• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA "

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, kemampuan guru dalam mengajar sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari proses belajar mengajar, terutama dalam menarik dan mendorong motivasi belajar pada siswa. Jadi kreativitas guru SKI dapat diartikan sebagai kemampuan pendidik yang mengajar mata pelajaran SKI untuk mengungkapkan dan merealisasikan potensi daya pikir siswa agar menghasilkan sesuatu yang dapat memotivasi siswa untuk menjadi menarik dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam. .

Identifikasi Masalah

Peran guru dalam implementasi pembelajaran berbasis e-learning di MAN Model I Bengkulu masih menggunakan hanya sebagai pelengkap pembelajaran, bukan sebagai aplikasi dalam pembelajaran sehari-hari. Kesiapan guru/tenaga kependidikan dan siswa dalam penggunaan e-learning dalam pembelajaran di sekolah masih kurang.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kreativitas guru dan mutu lembaga pendidikan, serta mendorong budaya penelitian di lingkungan sekolah untuk terciptanya lembaga pendidikan yang mengacu pada proses pengajaran dan pengajaran. kreativitas guru yang terlibat di dalamnya. . Hasil penelitian ini bermanfaat bagi perpustakaan IAIN Bengkulu untuk menambah literatur di bidang pendidikan khususnya pada bidang yang berkaitan dengan kreativitas guru dalam pembelajaran di masa pandemi dan memotivasi para pendidik untuk tetap kreatif terlepas dari situasi dunia. pendidikan adalah.

Sistematika Pembahasan

Permasalahan yang berkaitan dengan kreativitas guru dijabarkan melalui pembahasan yang meliputi: pengertian kreativitas guru, ciri-ciri kreativitas guru, tahapan kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas guru, dan kreativitas guru dalam mengajar. Sedangkan pembahasan kreativitas guru dalam meningkatkan motivasi belajar juga mencakup kreativitas guru dalam mengembangkan metode pembelajaran dan kreativitas guru dalam memilih media pembelajaran.

LANDASAN TEORI

Kreatifitas guru

  • Pengertian Kreativitas Guru
  • Ciri-Ciri Kreatifitas Guru
  • Indikator Kreatifitas Guru

Pengertian E-learning

Tersedianya fasilitas e-moderasi, fasilitas ini memungkinkan guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara rutin atau sewaktu-waktu. Guru dan siswa dapat menggunakan sumber belajar atau petunjuk belajar yang terstruktur atau terencana melalui internet sehingga dapat saling menilai sejauh mana materi pelajaran telah dipelajari. Siswa dapat mempelajari atau melihat materi pelajaran kapanpun dan dimanapun mereka butuhkan.

Siahaan (2003) dalam Poppy Manfaat e-learning dari dua sudut pandang yaitu dari sudut pandang pendidik dan siswa yaitu. Dari sudut pandang siswa, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan berulang kali.

Konsep E-Learning

  • Definisi E-Learning
  • Karateristik, Manfaat dan Fungsi E-Learning

Jika siswa membutuhkan informasi tambahan terkait dengan materi yang dipelajarinya, mereka dapat lebih mudah mengakses internet. E-learning berbasis elektronik adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam bentuk elektronik. Siswa dapat berbagi informasi atau pendapat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran atau kebutuhan pengembangan diri siswa.

Selain itu, pengajar dapat memposting materi pembelajaran dan tugas untuk diselesaikan siswa di area web tertentu yang dapat diakses siswa. Tergantung kebutuhan, guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses materi pembelajaran tertentu dan soal-soal ujian yang hanya dapat diakses siswa satu kali dan dalam jangka waktu tertentu (Website Kudos, 2002, dalam Siahaan).

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

  • Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
  • Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
  • Pentingnya Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
  • Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam

Dengan demikian, konsep sejarah kebudayaan Islam merupakan peristiwa atau peristiwa yang kompleks yang berkaitan dengan agama Islam pada masa lalu. Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dalam kurikulum Madrasah Aliyah merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati sejarah kebudayaan Islam yang. Sejarah kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang menanamkan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Islam dari dulu hingga sekarang.

Sejarah kebudayaan Islam merupakan kebudayaan yang cara perkembangannya tidak terlepas dari unsur politik dan kekuasaan. Sebagai mata pelajaran, sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah bertujuan agar siswa memiliki keterampilan sebagai berikut.

Penelitian terdahulu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru dalam memotivasi siswa pada mata pelajaran sejarah budaya Islam terdiri dari pendekatan individual, pemberian sanksi dan membimbing siswa kelas VII MTsN Bandung. 51Lailia Kurnia Sari, “Strategi Guru Memotivasi Siswa Sejarah Kebudayaan Islam di MTsN Bandung Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran. 52 Putri Tunggal Dewi, “Upaya Guru Mengatasi Ketidakmampuan Belajar Siswa Kelas VII Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Negeri Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran: Disertasi Tidak Diterbitkan, 2015), hal.

Tulungagung (2015) / Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Karangrejo Tahun Pelajaran 2014/2015. Fokus penelitian adalah pada upaya guru dalam mengatasi permasalahan belajar siswa selama penelitian yang akan dilakukan.

Paradigma Penelitian

Dengan kreatifitas, seorang guru dapat memilih metode yang sesuai dengan materi dan media yang menarik sehingga siswa merasa senang dengan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat secara kreatif memanfaatkan sesuatu yang ada di sekitarnya menjadi media pembelajaran yang menarik sehingga makna materi pembelajaran dapat tersampaikan. Kreativitas guru adalah kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan mengalami permasalahan pembelajaran karena materi yang disajikan dapat diterima oleh siswa sebagai sesuatu yang bermakna.

Kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas guru dalam pemilihan metode pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menarik. Karena pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit sehingga siswa kurang tertarik dengan pelajaran tersebut dan hal tersebut menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi menurun.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Sumber Data Primer
    • Sumber Data Skunder
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknis Analisis Data
    • Reduksi Data
    • Penyajian Data (Display data)
    • Penarikan Kesimpulan

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah MAN 1 Kota Bengkulu bahwa penggunaan E-learning memerlukan persiapan awal yaitu infrastruktur, guru, siswa. Adapun faktor pendukung dan penghambat siswa dalam penggunaan E-learning pada pelajaran SKI adalah sebagai berikut: 1. Untuk kelancaran proses pembelajaran dalam penggunaan E-learning pada mata pelajaran SKI di MAN 1 Kota Bengkulu diharapkan siswa .

Bagaimana cara membangun ide agar siswa mampu mengikuti pembelajaran SKI melalui E-learning? Bagaimana Anda mengubah kebiasaan siswa dari pembelajaran tatap muka menjadi menggunakan e-learning?

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Wilayah Penelitian

Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Kota Bengkulu MAN 1 Kota Bengkulu percontohan ini berasal dari Sekolah Pendidikan Agama Islam (PGAN) Guru Negeri Bengkulu yang berdiri pada tahun 1979 yang dijalankan oleh Kementerian Agama (sekarang Kantor Kementerian Daerah). Agama Provinsi Bengkulu) dan didukung tokoh agama dan tokoh masyarakat. Seiring dengan perjalanan Madrasah pada tahun 1992 bertransformasi dari PGAN menjadi MAN 1 Kota Bengkulu dipimpin oleh Dr.

Hasil Wawancara

Salah satunya digunakan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan E-learning yang mendukung apa yang ingin disampaikan kepada siswa, berbagai jenis pilihan menu yang dapat disampaikan kepada siswa misalnya video, artikel, ppt dapat diteruskan dengan baik. . . Guru dapat membuat video pembelajaran, namun guru SKI lebih cenderung mencari materi pembelajaran di YouTube karena dianggap lebih menarik dan lebih baik untuk ditampilkan kepada siswa. Faktor penghambatnya adalah masalah sinyal, paket data, faktor ekonomi keluarga, mahasiswa yang berada di luar kota (dalam daerah), peralatan handphone dan laptop yang kurang memadai.

Tapi itu tetap kembali lagi ke masing-masing siswa, sebaik apapun pengajaran gurunya, kalau malas ya tetap malas. Karena tidak semua siswa memiliki wifi dan tidak semua siswa berada pada tingkat ekonomi keluarga yang sama.

Pembahasan

Sistem penggunaan E-learning di MAN 1 Kota Bengkulu sudah berjalan dengan baik, meskipun perlu proses untuk lebih menggali kreatifitas dalam memberikan bahan ajar kepada siswa dan selalu inovatif dalam pembelajaran E-learning karena penggunaan pembelajaran E-learning itulah kegunaannya. teknologi. Kreativitas guru dalam pemanfaatan E-learning pada mata pelajaran SKI Kreativitas guru dalam pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran SKI di MAN 1 Kota Bengkulu yaitu memanfaatkan video youtube sebagai media pembelajaran, upload ppt, share link buku digital, upload bahan ajar dari microsoft word, pembuatan soal latihan, monitoring siswa. Dengan kreatifitas yang dimiliki guru dalam menggunakan E-learning dalam pembelajaran SKI dapat mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan penghayatan siswa terhadap sejarah kebudayaan Islam.

Dalam penggunaan E-learning pada mata kuliah SKI, guru tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga menekankan pada sikap afektif dan psikomotorik karena setiap siswa itu unik dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagaimana merubah kebiasaan siswa dari pembelajaran tatap muka menjadi kebiasaan menggunakan media e-learning.

PENUTUP

Kesimpulan

Tentunya guru tidak menyimpang dari KD pada setiap tema, bahan ajar kreatif atau siswa diberi tugas membuat bahan ajar dan peta konsep. Guru merancang proses pembelajaran, idenya lebih banyak bahan ajar, misalnya membuat PPT, menggunakan video YouTube, membuat peta konsep dan menugaskan siswa untuk bercerita dengan membuat video siswa sendiri. Bahan ajar dapat divirtualisasikan dalam berbagai format agar lebih menarik dan dinamis sehingga dapat memotivasi siswa untuk melangkah lebih jauh dalam proses pembelajaran.

Salah satunya digunakan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan E-learning yang mendukung apa yang ingin disampaikan kepada siswa, berbagai jenis pilihan menu yang dapat disampaikan kepada siswa, misalnya video, artikel, ppt dapat disampaikan baik, sehingga proses pembelajaran diharapkan dapat terwujud secara utuh, meskipun tidak secara tatap muka. Kalau bicara tujuan pembelajaran di bawah UUD 1945 untuk menciptakan peserta didik yang utuh mental dan spiritual, ini dia. Guru dapat membuat video pembelajaran, namun guru SKI lebih cenderung mencari bahan ajar di youtube karena dianggap lebih menarik dan bagus untuk ditampilkan kepada siswa.

Sememangnya, sebagai seorang guru, anda tidak boleh menyimpang daripada KD yang ada pada setiap tema, bahan pengajaran yang kreatif atau pelajar ditugaskan untuk membuat bahan pengajaran dan peta konsep.

Saran-saran

Kepala sekolah sebagai pengawas juga harus mengawasi guru yang belum dapat memanfaatkan E-learning secara maksimal agar dapat dibantu dan dilatih. Sejarah kebudayaan Islam merupakan cerminan masa lalu, masa kini dan masa depan, sehingga peran guru adalah menjadikan siswa sebagai figur Islam sebagai teladan dalam kehidupan beragama dan menjunjung tinggi akidah Islam.

Penutup

Langkah awal yang dilakukan pihak sekolah adalah mengadakan pelatihan penggunaan E-learning kepada seluruh guru untuk mempersiapkan para guru dalam penggunaan E-learning, karena pada awalnya penggunaan E-learning tidaklah mudah karena kebiasaan yang konvensional. dari para guru dihadapkan dengan sesuatu yang baru, tentunya tidak bisa langsung berubah drastis, proses tiga bulan ini, baik guru maupun siswa sudah bisa melanjutkan dan sudah bisa menggunakan e-learning yang belum mereka ketahui sebelumnya, namun masih membutuhkan bantuan agar mereka lebih mahir lagi dalam penggunaannya. Salah satunya digunakan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan E-learning yang mendukung apa yang ingin disampaikan kepada siswa, berbagai jenis pilihan menu yang dapat disampaikan kepada siswa, misalnya dapat berupa video, artikel, ppt. . dengan baik. Guru dapat membuat video pembelajaran, namun guru SKI lebih memilih untuk mencari bahan ajar di YouTube karena dianggap lebih menarik dan lebih baik untuk ditampilkan kepada siswa.

Bagi siswa yang pandai dalam keterampilan mengajar maka akan membuahkan hasil yang baik, tetapi bagi siswa yang kurang pandai dalam mengikuti pelajaran akan diadakan remedial, terutama siswa yang kurang memahami topik tertentu boleh memperdalam dan mengulang lagi. Faktor penghambatnya adalah masalah sinyal, paket data, faktor ekonomi keluarga, mahasiswa yang berada di luar kota (dalam daerah), peralatan handphone dan laptop yang kurang memadai.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kinerja guru di SMK Swadhipa 2 Natar Lampung Selatan termasuk dalam kategori sangat baik, (2) Kemampuan manejerial kepala sekolah SMK

Fithriani; Evaluasi Pendidikan Program Khusus Ulama Pada Fakutas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin”. Di bawah bimbingan

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentsi yang telah peneliti lakukan di MAN Pinrang, akan penulis paparkan beberapa temuan penelitian sebagai berikut:

Dalam hal penyelenggaraan Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, pihak sekolah menjadikan jurusan keagamaan sebagai kelas untuk menggembleng para

Ketika melakukan penelitian di madrasah Aliyah Al-mubarak Tonrorita untuk mencari hubungan antara komunikasi guru dengan motivasi belajar siswa, hal ini yang dilakukan

HasiL studi peneitian menyatakan bahwa penggunaan metode blended learning dapat meningkatkan hasil belajar, sama dengan atau lebih tinggi dari mahasiswa yang belajar secara konvensional

Hal yang demikian ini juga diungkapkan oleh bapak Nurul Hasan suatu keharusan kepribadaian seorang guru, yakni: Seorang pendidik menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan

Terdapat beberapa penelitian yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang berjudul Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Religious Melalui Ekstrakurikuler Kepramukaan Di Madrasah Aliyah