• Tidak ada hasil yang ditemukan

The population of research was student class VIII SMPN 1 Siberut Selatan City of Mentawai which consists of 6 classes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "The population of research was student class VIII SMPN 1 Siberut Selatan City of Mentawai which consists of 6 classes"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dua Tinggal Dua Tamu Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII

SMPN 1 Siberut Selatan Kabupaten Mentawai

Jupri Gusnadi1)

1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

city of Mentawai This research was background by studying result which was still low. The purpose of the research was to know that the result of using cooperative learning two left two guests was better that using conventional learning. The type of this research was experiment research, research design which was used was random to subject. The population of research was student class VIII SMPN 1 Siberut Selatan City of Mentawai which consists of 6 classes. It was chosen VIII.1 as experiment class and VIII.2 as control class. The instrument which was used was final test like essay and reliable with reliability r11 =0,517. Based on the result of data analysis from final test was known that sample class distributed normal and have homogeny variance. The result of hypothesis was gotten p-value

= 0,001 smaller than real score ( = 0,05), so the hypothesus of research was accepted. So that it can be concluded that studying result of student by implementing cooperative learning two left two guest was better than studying result which implementing conventional learning for student class VIII SMPN 1 Siberut Selatan

Keywords : Learning , Two Left Two Guest

PENDAHULUAN

Matematika merupakan cabang ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membentuk pola pikir siswa.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai kejenjang perguruan tinggi.

Mengingat begitu penting pelajaran matematika, maka guru sebagai

orang yang terlibat langsung dalam pembelajaran diharapkan mampu mendidik dan mengajar siswa agar tujuan pembelajaran matematika di sekolah dapat tercapai dengan optimal.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas VII SMPN 1 Siberut Selatan diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa hanya menyalin jawaban latihan yang dikerjakan temannya tanpa melihat apa yang disalinnya. Beberapa

(2)

diantaranya ada yang tidak mengerjakan latihan tersebut jika soal yang diberikan berbeda dengan contoh soal yang diberikan. Hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa mereka kurang paham dengan materi yang disampaikan karena mereka banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

Model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa perlu diterapkan dalam proses pembelajaran agar permasalahan di atas dapat diatasi.

Salah satu model yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu.

Model pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk saling berbagi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Menurut Lie (2002: 240). “Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain”. Sesuai dengan kutipan di atas, model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah model yang menuntut kerja sama siswa dengan kelompoknya menjadikan siswa belajar aktif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Norma Yely Susanti (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Dua Tinggal Dua Tamu Disertai Kuis Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan ”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMPN 1 Siberut Selatan Kabupaten Mentawai pada tanggal 25 Agustus - 04 September 2015.

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek (Arikunto, 2006: 3). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Siberut Selatan Kabupaten Mentawai yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas dengan sampel kelas VIII2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII1 sebagai kelas kontrol.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes akhir. Soal tes akhir dibuat dalam bentuk esai, materi yang diujikan sesuai dengan materi yang diberikan selama penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh nilai rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 2

Tabel 2: Perhitungan Rata-rata( ), Skor Tertinggi ( ), Skor Terendah ( ) Tes Akhir Kelas Sampel.

Kelas

Sampel S Xmaks Xmin

Eksperim

en 70,43 12,51 89 42 Kontrol 57,6 17,97 90 21

(3)

Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol, simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dari pada simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas kontrol memiliki keragamaan yang besar, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar jauh dari nilai rata-rata kelas. Jadi, uji hipotesis dilakukan dengan Minitab, diperoleh thitung = 3,21 dan ttabel = 0,361 karena thitung > ttabel maka tolak H1 dan terima H0 merujuk pada Iriawan (2006: 220). Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu lebih baik dari pada hasil belajar matematika menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Siberut Selatan Kabupaten Mentawai.

Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen diawali dengan memberikan stimulation (memberikan ransangan). Ransangan yang diberikan guru berupa pengarahan tentang tujuaan pembelajaran tentang aljabar, selanjutnya guru memberikan gambaran tentang materi aljabar yang akan dipelajari. Guru memberikan beberapa pertanyaan masalah atau mengidentifikasi soal penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Selajutnya soal yang diberikan guru kepada siswa akan dipahami oleh siswa. Semua siswa harus mencoba menjawab soal yang ada secara individu. Sedangkan guru mengamati beberapa siswa dalam menjawab soal tersebut. Setelah guru mengamati beberapa siswa dalam

menyelesaikan soal, guru meminta satu atau dua orang siswa secara acak menjawab soal di papan tulis.

Bagi siswa yang lain menanggapi jawaban dari teman yang tampil.

Setelah siswa mengerti dengan materi siswa kembali duduk ketempat duduknya. Sesuai dengan tahap pelaksanaan strategi kooperatif teknik dua tinggal dua tamu.

Mengajarkan pada siswa untuk lebih berani ke depan kelas untuk menerangkan apa yang mereka peroleh dalam pembelajaran, saling berbagi pengetahuan dan dapat saling bekerja sama dalam memahami materi. Siswa yang berkemampuan tinggi akan bisa mengajarkan siswa yang berkemampuan rendah dalam memahami konsep materi. Pada teknik dua tinggal dua tamu dimana siswa dibagi berkelompok secara heterogen, siswa belajar dalam kelompok, siswa diberi bahan ajar berupa buku siswa. Dengan kata lain siswa dalam pembelajaran saling berdiskusi dan mengeluarkan pendapat serta berbagi informasi agar tercapai tujuan bersama. Mengontrol siswa yang belajar secara diskusi, guru memberikan lembaran diskusi kepada siswa. Lembaran diskusi berisi hal apa yang dilakukan siswa.

Siswa dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk bertamu kepada kelompok lain, dengan membawa lembar bertamu kepada kelompok lain tujuan mendapatkan informasi.

Selesai semua materi diajarkan, selanjutnya diadakan tes akhir di kelas sampel. Gambaran untuk hasil tes akhir dapat dilihat dari lembar jawaban siswa di kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut:

(4)

a. Hasil tes akhir kelas eksperimen siswa berkemampuan tinggi.

Berdasarkan Gambar 1 Terlihat bahwa siswa sudah mampu menyelesaikan soal tes akhir dengan baik, dimana siswa dapat menyelesaikan soal sesuai dengan perintah soal

b. Hasil tes akhir kelas kontrol siswa berkemampuan tinggi.

Berdasarkan gambar 2 di atas terlihat bahwa siswa belum semuanya mampu memahami soal tes akhir kelas kontrol karena siswa masih ragu dalam menyelesaikan operasi perkalaian pada bentuk aljabar yang terdapat pada nomor 3a dan menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya pada soal nomor 4a dan 4b.

c. Hasil tes akhir kelas eksperimen siswa berkemampuan sedang.

Berdasarkan gambar 3 terlihat bahwa siswa belum mampu memahami soal tes akhir karena siswa masih ragu dalam menyelesaikan operasi kurang pada bentuk aljabar yang terdapat pada nomor 2b dan menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor- faktornya pada soal nomor 4b.

d. Hasil tes akhir kelas kontrol siswa berkemampuan sedang.

Berdasarkan gambar 4 kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah dalam perkalian dan menyelesaikan soal cerita dalam bentuk aljabar yang terdapat pada lembaran jawaban siswa yang berkemampuan sedang.

e. Hasil tes akhir kelas eksperimen siswa berkemampuan rendah

Berdasarkan gambar 5 terlihat siswa belum bisa menyelesaikan soal mengenai operasi kurang dan soal cerita dalam suku aljabar. Terlihat bahwa siswa di kelas eksperimen masih banyak melakukan kesalahan untuk menyelesaikan soal 3a dan 3b.

Setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen, diperoleh data mengenai hasil belajar matematis siswa dengan menerapkan model

(5)

pembelajaran kooperatif teknik dua tinggi dua tamu di kelas eksperimen secara umum siswa mampu memahami persoalan.

f. Hasil tes akhir kelas kontrol siswa berkemampuan rendah.

Berdasarkan gambar 6 terlihat siswa belum bisa menyelesaikan soal mengenai operasi kurang dan soal cerita dalam suku aljabar. Terlihat bahwa siswa di kelas kontrol masih banyak melakukan kesalahan untuk menyelesaikan soal nomor 1b, 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 4b, 4c dan 4d. Setelah dilakukan tes akhir pada kelas kontrol, diperoleh data mengenai hasil belajar matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran konvensional tidak terlaksana dengan baik.

Dari data yang di peroleh hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik dua tinggal dua tamu lebih baik daripada siswa di kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvesional. Disamping itu, sebagian siswa masih belum bisa dalam menyelesaikan soal aljabar.

Lembar jawaban dari kelas eksperimen dan kelas kontrol telah memperlihatkan perbedaan kemampuan siswa terhadap hasil belajar matematis siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang

dilakukan dari jawaban tes akhir kedua kelas sampel, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematis siswa dengan menerapkan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu lebih baik dari pada siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu lebih baik dari pada hasil belajar matematika menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Siberut Selatan Kabupaten Mentawai.

Sesuai dengan kesimpulan yang diperoleh, disarankan bagi guru matematika untuk dapat mencoba pembelajaran dengan teknik dua tinggal dua tamu ini dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematis siswa., maka disarankan pada peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat menerapkan pada sekolah yang berbeda. Terima kasih kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya untuk kesempurnaan karya ilmiah saya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Iriawan, Nur, Puji Astuti, Septin . 2006. Mengolah Data Statistik Dengan Mudah Menggunakan Minitab 14.

Yokyakarta: ANDI

(6)

Lie, Anita. 2002. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Syafriandi. 2001. Analisis Statistika Inferensial Dengan Menggunakan Minitab.

Padang : UNP.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir yang dinilai berdasarkan tes matematis siswa

Dari analisis hasil posttest kedua kelas dapat terlihat bahwa skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem problem