• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP PERUBAHAN PERILAKU slide

N/A
N/A
Salsabila Nadyah

Academic year: 2024

Membagikan "PRINSIP PERUBAHAN PERILAKU slide"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP PERUBAHAN PERILAKU

(2)

PENDAHULUAN

2

(3)

Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”.

Kwick dalam Notoatmodjo, “perilaku adalah “tindakan atau perbuatan organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari”.

Belajar dapat didefinisikan sebagai satu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

3

(4)

Proses Pembentukan Perilaku

- Dikenal dgn hirarki kebutuhan Maslow yang menyatakan bahwa perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan pada setiap

jenjang atau hierarki kebutuhan

4

(5)

Domain Perilaku

1.

Pengetahuan

2.

Sikap

3.

Tindakan

5

(6)

Perilaku dapat dibedakan menjadi 2:

Perilaku tertutup (Convert behavior)

respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert).

Perilaku terbuka (Overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

6

(7)

PERUBAHAN PERILAKU

7

(8)

Konsep Perubahan Perilaku

Definisi pakar tentang berubah, diantaranya yaitu :

1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya.

2. berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi.

8

(9)

Tahap-Tahap Perubahan Perilaku

Secara teori perubahan perilaku atau seseorang menerima atau mengadopsi prilaku baru dalam kehidupannya melalui tiga tahap yaitu :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Tindakan

9

(10)

Proses Perubahan Perilaku

Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan - di kenal (AIETA)

Awareness

Interest

Evaluation

Trial

Adoption

10

(11)

TEORI PERUBAHAN PERILAKU

11

(12)

Teori Stimulus Organisme (SOR)

Perubahan perilaku - sebuah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Perilaku manusia dapat terjadi melalui proses:

Stimulus-Organisme-Respons, kemudian Skinner menyebutkan teori ini menjadi teori ”S-O- R” (stimulus-organisme-respons).

12

(13)

Teori Kurt Lewin

Lewin berpendapat - perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan – kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan – kekuatan penahan (restining forces).

Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidak seimbangan antara kedua kekuatan tersebut didalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang yakni:

13

(14)

Teori Kognisi Sosial

Teori kognisi sosial -interaksi yang terus-menerus antara suatu perilaku, pengetahuan, dan lingkungan.

Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura yang semula dikenal sebagai Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory).

Menurut teori pembelajaran sosial- lingkungan memang membentuk perilaku, namun perilaku juga membentuk lingkungan dimana terjadi hubungan/interaksi antara lingkungan, perilaku dan proses psikologi seseorang

14

(15)

Theory of Reasoned Action (TRA)

Teori of reasoned action ( TRA) ini digunakan untuk melihat keterkaitan antara keyakinan, sikap, niat dan perilaku - Teori prilaku manusia scr umum.

Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya.

15

(16)

Theory of Planned Behavior (Teori Perilaku Berencana)

letak perbedaannya - kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral control).

Kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral control) mempunyai implikasi motivasional terhadap minat.

16

(17)

Health Belief Model ( HBM)

HBM (Health Belief Model) pada dasarnya adalah psikologi sosial dan didasari oleh pemikiran bahwa persepsi terhadap ancaman adalah prekusor yang penting dalam tindakan pencegahan.

HBM berakar pada teori kognitif yang menekankan peran hipotesis atau harapan subjektif individu.

Jika konsep ini diaplikasikan pada perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, -

dapat diterjemahkan menjadi keinginan untuk tidak sakit atau menjadi sembuh (nilai), dan keyakinan (belief) bahwa tindakan kesehatan tertentu akan mencegah atau menyembuhkan penyakit (harapan).

17

(18)

18

(19)

Teori Lawrence Green

1. Faktor – faktor predisposisi (predisposing factors)

2. Faktor – faktor pendukung (enabling factors)

3. Faktor – faktor pendorong (reinforcing factors)

19

(20)

Theory Self efficacy

Self efficacy - keyakinan individu tentang kemampuannya untuk mencapai tingkat kinerja dengan menggunakan pengalamannya terhadap peristiwa-peristiwa lampau yang mempengaruhi kehidupannya.

Tinggi rendahnya self efficacy seseorang akan menentukan kemampuan seseorang untuk merasakan sesuatu, berpikir, bermotivasi dan berperilaku yang sesuai (Bandura, 1997).

20

(21)

PERILAKU KESEHATAN

21

(22)

Perilaku kesehatan

Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau obyektif yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2010).

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergizi.

Perilaku sehat ini diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat.

22

(23)

Terbentuknya Perilaku Sehat disebabkan oleh 3 Aspek

1. Pengetahuan - hasil penginderaan manusia yang melalui proses belajar atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki.

Pengetahuan tentang kesehatan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan.

2. Sikap - respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak senang, setuju-tidak setuju, baik- tidak baik dan sebagainya).

Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan

3. Tindakan atau praktik kesehatan

23

(24)

Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit sesuai dengan tingkatan- tingkatan pemberian pelayanan kesehatan yang menyeluruh atau sesuai dengan tingkatan pencegahan penyakit, yaitu:

Perilaku peningkatan dan pemeliharan kesehatan (health promotion behavior)

Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior)

Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)

Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior)

24

(25)

Perilaku Pencegahan Penyakit

Tingkatan pencegahan penyakit menurut Leavel dan Clark ada lima tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2007):

Peningkatan kesehatan (Health Promotion).

Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu (Spesific Protection).

Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early Diagnosis and Promotion).

Pembatasan kecacatan (Dissability Limitation)

Pemulihan kesehatan (Rehabilitation)

25

(26)

Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan

Respons tersebut terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas maupun penggunaan obat- obatan.

Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan adalah perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat sakit atau kecelakaan.

26

(27)

Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan

Perilaku ini adalah respons individu terhadap lingkungan sebagai determinant kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini sesuai lingkungan kesehatan lingkungan, yaitu :

Perilaku terhadap air bersih.

Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor atau kotoran..

Perilaku sehubungan dengan pembuangan limbah, baik limbah cair maupun padat.

Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat.

Perilaku terhadap pembersihan sarang-sarang vektor

27

(28)

Perilaku Hidup Sehat

Perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

Gaya hidup yang sehat

Makan dengan menu seimbang

Tidak merokok

Tidak minum – minuman keras

Tidak menggunakan narkoba

Istirahat yang cukup

28

(29)

PENDIDIKAN KESEHATAN

29

(30)

1. Pendidikan/Penyuluhan --- suatu kegiatan pendidikan dengan cara menyebarkan pesan agar masyarakat sadar, tahu dan mengerti, juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran kes.

2. Pendidikan kesehatan dapat diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Pendidikan kesehatan --- suatu rencana untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah penyebaran pesan kepada individu, keluarga dan kelompok untuk merubah perilaku

Pengertian Pendidikan Kesehatan

(31)

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Tujuan Pendidikan Kesehatan

TUJUAN?

(32)

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Dimensi sasaran pendidikan

2. Dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya 3. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan.

(33)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Faktor Petugas 2. Faktor Sasaran

3. Faktor Proses Dalam Pendidikan

(34)

STRATEGI PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN

Advokasi

Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.

Bina Suasana

Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.

Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan

34

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan

Perilaku kesehatan menurut Skinner dalam Notoatmodjo adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

Perilaku kesehatan menurut Skinner dalam Notoatmodjo adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

Perilaku kesehatan menurut Skinner dalam Notoatmodjo adalah suatau respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

Perilaku kesehatan menurut Skinner dalam Notoatmodjo adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan

Perilaku kesehatan adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman