• Tidak ada hasil yang ditemukan

perbedaan antara kualitas hafalan peserta didik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "perbedaan antara kualitas hafalan peserta didik"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Al-Quran adalah kitab suci dan mukjizat berzaman yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahawa Al-Quran adalah kitab suci yang mudah diingati. Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang selalu membaca (belajar) Al-Qur’an adalah orang-orang yang mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi, di mana Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambahkan kepada mereka dari karunia-Nya.

Menghafal Al-Qur'an merupakan tugas dan tanggung jawab yang mulia dan besar, namun tidak semua umat Islam mampu menghafalnya dengan baik. Cukup banyak kendala dalam mencoba menghafal Al-Quran, antara lain; adaptasi lingkungan, manajemen waktu, pengembangan minat, kesabaran dan juga metode hafalan yang digunakan. SDIT Salsabila berusaha membangun generasi Al-Qur'an sejak dini dengan memberikan pembelajaran membaca, menghafal dan menanamkan pemahaman terhadap isi dan isi Al-Qur'an.

Yayasan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Al-Qur'an bagi lembaga dan peserta didik dengan metode ummi.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya penulis ingin mengetahui besarnya dampak penggunaan kitab tahfizh Metode UMMI dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hafalan siswa SDIT Salsabila dengan melakukan penelitian yang berjudul.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Kegunaan Penelitian

Keberhasilan metode ummat dalam mempelajari Al-Qur’an tidak hanya bergantung pada kehebatan kitab tersebut, namun pada tiga keunggulan utama, yaitu. Berdasarkan uraian di atas, diduga buku metode tahfizh Ummi berpengaruh positif terhadap kualitas hafalan siswa SDIT Salsabila Bekasi. Hai: Terdapat perbedaan kualitas hafalan siswa yang menggunakan kitab Tahfizh Metode Ummi dengan tanpa kitab Tahfizh Metode Ummi di SDIT Salsabila Bekasi.

Kedua variabel tersebut adalah kualitas hafalan siswa dengan buku metode UMMI sebagai variabel bebas (Y1) dan kualitas hafalan siswa tanpa buku metode UMMI sebagai variabel terikat (Y2). Uji varians homogen dilakukan terhadap skor variabel bebas kualitas hafalan siswa dengan buku metode UMMI (Y1) yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan skor pada variabel terikat kualitas hafalan siswa tanpa buku metode UMMI (Y2). . Hasil perbandingan t-score antara hasil kualitas hafalan tidak menggunakan kitab tahfizh metode Ummi (X) dengan kualitas hafalan tidak menggunakan kitab tahfizh metode Ummi (Y).

Dengan demikian hipotesis penelitian menyatakan terdapat perbedaan kualitas hafalan menggunakan kitab tahfizh metode Ummi dengan kualitas hafalan. Dengan demikian, secara empiris dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an adalah dengan menerapkan metode Ummi sebagai kitab tahfizh. Upaya penerapan kebijakan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Kepala sekolah mewajibkan penggunaan kitab tahfizh metode Ummi untuk mempelajari Al-Qur'an.

Sistematika Penelitian

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Ho: Tidak ada perbedaan kualitas hafalan siswa yang menggunakan kitab Tahfizh Metode Ummi dengan tanpa kitab Tahfizh Metode Ummi di SDIT Salsabila Bekasi. Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas hafalan siswa yang menggunakan kitab Tahfizh Metode Ummi dengan yang tidak menggunakan kitab Tahfizh Metode Ummi di SDIT Salsabila Bekasi. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kualitas hafalan siswa yang menggunakan kitab Tahfizh Metode Ummi dan tanpa kitab Tahfizh Metode Ummi di SDIT Salsabila Bekasi.

SDIT Salsabila dapat dijadikan sebagai objek penelitian penggunaan kitab tahfizh metode UMMI dalam implementasinya. X : Perlakuan kelas yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan buku metode tahfizh UMMI O1ᵇ : Observasi yang dilakukan pada kelas eksperimen. Data kualitas hafalan siswa menggunakan buku metode UMMI diperoleh dengan mengambil data melalui tes terkait kekuatan hafalan yang didukung oleh delapan indikator.

Data kualitas hafalan siswa menggunakan buku metode UMMI diperoleh dengan pengumpulan data melalui tes kekuatan hafalan yang didukung oleh delapan indikator. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. 2) Kualitas hafalan siswa tanpa buku metode UMMI Siswa (Y2) Berdasarkan perhitungan uji normalitas Lilifors variabel y diperoleh Lhitung = 0,12. Perbandingan kualitas hafalan yang menggunakan Metode Kitab Tahfizh Ummi dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan Metode Kitab Tahfizh Ummi dijelaskan dengan menguji hipotesis penelitian yang secara statistik dirumuskan sebagai berikut.

Tidak ada perbedaan kualitas hafalan yang menggunakan kitab tahfiz metode Ummi dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan kitab tahfiz metode Ummi. Terdapat perbedaan kualitas hafalan yang menggunakan kitab tahfizh dengan metode Ummi dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan kitab tahfizh dengan metode Ummi. Kekuatan perbedaan kualitas hafalan yang menggunakan kitab tahfizh metode Ummi dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan kitab tahfizh metode Ummi dijelaskan dengan thitung menggunakan teknik uji T.

Artinya kualitas hafalan yang menggunakan kitab tahfizh metode Ummi lebih baik dibandingkan dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan kitab tahfizh metode Ummi. Pada tahap selanjutnya harus dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel selain kitab tahfizh metode Ummi terhadap peningkatan kualitas hafalan santri.

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu.

Tempat dan Waktu Penelitian

Metode Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian eksperimen harus dilakukan observasi. Kelompok kontrol diperlukan sebagai perbandingan untuk menentukan apakah pengobatan baru lebih efektif dibandingkan pengobatan konvensional atau tradisional. Pada awal pembelajaran kedua kelompok diberikan soal pretest yang sama untuk mengukur rentang kemampuan awal siswa.

Kemudian proses pembelajaran menggunakan perlakuan, dan langkah terakhir adalah memberikan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan tersebut. Dengan kata lain, peneliti menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok setelah perlakuan.

Tabel 3.2 Design Penelitian
Tabel 3.2 Design Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 148 siswa yang terdiri dari siswa SDIT Salsabila kelas V dari enam kelas yaitu kelas V.A, V.B, V.C, V.D, V.E dan V.F. Dalam penelitian ini sampel diambil dari populasi terjangkau yang dibagi dalam dua kelas pembelajaran Al-Qur’an. Kelas pertama yang berjumlah 18 siswa dipilih sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua yang berjumlah 18 siswa dipilih sebagai kelas kontrol.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang akan digunakan adalah tes hafalan Al-Quran siswa, yaitu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai hafalan yang telah dihafal. Bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes objektif konsep penguasaan berlebihan kecepatan hafalan, kelancaran dan kefasihan berdasarkan hasil observasi. Data yang digunakan untuk hasil kemampuan menghafal Al Quran adalah nilai kelas I dan II yang diambil setelah memberikan perlakuan pada kedua kelas dengan pemberian instrumen tes yang sama.

Tabel  3.3. Kisi-kisi  Instrumen  Hasil  Kemampuan  Menghafal Al- Qur’an
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Kemampuan Menghafal Al- Qur’an

Teknik Analisis Data

Mean (rata-rata) merupakan teknik penjelasan kelompok berdasarkan nilai rata-rata kelompok. Mean (rata-rata) ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data seluruh individu dalam kelompok, kemudian membaginya dengan jumlah individu dalam kelompok tersebut. 2) Rumus. Modus atau disingkat (Mo) merupakan nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi, baik data tunggal maupun data yang membentuk nilai sebaran atau frekuensi.

