• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen: Sumber daya manusia

N/A
N/A
Jalak Medan

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen: Sumber daya manusia"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Disiplin kerja merupakan suatu bentuk kesadaran yang tumbuh dalam diri seseorang dalam menunaikan tanggung jawab dan menghormati peraturan yang ada dalam perusahaan. Saat ini PT Razza Prima Trafo Medan sedang berusaha meningkatkan kinerja karyawannya guna mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, terdapat hal-hal yang perlu diteliti untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan saat ini. Menyelenggarakan penelitian dengan topik “Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja Pada PT.

Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja pada PT 7. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja pada PT.

Landasan Teori .1 Kinerja

Pengertian Kinerja

Tujuan dan Manfaat Kinerja

Tetapkan atau susun ulang tujuan masa depan sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja berdasarkan potensi mereka. Memeriksa rencana implementasi dan pengembangan yang memenuhi kebutuhan pelatihan, khususnya rencana pelatihan, dan kemudian menawarkannya. Lebih lanjut sebagaimana dikemukakan (Prawisentono, 2012), “manfaat penilaian kinerja pegawai yang dilakukan secara obyektif, akurat dan terdokumentasi dengan baik cenderung mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan pegawai sehingga diharapkan kinerjanya meningkat sesuai dengan harapan.” kinerja yang dibutuhkan perusahaan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Semakin banyak kemampuan dan keahlian yang Anda miliki, maka Anda akan mampu menyelesaikan pekerjaan Anda dengan benar dan sesuai dengan yang telah ditentukan. Seseorang yang mempunyai kepribadian atau budi pekerti yang baik akan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaannya juga baik. Merupakan perilaku seorang pemimpin dalam mengatur, mengatur dan memerintahkan bawahannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Merupakan perasaan gembira atau gembira, atau rasa puas seseorang sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan.

Indikator Kinerja

Dapat diandalkan atau tidaknya seorang pegawai adalah mampu atau tidaknya seorang pegawai mengikuti petunjuk, mempunyai inisiatif, cermat dan tekun dalam bekerja.

Kompensasi

  • Pengertian Kompensasi
  • Tujuan dan Asas Kompensasi
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
  • Indikator-indikator Kompensasi

Sedangkan kompensasi menurut (Wibowo, 2016) adalah sejumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Lebih lanjut menurut (Hasibuan, 2017), kompensasi adalah segala pendapatan yang berupa uang, barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Menurut (Hasibuan, 2010), tujuan pemberian kompensasi meliputi ikatan kerjasama, kepuasan kerja, akuisisi yang efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat pekerja, pengaruh pekerja.

Menurut (Larasati, 2018) tujuan pemberian remunerasi hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, pegawai dapat tercukupi kebutuhannya, pengusaha memperoleh keuntungan, peraturan pemerintah harus dipatuhi. Menurut (Arifin, 2007) tujuan kompensasi adalah memberikan kepuasan kepada semua pihak, pegawai dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, pengusaha. Organisasi atau perusahaan dalam menentukan besaran kompensasi sangat dipengaruhi oleh : Permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan dan kesediaan perusahaan dalam membayar, Serikat pekerja atau organisasi buruh, produktivitas kerja/prestasi kerja pegawai, Jabatan atau kedudukan pegawai, Tingkat upah. pendidikan dan pengalaman kerja, Pemerintahan sektor Pemerintah.

Kompensasi merupakan pemberian gaji dan bonus kinerja kepada pegawai yang bekerja pada suatu organisasi. Tunjangan yang diberikan pemberi kerja kepada pekerja yang menerimanya secara rutin dan rutin setiap bulannya, walaupun tidak masuk kerja tetap menerima gajinya secara penuh. Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau sumbangan atau sesuatu tambahan yang dibayarkan sebagai insentif atau perancang atau pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.

Penerimaan imbalan kerja dari perusahaan kepada karyawannya yang secara rutin besarnya tetap setiap bulannya dan dibayarkan secara penuh. Pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan mencakup risiko yang berkaitan dengan kesehatan karyawan.

