• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PROSES BUDIDAYATANAMAN KENCUR DI DESA KADING KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PROSES BUDIDAYATANAMAN KENCUR DI DESA KADING KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU "

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Judul: Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Proses Budidaya Tanaman Kencur di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. PERAN PEMEGANG PERTANIAN DALAM PROSES PENGOLAHAN TANAMAN KENCUR DI DESA KADING KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Peranan penyuluh pertanian dalam proses budidaya tanaman kencur di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun 2014. Hal ini juga membuktikan bahwa penyuluh pertanian bekerja di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan bahan perbaikan kebijakan pembinaan dan pengembangan karir dalam upaya meningkatkan kinerja penyuluh pertanian. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong penelitian selanjutnya untuk mengembangkan model peningkatan peran konselor bimbingan dalam lingkup yang lebih luas.

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah dan Kebijakan Penyuluh Pertanian

Memasuki tahun 1990-an, peran penyuluh pertanian di Indonesia semakin terasa semakin berkurang, yang dikelola oleh pemerintah (Kementerian Pertanian). 7 telah terjadi perubahan struktur kelembagaan penyuluhan pertanian melalui SKB Kementerian Dalam Negeri-Menteri Pertanian tentang pembentukan Pusat Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) di setiap kabupaten.

Penyuluh Pertanian

Keadaan ini diperparah dengan berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dimana peran penyuluh pertanian dalam mendukung program pembangunan pertanian mengalami penurunan yang sangat drastis (Suprapto, 2009). Mempertimbangkan kondisi tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan kebangkitan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK) yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 2005 di Purwakarta, hingga pada tahun 2006, Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian berhasil diadopsi, perikanan dan kehutanan sebagai landasan kebijakan, program, kelembagaan, ketenagakerjaan, pelaksanaan, pembiayaan dan pengendalian penyuluhan pertanian. Kedua sumber tersebut merupakan faktor penentu atau sebagai pelaku dan pelaksana yang menjamin keberhasilan program pembangunan pertanian di masa depan.

Sedangkan sumber daya manusia penyuluh pertanian salah satunya adalah kelompok fungsional yaitu Kelompok Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dimana penyuluh pertanian merupakan petugas yang memberikan kepemimpinan dan berhubungan langsung dengan petani. 9 Menambah pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu permasalahan, namun juga membantu mengembangkan kerangka kerja berdasarkan pengetahuan petani. Membantu petani memperoleh pengetahuan khusus tentang cara mengatasi permasalahan yang dihadapi dan akibat yang ditimbulkannya, sehingga dapat mengambil berbagai alternatif tindakan.

Peran Penyuluh Pertanian

Dalam peranannya sebagai penghubung, konsultan harus mampu memfasilitasi pelaksanaan kegiatan konsultasi pertanian, dimana seringkali konsultan tidak mengacu pada kepentingan petani, melainkan keinginan negara. Selain itu, perantara penasehat harus mampu berperan sebagai penghubung dalam menjalin kerjasama antara petani (kelompok tani) dengan swasta (wirausahawan swasta) yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran produk olahan pertanian. 11 teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian, dan konsultan pertanian harus memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mengetahui cara menciptakan suasana yang baik dalam proses pendidikan masyarakat.

Peran penyuluh pertanian sebagai Technical Roles, penyuluh pertanian dalam penyampaian materi penyuluhan, hendaknya lebih didominasi pada aspek alih teknologi, yang diarahkan pada kepentingan program/proyek untuk mencapai target suatu produk. Misalnya saja dalam hal ini penyuluh mampu menjembatani kesenjangan antara praktik yang biasa dilakukan petani dimana dalam pengembangan usaha taninya masih menggunakan teknologi tradisional, dengan peran penyuluh pertanian dari segi teknis. pandangan untuk memberikan pengenalan terhadap pengetahuan dan pemahaman terhadap teknologi-teknologi baru yang selalu berkembang, sehingga dapat menjadi kebutuhan masyarakat petani, sehingga masyarakat dapat lebih baik lagi dalam pengembangan usaha peternakannya dimasa yang akan datang. Kedua, kinerja penyuluh pertanian merupakan pengaruh situasional, meliputi perbedaan pengelolaan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian di setiap kabupaten yang melibatkan berbagai aspek kelembagaan, tenaga kerja, pelaksanaan program dan pembiayaan (Amri Jahi dkk, 2006).

Pengaruh Penyuluh Pertanian

14 alur yang berkesinambungan, sistem pelaksanaan pelayanan penyuluhan yang tepat, penempatan penyuluh yang tepat, dan metode penyuluhan yang tepat serta manajemen penyuluhan yang polivalen dan terorganisir. Dengan demikian, penyuluhan pertanian sangat penting dalam memberikan modal kepada petani dan keluarganya agar dapat membantu dirinya mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.

Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peran penyuluh pertanian dalam budidaya tanaman kencur dirinci pada Tabel 14. Terlihat bahwa peran penyuluh pertanian dalam budidaya tanaman kencur tergolong dalam kategori sedang dengan skor rata-rata sebesar 2, 32. Secara rinci hasil penelitian mengenai peran penyuluh pertanian dalam proses budidaya tanaman kencur dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pengolahan atau pengolahan tanah mengenai peran penyuluh pertanian dalam pengolahan dan pemanenan dapat menjadi semakin mudah. Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator pada pemeliharaan dan pemanenan berada pada kategori rendah dengan skor 1,45. Sedangkan peran penyuluh pertanian sebagai pelatih dalam kegiatan pemeliharaan dan pemanenan berada pada kategori tinggi dengan skor 2,45.

Peran penyuluh pertanian sebagai pendidik di Desa Kading termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 2,57. Peran penyuluh pertanian yang terakhir adalah sebagai teknisi, penyuluh pertanian berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 1,91. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam proses budidaya Kencur di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru secara keseluruhan termasuk dalam kategori peran dengan nilai rata-rata sebesar 2,32.

Oleh karena itu, para petani yang disurvei memberikan tanggapan positif terhadap para penyuluh pertanian mengenai peran mereka dalam proses budidaya Kencura.

Gambar 2. Kerangka Pikir Penyuluh Pertanian Dalam Proses Budidaya tanaman     Kencur di Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru
Gambar 2. Kerangka Pikir Penyuluh Pertanian Dalam Proses Budidaya tanaman Kencur di Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru

METODE PENELITIAN

Tehnik Penentuan Sampel

Jenis dan Sumber Data

Karena diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga dapat diketahui bahwa responden di Desa Kading dari tingkat pendidikannya cukup baik dalam menerima materi atau informasi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian. Peranan penyuluh pertanian dalam proses budidaya tanaman kencur berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui peran penyuluh sebagai fasilitator, pendidik dan sasaran teknis untuk mengetahui bagaimana peran penyuluh dalam penerapan teknologi dalam usahatani. kencur kepada petani. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam proses budidaya tanaman kencur masih belum maksimal, hal ini berdasarkan wawancara yang dilakukan di lapangan bahwa belum maksimalnya kehadiran penyuluh untuk mengunjungi petani, dan masih terdapat pula petani yang kurang percaya diri dan masih tertutup terhadap informasi yang diberikan oleh instruktur.

Padahal, hal ini sudah diketahui oleh para petani responden di lokasi penelitian: dalam penyiapan benih tersebut, peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator berada pada kategori tinggi dengan skor 2,60. Jadi jika dilihat dari tanggapan responden yang berbeda-beda secara umum, peran penyuluh pertanian di Desa Kading cukup baik dan perannya dalam proses budidaya kencur kurang maksimal dalam memenuhi peran teknisi. Apakah penyuluhan pertanian berperan dalam transfer pengetahuan tentang pemilihan benih dan teknik penanaman yang baik?

Tabel 2. Jumlah  Mata  Pencarian  Penduduk  di  Desa Kading, Kecamatan Tanete     Riaja, Kabupaten Barru, Tahun 2014
Tabel 2. Jumlah Mata Pencarian Penduduk di Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Tahun 2014

Tehnik Analisis Data

Defenisi Operasional

  • Luas dan Letak Geografis
  • Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian

Potensi Sumberdaya

  • Potensi Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia
  • Sarana dan Prasarana

Potensi Desa Kading sama dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Tanete Riaja, bahkan di Kabupaten Barru secara umum, termasuk potensi Desa Kading yang tergambar pada tabel berikut. Berikut gambaran sarana dan prasarana yang ada di Desa Kading, terlihat dari fasilitas umum yang ada, Desa Kading hanya mempunyai fasilitas umum berupa pasar tradisional karena letaknya yang jauh dari jalan arteri utama di Barru. kota, dan jauh dari laut serta letaknya di antara perbukitan, lembah dan pegunungan berbatu. Terlihat terdapat 8 sarana pendidikan di Desa Kading yang terdiri dari 3 Taman Kanak-Kanak, 1 PAUD dan 4 SD, yang memiliki tingkat pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat harus menyekolahkan anaknya ke desa tetangga yaitu cukup jauh.

Dari segi sarana ibadah, karena Desa Kading mayoritas penduduknya beragama Islam, hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. 24 Dari segi sarana dan prasarana transportasi, Desa Kading didukung oleh jalur antar provinsi sepanjang 2 km dan terdapat jalur antar kabupaten. yakni sepanjang 10 km dan jalur antar desa sepanjang 1,5 km.

Tabel 4. Sarana  dan  Prasarana   Umum   Desa  Kading,  Kecamatan Tanete Riaja     Kabupaten Barru, Tahun 2014
Tabel 4. Sarana dan Prasarana Umum Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, Tahun 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengalaman Usahatani

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seorang petani pada umumnya mempunyai pengaruh yang besar terhadap mentalitas petani, terutama dalam menjalankan usahataninya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin terbuka dan mudah menerima informasi dibandingkan dengan petani berketerampilan rendah. Tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden di Desa Kading cukup baik ditinjau dari tingkat pendidikan tertinggi responden yaitu SMA dengan kinerja sebesar 35,00% atau sebanyak 7 orang.

Sedangkan pada dua kelompok tingkat pendidikan yaitu SMA dan SD masing-masing memiliki persentase 25,00% atau masing-masing 5 orang, responden tingkat sarjana berjumlah 3 orang dengan persentase 15,00%.

Jumlah Tanggungan Keluarga

29 5-6 masing-masing 6 orang atau 30,00% Berdasarkan hasil penelitian, respondennya adalah petani di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Petani yang memiliki lebih sedikit pencari nafkah keluarga mempunyai lebih sedikit pencari nafkah dibandingkan petani lainnya.

Luas Lahan

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan ini merupakan kegiatan belajar mengajar yang diperuntukkan khusus bagi petani dan keluarganya, dan kegiatan ini dilaksanakan atau diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.

Peran Penyuluh Pertanian

  • Peran fasilitator (Facilitative Roles)
  • Peran Pendidik (Edicational Roles)
  • Peran Teknikal (Technical Roles)

Tabel 13 menunjukkan peran penyuluh pertanian sebagai pendidik dengan kategori 2,60 yang berarti peran penyuluh pertanian sebagai pendidik sangat baik namun belum cukup optimal karena dalam penyampaian materi masih terdapat petani yang belum begitu memahami apa yang dimaksud dengan penyuluh pertanian. ditransfer tidak menjadi oleh penyuluh termasuk dalam hal ini adalah edukasi karena sebagian besar petani kencur mempunyai pendidikan yang rendah sehingga dalam prakteknya masih ada petani yang belum mengetahui cara menggunakan alat atau teknologi seperti traktor, sehingga peran penyuluh kurang maksimal. Sedangkan peran penyuluh pertanian sebagai teknis berada pada kategori 1,45, namun diakui oleh petani responden bahwa penyuluh pertanian terkadang menggunakan bahasa dalam penyampaian informasi yang sulit dipahami oleh petani itu sendiri, selain karena faktor pendidikan. pengaruh pola. Dari segi pemikiran, pendidikan juga dapat mengubah pemahaman, begitu pula nalar petani. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar penyuluh pertanian terbukti sangat baik bahwa penyuluh pertanian memberikan pengetahuan tentang cara mengolah lahan, memilih bibit yang baik, teknik menanam, pemeliharaan dan pemanenan yang baik.

Berdasarkan penelitian terlihat bahwa peran penyuluh pertanian bidang penghubung tergolong kategori sangat penting dengan total skor rata-rata 2,47, dan pada bidang pendidikan sangat terlibat dengan nilai rata-rata 2,57 . , dan pada bidang teknis termasuk dalam kategori role play dengan rating atau nilai rata-rata sebesar 1,91. Dalam meningkatkan produksi pertanian perlu dimaksimalkan peran konsultan pertanian terutama dalam hal memberikan informasi, inovasi dan pengenalan teknologi terkini yang akan diberikan selanjutnya khususnya dalam proses budidaya tanaman kencur, sehingga inovatif, mampu mewujudkan masyarakat yang kreatif, produktif, dan mandiri. Apakah penyuluhan pertanian berperan dalam memberikan kemudahan kepada petani, misalnya alat penyiapan lahan seperti traktor.

Apakah penyuluh pertanian pernah memfasilitasi petani untuk melakukan kerjasama antara petani dengan lembaga seperti dinas pertanian atau perusahaan terkait? Apakah peran penyuluh pertanian memberikan pengetahuan tentang cara pengolahan yang baik sehingga dapat dijadikan media tanam kencur?

Tabel  14.  Menunjukkan  bahwa  peran  penyuluh  pertanian  dalam  proses  budidaya tanaman kencur tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata skor  2,32
Tabel 14. Menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam proses budidaya tanaman kencur tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata skor 2,32

Peran penyuluh Pertanian Dalam Proses Budidaya Tanaman Kencur. 40

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Saran

Gambar

Gambar 1. Tanaman Kencur
Gambar 2. Kerangka Pikir Penyuluh Pertanian Dalam Proses Budidaya tanaman     Kencur di Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru
Tabel 2. Jumlah  Mata  Pencarian  Penduduk  di  Desa Kading, Kecamatan Tanete     Riaja, Kabupaten Barru, Tahun 2014
Tabel 4. Sarana  dan  Prasarana   Umum   Desa  Kading,  Kecamatan Tanete Riaja     Kabupaten Barru, Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK