• Tidak ada hasil yang ditemukan

perlindungan konsumen pengguna jasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "perlindungan konsumen pengguna jasa"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Ibu Busriyanti M.Ag selaku pembimbing skripsi yang membimbing dan membimbing selama proses penulisan skripsi. Guru-guru dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi mewariskan ilmunya kepada penulis. Dalam bekerja, masyarakat membutuhkan jasa yang dapat membantu mereka dalam pekerjaannya, salah satunya adalah jasa pengiriman barang.

Dengan menggunakan jasa pengiriman barang dan membayar tarif sesuai dengan jasa yang dipilih konsumen, maka barang akan menjadi tanggung jawab perusahaan jasa pengiriman barang sampai barang sampai dengan selamat di tempat tujuan, tidak rusak atau hilang dan tidak tertunda. waktu yang diberitahukan pada saat pembayaran. Fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana upaya perlindungan konsumen yang diberikan TiKi Bondowoso terhadap pengguna jasa pengiriman barang atas kehilangan barang yang dikirim. 2) Bagaimana konsumen pengguna jasa pengiriman barang terlindungi dari kehilangan barang kiriman dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan upaya perlindungan konsumen yang diberikan TiKi Bondowoso kepada pengguna jasa pengiriman barang atas kehilangan barang kiriman. 2) Untuk menggambarkan perlindungan konsumen pengguna jasa pengiriman barang terhadap kehilangan barang yang diserahkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu: (1) Penyelesaian sengketa yang dilakukan TiKi Bondowoso sudah sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

PENUTUP

Fokus Penelitian

Bagaimana upaya perlindungan konsumen yang diberikan TiKi Bondowoso kepada pengguna jasa pengiriman barang atas kehilangan barang yang dikirim. Bagaimana konsumen pengguna jasa pengiriman barang melindungi diri dari kehilangan barang kiriman dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999. Untuk menggambarkan bagaimana upaya perlindungan konsumen yang diberikan TiKi Bondowoso kepada pengguna jasa pengiriman barang atas kehilangan barang yang dikirim.

Untuk menggambarkan perlindungan konsumen pengguna jasa pengiriman barang dari kehilangan barang kiriman dalam undang-undang no. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk menambah pengetahuan penelitian dan menulis artikel ilmiah yang baik sebagai dasar penulisan artikel ilmiah selanjutnya, serta memberikan wawasan khusus mengenai perlindungan konsumen jasa pengiriman barang atas kehilangan barang kiriman di Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. Penelitian Diharapkan mampu memberikan pandangan kepada mahasiswa Fakultas Syariah khususnya Program Studi Muamalah/Hukum Ekonomi Islam tentang perlindungan konsumen jasa pengiriman barang atas kehilangan barang yang diserahkan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. Terdapat kesalahpahaman mengenai judul skripsi “Perlindungan Konsumen Pengguna Jasa Pengiriman Atas Kehilangan Barang Kiriman dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Kasus TiKi Bondowoso)” harus dihindari.

Perlindungan konsumen merupakan upaya untuk menjamin kepastian bagi pengguna suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menurut Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pengertian perlindungan konsumen adalah segala upaya untuk menjamin kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.3. Dilanjutkan dengan teori yang memuat pandangan mengenai perlindungan konsumen bagi pengguna jasa pengiriman barang mengenai hilangnya barang kiriman dalam undang-undang perlindungan konsumen no. 8 Tahun 1999 (studi kasus TiKi Bondowoso).

BAB EMPAT Bab ini memberikan kontribusi berupa gagasan serta pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran dari hasil penelitian dan perdebatan mengenai perlindungan konsumen.

Kajian Teori

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 menjelaskan bahwa konsumen adalah setiap pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan dirinya sendiri, orang lain, atau makhluk hidup lain dan tidak untuk tujuan diperdagangkan. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta memperoleh barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar serta syarat dan jaminan yang dijanjikan; Hak atas ganti rugi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak memuaskan; .. i) Hak yang diatur dalam ketentuan hukum lainnya.

Pelaku usaha yang tidak memberikan pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa dengan nilai yang sama atau setara, atau pelayanan kesehatan dan/atau kompensasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Pelaku usaha yang memproduksi barang yang pemanfaatannya berkelanjutan dalam jangka waktu paling sedikit 1 (satu) tahun tidak menyediakan suku cadang dan/atau fasilitas purna jual dan wajib memenuhi jaminan atau jaminan sesuai dengan perjanjian. e. Pelaku usaha tidak bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau tuntutan hukum konsumen apabila pelaku usaha tersebut terlibat.

Pelaku usaha yang melanggar ayat (1) dan ayat (2) tetap memperdagangkan barang dan/atau jasa dan tidak menariknya dari peredaran. Pelaku usaha yang menawarkan barang dan/atau jasa yang dimaksudkan untuk diperdagangkan, menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang salah atau menyesatkan tentang barang tersebut.22. Pelaku usaha menyesatkan/menipu konsumen dalam hal penjualan atau lelang dengan cara: 1) menyajikan barang dan/atau jasa seolah-olah.

Pelaku usaha yang menawarkan, mempromosikan, atau mengiklankan barang dan/atau jasa dengan harga atau biaya tertentu dalam waktu dan jumlah tertentu, apabila pelaku usaha tidak bermaksud untuk memenuhinya sesuai waktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan. Pelaku usaha menawarkan barang dan/atau jasa yang dimaksudkan untuk diperdagangkan dengan menawarkan hadiah melalui undian. Biasanya digunakan oleh pengguna jasa pengiriman kargo curah yang lebih ringan dan/atau kargo yang berat.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jadi jelas yang dimaksud dengan metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, tepat dan benar (fallible) 28 Sehingga penelitian dapat dilakukan dengan mudah dan fokus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Teknik observasi ini dilakukan untuk melihat kejadian sebenarnya yang terjadi secara langsung di lapangan, untuk mengetahui siapa saja yang terlibat, waktu kejadian dan reaksi yang diberikan oleh pelaku yang diamati mengenai kejadian yang dimaksud guna mendukung. penelitian 32 Dalam hal ini penulis mengunjungi lokasi penelitian untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan. Dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah dengan melengkapinya dengan format atau pengamat sebagai alatnya. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang tidak dapat diperoleh melalui observasi. 34 Wawancara adalah proses memperoleh informasi dengan cara bertanya kepada responden secara langsung.

Wawancara ini dilakukan terhadap orang-orang yang terlibat dalam pengiriman barang dan pengguna jasa pengiriman barang. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data secara tertulis, berupa catatan, transkrip, arsip, dokumen, buku tentang pendapat (doktrin), teori, postulat atau hukum, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.36.

Analisis Data

Dalam penelitian ini pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Pengecekan keabsahan data sangat diperlukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sedangkan pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.

Tahap-tahap Penelitian

Pada tahap ini peneliti menggunakan penyempurnaan data yang diperoleh dari subjek, informan, dan dokumen dengan memperbaiki bahasa dan sistematika agar tidak timbul kesalahpahaman atau salah tafsir saat melaporkan hasil penelitian.

Gambaran Objek Penelitian

  • Visi
  • Misi

Berkontribusi terhadap keberhasilan operasional nasabah dengan menghemat waktu, biaya dan meningkatkan kinerja bisnis mereka dengan layanan simpanan yang cepat, aman dan bertanggung jawab. Bondowoso Express Delivery Service (TiKi) sendiri didirikan pada tanggal 21 Agustus 2009 di Jalan.

Penyajian Data dan Analisis

  • Penyajian Data
  • Analisis

Hal serupa juga dijelaskan oleh pegawai kantor TiKi Bondowoso kepada manajemen kantor TiKi Bondowoso. Barang yang dikirim melalui TiKi Bondowoso tidak akan dikirimkan tanpa mengetahui terlebih dahulu isi barangnya. “Dengan cara ini TiKi melakukan pengecekan pengiriman barang. Pengecekan barang merupakan bagian dari tata cara pengiriman barang yang ditetapkan oleh TiKi Bondowoso.”

