TERMOKOPEL TERMOKOPEL
KELOMPOK 11 KELOMPOK 11
1. YOGI NOVINDRA 1. YOGI NOVINDRA
2. MUHAMMAD RIZWANDI 2. MUHAMMAD RIZWANDI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TERMOKOPEL TERMOKOPEL Pendahuluan
Pendahuluan
Pada tahun 1821, Ilmuwan Jerman Pada tahun 1821, Ilmuwan Jerman bernama Thomas Johann Seebeck bernama Thomas Johann Seebeck
melakukan percobaan sebagai berikut:
melakukan percobaan sebagai berikut:
Rangkaian Tertutup kawat A dan BRangkaian Tertutup kawat A dan B
A
B
E A
Seebeck mendeteksi adanya tegangan Seebeck mendeteksi adanya tegangan
pada rangkaian tertutup pada kawat pada rangkaian tertutup pada kawat tembaga (A) dan Bismuth (B) apabila tembaga (A) dan Bismuth (B) apabila
salah satu sambungan kawat salah satu sambungan kawat
dipanaskan.
dipanaskan.
Apabila sambungan tersebut didinginkan, Apabila sambungan tersebut didinginkan,
terdeteksi adanya perubahan polaritas terdeteksi adanya perubahan polaritas
tegangan. Rangkaian ini kemudian di kenal tegangan. Rangkaian ini kemudian di kenal
dengan nama termokopel, yang merupakan dengan nama termokopel, yang merupakan
kependekan
kependekan thermo-electric couple. thermo-electric couple.
Termokopel merupakan salah satu sensor besaran Termokopel merupakan salah satu sensor besaran suhu yang terdiri dari sepasang kawat yang
suhu yang terdiri dari sepasang kawat yang terbuat dari bahan yang berbeda.
terbuat dari bahan yang berbeda.
Kedua kawat tersebut disambung pada salah satu Kedua kawat tersebut disambung pada salah satu ujungnya sementara ujung yang lain disambungkan ujungnya sementara ujung yang lain disambungkan ke alat ukur tegangan melalui kawat tembaga
ke alat ukur tegangan melalui kawat tembaga
Ti A CuTi A Cu
B CuB Cu
Voltmeter
Measuring Junction Reference Junction
Perbandingan antara termometer tahanan dgn termokopel Perbandingan antara termometer tahanan dgn termokopel
Parameter Termometer Tahanan Termokopel
Akurasi/Ketidakpastian Lebih Akurat Kurang Akurat
Rentang Ukur Lebih Sempit Lebih Luas
Stabilitas Bagus Sedang
Harga Lebih Mahal Lebih Murah
Sensor Stem Ujung/sambungan
Respon Lebih Lambat Lebih Cepat
Ukuran Lebih Besar Sangat Kecil
Titik Acuan Tidak diperlukan Diperlukan
Efek Getaran Kurang Tahan Lebih Tahan
Efek Self Heating Ada Tidak Ada
Kawat Sambungan Kawat Tembaga Kawat termokopel sampai dengan sambungan acuan
Kekuatan Lebih Lemah Lebih Kuat
Luaran Tahanan Tegangan
Pt-100 : 0,4 ζ/°C Base Metal : 40 μV/°C Pt-25 : 0,1 ζ/°C Noble Metal : 10 μV/°C
Gejala Seebeck Gejala Seebeck
Konduksi panas Konduksi panas
Apabila seutas kawat dipanaskan pada Apabila seutas kawat dipanaskan pada
satu ujungnya, panas akan mengalir satu ujungnya, panas akan mengalir
dari ujung yang dipanaskan menuju dari ujung yang dipanaskan menuju
yang lebih dingin.
yang lebih dingin.
Aliran panas ini terjadi dengan dua Aliran panas ini terjadi dengan dua
Proses.
Proses.
o
Tumbukan antar elektron Tumbukan antar elektron
o
Aliran panas melalui awan elektron Aliran panas melalui awan elektron
Medan listrik yang terjadi karena Medan listrik yang terjadi karena
adanya gradien suhu disebut gejala adanya gradien suhu disebut gejala
Seebeck.
Seebeck.
