggunakan buku mini riset mikrobiologi terapan lebih

Tujuan penelitian ini untuk mempelajari perubahan kualitas mikrobiologi yang meliputi Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB), jumlah koliform, keberadaan Salmonella dan laju penurunan

Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan pada pembuatan media untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa keterampilan proses sains mahasiswa praktikum yang praktikum yang menggunakan buku mini riset mikrobiologi terapan lebih

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media PSB dapat digunakan untuk menumbuhkan yeast Saccaromyces cereviceae pada praktikum Mikrobiologi Umum selama pandemi

Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran praktikum mikrobiologi secara daring dapat dipertimbangkan sebagai metode pembelajaran yang dapat dilakukan,

Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural,

Laporan praktikum