• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KETERAMPILAN ARGUMENTASI ILMIAH PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

N/A
N/A
Eka Indarti

Academic year: 2024

Membagikan "PROFIL KETERAMPILAN ARGUMENTASI ILMIAH PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA "

Copied!
205
0
0

Teks penuh

Tesis berjudul Profil Keterampilan Argumentasi Ilmiah Mahasiswa Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia melalui Pembelajaran Argument Guided Inquiry (ADI) disusun oleh Indah Lestari, Program Studi Tadris Biologi NIM, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada tahun Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil argumentasi ilmiah siswa tentang konsep sistem peredaran darah manusia.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Salah satu cara untuk melatih kemampuan berpikir adalah dengan mengembangkan argumentasi siswa. Tujuan utama kegiatan pengajaran ini adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran.

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Penelitian
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan
  • Manfaat Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana profil kemampuan penalaran siswa tentang konsep sirkulasi manusia?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan argumentasi ilmiah siswa tentang konsep sistem peredaran darah manusia.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Deskripsi Teori

  • Pengertian Keterampilan
  • Pengertian Argumentasi Ilmiah

Model terlengkap yang dapat menggambarkan tiga kriteria argumen informal yang dikemukakan Inch (klaim, dukungan klaim dan upaya mempengaruhi) adalah model argumentasi Toulmin. Sanggahan (R) menunjukkan keadaan yang tidak sesuai dengan kewenangan umum surat perintah tersebut.

Gambar 2.2 Model Lengkap Argumentasi Toulmin 20
Gambar 2.2 Model Lengkap Argumentasi Toulmin 20

Level 2 (klaim disertai dengan data, penjamin, atau pendukung, tetapi tidak mengandung sanggahan), Level 3 (serangkaian klaim atau counter klaim disertai

  • Diskusi Isu Saintiik
  • Hasil Penelitian Relevan
  • Kerangka Berpikir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu mengevaluasi bukti-bukti ilmiah untuk mendukung keputusan yang diambilnya. Argumentasi dapat melatih siswa dalam berkomunikasi dan menemukan solusi ilmiah terhadap permasalahan ilmiah.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Metode dan Desain Penelitian
  • Populasi dan sampel
  • Definisi Konseptual dan Operasional
  • Instrumen Pengumpulan Data
  • Prosedur Penelitian
  • Analisis Data
    • Teknik Analisis Data
  • Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model ADI

Rekaman argumentasi setiap siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengetahui peningkatan argumentasi lisan siswa. Kegiatan pembelajaran rekaman merupakan materi audio visual yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan argumentasi lisan siswa.

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Peserta Didik dalam  Keterlaksanaan Pembelajaran
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Peserta Didik dalam Keterlaksanaan Pembelajaran

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Tingkatan dan visualisasi argumentasi lisan siswa pada pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel dan gambar 4.1. Analisis kategori argumentasi lisan di atas menunjukkan bahwa taraf argumentasi lisan siswa pada pertemuan pertama berada pada level 2 sampai dengan 3. Dapat dilihat taraf argumentasi lisan siswa pada pertemuan kedua. pada Tabel dan Gambar 4.2.

Analisis argumentasi lisan siswa pada pertemuan kedua berbeda dengan hasil analisis pada pertemuan pertama. Analisis kategori argumentasi lisan di atas menunjukkan bahwa tingkat argumentasi lisan siswa pada pertemuan kedua berada pada level 3 sampai 4.

Tabel 4.1. Tingkatan (Level) Argumentasi Pertemuan Pertama
Tabel 4.1. Tingkatan (Level) Argumentasi Pertemuan Pertama

Temuan Hasil Analisis

  • Beberapa argumentasi peserta didik tidak sesuai harapan
  • Terdapat peserta didik yang berkontribusi aktif dan pasif dalam diskusi Diskusi yang dilakukan pada setiap pertemuan terdiri dari diskusi dalam Diskusi yang dilakukan pada setiap pertemuan terdiri dari diskusi dalam
  • Terdapat percakapan yang tidak sesuai dari materi diskusi
  • Faktor-faktor berpengaruh dalam penerapan model ADI

Terdapat siswa yang berkontribusi secara aktif dan pasif dalam diskusi Diskusi yang dilakukan pada setiap pertemuan terdiri dari diskusi dalam Diskusi yang dilakukan pada setiap pertemuan terdiri dari diskusi dalam Diskusi yang dilakukan pada setiap pertemuan terdiri dari diskusi dalam kelompok kecil dan diskusi dalam kelompok besar, hal ini didukung oleh lapangan . catatan selama proses pembelajaran. Beberapa mahasiswa terlihat aktif berkontribusi baik dalam mengemukakan pendapat maupun menuliskan argumentasinya dalam setiap diskusi. Temuan lain pada catatan lapangan yang diperoleh saat diskusi, baik diskusi kelompok kecil maupun diskusi kelompok besar, menyatakan bahwa sebagian siswa membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan topik diskusi.