T1 T2T1 T2
Sumber Panas Sumber Panas Proses terjadinya gejala SeebeckProses terjadinya gejala Seebeck
Awan elektron bergerak ke sambungan dingin Menyebabkan polarisasi dan timbulnya medan listrik
Tegangan Seebeck sebuah kawat Logam Tegangan Seebeck sebuah kawat Logam Medan listrik, E, yang terjadi berbanding Medan listrik, E, yang terjadi berbanding lurus dengan gradien suhu kawat, ∂T/∂x, lurus dengan gradien suhu kawat, ∂T/∂x,
sehingga, sehingga,
E = S(x, T)∂T/∂x E = S(x, T)∂T/∂x
Dimana S(x,T) adalah koefisien Seebeck Dimana S(x,T) adalah koefisien Seebeck
Diketahui beda potensial antara kedua Diketahui beda potensial antara kedua
ujung logam E= ∂V/∂x, shg ujung logam E= ∂V/∂x, shg
∂
∂ V = S(x,T)∂T V = S(x,T)∂T
Untuk logam homogen, S merupakan fungsi dari T saja;
Untuk logam homogen, S merupakan fungsi dari T saja;
S S
= S(T). Sehingga, tegangan Seebeck adalah
= S(T). Sehingga, tegangan Seebeck adalah
εε= ∫Sa(T)dT= ∫Sa(T)dT
Tegangan Seebeck termokopel Untuk sebuah Tegangan Seebeck termokopel Untuk sebuah
termokopel, termokopel,
tegangan Seebeck dapat dihitung sebagai berikut : tegangan Seebeck dapat dihitung sebagai berikut :
t2 t1 t3 VABt2 t1 t3 VAB
CuCu
εεAA
Perhitungan tegangan Seebeck termokopel
V = V = εεAA – – εεBB = ∫[S = ∫[SA – A – SSBB] dT] dT V = a
V = a11(t(t22-t-t11) + a) + a22(t(t22²-t²-t11²)+….a²)+….ann(t(t22²-t²-t11²)²) Bila t
Bila t11=0, V=a=0, V=a11tt2 - 2 - aa22tt22² +a² +anntt22
Nilai tegangan listrik yang dihasilkan Nilai tegangan listrik yang dihasilkan
termokopel tidak bergantung pada termokopel tidak bergantung pada
panjang kawat atau diameternya, tetapi panjang kawat atau diameternya, tetapi
bergantung pada bahan dan beda bergantung pada bahan dan beda
suhu antar sambungan ukur (t1) dan suhu antar sambungan ukur (t1) dan
sambungan acuan (t2) sambungan acuan (t2)
Tipe-tipe Termokopel yang popular*
Tipe-tipe Termokopel yang popular*
Tipe Jenis Bahan
Kaki Positif Kaki Negatif
B Paduan Platina-30% Rhodium Platina E Paduan Nickel-Chromium
(Chromel)
Paduan Tembaga-Nickel
J Besi Paduan Tembaga-Nickel
K Paduan Nickel-Chromium (Chromel)
Paduan Nikel-Aluminium
N Nicrosil Nisil
R Paduan Platina-13% Rhodium Platina
S Paduan Platina-10% Platina
T Tembaga Paduan Tembaga- Nikel
Batas Maksimum Suhu (
Batas Maksimum Suhu (°C)*°C)*
Tipe Diameter
Kawat
3.25 1.53 0.81 0.51 0.33
B - - - 1705 -
E 871 649 538 427 427
J 760 593 482 371 371
K 1260 1093 982 871 871
R - - - 1482 -
S - - - 1482 -
T - 371 260 204 204
Kode Warna termokopel dgn isolasi duplex*
Kode Warna termokopel dgn isolasi duplex*
Warna Bungkus
Tipe Kaki positif Kaki negatif Warna Bungkus Keseluruhan
E Ungu Merah Coklat
J Putih Merah Coklat
K Kuning Merah Coklat
T Biru Merah Coklat
R (Hitam) (Merah) (Coklat)
S (Hitam) (Merah) (Coklat)
Penentuan koefisien Seebeck dari Penentuan koefisien Seebeck dari
tabel acuan tabel acuan
Dapat dilihat pada tabel 5, untuk Dapat dilihat pada tabel 5, untuk
termokopel tipe S pada suhu 100˚C, termokopel tipe S pada suhu 100˚C,
Apabila suhu naik 1˚C, tegangan naik Apabila suhu naik 1˚C, tegangan naik
sebesar 7
sebesar 7 μ μ V. Pada suhu 0˚C, V. Pada suhu 0˚C,
koefisien Seebeck termokopel sebesar
koefisien Seebeck termokopel sebesar
5 5 μ μ V/˚C. V/˚C.
Contoh penggunaan tabel acuan Contoh penggunaan tabel acuan
Sebuah termokopel tipe S dipakai untuk Sebuah termokopel tipe S dipakai untuk
mengukur sebuah oven. Suhu sambungan mengukur sebuah oven. Suhu sambungan
acuan adalah 0˚C dan tegangan outputnya acuan adalah 0˚C dan tegangan outputnya
diukur dengan digital voltmeter (DVM) yg diukur dengan digital voltmeter (DVM) yg
impedansi inputnya sangat tinggi. Bila impedansi inputnya sangat tinggi. Bila
penunjukkan DVM = 0.715 mV, berapakah penunjukkan DVM = 0.715 mV, berapakah
suhu minyak silikon tersebut?
suhu minyak silikon tersebut?
Solusi Solusi
Dari tabel termokopel
Dari tabel termokopel tipe S (tabel 5) dapat dilihat tipe S (tabel 5) dapat dilihat bahwa nilai tegangan yang paling mendekati
bahwa nilai tegangan yang paling mendekati adalah:
adalah:
Va = 0.713 mV ta = 109˚C Va = 0.713 mV ta = 109˚C Vb = 0.720 mV tb = 110˚C Vb = 0.720 mV tb = 110˚C Vx = 0.715 mV antara ta & tb Vx = 0.715 mV antara ta & tb
Contoh Pengukuran dgn sambungan acuan Contoh Pengukuran dgn sambungan acuan 0˚C0˚C
DVM Vb
Vx
ta tx tb Va
Cu
Cu Vx
tx
t1 =0°
Harga tx yang sebenarnya dapat dicari dengan Harga tx yang sebenarnya dapat dicari dengan
cara interpolasi dgn asumsi bahwa untuk cara interpolasi dgn asumsi bahwa untuk
interval suhu 1˚C hubungan antara V dan t interval suhu 1˚C hubungan antara V dan t
adalah linear. Dari grafik gambar 5 dpt adalah linear. Dari grafik gambar 5 dpt
dituliskan persamaan Sbg:
dituliskan persamaan Sbg:
tx - tatx - ta = = Vx - VaVx - Va tx - tx Vb - Vatx - tx Vb - Va
Jadi, Jadi,
tx = ta +(tb - ta)x tx = ta +(tb - ta)x Vx - VaVx - Va
Vb - VaVb - Va
= 109 +(1)x = 109 +(1)x 0.715 - 0.7130.715 - 0.713
0.720 - 0.7130.720 - 0.713
= 109,29˚C = 109,29˚C
Penggunaan tabel acuan apabila ≠0˚C Penggunaan tabel acuan apabila ≠0˚C
Persamannya:
Persamannya:
Perhitungan menjadi salah apabila tegangan Perhitungan menjadi salah apabila tegangan
terukur di konversi menggunakan tabel terukur di konversi menggunakan tabel
acuan kemudian baru ditambahkan suhu acuan kemudian baru ditambahkan suhu
acuan (t
acuan (trefref) pada hasil konversi tersebut.) pada hasil konversi tersebut.
T T
tref
tref
dT T
S dT
T S dT
T S
0 0
) ( )
( )
(
) 0 , ( )
, ( )
0 ,
(T V T ref V ref
V
Misalnya apabila pd contoh sebelumnya Misalnya apabila pd contoh sebelumnya
(gambar (gambar
5), sambungan 5), sambungan
Acuan adalah 20˚C.
Acuan adalah 20˚C.
VV(ref,0)(ref,0)=tegangan dari suhu 20˚C ke=tegangan dari suhu 20˚C ke
suhu 0˚C, dari tabel 5 di dapatkansuhu 0˚C, dari tabel 5 di dapatkan
0,113 mV0,113 mV
VV(T,ref)(T,ref)=tegangan yg ditunjukkan DVM, =tegangan yg ditunjukkan DVM,
yaitu 0,715 mVyaitu 0,715 mV Sehingga V
Sehingga V(T,0)(T,0)=0,715+0,113 = 0,828 mV=0,715+0,113 = 0,828 mV
Kalibrasi Termokopel Kalibrasi Termokopel
Kalibrasi termokopel dapat dilakukan Kalibrasi termokopel dapat dilakukan
dengan 2 cara : dengan 2 cara :
Metode fixed point Metode fixed point
Menggunakan titik-titik tetap ITS-90 Menggunakan titik-titik tetap ITS-90 sebagai standar sebagai standar
Keuntungan: akurasi yang tinggi Keuntungan: akurasi yang tinggi
Metode perbandingan relatif Metode perbandingan relatif
Memungkinkan untuk dilakukannya Memungkinkan untuk dilakukannya
otomatisasi proses kalibrasi otomatisasi proses kalibrasi
Metode Perbandingan Metode Perbandingan
Termometer standar yg digunakan adalah Termometer standar yg digunakan adalah
standar tipe S dan termokopel yang standar tipe S dan termokopel yang dikalibrasi adalah termokopel tipe K.
dikalibrasi adalah termokopel tipe K.
Media kalibrasi (
Media kalibrasi (furnacefurnace) yg digunakan) yg digunakan harus diketahui keseragaman
harus diketahui keseragaman
suhunya. Pengaruh ketidakseragaman suhunya. Pengaruh ketidakseragaman
Suhu media dapat dikurangi dgn Suhu media dapat dikurangi dgn
meletakkan kedua termokopel sedekat meletakkan kedua termokopel sedekat
mungkin mungkin
Dalam memilih DVM utk membaca luaran termokopel Dalam memilih DVM utk membaca luaran termokopel
perlu perlu
diingat bahwa termokopel mempunyai sensitifitas diingat bahwa termokopel mempunyai sensitifitas (koefisien Seebeck) antara 5
(koefisien Seebeck) antara 5 μV~40 μV~40 μμV, bergantung V, bergantung padapada
tipe termokopel dan suhu yg diukur. Gambar dibawah tipe termokopel dan suhu yg diukur. Gambar dibawah
iniini
memperlihatkan set up kalibrasi termokopel dgn memperlihatkan set up kalibrasi termokopel dgn
metode metode
perbandingan perbandingan
Switch DVM
Termokopel yg dikalibrasi furnace
Titik es
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH