• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH "

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kajian Penelitian Terdahulu

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya pekerja anak, hak-hak anak dan perlindungan hukum bagi pekerja anak, serta pencegahan pekerja anak di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi pekerja anak dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial seperti kemiskinan dan perekonomian. 8 Emei Dwinanarhati Setiamandani, Perlindungan Hukum Pekerja Anak dan Upaya Penanggulangannya, (Jurnal Reformasi, Volume 2, Nomor 2, Juli – Desember 2012).

Metode Penelitian

  • Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui pedoman observasi perlindungan hukum pekerja anak yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Data sekunder merupakan data pendukung data primer mengenai perlindungan hukum pekerja anak oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Metode ini digunakan untuk memperoleh data terkait perlindungan hukum pekerja anak oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.

LANDASAN TEORI

Konsep Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

Faktor Yang Mempengaruhi Undang-undang Nomor 13

Komunikasi merupakan suatu ukuran bagaimana mengukur pencapaian suatu kebijakan atau peraturan secara jelas dengan interpretasi yang sama yang dapat dilakukan secara konsisten oleh para pelaksana kebijakan. Sebelum keputusan dilaksanakan dan perintah dikeluarkan, perlu adanya komunikasi antara pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan agar keputusan dan perintah yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Kesalahan-kesalahan tersebut pada dasarnya bermula dari kesalahan dalam menyebarkan informasi melalui komunikasi antara pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan.

Kejelasan informasi terkait UU No. 13 Tahun 2003 masih sangat lemah, karena berdasarkan pernyataan para pekerja masih ada pekerja yang belum mengetahui tentang perlindungan perempuan yang merupakan haknya. Implementasi yang maksimal dan efektif akan diperoleh jika keputusan dan perintah dijalankan secara konsisten, konsistensi kebijakan dan keputusan terkait undang-undang dan kebijakan harus benar-benar dijelaskan dengan baik karena jika demikian maka perlu adanya sosialisasi rutin kepada perusahaan dan pekerja khususnya pekerja perempuan. Sikap pelaksana kebijakan dalam implementasinya memegang peranan yang sangat penting karena sikap pelaksana merupakan tolak ukur keberhasilan suatu kebijakan yang telah dibuat.

Sikap pelaksana kebijakan menentukan tercapainya tujuan pengambilan kebijakan, karena jika pelaksana kebijakan menolak tujuan kebijakan, maka kebijakan tersebut pasti akan gagal apabila pelaksana kebijakan tidak memahami tujuan kebijakan. maka sering terjadi kesalahan eksekusi. Pada dasarnya ada tiga komponen yang mempengaruhi kemampuan dan kemauan pengambil kebijakan dalam melaksanakan kebijakan, yaitu kebutuhan akan keakraban, kasih sayang dan perilaku, dan di samping itu, implementasi kebijakan memerlukan terjalinnya hubungan yang demokratis, dalam hal ini kedekatan dan hubungan publik. audiensi diperlukan dengan objek sasaran untuk menciptakan hubungan yang lebih baik. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa sikap para pelaksana kebijakan rawan salah paham, karena para pelaksana hanya mengetahui dan melaksanakan tanpa adanya sosialisasi yang jelas serta mempunyai sikap antusias terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ada di lapangan.

Sikap pelaksana tersebut merupakan salah satu bukti kegagalan pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2003, khususnya pasal-pasal yang melindungi pekerja perempuan di bidang sandang.

Makna Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum

  • Perlindungan Hukum
  • Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah proses upaya mendukung atau memfungsikan norma hukum secara nyata sebagai pedoman bagi para pelaku lalu lintas atau hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Penegakan hukum merupakan suatu proses perwujudan gagasan-gagasan abstrak (gagasan keadilan, gagasan kepastian hukum, dan gagasan kemanfaatan sosial) menjadi kenyataan. Kepastian hukum merupakan suatu pembelaan yang dapat dibenarkan terhadap tindakan sewenang-wenang, artinya seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu.

Hukum itu untuk rakyat, maka hukum atau penegak hukum hendaknya memberikan manfaat atau penerapan kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi keresahan dalam masyarakat akibat pelaksanaan atau penegakan hukum tersebut.

Konsep Tenaga Kerja

  • Pengertian Tenaga Kerja
  • Perlindungan Pada Pekerja Anak
  • Pekerja Anak Menurut Hukum Islam

Mengatasi pekerja anak merupakan sebuah dilema dimana pemerintah ingin melarang pekerja anak dan mengharapkan semua anak yang bersekolah dapat mengembangkan intelektualitasnya di sekolah, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Pada hakekatnya keringanan pekerja anak diupayakan melalui akar permasalahannya yaitu dari pihak keluarga yaitu keluarga miskin. Bagi anak yang terpaksa bekerja karena alasan sosial ekonomi, dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga, Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1987 mengeluarkan peraturan “Perlindungan Bagi Anak yang Dipaksa Bekerja”.

Perlindungan sisi penawaran dilaksanakan melalui program lintas sektoral yang bertujuan untuk membatasi pekerja anak dari sumber atau lembaga yang melahirkan pekerja anak melalui upaya preventif. Namun jika meninjau hukum Islam tentang pekerja anak, dimana masih terdapat perbedaan batasan usia, maka perlu kehati-hatian dalam menentukan usia perbuatan yang dilakukan dalam suatu perjanjian hukum mu'amalah maaliyah, terutama dalam menentukan apakah perbuatan tersebut dapat dilakukan. anak mampu menerima dan bertindak secara sempurna, yaitu: 18 tahun ke atas. 25 Mohammad Daud Ali, Asas Hukum Islam (Hukum Islam 1): Pengantar Hukum Islam dan Kajian Hukum di Indonesia, (Jakarta: Rajawali, 1990), hal.

Dalam sistem perundangan Islam, kewajipan diutamakan daripada hak, manakala dalam undang-undang Barat, hak diutamakan daripada kewajipan. Dalam sistem perundangan Islam, terdapat lima jenis peraturan atau norma hukum yang diringkaskan dalam istilah al-ahkam al-khamsah. Jika ibu bapa tidak dapat memikul tanggungjawab terhadap anak-anaknya, tanggungjawab itu boleh dipindahkan kepada keluarga (QS. Al Baqarah: 233).

Pada hakikatnya orang tua bertanggung jawab atas nafkah anaknya, baik orang tuanya dalam keadaan rukun maupun dalam keadaan bercerai.

Konsep Hukum Islam

  • Pengertian Hukum Islam
  • Prinsip Hukum Islam
  • Ruang Lingkup Hukum Islam
  • Sumber Hukum Islam

Selain itu hukum Islam juga harus mempunyai kekuatan mengatur, baik secara politik maupun sosial. Dari segi terminologi, hukum Islam merupakan kumpulan upaya para fuqaha untuk menerapkan syariat terhadap kebutuhan masyarakat. Sedangkan An-Na'im menyatakan bahwa hukum Islam meliputi masalah keimanan, ibadah (ritual), etika dan hukum.

Dalam bahasa lain, epistemologi (mungkin) masih berkaitan dengan “ijtihad” dalam konstelasi hukum Islam itu sendiri. Hukum Islam berarti keseluruhan ketentuan perintah Allah yang wajib ditaati (taati) oleh seorang muslim. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hukum Islam adalah syariat yang berarti hukum-hukum yang dibuat Allah untuk umat-Nya melalui seorang nabi, baik hukum yang berkaitan dengan keyakinan (aqidah) maupun hukum yang berkaitan dengan amaliyah (perbuatan).

30 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam, Pengantar Hukum Islam dan Ilmu Hukum di Indonesia, (Cet. Ruang lingkup hukum Islam dalam pengertian Syariat Islam mencakup seluruh ajaran Islam, baik yang berkaitan dengan keimanan, amalan ibadah maupun akhlak. Karena Ruang lingkup hukum Islam dalam arti Syariat Islam mencakup seluruh ajaran Islam, baik yang berkaitan dengan keimanan, amalan ibadah maupun akhlak.

Ilmu fiqh sendiri merupakan bagian dari syariah, sehingga cakupan hukum Islam dalam arti fiqh lebih sempit dibandingkan dengan cakupan hukum Islam dalam arti syariah Islam.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Profil Demografi

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban pekerja di Indonesia. Pengertian tenaga kerja dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyempurnakan pengertian ketenagakerjaan dalam UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Ketenagakerjaan. Hak asuh orang tua dapat diambil dari seorang anak yang orang tuanya tidak dapat mengasuh mereka secara memadai.

Menilik implementasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara selalu mengutamakan hak-hak anak untuk dilaksanakan semasa kecil, dibandingkan bekerja di jalanan, mengumpulkan barang bekas, mengamen dan lain sebagainya. Implementasinya dengan menerapkan imbauan dan pengawasan terhadap anak-anak yang masih bersekolah dan harus belajar. Kami sebagai instansi terkait memantau dan memberikan pengawasan kepada anak-anak yang bekerja mencari nafkah ketika harus bersekolah.

Alasan bekerja dan tidak bersekolah juga karena kesediaan anak sendiri untuk membantu orang tuanya, seperti yang dijelaskan narasumber berikutnya. Sanksi pidana yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak terdapat dalam beberapa pasal, antara lain: 59. Ketentuan huruf a, b, f, dan g alinea kedua dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarga.

Terkait dengan faktor pendukung perlindungan hukum terhadap pekerja anak, maka kewajiban pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan untuk menjalankan amanah undang-undang dan program pemerintah harus dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Bentuk perlindungan hukum bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara adalah melakukan pengawasan terhadap pekerja anak pada kelompok umur 17-18 tahun dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) izin tertulis dari orang tua atau wali; Perlindungan hukum ketenagakerjaan bagi pekerja anak yang bekerja di luar hubungan kerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Anak Perspektif Hukum

Menurut Al-Syarbini, seorang bapa tidak boleh mengajar pekerjaan yang sebenarnya mengaibkan anaknya, dan tidak dibenarkan ibu bapa mengajar anaknya pekerjaan yang buruk. Untuk menjaga kesejahteraan kanak-kanak, adalah wajib bagi ibu bapa, keluarga dan penjaga untuk mendidik dan mendidik anak-anak mereka. Jadi kita tahu bahawa tanggungjawab ibu bapa terhadap anak-anak mereka sangat besar sehingga mereka mesti dijaga walaupun dalam bentuk janin. 34; Apabila salah seorang wanita membunuh dengan sengaja, dia tidak boleh dihukum bunuh sehingga dia melahirkan anaknya, jika dia benar-benar hamil.

Dan jika seorang wanita berzina, maka dia tidak boleh dirajam sampai dia melahirkan anaknya jika dia hamil dan sampai perawatannya selesai.” (HR Ibnu Majah). Seorang ahli (Dorothy Law Nolte) mengatakan: “Jika anak-anak tumbuh dengan cinta dan persahabatan, dia belajar menemukan cinta dalam hidup." Jika orang tua gagal mengungkapkan cinta kepada anaknya, anak tidak akan bisa mengungkapkan cintanya kepada orang lain. Dalam hal ini, orang tua mempekerjakan anak miliknya.dan tidak tidak mendengarkan apa yang diinginkan anak-anaknya.

Artinya di sini anak akan dieksploitasi dan akan merugikan anak tersebut, sedangkan orang tua atau orang dewasa lainnya akan berdosa, dan ini juga merugikan. Dari uraian di atas, konsep aturan yang ideal sudah cukup untuk menjamin hak-hak anak dalam tumbuh kembangnya, namun permasalahan sebenarnya hal tersebut belum sepenuhnya terwujud, bahkan ironisnya praktik pekerja anak masih menjadi pemandangan yang tidak lazim. Lihat saja, anak - anak tersebut mengenakan pakaian yang bebas padahal sedang jam pelajaran, dan mereka berada pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri, perkebunan, bahkan warung dan toko kecil, ibu-ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana masa depan anak-anak ini, dengan persiapan mental dan pengetahuan yang kurang memadai sehingga mereka terpaksa berlatih di tempat mereka bekerja, dan juga anak-anak ini masih membutuhkan perlindungan dari orang lain, dan dengan kondisi seperti ini mereka wajib membela diri.

Perlindungan Hukum Pekerja Anak dalam Perspektif Hukum Islam Dalam hukum Islam, praktek mempekerjakan anak dilarang bahkan dilarang, hal ini didukung oleh dalil naqli dan dalil 'aqli. Sebelum ada argumen yang membenarkan hal ini, praktik pekerja anak harus dilarang. mempekerjakan anak tetap dilarang, hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya “Dan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Dengan pelarangan pekerja anak yang mengacu pada berbagai pengaruh dan kondisi buruk dan merugikan yang lebih sering dialami oleh pekerja anak, merupakan bentuk perlindungan terhadap anak agar tidak memasuki dunia kerja. Seharusnya pemerintah memberikan perhatian lebih serius terhadap keberadaan pekerja anak yang harus segera ditangani karena mereka adalah generasi penerus bangsa, bagaimana bangsa bisa maju tanpa mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pasal ini dijelaskan bahwa jika orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak maka anak tersebut berhak untuk diasuh oleh orang lain sebagai anak asuh atau

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kinerja Badan Permusyawaratan Desa dalam Meningkatkan

42/1999”, Menyatakan Pasal 15 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia sepanjang frasa “kekuatan eksekutorial” dan frasa “sama dengan putusan pengadilan yang

Kasmawati Temmeng, Kepala Seksi Pelayanan Umum Kantor Kecamatan Baranti: “Kalau untuk hambatan kami selaku penyedia layanan publik atau tepatnya layanan administrasi adalah pertama

Jadi bahwasanya persiapan perangkat dalam hal ini yaitu suatu peraturan yang berkaitan dengan Izin Mendirikan Bangunan IMB yang telah tertuang dalam peraturan daerah Tata Ruang Nomor 10

bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan

Sebagai seorang hakim, khususnya bagi hakim di Pengadilan Negeri Parepare paling tidak tanpa adanya keputusan bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial tentang Kode Etik dan Pedoman

iv PENGESAHAN SKRIPSI Nama Mahasiswa : Mayani Judul Skripsi : Analisis Maslahat Terhadap Pemenuhan Hak Konstitusional Warga Negara Di Sidrap Studi Kasus BPJS Nomor Induk Mahasiswa