Pegawai lainnya juga mengatakan, setelah melakukan pengecekan barang, TiKi Bondowoso juga menimbang barang yang akan dikirimkan oleh TiKi Bondowoso. Konsumen jasa pengiriman di kantor TiKi Bondowoso juga menjelaskan manfaat dari aplikasi perusahaan pengiriman barang tersebut. TiKi Bondowoso hanya mengirimkan barang dengan kurirnya sendiri apabila barang hendak sampai ke daerah Bondowoso.

Salah satu karyawannya pun memastikan akan mendapat ganti rugi dari TiKi Bondowoso jika kehilangan barang pidana tersebut. Pelanggan yang mengalami kehilangan barang pada saat pengiriman di jasa pengiriman TiKi Bondowoso menyatakan jumlah barang yang sampai di penerima berkurang. Kepala Kantor TiKi Bondowoso juga mengatakan, belum pernah ada kasus barang hilang yang pemilik barangnya dibawa ke pengadilan.

Upaya perlindungan konsumen yang diberikan TiKi Bondowoso kepada pengguna jasa pengiriman barang apabila terjadi kehilangan barang kiriman. TiKi Bondowoso selain memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pemeriksaan barang melalui aplikasi TiKi dan memberikan pelayanan yang ramah pada saat kedatangan konsumen, juga mengurus pemeriksaan barang yang akan dikirim melalui jasa pengiriman. Dalam menyambut konsumen, TiKi Bondowoso juga menggunakan konsep ramah dengan memberikan senyuman hangat kepada pelanggan, dan menjaga kebersihan kantor TiKi Bondowoso menjadi prioritas utama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

TiKi Bondowoso juga tidak menutup telinga terhadap kritik dan saran konsumen terkait kinerjanya. TiKi Bondowoso meyakini kritik dan saran tersebut merupakan proses yang menjadikan TiKi Bondowoso semakin amanah dan berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

KESIMPULAN

Saran

Sebaiknya konsumen yang ingin mengirimkan barang berharga meminta asuransi kepada pengirim barang, agar keluhan dan proses perkara yang timbul dapat diselesaikan lebih cepat sesuai ketentuan asuransi yang telah disepakati. Sebaiknya pelaku usaha mengedepankan pelayanan terbaik dan tidak mengulangi kesalahan sebagai pembelajaran, sehingga TiKi Bondowoso lebih berhati-hati dalam proses usaha, fasilitas dan kinerjanya agar konsumen tidak mengalami kerugian lebih lanjut. TiKi Bondowoso hendaknya lebih aktif melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban serta kehati-hatian konsumen dalam menggunakan barang dan/atau jasa.

Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis dari riset media, humas, periklanan, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran. Perlindungan hukum bagi konsumen atas produk telematika dan elektronik yang tidak disertai garansi/jaminan purna jual dalam bahasa Indonesia. Konsumen yang menggunakan jasa pengiriman barang atas kehilangan barang yang dikirim dalam undang-undang no. 8 Tahun 1999 (Studi Kasus TIKI. Bondowoso).

Referensi

Dokumen terkait

para pelaku usaha yaitu perusahaan jasa angkutan udara, semua ini sudah diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, yang

Penulisan hukum dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Jasa Usaha Parkir Apabila Terjadi Kehilangan Kendaraan Bermotor”, bertujuan untuk mengetahui

Pemerintah bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen, melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut

Kasus penyedotan pulsa ini telah melanggar hak konsumen pada Pasal 4 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen berupa hak atas kenyamanan, keamanan,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perlindungan hukum bagi konsumen terhadap pengiriman barang yang tidak sesuai dengan waktu

Dalam hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa praktik ganti rugi pada perusahaan jasa pengiriman barang J&T

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKLPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

Penulisan hukum dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Jasa Usaha Parkir Apabila Terjadi Kehilangan Kendaraan Bermotor”, bertujuan untuk mengetahui