Ada di antara mereka yang memberikan jawaban-jawaban yang tidak serius, sehingga menyebabkan siswa yang lain tertawa dan pecah konsentrasinya sehingga mengakibatkan diskusi tidak berjalan dengan baik, sehingga waktu diskusi menjadi berkurang dan guru harus berusaha lebih keras lagi untuk mengembalikan konsentrasi siswa dan membuat siswa kembali fokus. suasana kelas kondusif. lagi. Peran guru dalam berdiskusi melalui pembelajaran ADI sangat penting karena selain memimpin diskusi, memastikan tahapan (sintaks) pembelajaran ADI terlaksana, guru juga diharapkan mampu memberikan insentif agar siswa siap. untuk mengungkapkan pendapat mereka. .

Pembahasan

Siswa dirangsang untuk membentuk argumentasi melalui topik permasalahan yang diberikan selama proses pembelajaran. Model pembelajaran ADI melatih siswa berargumentasi berdasarkan literatur yang dibacanya, pengetahuan (konsep dan teori) serta pengalaman yang diperolehnya. Fase ini dianggap mampu membuat siswa menghasilkan argumentasi yang dikaitkan dengan konsep atau teori yang dipelajari.

Tahap ini dianggap mampu membuat siswa menganalisis kembali argumen dan data, serta informasi yang dikumpulkan secara berkelompok. Siswa memberikan umpan balik berupa revisi laporan investigasi berdasarkan hasil peer review dengan rekannya.

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Tujuan Pembelajaran
  • Kompetensi Inti (KI)
  • Materi Pembelajaran
    • Pengertian system peredaran darah
    • Fungsi darah
    • Komponen darah
    • Plasma Darah
    • Proses pembekuan darah
  • Metode Pembelajaran
  • Media Pembelajaran
  • Sumber Belajar 1. Artikel dan Internet
  • Langkah-Langkah Pembelajaran
    • Penilaian Hasil Pembelajaran Kompetensi Dasar 3

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ peredaran darah dan menghubungkannya dengan bioprosesnya, sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah dan gangguan fungsional yang dapat terjadi pada peredaran darah manusia. . melalui studi literatur, observasi, eksperimen dan simulasi. Guru meminta siswa menanggapi dan membangun argumentasi yang terdiri atas klaim, bukti dan alasan siswa (diberikan dalam LKPD). Siswa menuliskan jawaban dalam bentuk argumentasi berdasarkan tuntutan siswa, bukti dan alasan (ditentukan dalam LKPD).

Masing-masing kelompok menuliskan argumentasi berdasarkan pernyataan siswa, bukti-bukti dan alasan menurut kelompoknya masing-masing. Mahasiswa mampu menyajikan data hasil analisis kelainan struktur dan fungsi darah yang menyebabkan gangguan sistem.

LKPD 1

Golongan darah merupakan pengklasifikasian darah seseorang berdasarkan ada tidaknya antigen bawaan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Isikan identitas grup Anda yang terdiri dari nama anggota grup, kelas dan grup Pro/Con dengan mencoret apa pun yang tidak ada dalam grup Anda.

Diskusikan alasan kelompok Anda setuju/tidak setuju dengan menggabungkan pendapat anggota kelompok dan mengisi referensi atau sumber referensi pada kolom Alasan Pendukung dan Acuan. Isi juga kolom pengembangan argumen berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok Anda yang akan disajikan secara lisan pada saat argumentasi.

LKPD 2

Semua Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Golongan Darah

Secara umum, penderita tipe O 93ias93fus dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah karena golongan darah tersebut tidak memiliki 93ias93fus sehingga dapat menimbulkan reaksi. Sedangkan golongan darah AB sering juga disebut sebagai penerima universal, karena orang yang bergolongan darah tersebut bisa menerima darah dari golongan A, B, AB, atau O. Sayangnya, golongan darah ini hanya bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah yang sama.

Anda juga harus memperhatikan apakah golongan darah Anda positif atau 93ias93fus sebelum melakukan 93ias93fuse. Jika darah Anda positif berarti golongan darah Anda mengandung antigen rhesus D atau jika 93ias93fus maka tidak memiliki antigen tersebut.

Memahami Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan O

Mengapa Golongan Darah O Bisa Mendonorkan Darahnya ke Semua Orang?

Kenapa golongan darah O 96ias mendonorkan darahnya ke semua golongan darah?

Orang dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A pada garis selnya dan menghasilkan antigen B dalam serum darahnya. Oleh karena itu, orang yang bergolongan darah A- hanya menerima pendonor dari orang yang bergolongan darah A- dan O-. Sedangkan orang bergolongan darah O merupakan satu-satunya golongan darah yang memiliki sel darah tanpa antigen.

Inilah kelebihan golongan darah O karena bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah ABO. Berbeda dengan golongan darah AB yang bersifat universal receiver, artinya bisa menerima donor darah dari golongan darah ABO.

LKPD 3

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan saintifik dengan model pembelajaran kolaboratif yang dilaksanakan menggunakan metode Argument Driven Inquiry melalui delapan tahapan strategi pembelajaran yaitu identifikasi tugas, pengumpulan data, pembuatan argumen percobaan, sesi argumentasi interaktif, penyusunan laporan investigasi, laporan review, revisi laporan dan diskusi. Memahami, menggunakan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban tentang penyebab fenomena dan peristiwa serta penerapan pengetahuan prosedural di lapangan. . Pengolahan, penalaran dan representasi dalam bidang konkrit dan abstrak dihubungkan dengan pengembangan apa yang dipelajari secara mandiri di sekolah, dengan fungsi efektif dan kreatif serta kemampuan menggunakan metode sesuai dengan kaidah ilmiah.

Sistem peredaran darah merupakan sistem transportasi tubuh yang secara fungsional menghubungkan organ pertukaran dengan sel-sel tubuh, mengangkut bahan-bahan yang diperlukan, seperti O2 dan zat makanan, atau bahan sisa metabolisme, seperti CO2 dan urea. Sifatnya rapuh, jika terbentur permukaan besar atau terkena udara akan pecah dan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase atau tromboplastin.

Sumber Belajar 3. Artikel dan Internet

Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya masing-masing untuk mencari ide/solusi mengenai permasalahan yang dihadapi. Pada sesi ini, salah satu siswa dari masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk bergiliran menyampaikan argumennya, kemudian kelompok lainnya membantah argumen tersebut. Siswa merancang survei untuk mengumpulkan data yang memperkuat alasan dan mengembangkan argumen siswa.

Hasil atau data atau fakta yang diperoleh dari suatu penelitian dapat mendukung argumentasi. Guru melakukan refleksi dengan memberikan rangkuman materi yang dipelajari dan memperjelas apa yang dipelajari selama pertemuan serta mengaitkannya dengan ayat Alquran.

Minum Air Dingin atau Hangat, Mana yang Lebih Baik?

Air hangat meningkatkan suhu tubuh dan ketika tubuh mencoba mengkompensasi perbedaan suhu, lebih banyak kalori yang dibakar. Minum air hangat terbukti meningkatkan aliran darah, yang penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular. Minum air hangat saat perut kosong dapat merangsang usus bekerja lebih maksimal, sehingga proses penyerapan makanan berjalan dengan baik.

Bolehkah Minum Air Dingin Saat Sedang Berolahraga? #AkuBacaAkuTahu

Di dalam tubuh kita, air dingin akan segera sama dengan suhu tubuh kita, sob. Berapa pun suhu airnya, minum cukup saat berolahraga berarti menurunkan detak jantung dan suhu tubuh. Minum yang cukup saat berolahraga akan menghindarkan kita dari cepat lelah dan kita dapat berolahraga dengan lebih baik.

Minum yang cukup artinya kita meminum air putih secukupnya sebelum berolahraga, yaitu sekitar satu gelas beberapa jam sebelumnya dan satu gelas sekitar 10-20 menit sebelumnya. Banyaknya air yang dibutuhkan tubuh juga bergantung pada banyaknya keringat yang keluar dari tubuh sobat.

Wah! Denyut Nadi Saat Istirahat Bisa Memprediksi Risiko Kematian

Berapa Denyut Nadi Normal dan Bagaimana Cara Mengukurnya?

Misal kalau kita lari, [kita] akan merasa [lelah] lelah [jadi], kita akan dehidrasi, otomatis kita minum air dingin ya? Misalnya kalau kita lari, kita merasa capek, dehidrasi, otomatis minum air dingin ya? Jadi minum air hangat [hanya] akan menyebabkan peningkatan frekuensinya karena setelah Anda minum air hangat [benar] suhu tubuh Anda juga meningkat [ya], [jadi] ini juga berkaitan dengan peningkatan denyut nadi.

Artinya kalau dia minum air dingin, tetap panas [tidak turun] meski dia minum air dingin. Sebelumnya, kelompok pro mengatakan bahwa minum air dingin tidak menyebabkan detak jantung turun. Seperti yang diungkapkan kelompok pro, air dingin tidak menyebabkan detak jantung turun.

Seperti yang dinyatakan oleh kelompok pro, minum air dingin tidak menurunkan detak jantung Anda.

Referensi

Dokumen terkait