• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR S PROPOSAL SKRIPSI 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PR S PROPOSAL SKRIPSI 2014"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan strategi pembelajaran diberikan prioritas yang tinggi untuk menciptakan gairah belajar, motivasi belajar dan merangsang siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa otomatis dapat meningkat. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Script, diharapkan siswa lebih aktif dalam belajarnya sehingga hasil belajar sosiologi dapat ditingkatkan. Berdasarkan hal di atas, penelitian tindakan kelas ini mencoba menggunakan Metode Cooperative Script Learning untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa.

Dengan metode ini diharapkan terjadi interaksi antar siswa, serta interaksi antara siswa dan guru, sehingga mereka dapat lebih bersemangat dan antusias ketika mengikuti mata pelajaran sosiologi, sehingga akan semakin menguasai konsep-konsep sosiologi dan meningkatkan pembelajaran. hasil sosiologi. . Berdasarkan uraian di atas, penulis berencana untuk melakukan penelitian dengan judul 'Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi pada Mata Pelajaran Perubahan'.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sosial (krisis budaya lokal) dengan metode pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Takalar". Dapat menjadi alternatif metode pengajaran yang dapat digunakan dalam penyajian materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa. dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi pada topik masalah sosial dengan menggunakan metode pembelajaran skenario kolaboratif.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

  • Defenisi Belajar
  • Hasil Belajar Sosiologi
  • Perubahan Sosial
  • Metode Pembelajaran Cooperative Script
  • Kerangka Pikir

Belajar tanpa persiapan fisik, mental dan peralatan akan menghadapi banyak kesulitan sehingga mengakibatkan hasil belajar tidak baik. Metode pembelajaran Cooperative Script berasal dari kata Methodos, Cooperative dan Script yang mempunyai arti masing-masing: Metode berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti jalan atau jalan yang ditempuh. Metode pembelajaran menulis kooperatif Miftahul A’la disebut juga menulis kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan merangkum secara lisan bagian-bagian materi yang dipelajarinya di kelas.

Dalam perkembangannya, metode pembelajaran kooperatif menulis telah banyak mengalami adaptasi, sehingga timbul beberapa makna dan bentuk yang sedikit berbeda satu sama lain. Brousseau dalam Hadi (2007:18) menyatakan bahwa metode pembelajaran aksara kooperatif berarti adanya kontrak belajar secara implisit antara guru dan siswa serta siswa dan siswa mengenai cara bekerja sama. Metode pembelajaran kooperatif skenario ini mencakup konsep pembelajaran akselerasi, pembelajaran aktif, dan pembelajaran kooperatif.

Jadi prinsip dalam metode pembelajaran ini sama dengan prinsip dalam metode pembelajaran kooperatif, yaitu prinsip. Metode pengajaran ini mengajarkan siswa untuk percaya pada guru dan lebih percaya pada kemampuan berpikirnya sendiri, mencari informasi dari sumber lain, dan belajar dari siswa lain. Metode pembelajaran Cooperative Script merupakan strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial, antara lain peningkatan prestasi, rasa percaya diri, dan hubungan interpersonal yang positif antar siswa.

Metode pengajaran Collaborative Script memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawaban mereka dan menilai keakuratan jawaban mereka guna mendorong siswa yang kurang cerdas. Metode pengajaran ini memudahkan siswa dalam melakukan interaksi sosial, sehingga mengembangkan keterampilan berdiskusi dan siswa dapat lebih menghargai orang lain. Masing-masing metode pengajaran tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan metode pembelajaran Collaborative Script.

Tidak semua siswa mampu menerapkan metode pembelajaran Cooperative Script sehingga memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan metode pembelajaran ini. Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script memerlukan pelaporan yang sangat rinci mengenai kinerja setiap siswa dan tugas setiap siswa, serta menghabiskan banyak waktu untuk menghitung skor kinerja kelompok.

Hipotesis Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Lokasi dan objek penelitian

Prosedur Penelitian

Guru membuat instrumen bimbingan observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di kelas selama proses pembelajaran. Menyiapkan instrumen tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil perkembangan siswa setelah pembelajaran berbasis masalah 2) Tahap Implementasi Tindakan. Guru menjadi fasilitator pada saat pembelajaran menggunakan Metode Cooperative Script Learning. Guru bersama siswa menyelesaikan pembelajaran.

Pelaksanaan tahap observasi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar menggunakan lembar observasi. Penilaian memberikan tes hasil belajar yang dilakukan pada akhir tindakan siklus I guna mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Pada fase ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil yang dicapai pada tahap observasi dan evaluasi kemudian mengumpulkan analisis dan refleksi.

Hasil analisis siklus I digunakan sebagai acuan perencanaan siklus II, dimana aspek-aspek yang dianggap baik tetap dipertahankan dan kekurangan-kekurangannya dipertimbangkan dan diperbaiki pada siklus berikutnya. Membuat tes hasil belajar siswa II. siklus sebagai alat evaluasi untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan materi yang diajarkan pada II. Pelaksanaan evaluasi dengan memberikan tes hasil belajar, yang dilaksanakan pada akhir tindakan II. siklus dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil yang dicapai pada tahap observasi dan evaluasi akan dianalisis dan menjadi hasil akhir dari pelaksanaan tindakan siklus II yang telah dilaksanakan.

Sumber dan JenisData

Instrumen

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

Kehadiran siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Perubahan Sosial yaitu pada kategori tidak rajin berjumlah 1 orang atau 5% (Siswa) sedangkan pada kategori rajin berjumlah 20 siswa atau 95%. Distribusi frekuensi siswa dalam hal aktif bertanya pada siklus I. Pertanyaan aktif siswa pada materi perubahan sosial berada pada kategori tidak aktif sebanyak 17 siswa atau 81%, sedangkan pada kategori aktif berjumlah 4 siswa atau sekitar 19%. Distribusi frekuensi aktivitas siswa dalam merespons pada siklus I. Respon aktif siswa pada materi perubahan sosial pada kategori tidak aktif berjumlah 19 siswa atau sekitar 90%, sedangkan pada kategori aktif berjumlah 2 siswa atau sekitar 10%.

Hasil evaluasi siswa dalam pelaksanaan tes evaluasi tahap pertama untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Jika kita menganalisis kemampuan siswa pada materi Perubahan Sosial pada tes siklus, persentasenya dapat kita lihat pada tabel berikut :. Jika dilihat dari komponen observasi pada siklus I di atas terlihat bahwa prestasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya pada materi perubahan sosial masih berada pada taraf kategori tidak aktif/tidak rajin, baik dari segi aktivitas mereka dalam mengajukan pertanyaan. dan keaktifannya dalam merespon siswa, sehingga sebaiknya dilanjutkan pada II.

Gambaran kehadiran siswa pada materi perubahan sosial dengan metode penulisan kooperatif dapat dilihat pada tabel berikut. Gambaran aktivitas bertanya aktif siswa pada materi perubahan sosial dengan menggunakan Metode Cooperative Script dapat dilihat pada tabel berikut. Aktivitas siswa dalam bertanya pada materi perubahan sosial pada kategori tidak aktif berjumlah 10 siswa atau 48%, sedangkan pada kategori aktif berjumlah 11 siswa atau sekitar 52%.

Gambaran keaktifan siswa pada materi perubahan sosial dengan menggunakan Metode Cooperative Script ditinjau dari responnya dapat dilihat pada tabel berikut. Keaktifan respon siswa pada materi perubahan sosial pada kategori tidak aktif berjumlah 10 siswa atau sekitar 48%, sedangkan pada kategori aktif berjumlah 11 siswa atau sekitar 52%. Hasil evaluasi siswa dalam pelaksanaan tes evaluasi pada siklus II untuk meningkatkan kinerja belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Pembahasan Hasil

Kontrol sosial dapat diartikan sebagai suatu proses terencana maupun tidak terencana yang bertujuan untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa anggota suatu masyarakat untuk menaati nilai dan aturan yang berlaku. Kontrol sosial adalah cara atau cara yang digunakan untuk mendorong seseorang berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok tertentu atau masyarakat luas. Pengendalian sosial adalah segala cara dan proses pengendalian yang terencana atau tidak terencana yang bertujuan untuk mengajak, mendidik atau bahkan memaksa anggota suatu masyarakat untuk mematuhi norma dan nilai yang berlaku.

Berdasarkan definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kontrol sosial mencakup sistem dan proses yang mendidik, mengajak, dan memaksa. Dalam hidup bersama dalam masyarakat, kontrol sosial berfungsi menciptakan tatanan sosial yang tertib dan sesuai dengan norma-norma yang disepakati bersama. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kita mengenal beberapa jenis kontrol sosial yang berdasarkan sifat dan tujuannya, terlepas dari resmi atau tidaknya, dan siapa yang melakukan kontrol tersebut.

Proses pengendalian sosial dalam masyarakat agar dapat berjalan lancar, efisien dan mencapai tujuan yang diinginkan. Melalui lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal, kontrol sosial mengarahkan perilaku manusia sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Kontrol sosial yang tidak resmi (informal) dapat dilakukan melalui rumor, pengucilan, tuduhan dan ejekan. 1).

Kontrol sosial merupakan suatu proses yang direncanakan dengan tujuan untuk mengajak, membimbing, bahkan memaksa anggota masyarakat agar patuh pada nilai dan aturan yang berlaku. Kontrol sosial adalah cara atau cara yang digunakan untuk mendorong seseorang berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok tertentu atau masyarakat luas. Pengendalian sosial mencakup seluruh metode dan proses pengendalian yang terencana maupun tidak terencana yang bertujuan untuk mengajak, melatih atau bahkan memaksa anggota masyarakat untuk mematuhi norma dan nilai yang berlaku.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dengan menggunakan metode pembelajaran Collaborative Script hasil belajar Sosiologi meningkat, hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes akhir dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan masing-masing dari siklus I : 70 hingga siklus II mengalami peningkatan. . hingga 79 dengan KKM 71.

Saran

Apabila pengendalian sosial dilakukan secara efektif, maka perilaku individu akan sesuai dengan jenis perilaku yang diharapkan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hakikat kontrol sosial, kita dapat memahami pengertian kontrol sosial yang disampaikan oleh para sosiolog di bawah ini. Eksklusi merupakan tindakan pemutusan hubungan sosial yang dilakukan sekelompok orang terhadap anggota masyarakat yang melanggar nilai dan norma yang berlaku.

Kontrol sosial jenis ini terjadi misalnya ketika seorang guru mengawasi siswanya dalam ujian. Berbagai institusi sosial yang berperan sebagai agen kontrol sosial antara lain polisi, pengadilan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, sekolah, keluarga, dan siswa. Adat istiadat yang terbentuk dan berkembang dalam masyarakat, mempunyai nilai dan dipelihara oleh anggotanya, serta bersifat keagamaan dengan memperhatikan nilai budaya, norma hukum, dan aturan yang mengikat disebut adat istiadat.

Setiap orang tua wajib mengendalikan perilaku anaknya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Adat istiadat yang terbentuk dan berkembang dalam masyarakat, mempunyai nilai dan dipelihara oleh anggotanya serta bersifat religius dalam kaitannya dengan nilai budaya, norma hukum, dan aturan yang mengikat disebut adat istiadat. Setiap orang tua wajib mengendalikan perilaku anaknya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Identifikasi ciri-ciri dan perilaku Anda yang merupakan hasil sosialisasi!Apa peran nilai dan norma orang tua dan masyarakat dalam kepribadian Anda? Menyimpang  Secara individu menggali informasi melalui data literatur dan media massa tentang perilaku menyimpang.

Gambar

Gambar 1: Skema Kerangka Pikir
Gambar 2 : Alur PTK Suharsimi Arikunto (2011 : 16)
Tabel 1. Teknik Kategori Standar Berdasarkan Ketetapan DEPDIKNAS No Persentase Tingkat Penguasaan Kategori Kategori

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, maka peneliti menetapkan hipotesis tindakan penelitian ini adalah dengan menggunaan media pembelajaran audio visual dapat