BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mikrobiologi mempelajari mengenai macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, pertumbuhan mikroba dan animal
lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam macam ilmu
yaitu animalcu, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi
tanah, mikrobiologi animalcu, dan sebagainya yang mempelajari mikroba
spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.
Leeuwenhoek (1633-1723) merupakan penemu mikroskop yang
masih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak animal yang
sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang
perbesarannya antara 50-300 kali. Pengamatan yang dilakukan
Leewenhoek tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan
onimalculeso kecil, tetapi penemuan yang terbesar adalah diketahuinya
dunia mikroba yang disebut sebagai “animalcules” atau hewan kecil.
Jenis-jenis mikroba tersebut seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
Dalam praktikum mikrobilogi, kita tidak dapat melakukan praktikum
atau pengamatan dengan baik apabila kita belum mengenal alat dan
memahami tentang penggunaan alat-alat sebelum melakukan pengujian
karena alat-alat di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi memegang peranan
penting dalam mengamati mikroorganisme. Oleh karena itu, praktikan
perlu mengetahui dan memahami alat-alat yang akan digunakan dalam
praktikum mulai dari bagian-bagian alat tersebut, cara pemakaian,
kegunaan, prinsip kerja serta cara mensterilkan alat tersebut sehingga
kedepannya diharapkan memperlancar proses praktikum atau
pengamatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagi berikut: 1. Ala-alat apa saja yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan
kegunaanya?
2. Bagaimana cara menyiapkan dan menggunakan alat-alat yang terdapat
dalam laboratorium mikrobiologi?
C. Maksud praktikum
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal
alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium mikrobiologi farmasi.
D. Tujuan praktikum
Untuk menentukan pengelompokkan alat-alat dalam laboratorium
mikrobiologi berdasarkan fungsi dan prinsip kerja serta cara sterilisasinya.
Manfaat dari praktikum yaitu agar praktikan mengenal dan
mengetahui bagian-bagian, cara pemakaian maupun prinsip kerja dari
alat-alat yang ada di laboratorium mikrobiologi dasar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Analisis mikrobiologi farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang
peranan serta kehidupan mikroorganisme dalam bidang farmasi, atau
dapat juga diartikan adalah merupakan salah satu cabang dari
mikrobiologi yang mempunyai tujuan pengenalan, identifikasi, serta
cara-cara pengujian terhadap mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan
pada sediaan farmasi, makanan, minuman, kosmetik dan alat kesehatan,
Mikrobiologi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang makhluk hidup yang kecil yang dikenal dengan istilah
mikroorganisme (micros artinya kecil, bios artinya mahluk hidup, logos
artinya ilmu pengetahuan) (Djide, 2009).
Mikroorganisme dipelajari di laboratorium untuk banyak tujuan.
Derajat perincian untuk mempelajarinya itu bergantung kepada maksud
pemeriksaan laboratories tersebut (Michael, 2008).
Tersedia teknik untuk menentukan ukuran, bentuk, dan struktur
sel-sel individu, juga bagaimana sel-sel-sel-sel itu dikelompokkan. Ada prosedur
untuk menumbuhkan (membiakkan) mikroorganisme di laboratorium.
Beberapa diantaranya memerlukan keadaan yang sangat khusus. Banyak
kemajuan telah dicapai dalam peralatan untuk laboratorium mikrobiologi
semenjak awal 1900-an. Instrumen masa kini misalnya dapat
mengidentifikasi secara amat terperinci komposisi kimiawi suatu sel
mikroba, demikian pula senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan oleh
suatu sel (Michael, 2008).
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-tekni dasar tertentu
yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa
termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi seperti bakteri,
mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satu macam
bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme (Djide,
Bakteri hidup sulit untuk dilihat dengan menggunakan mikroskop
cahaya biasa, karena bakteri tersebut tampak tidak berwarna, jika diamati
sendiri-sendiri, walaupun biakannya secara keseluruhannya berwarna.
Untuk itu dibutuhkan persiapan dan prosedur yang sesuai untuk setiap
jenis mikroorganisme. Pemeriksaan mikroorgansime (bakteri) hidup harus
dikerjakan secara hati-hati, lebih-lebih jika yang akan diperiksa adalah
bakteri pathogen (Djide, 2008).
Peralatan yang digunakan pada loboratorium mikrobilologi hampir
sama dengan peralatan-peralatan yamg umumnya digunakan
dilaboratorium kimia yaitu berupa alat-alat antara lain; tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur dan pipet ukur dan pipet volume, labu ukur,
erlemeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, pembakar
spritus dan rak tabung (Djide, 2009).
Disamping peralatan gelas tersebut pada lobotaroriun mikrobiologi
masih ada sejumlah alat khusus antara lain : otoklaf, oven, mikroskop,
jarum ose (inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, cawan
petri, keranjang kawat untuk sterilisasi, incubator untuk membiakan
mikroorganisme pada suhu yang konstan, spectrophotometer untuk
mengukur kepekatan suspense atau larutan. Penangas air untuk
mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham
Mikroorganisme hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Mikroskop memungkinkan suatu objek kecil dapat dilihat
melalui peningkatan resolusi atau daya pisah dan kontras (Pratiwi, 2007).
Mikroskop yang umum digunakan dalam mikrobiologi adalah
mikroskop cahaya, yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya tampak
(visible light) sebagai sumber cahaya untuk pengamatan specimen.
Mikroskop medan terang merupakan mikroskop cahaya yang umum
digunakan untuk mengamati mikroorganisme. Pada pengamatan dengan
mikroskop ini latar belakang pengamatan akan tampak terang (Pratiwi,
2007).
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM A. Alat Yang Dipakai
Adapun alat yang yang dipakai pada saat pengenalan alat yaitu
oven, autoklaf, mikroskop, tabung reaksi, tabung gerigi, pipet tets, pipet
skala, drigalsky, tabung durham, lumpang & alu, tabung efendof, colony
counter, pH meter & pH universal, ose lurus, ose bulat, erlemeyer, spoit,
sendok tanduk, objek glass, dek glass, cawan petri, batang pengaduk,
takar, mikro pipet & tip, thermometer, eksikator, cawan porselin, gelas
arloji, incubator aerob, enkas, sentrifuge, shaker, fermentor, spectrometer
UV-Vis, lampu UV, laminar air flow, lemari fermentasi, kulkas, timbangan
analitik, neraca ohaus, jangka sorong, botol semprot aqua dest & botol
semprot alkohol, rak tabung, corong pisah, vial, pinset, disk blank, disk
anibiotik, pipet volume & bulb, pencadang, lampu spiritus, incubator
anaerob, lempeng KLT, tabung sentrifuge. B. Cara Kerja
Alat digambar, diamati, dilaporkan bagian-bagian dan prinsip
kerjanya.
C. Instruksi Kerja Oven
Oven dilengkapi dengan kombinasi lampu tombol untuk suply
listrik dan lampu tanda oven hidup. Lampu (hijau) menyala setiap saat
oven dihubungkan dengan suplay listrik. tombol ini mengatur aliran
listrik pada sirkuit oven. Oven mempunyai kipas untuk sirkulasi udara.
Kipas hidup jika tombol on ditekan. Pada posisi tombol On kontrol
temperature akan menyala dan melakukan test singkat. Jika tidak ada
pemasangan timer, layar control akan menyala dan dilakukan test
cycle singkat. Jika terdapat setting timer, layar control mungkin tidak
akan menyala pada saat oven dihidupkan – untuk memulai control,
tekan tombol U pada timer satu kali. Apabila tidak ada pengaturan
timer, atau dalam kondisi off, oven akan memulai pemanasan sesuai
tombol ke posisi off, layar control akan kosong. Apabila oven akan
ditinggalkan, cabut kabel dari suplay listrik Autoklaf
a) Sebelum melakukan sterlisisasi banyaknya air dalam
autoklaf harus cek terlebih dahulu. Jika air kurang dari batas
yang ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Gunakan air habis destilasi untuk menghindari
terbentuk kerak dan karat.
b) Peralatan dan bahan dimaksudkan, jika mensterilisasi botol
bertutup ulir maka tutup harus dikendorkan.
c) Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut
pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf.
