• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN PROFIL SANITASI PDF

N/A
N/A
U. RENUR, ST, MT

Academic year: 2024

Membagikan "PENYUSUNAN PROFIL SANITASI PDF"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN PROFIL SANITASI

Disampaikan pada Bimbingan Teknis Penyusunan SSK Program PPSP 2017

(2)

KONDISI SANITASI EKSISTING

PEMETAAN KONDISI SANITASI EKSITING

• Pemetaan dilakukan untuk :

a. Memahami posisi pengelolaan sanitasi saat ini

b. Mengetahui cakupan dan tingkat layanan sanitasi saat ini

c. Mengetahui permasalahan mendesak

• Pemetaan kondisi sanitasi eksisting:

1. Diagram Sistem Sanitasi

2. Tabel & Peta Cakupan Pelayanan Eksisting (sumber : Instrumen SSK) 3. Shit Flow Diagram (SFD)

4. Area Berisiko (Instrumen SSK)

(3)

1. DIAGRAM SISTEM SANITASI

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

(4)

DIAGRAM SISTEM SANITASI (DSS)

• Menggambarkan kondisi real sistem pengelolaan air limbah domestik & persampahan dari hulu sampai hilir.

• Merepresentasikan sarana & prasarana eksisting di setiap

sub sistem pengelolaan, di mana output sub sistem awal

akan menjadi input bagi sub sistem berikutnya

(5)

TAHAPAN PENYUSUNAN DSS

1. Siapkan DSS untuk : air limbah domestik dan persampahan

2. Identifikasi berbagai kemungkinan alur limbah dari satu sub sistem ke sub sistem selanjutnya

3. Gunakan hasil Studi EHRA dan Data Sekunder pada Isian

Instrumen SSK untuk melengkapi kolom kolom sub sistem DSS.

4. Isi lengkap kolom-kolom sub sistem DSS dengan gambar dan keterangan secara benar, mulai mengisi kolom pertama hingga kolom terakhir, sesuai dengan keadaan yang ada

5. Gunakan simbol - simbol (tanda panah,garis dsb) untuk

mengambarkan sistem sanitasi yang berlaku di Kabupaten/Kota untuk setiap kemungkinan aliran yang ada.

Perlu diperhatikan bahwa kondisi sistem sanitasi yang digambarkan harus sesuai dengan

kenyataan eksisting di Kabupaten/Kota (tidak dipaksakan untuk menjadi ideal)

(6)

Air Limbah

1a. Diagram Sistem Sanitasi (DSS)

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

(7)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH LAMA (2016)

Dilakukan penyesuaian

nomenklatur sesuai

Permen PUPR No.4

Tahun 2017

(8)

SPALD

SPAL D Sete mpat

SPAL D Terp usat

Komunal

Individu PermukimanSkala

Skala Kawasan Tertentu

Skala Perkotaan

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

PERMEN PU NO. 4/PRT/M/2017

< 10 KK 1 KK

2 – 10 KK

11-4.000 KK

> 4.000 KK

> 10 KK

(9)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK (BARU)

Terdiri atas 5 kolom sub sistem yaitu:

1. Sarana Pengguna  sarana yang bersinggungan langsung dengan pengguna

2. Pengolahan Setempat (khusus SPALD S)  sarana dan prasarana untuk mengumpulkan dan mengolahan air limbah domestik di lokasi sumber

3. Pengangkutan (SPALD S)  sarana untuk mengangkut lumpur tinja atau

Pengumpulan (SPALD T) sarana dan prasarana untuk menyalurkan air limbah domestik melalui perpipaan

4. Pengolahan Lumpur Tinja (SPALD S)  sarana dan prasarana untuk mengolah lumpur tinja atau

Pengolahan Terpusat (SPALD T)  sarana dan prasarana untuk mengolah air limbah domestik

5. Lingkungan

(10)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

A. Praktik BABS dan Pembuangan Langsung

(11)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

B. Penggunaan Tangki Septik Tidak Layak/Cubluk

Perdesaan  Akses Dasar

Perkotaan = Tidak dihitung sebagai akses (BABS)

(12)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

C. SPALD Setempat

(13)

DSS PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

D. SPALD Terpusat

(14)

DSS AIR LIMBAH

A. Praktik BABS B. Akses Dasar C. SPALD S

D. SPALD T

(15)

PETA CAKUPAN AKSES DAN SISTEM

LAYANAN AIR LIMBAH DOMESTIK

(16)

Persampahan

1b. Diagram Sistem Sanitasi (DSS)

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

(17)

DSS PENANGANAN PERSAMPAHAN

Dilakukan penyesuaian dengan Permen PU No.