Standar deviasi adalah nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi suatu kelompok data atau ukuran standar deviasi dari mean.13. Uji untuk mengukur apakah data kita mempunyai distribusi normal sehingga dapat digunakan dalam statistik parametrik (statistik inferensial).15. 2) Resmi. Lhitung< Ltabel maka data berasal dari berdistribusi normal Ltabel > Lhitung maka data berasal dari berdistribusi tidak normal.

Uji T ini merupakan perbandingan, tujuan uji T ini adalah untuk membandingkan apakah kedua variabel sama atau berbeda.17.

Hipotesis Statistik

Data tiap variabel dideskripsikan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang meliputi skor minimal, skor maksimal, rentang skor, rerata kualitas daya ingat siswa menggunakan Buku Metode UMMI, modus, simpangan baku, varians skor, serta tabel distribusi frekuensi dan histogram yang memperhitungkan untuk sebaran datanya berupa histogram. Berdasarkan frekuensi kualitas hafalan siswa menurut metodologi UMMI diperoleh frekuensi relatif tertinggi terdapat pada kelas interval 4 yaitu hasil 92-95 dengan persentase 44% dan frekuensi absolut 8. Data yang akan diuji normalitasnya adalah data penelitian yaitu data angket kualitas hafalan siswa dengan metode UMMI dan hasil uji kualitas hafalan siswa tanpa buku metode UMMI... data diuji normalitasnya dengan Liliefors.

Hal ini menunjukkan bahwa data skor kualitas hafalan mahasiswa menggunakan buku metode UMMI berasal dari populasi berdistribusi normal yang berarti memenuhi syarat analisis variabel tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa data skor kualitas hafalan yang diperoleh mahasiswa tanpa buku metode UMMI berasal dari populasi yang berdistribusi normal yang berarti memenuhi syarat variabel tersebut. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis data di atas diperoleh bukti empiris yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kualitas hafalan yang menggunakan kitab tahfizh metode Ummi dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan kitab tahfizh metode Ummi tidak. .

Hal ini dapat dibuktikan dari perbandingan antara Thitung(3,11) yang lebih besar dari Ttabel (2,00) pada = 0,05 yang berarti kualitas hafalan menggunakan kitab tahfizh metode Ummi lebih baik dibandingkan dengan kualitas hafalan yang tidak menggunakan Ummi. kitab metode tahfizh. Pimpinan sekolah perlu menerapkan kebijakan bagi guru untuk menerapkan penggunaan kitab tahfizh metode Ummi sebagai upaya meningkatkan kualitas hafalan siswa di SDIT Salsabila karena penggunaan kitab tahfizh metode Ummi berdasarkan data diatas memberikan dampak positif. perbedaannya terhadap kualitas hafalan siswa. Optimalisasi penggunaan kitab tahfizh metode Ummi menjadi topik kajian yang menarik, terutama jika berhadapan dengan santri dalam proses belajar mengajar, karena kitab tahfizh metode Ummi memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kualitas hafalan santri.

Safitri, Ani Indriyani. “Pengaruh Metode Ummi Terhadap Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa Kelas VII SMPIT Mutiara Hikmah Bekasi”.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Hasil Analisis Data

Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahan, Organisasi Yayasan Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, Kementerian Agama RI.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Homogenitas Varians
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Homogenitas Varians

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

“Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penguatan Hafalan Al-Qur’an Juz 30 di SD Islam Al-Azhar 8 Kembangan Jakarta Barat.” “Upaya Pelatih Rohis Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Menurut Tajwid Melalui Metode Tilawati: Kajian Rohis di SMPN 14 Tangsel”.

Juz

Gambar

Tabel 3.2 Design Penelitian
Tabel  3.3. Kisi-kisi  Instrumen  Hasil  Kemampuan  Menghafal Al- Qur’an
Tabel 4.1 Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2020/2021
Gambar 4.1 : Histogram Frekuensi Skor Kualitas hafalan siswa dengan buku metode UMMI (Y1)
+5

Referensi

Dokumen terkait

ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINTALIS Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ilham Mahdi Nasution NPM : 2016510029 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Agama Islam Judul