Klep pengamanan jangan dikencangkan terlebih dahulu. d) Autoklaf dinyalakan, di atur time dengan waktu minimL 15
menit pada suhu 121oC.
e) Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep
pengamanan. Kemudian klep pengamanan ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Perhitungan
waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada preisure gauge merujuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep dibuka dan dikeluarkan isi autoklaf. Incubator
1) Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2) Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau
4) Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah
kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di
inginkan.
5) Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol
set.
6) Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara
otomatis setelah beberapa menit Mikroskop listrik
1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang
lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.
2. Sambungkan mikroskop dengan aliran listrik. Lalu nyalakan
mikroskop dengan tekan tombol On.
3. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran
lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler
yang ditandai bunyi klik pada revolver
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara
memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensaokuler. Untuk
mempertajam putarlah pemutar halus.
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10
x,40 x atau 100 x, dengan cara memutar revolver hingga bunyi
klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan
simpan pada tempat yang tidak lembab. Spektrofotometer
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram
deuterium untuk sinar Ultra Violet (180 – 380 nm) pada video lampu
yang besar. Pilih panjang gelombang yang satu lagi untuk blanko.
Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini
terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan
ditampilkan pada reader. Laminar Air Flow (LAF)
1) Hidupkan lampu UV selama 2 jam selanjutnya matikan
segera sebelum dimulai bekerja.
2) Pastikan kaca penutup terkunci daripada posisi terendah. 3) Nyalakan lampu neon dan blower.
4) Biarkan selama 5 menit.
5) Cuci tangan dan dengan sabun gemisidal atau alkohol 70%. 6) Usapkan permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau
disenfektan yang cocok dan biarkan menguap.
7) Masukkan alat dan bahan yang akan di kerjakan, jangan
terlalu penuh karena memperbesar resiko kontaminan. 8) Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta
area yang benar-benar steril.
9) Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan
bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan gas.
10) Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara
terganggu oleh aktivitas kerja.
11)Setelah selesai bekerja biarkan 2-3 menit supaya
kontaminan tidak keluar dari BSC.
12) Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau
desinfektan dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh
dengan desinfektan.
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM A. Hasil Praktikum 1. Mikroskop
Keterangan :
1. Tabung 2. Kondensor 3. Meja preparat 4. Lensa objektif 5. Lensa okuler 6. Diafragma
7. Penggerak halus 8. Penggerak kasar
Keterangan :
1. Lensa okuler
2. Tabung tubus
3. Penggerak kasar
4. Revolver
5. Lensa objektif
6. Alas mikroskop
7. Cermin
8. Meja praparat
2. Tabung Reaksi
3. Tabung Bergerigi
4. Gelas ukur
5. Gelas kimia
6. Tabung Durham
:
Keterangan :
1. Tabung
2. Penutup
Keterangan :
1. Dinding tabung
2. Skala
Keterangan :
1. Dinding gelas
2. Skala
Keterangan :
1. Dinding tabung Keterangan :
7. Erlemeyer
8. Labu Ukur
9. Tabung Penampak bercak
10. Objek glass
11. Deg glass
Keterangan :
1. Dinding erlenmeyer
2. skala
Keterangan :
1. Dinding tabung
2. Mulut tabung
Keterangan :
1. Objek glass
Keterangan :
1. Deg Glass Keterangan :
1. Penutup labu 2. Pembatas tanda
12. Rak Tabung
13. Cawan Petri
14. Centrifuge
Keterangan :
1. Lubang rak tabung
2. Dinding rak tabung
Keterangan :
1. Wadah
2. Dinding
3. penutup
Keterangan :
20. Lemari Fermentasi
21. Plat Tetes
22. Laminar air flow
23. Ose bulat
Keterangan :
1. Tempat sampel
2. Dinding Keterangan :
1. Pintu
2. Tempat sampel
Keterangan :
1. Ose bulat Keterangan :
1. Tombl ON/OFF lampu 2. Tombol ON/OFF kipas 3. Filter
24. Ose lurus
25. Lampu Spiritus
26. Spektrofotometer
.
27. Kuvet
Keterangan :
1. Ose lurus
Keterangan :
1. Dinding
2. Nyala api
3. Penutup
4. Cairan spiritus
Keterangan :
1. Dinding kuvet Keterangan :
1. Tombol ON/OFF
2. Tombl pengatur angka nol 3. Pengatur kasar
28. Kulkas sampel
29. Timbangan Analitik
30. Lumpang alu
31. Penangas air
Keterangan :
1. Pintu
2. Kaki
3. Tempat penyimpansampel
Keterangan :
2. Lumpang
3. Alu
Keterangan :
1. Tempat penangas air Keterangan :
1. Layar
2. Tombol ON/OFF 3. Penutup
32. Corong pisah
33. Gelas arloji
34. Autoklaf
Keterangan :
1. Wadah sampel
2. Dinding gelas arloji Keterangan :
1. Wadah corong 2. Mulut corong
Keterangan :
1. Alat pengatur tekanan 2. Pembuang uap
3. Pengamanan tekanan 4. Pegangan
35. Inkubator
36. Spatel
37. Peper disk
Keterangan : 1. Spatel
Keterangan :
1. Piper disk Keterangan :
1. Pengatur suhu 2. Power
38. Pencadang
39. Disk blank
40. Disk antibiotic
41. Trigalsky
Keterangan :
1. Disk blank Keterangan :
1. Pencadang
Keterangan :
1. Disk antibiotik
Keterangan :
42. Cotton Swab
43. Batang pengaduk
44. Termometer
Keterangan :
1. Cotton swab
Keterangan :
1. Batang pengaduk
Keterangan :
45. Tabung sentrifuge
46. Pipet Skala
.
47. Mikropipet
Keterangan:
1. Dinding tabung
Keterangan :
1. Dinding pipet
Keterangan : 1. Mata mikropipet
2. Layar pembaca skala
48. Mata mikropipet
49. Sendok Tanduk plastic dan besi
50. Oven
Keterangan :
1. Mata mikropoipet
Keterangan :
1. Sendok tanduk besi 2. Sendok tanduk plastik
Keterangan :
1. Tombol ON/OFF 2. Lampu indicator
3. Tombol pengatur ventilasi 4. Tombol pengatur suhu 5. Pintu oven
1. ombol pengatur ventilasi 2. Tombol pengatur suhu
51. Enkas
52. Botol Semprot aquades
53. Botol Semprot alcohol
Keterangan :
4. Dinding botol
5. Tempat aliran air
Keterangan :
1. Mulut botol
2. Tempat pegangan
3. Dinding botol Keterangan :
1. Lubang hole 2. Dinding enkas
54. Pinset
55. Pipet volume
56. pH meter
57. pH universal
Keterangan :
1. Pinset
Keterangan :
1. Kertas pH Keterangan :
1. Pipet volume
Keterangan :
1. Tombol ON/OFF 2. Penutup
58. Lampu UV
59. Eksikator
60. Botol Coklat
Keteranagan :
1. Dinding botol Keterangan :
1. Kertas pH Lubang
memasukka tangan
2. Lampu UV
Keterangan :
1. Tutup 2. Wadah
61. Vial
62. Pipa kapiler
63. Gegep kayu dan gegep besi
Keteranagn :
1. Dinding tabung
Keterangan : 1. Pipa kapiler
Keterangan :
64. Cember
B. Pembahasan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dibagi dalam
beberapa bagian yaitu alat-alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah
1. Oven
a. Kegunaan
Alat untuk sterilisasi alat yang tahan terhadap suhu tinggi,
menggunakan panas kering pada suhu 180 o C selama 2 jam.
b. Prinsip Kerja
Alat ini mempunyai keuntungan yaitu lebih murah dibandingkan
dengan uap basah, tidak adanya uap air yang membasahi benda
atau alat yang disterilkan. Keuntungan dari cara ini ialah tidak Keteranagan :
adanya uap air yang membasahi bahan/alat yang disterilkan.
Selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi dengan uap
kering (oven) lebih mudah dibandingkan dengan uap basah.
Sedangkan kerugiannya adalah alat ini tidak dapat digunakan
untuk sampel yang tdak tahan pemanasan suhu tinggi dan pada
alat-alat yang berskala dan yang terbuat dari plastic karena dapat
meleleh jadi penggunaanya terbata.
2. Autoklaf a. Kegunaan
alat untuk mensterilkan dengan prinsip penggunaannya waktu
selama 15 sampai 20 menit pada suhu 121 o C, sehingga terjadi
koagulasi yang lebih cepat. Alat ini dapat digunakan untuk
mensterilkan alat-alat dan bahan atau medium yang tahan
terhadap pemanasan pada suhu sekitar 121 o C. b. Prinsip Kerja
Keunggulan dari alat ini adalah waktu yang digunakan sterilisasi
lebih cepat sedangkan kerugian dari metode ini adalah bila
terdapat selain uap panas maka suhu yang dicapai tidak dapat
mematikan spora. Untuk itu, udara harus dikeluarkan terlebih
dahulu sebelum klep ditutup. 3. Lampu UV
Prinsip kerjanya adalah pensterilkan suatu sampel berdasarkan
terpaparnya sel mikroorganisme oleh sinar UV pada panjang
gelombang tertentu sehingga terjadi dimerisasi timin pada sel
mikroorganisme oleh sinar UV pada panjang gelombang tertentu
4. LAF (Laminar Air Flow) a. Kegunaan
Untuk pengerjaan secara aseptis yang dapat meminimalkan
supaya tidak ada kontaminasi dari mikroorganisme. b. Prinsip Kerja
Pengerjaan supaya tidak ada kontaminasi dari mikroorganisme.
Prinsip kerjanya adalah pengerjaan berdasarkan adanya aliran
pemijaran dengan nyala api langsung. 5. Alat inkubasi yaitu Enkas
alat yang digunakan untuk tempat perlakuan suatu sampel secara
aseptis sehingga meminimalkan terjadinya kontaminasi dengan
mikroorganisme. Incubator merupakan alat yang digunakan untuk
membunuhkan mikroba dalam jangka waktu dan suhu tertentu
dengan memasukkan mikroba ke dalam incubator.
6. Alat-alat yang digunakan untuk perhitungan kuantitatif mikroba yaitu
Colony Counter.Alat ini digunakakn untuk menghitung mikroba yang
tumbuh dalam cawan petri denan cara menghitung secara manual
dengan bantuan kaca pembesar, parameter menunjukkan jumlah
dan wadah sampel. Spektrofotometer UV digunakan untuk mengukur
kuantitas dari suatu zat berdasarkan absorbs zat tersebut pada
panjang gelombang yang ditentukan. Prinsip kerjanya yaitu cahya
monokromator alar spektrofotomotor dilewatkan ke suatu sampel
dimna sebagian cahaya lagi diteruskan dan tercatat sebagai
transmitan. Terdiri atas power dan pengatur pengukuran
absorban/transmitan, pengarah angka nol, pengatur panjang
gelombang, tempat sampel, pengarah kasar, dan pengaruh halus
zero untuk mensetkan angka nol.
7. Alat-alat gelas meliputi tabung reaksi , gelas ukur, tabung durham,
Erlenmeyer. Dimana tabung reaksi terdiri dari kaca yang berfungsi
sebagai wadah atau medium cair dan tempat menumbuhkan
(menginokulasi) mikroba. Cara sterilisasinya yaitu dengan dibungkus
kertas. Gelas ukur terbuat dari kaca yang digunakan sebagai
pengukur volume cairan yang akan digunakan secara akurat. Cara
sterilisasi di dalam autoklaf, ditutup dengan kertas lalau diikat
dengan benang gonam. Tabung durham berfungsi untuk
menampung gas hasil fermentasi yang dihasilkan oleh bakteri
dengan cara diletakkan terbali di dalam tabung reaksi yang
didalamnya terdapat medium. Biasanya untuk menampung gas dari
bakteri Coliform (yang membutuhkan O2). Erlenmeyer digunakan
untk membuat medium, jug auntuk mencampur bahan supaya
homogeny, terdiri dari skala dan mulut Erlenmeyer.
8. Alat-alat inokulasi meliputi OSE lurus dan OSE bulat. Ose lurus
terbuat dari kaca dan kawat platina yang berfungsi untuk inokulasi
bakteri aerob dengan cara menggoreskan pada permukaan medium.
ujung jarum menjadi mati OSE bulat terbuat dari kaca dan kawat
platina yang berfungsi untuk inokulasi bakteri anaerob dengan cara
tusukan. Mikroba yang akan ditanam diambil dengan menggunakan
bagian ujung dari OSE. OSE harus disterilkan dengan cara
pemijaran pada lampu spiritus. Setelah digunakan, OSE harus
kembali dipijarkan supaya mikroba yang tertinggal pada ujung jarum
menjadi mati.
9. Alat-alat yang lain yaitu meliputi : spoit, jarum preparat, mikro pipet,
timbangan analitik, penangas, cawan petri, rak tabung, lumpang dan
alu, pinset, gegep, pipet tetes, objek dan deck glass, mikroskop,
botol semprot, botol alkohol, paper disk, disk blank, disk antibiotic,
pencadar, trigal sky, cotton swab, batang pengaduk, thermometer,
tanung entrifuge, gelas arloji, tabung effendorf, shaker, plat tetes,
labu ukur, tabung penampak bercak, corong pisah, pipa kapiler,
chamber, botol eluen dan kulkas. Spoit digunakan untuk menagambil
jumlah medium samel yang sifatnya padat atau keras. Mikropipet
digunakan untuk mengambil mikroorganisme yang ukurannya kecil,
memiliki ujung (kepala). Timbangan analitik digunakan untuk
menimbang bahan-bahan dalam satuan mg. cawan petri terbuat dari
kaca yang digunakan sebagai wadah medium padat untuk
menumbuhkan mikroba. Cara sterilisasi alat ini, jika dalam keadaan
kosong dimasukkan dalam oven, dengan sebelumnya dibungkus
dengan menggunakan kertas. Mikroskop adalah alat yang digunakan
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Prinsip
kerjanya yaitu cahaya yang berasal dari sumber cahaya akan
mengenai preparat dan akan tembus ke lensa objektif menghasilkan
bayangan maya, terbalik, dan diperbesar lalu dilangsungkan ke lensa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi farmasi Antara
lain :
1. Alat-alat sterilisasi meliputi : LAF, autoklaf, oven, lampu spiritus, dan
lampu UV.
2. Alat yang digunakan dalam perhitungan mikroba yaitu colony counter
dan spektrofotometer.
3. Alat-alat yang digunakan dalam pengerjaan aseptis meliputi LAF,
enkas, lamiritus, lampu UV.
4. Alat-alat inokulasi meliputi OSE bulat dan OSE lurus. 5. Alat-alat inkubasi meliputi incubator dan enkas.
6. Alat-alat gelas terdiri dari tabung reaksi, tabung durham, gelas ukur,
tabung bergerigi, tabung penampak bercak, labu ukur, deck glass,
objek glass, Erlenmeyer, cawan petri, tabung effndorf, corong, gelas
arloji, corong pisah, batang pengaduk, pipet skala, botol eluen,
chamber, botol coklat.
7. Alat-alat lainnya terdiri dari spoit, pinset, timbangan analitik, rak
tabung, lumping dan alu, botol semprot aquades, botol semprot
alcohol, trigelsky, mikroskop, cawan petri, pencadang, spatel, sendok
tanduk, dan kulkas.
B. Saran
Sebaiknya sistem yang ada di laboratorium mikrobiologi ini dipertahankan,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas Muslim Indonesia : Makassar
Djide, Natsir & Sartini. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Djide, Natsir, & Sartini. 2009. Instrumentasi Mikrobiologi Farmasi dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Djide, Natsir, & Sartini. 2009. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Pelza, Jr dan ESC Chan, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Umum. Universitas Indonesia Jakarta.