Komitmen Orgaisasi

  • Pengertian Komitmen Organisasi
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Menurut (Darmadi, 2018) mengemukakan faktor yang mempengaruhi
  • Bentuk Komitmen Organisasi
  • Indikator Komitmen Organisasi

Faktor kepribadian meliputi etos kerja, kemauan untuk memberi manfaat bagi organisasi dari apa yang telah dilakukan, dan keinginan untuk aktualisasi diri dan pengembangan karir. Komitmen organisasi akan sulit dicapai jika pegawai dihadapkan pada beban kerja yang semakin meningkat, namun nyatanya manfaat yang diterima organisasi hanya dinikmati oleh para eksekutif atau manajer tingkat atas. Keterlibatan Karyawan Karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi ketika mereka berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang masa depan organisasi.

Hal ini berkaitan dengan keterikatan emosional, identifikasi dan komitmen karyawan terhadap organisasi karena keinginannya sendiri. Yaitu komitmen yang berkaitan dengan komitmen anggota untuk meneruskan kelangsungan hidup organisasi dan menghasilkan orang-orang yang rela berkorban dan berinvestasi dalam organisasi. Yakni keterlibatan anggota dalam organisasi sebagai akibat adanya hubungan sosial dengan anggota lain dalam organisasi.

Hal ini terjadi karena kepercayaan pegawai terhadap norma-norma yang dianut organisasi merupakan norma-norma yang bermanfaat. Komitmen afektif berkaitan dengan perasaan emosional karyawan, serta identifikasi dan komitmen mereka terhadap organisasi. Hubungan utama karyawan untuk bertahan dalam organisasi didasarkan pada komitmen berkelanjutan karena mereka harus melakukannya.

Sikap mental untuk menjaga kesetiaan yang teguh kepada perusahaan (universitas), atasan dan rekan kerja agar berhasil. Pegawai yang bangga terhadap suatu organisasi akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dibandingkan pegawai yang tidak mempunyai komitmen.

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kinerja
  • Tujuan Dan Manfaat Disiplin Kerja
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin kerja
  • Indikator-indikator Disiplin Kerja

Menurut (Hasibuan, 2016), disiplin kerja merupakan wujud kesadaran dan kesediaan manusia untuk menghormati segala peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa disiplin kerja adalah peraturan dan ketentuan yang dibuat perusahaan sedemikian rupa sehingga karyawan siap untuk mengikuti dan mengetahui segala peraturan yang berlaku agar dapat mencapai hasil yang optimal. Menurut (Sutrisno, 2010), disiplin kerja diperlukan untuk tujuan organisasi lebih lanjut, untuk menjaga efisiensi dengan mencegah dan memperbaiki tindakan jahat individu terhadap kelompok.

Lebih jauh lagi, disiplin kerja berupaya melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang diinginkan. Meskipun bukan tidak mungkin menghindari kondisi yang memerlukan disiplin kerja lebih baik daripada program disiplin kerja yang paling memuaskan, namun disiplin kerja itu sendiri penting karena manusia dan kondisinya yang tidak sempurna seharusnya mempunyai tujuan yang positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran seluruh aktivitas organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal.

Menurut (Sutrisno, 2010) disiplin kerja dapat dipandang sebagai suatu hal yang mempunyai manfaat yang besar, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para pegawai. Jika karyawan mempunyai disiplin kerja yang baik, maka disiplin kerja tersebut dapat mempermudah tercapainya tujuan perusahaan. Artinya tujuan (pekerjaan) yang diberikan kepada pegawai harus sesuai dengan keterampilan pegawai yang bersangkutan, agar ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam melakukannya.

Manajer harus berani dan tegas untuk menghukum karyawan yang tidak disiplin sesuai dengan sanksi yang telah ditentukan. Dilihat dari jam masuk kerja, jam berangkat dan istirahat tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

Kerangka Konseptual

  • Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja
  • Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja
  • Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja
  • Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja

Karena komitmen organisasi merupakan hal yang penting terutama bagi organisasi saat ini, melihat sejauh mana komitmen seorang pegawai terhadap organisasi dan sejauh mana. Komitmen organisasi berkaitan dengan sikap pegawai yang menunjukkan kesetiaan dan bagaimana seorang pegawai mengungkapkan kepeduliannya terhadap keberhasilan dan kesejahteraan organisasinya. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Cahyani et al., 2020) (Adhan, Jufrizen, Prayogi & Siswadi, 2020) (Muis, Jufrizen & Fahmi, 2018) dan (Kristine, 2017) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai.

Disiplin kerja menurut (Sinambela, 2012) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah kepatuhan terhadap peraturan atau perintah yang ditetapkan oleh organisasi. Nursidin, 2019) (S Farisi et al., 2020), (Nel Arianty, 2016) mengatakan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Pemberian kompensasi yang baik akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik dan produktif (Lupiyoadi & Hamdani, 2011). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Putra, 2022) dan (Husain, 2020) disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja.

Pegawai mempunyai komitmen organisasi yang tinggi apabila mereka percaya dan menerima tujuan dan nilai-nilai organisasi, bersedia berusaha mencapai tujuan organisasi, dan mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen organisasi merupakan keyakinan karyawan dalam menerima tujuan organisasi dan memilih untuk tetap tinggal dan tidak meninggalkan organisasi (Harris, 2017). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Septiani dkk, 2016 menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.

Sistem kompensasi yang baik harus didukung dengan cara-cara rasional yang dapat menyebabkan seseorang dibayar atau diberi kompensasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Komitmen organisasi yang lemah cenderung menyebabkan pegawai ingin bekerja di tempat lain, sehingga pegawai ingin meninggalkan tempat tempatnya bekerja.

Gambar 2.1Kerangka KonseptualKompensasi
Gambar 2.1Kerangka KonseptualKompensasi

Hipotesis Penelitian

Pendekatan Penelitian

Definisi Operasional

Kinerja

Disiplin Kerja (Z)

  • Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel .1 Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Analisa outer model
    • Analisis Inner Model
    • Uji Hipotesis

Data-data tersebut akan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik yaitu Partial Least Squares Model – Structural Questionnaire (PLSSEM) yang bertujuan untuk melakukan analisis jalur dengan variabel laten. Estimasi bobot untuk pembuatan skor komponen variabel laten diperoleh berdasarkan model internal. model struktural yang menghubungkan variabel laten) dan model eksternal (model pengukuran, yaitu hubungan antara indikator dan konstruknya) ditentukan. Estimasi parameter yang diperoleh dengan PLS (partial less square) dapat dikategorikan sebagai berikut: kategori pertama adalah estimasi bobot yang digunakan untuk menghasilkan skor variabel laten.

Kategori ketiga berkaitan dengan mean dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. Analisis inner model biasa disebut juga (inner Relations, Model Struktural, dan Teori Substantif) yang menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan teori substantif. Dalam mengevaluasi inner model dengan PLS (Partial Least Squares) diawali dengan melihat R-squared untuk setiap variabel laten dependen.

Perubahan nilai R-squared dapat digunakan untuk memperkirakan pengaruh beberapa variabel laten independen terhadap variabel laten. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai (studi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota Salatiga.

Pengaruh pengembangan karir dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan. Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja melalui motivasi kerja karyawan outsourcing pada PT. Pengaruh Reward Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Asuransi Jiwasraya Persero Kantor Wilayah Malang).

Pengaruh gaya manajemen dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel tidak langsung.

Tabel 3.5 Waktu Penelitian
Tabel 3.5 Waktu Penelitian

Gambar

Gambar 2.1Kerangka KonseptualKompensasi
Tabel 3.2 Indikator Kompensasi
Tabel 3.5 Waktu Penelitian
Tabel 3.7 Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Steers dan Porter (1983) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif identifikasi karyawan pada organisasi dan keterlibatan karyawan dalam organisasi, yang

Jadi, untuk menjaga agar komitmen para anggota berada dalam keadaan yang baik, organisasi harus memiliki kepemimpinan yang baik pula agar organisasi dapat berjalan

2.3.1 Nanda (2014) dalam penelitian “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan” (Studi Empirin pada AJB Bumi

Hasil studi Christina and Maren (2010) menyimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia dipengaruhi oleh komitmen. Komitmen organisasi merupakan kekuatan yang bersifat

Buku yang pernah ditulis secara mandiri maupun kolaborasi antara lain: Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, Keadilan Organisasi, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan juga buku

Serikat buruh bisa, menjadi kekuatan yang sangat besar dalam suatu organisasi, yang dapat memaksa organisasi untuk memberikan upah atau gaji yang lebih besar

Individu dengan komitmen kelanjutan yang tinggi akan bertahan dalam organisasi, bukan karena alasan emosional, tapi karena adanya kesadaran dalam individu tersebut

Komitmen afektif (affective commitment) adalah suatu pendekatan emosional dari individu dalam keterlibatan dengan organisasi, sehingga individu akan merasa dihubungkan