3 Thn 2013

(18)

DSS PENANGANAN PERSAMPAHAN

Terdiri dari 6 kolom yaitu:

1. Sumber Timbulan  Sumber penghasil sampah

2. Pengumpulan  Sarana pengumpul sampah dari sumber ke prasarana pewadahan/pengolahan komunal

3. Pewadahan/Pengolahan Komunal  Prasarana penampung sementara/pengolahan sampah dalam skala komunal

4. Pengangkutan  Sarana pengangkutan sampah dari tempat pewadahan/pengolahan sementara ke lokasi pengolahan antara/pemrosesan akhir

5. Pengolahan Antara  prasarana yang berfungsi sebagai tempat penampungan sampah sementara apabila jarak antara sumber sampah ke lokasi pemrosesan akhir lebih dari 25 km

6. Pemrosesan Akhir/Lingkungan  Prasarana pemrosesan akhir sampah

(19)

DSS PENANGANAN PERSAMPAHAN

A. Sampah Tidak Terproses

(20)

DSS PENANGANAN PERSAMPAHAN

B. Sampah Dikelola Mandiri oleh Masyarakat

(21)

DSS PENANGANAN PERSAMPAHAN

C. Sampah Terangkut ke TPA

(22)

DSS PERSAMPAHAN

A: Sampah Tidak Terproses

B: Sampah Dikelola Mandiri oleh Masyarakat

C: Sampah Terangkut ke TPA

(23)

PETA CAKUPAN AKSES DAN SISTEM

LAYANAN PERSAMPAHAN

(24)

2. SHIT FLOW DIAGRAM (SFD)

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

(25)

MENGENAL SFD

• SFD adalah rantai pelayanan air limbah menggambarkan alur pengelolaan air limbah dari hulu hingga hilir dengan mempertimbangkan tingkat keamanan pengelolaan pada setiap sub sistem pengelolaannya.

• Pada dasarnya diagram ini dapat memberikan gambaran

akan AMAN atau TIDAKnya suatu sistem penanganan air

limbah secara keseluruhan pada suatu Kabupaten/Kota.

(26)

3. Permasalahan Mendesak

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

(27)

• Definisi permasalahan mendesak:

Persoalan teknis maupun non teknis terkait pelayanan sistem sanitasi di Kabupaten/Kota yang menghalangi tercapainya tujuan pelayanan sistem sanitasi sehingga harus ditemukan solusi dan diselesaikan secepatnya.

• Penjabaran Permasalahan Mendesak

Penting dilakukan oleh karena korelasi permasalahan

mendesak dengan urgensi penyelesaian masalah sanitasi yang ada di Kabupaten/Kota.

PERMASALAHAN MENDESAK

(28)

PERMASALAHAN MENDESAK

Penentuan Permasalahan Mendesak merupakan salah satu unsur pemetaan kondisi sanitasi eksisting yang nantinya akan berperan penting dalam hal

penentuan strategi dan perumusan program dan kegiatan

(29)

Hal yang Perlu Diperhatikan :

• Termasuk ke dalam permasalahan mendesak

diharapkan adalah permasalahan-permasalahan yang terkait dengan ketidaksempurnaan sistem sanitasi yang sudah digambarkan pada DSS

• Pastikan permasalahan mendesak yang dirumuskan di Bab II dokumen SSK akan mendapatkan nilai yang tinggi (3 atau 4) pada kegiatan skoring SWOT

PERMASALAHAN MENDESAK

(30)

SISTEM AIR LIMBAH:

• KK yang masih BABS

• Kualitas, Kuantitas Septic tank (invidual dan komunal)

• Kualitas, kuantitas, kapasitas, dan operasional Truk Tinja

• Kondisi IPLT (fisik, kapasitas, operasional, retribusi

maupun pengelolaan)

SISTEM PERSAMPAHAN:

• Penanganan

• Pengelolaan skala rumah tangga

• Penanganan langsung dan tidak langsung

• Kondisi TPS (Kualitas, Kuantitas, sebaran, dll.)

• Kondisi armada angkut

• Kondisi TPA

• Aktivitas 3 R

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MENDESAK

(31)

TABEL PERMASALAHAN MENDESAK

(32)

Terima Kasih

Bimtek PPSP Program PPSP 2017

Gambar

1. DIAGRAM SISTEM SANITASI
TABEL PERMASALAHAN MENDESAK

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Diagram use case staff posyandu menggambarkan interaksi antara staff posyandu dengan

Sarana sanitasi SANIMAS IsDB merupakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD- Program PAMSIMAS dengan target pembangunan sarana fasilitas sanitasi dan air minum di

Secara umum sanitasi air limbah/limbah cair domestik di Kota Batu mencakup saluran pembuangan dan sistem pengolahan air buangan rumah tangga baik yang berasal dari WC,

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram sistem informasi supply

 Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan, dan

Sistem pengolahan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Klungkung yaitu input dari user interface (WC sentor) ke penampungan awal (tangki septik) dialirkan

Kabupaten yang beribukota Batulicin ini memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu Kecamatan Kusan Hilir, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Karang Bintang, Simpang Empat,

Konsep Analisa SWOT di D.I Jambo Reuhat Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S Kelemahan W  Kebijakan otonomi daerah  Keterkaitan hulu dan hilir  Komitmen pemerintah dalam