• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES GUGATAN GANTI RUGI ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM MELAKUKAN TINDAK PIDANA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROSES GUGATAN GANTI RUGI ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM MELAKUKAN TINDAK PIDANA "

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Faedah Penelitian

Tujuan Penelitian

Definisi Operasioanal

Keaslian Penelitian

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Alat Pengumpul Data
  • Analisis Data

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pengertian Gugatan
  • Jenis-Jenis Gugatan
  • Bentuk Gugatan
  • Tinjauan Umum Ganti Rugi
    • Pengertian Ganti Rugi
    • Pengaturan Ganti Rugi
    • Unsur-Unsur Ganti Rugi
  • Tinjauan Umum Perbuatan Melawan Hukum
    • Pengertian Perbuatan Melawan Hukum
    • Pengaturan Perbuatan Melawan Hukum
    • Unsur-Unsur Perbuatan Melawan Hukum
  • Tinjauan Umum Penipuan
    • Pengertian Penipuan
    • Pengaturan Penipuan
  • Tinjauan Umum Penggelapan
    • Pengertian Penggelapan
    • Pengaturan Penggelapan

Di pengadilan contestiosa, ada dua pihak yang berperkara, sedangkan di pengadilan sukarela, hanya ada satu pihak yang berkepentingan. Tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan, melainkan ex parte, artinya satu pihak benar-benar murni dan mutlak tanpa menarik pihak lain sebagai lawan; Gugatan dapat dikaitkan sebagai gugatan atas hak-hak seseorang atau pihak (kelompok) atau badan hukum, yang menganggap hak dan kepentingannya dirugikan dan menimbulkan sengketa, yang ditujukan kepada orang lain atau pihak lain yang menimbulkan kerugian melalui pengadilan.

Ganti kerugian dalam bidang hukum perdata adalah pemberian suatu perbuatan yang sepadan sebagai akibat perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak yang mengadakan perjanjian/permufakatan. Untuk itu dapat ditarik suatu rumusan tentang kerugian adalah suatu keadaan berkurangnya harta kekayaan salah satu pihak. Istilah perbuatan melawan hukum berasal dari bahasa Belanda disebut termen (onrechmatige daad) atau dalam bahasa Inggris disebut tort.

Pada prinsipnya tujuan diciptakannya suatu sistem hukum yang kemudian dikenal dengan perbuatan melawan hukum adalah untuk mencapai apa yang disebut dengan peribahasa latin yaitu (juris praecepta sunt haec honore vivere, alterum non leadere, suum cuque tribune) yang berarti semboyan hukum adalah hidup jujur, tidak merugikan orang lain dan memberikan hak orang lain. Pasal 1365 KUH Perdata menyatakan bahwa perbuatan melawan hukum adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang yang karena kesalahannya telah menimbulkan kerugian pada orang lain. Perbedaan antara perbuatan melawan hukum dalam konteks perdata dan perbuatan melawan hukum dalam konteks pidana terletak pada sifatnya.22 Sebagaimana diketahui, Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan adanya unsur kesalahan (schuld) terhadap perbuatan melawan hukum.

Kejahatan adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja (doleus) dan dilakukan dengan sadar untuk tujuan tertentu. Secara hukum, penipuan berarti perbuatan dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara tidak wajar dengan menggunakan nama palsu, harga diri palsu, tipu muslihat atau kebohongan yang memungkinkan orang lain dengan mudah menyerahkan barang, uang atau kekayaan. Definisi penipuan di atas menggambarkan bahwa penipuan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik berupa perkataan bohong maupun tindakan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari orang lain.

Barang siapa dengan maksud ingin menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melanggar hak, baik dengan memakai nama palsu, dengan akal budi dan penipuan, atau dengan membuat kebohongan, membujuk orang untuk memberikan barang, menagih utang, atau menghapuskan debitur, diancam karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Barang siapa dengan sengaja mempunyai hak atas sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain dan barang itu berada di tangannya bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak Rp900.000. Atas dasar berbagai konsep dan penjelasan mengenai arti kata penggelapan secara lengkap, yaitu barangsiapa yang secara melawan hukum menguasai barang-barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain dan yang berada dalam penguasaannya bukan karena suatu tindak pidana, ia juga bersalah melakukan suatu tindak pidana.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses Gugatan Ganti Rugi Atas Perbuatan Melawan Hukum

Gugatan perdata bukan hanya gugatan wanprestasi, tetapi juga didominasi oleh gugatan melawan hukum. Perbuatan melawan hukum adalah suatu bentuk kewajiban yang timbul karena undang-undang sebagai akibat perbuatan manusia yang bertentangan dengan undang-undang, yang diatur dalam KUH Perdata. Ganti kerugian (compensatory damages) adalah ganti rugi yang merupakan pembayaran kepada korban sebesar dan sebesar kerugian yang sebenarnya diderita oleh korban sebagai akibat perbuatan melawan hukum.

Unsur-unsur dalam pasal 1365 KUH Perdata bersifat kumulatif, sehingga seseorang dapat dikatakan melakukan perbuatan melawan hukum, maka harus dipenuhi semua unsur pasal ini. Apabila salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum. Sebelum tanggal 31 Januari 1919, perbuatan melawan hukum diartikan dalam arti sempit, yaitu perbuatan melawan hukum adalah perbuatan melawan hukum.

Jika seseorang harus menjawab berdasarkan perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata, maka orang tersebut harus bersalah. Kriteria perhitungan kerugian nonmateri adalah penempatan pihak yang dirugikan dalam keadaan tidak terjadi perbuatan melawan hukum. Menurut teori ini, orang yang melakukan perbuatan melawan hukum selalu bertanggung jawab jika perbuatannya conditio sine quanon menimbulkan kerugian.

Sehingga pengusaha pabrikan hanya bertanggung jawab atas kerugian yang sewajarnya dapat diperkirakan sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum itu; Namun dalam KUHPerdata terdapat pasal-pasal yang membatasi akibat hukum jika terjadi perbuatan melawan hukum. Sehingga diharapkan dengan adanya unsur-unsur tersebut akan tercipta pemahaman tentang arti perbuatan melawan hukum dan diharapkan akan terciptanya kepastian hukum.

Untuk itu, perlu kita pahami lebih jauh tentang pungutan apa saja yang mungkin terjadi jika terjadi perbuatan melawan hukum. Korban juga dapat meminta agar pengadilan negeri memutuskan bahwa pelaku dilarang melakukan perbuatan melawan hukum lainnya di kemudian hari. Pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum dan perbuatan melawan hukum.

Pertimbangan Hakim Dalam Mengabulkan Gugatan Ganti Rugi

miliar rupiah) langsung kepada pemohon asli pemohon, disaksikan oleh pemohon banding II, mantan pemohon II, dan pemohon III, mantan pemohon III, dan penyerahan uang tersebut dibuktikan dengan tanda terima tertanggal 2 April 2018. Sedangkan pihak pemohon, tergugat awal, dalam jawaban-jawabannya tidak membantah dalil pembanding awal pembanding mengenai rangkaian peristiwa dimana Pembanding I, tergugat awal I, mengakui gugatan awal pembanding. iff , sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi. Karena tidak diganggu gugat, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Banjarmasin menganggap hal itu sebagai pengakuan dari pemohon yang semula termohon.

Dengan demikian, unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Pemohon Banding yang semula Tergugat terpenuhi. satu miliar rupiah) dari Pemohon I, asal Tergugat I, saksi dari Pemohon II, asal Tergugat II, dan Pemohon III, asal Tergugat III, disertai tanda terima. Dengan demikian apa yang digugat oleh Pemohon I yang semula Tergugat I kepada Pemohon yang semula Penggugat tentang penerimaan uang sebesar Rp.

Di sisi lain, Pemohon yang semula adalah para Tergugat menjelaskan dalam jawaban mereka bahwa Pemohon yang semula adalah Para Tergugat menolak semua dalil gugatan Pemohon semula oleh Penggugat dengan alasan bahwa Pemohon yang semula Pemohon menyatakan keinginannya untuk meminjam uang kepada Pemohon I, dahulu Defsolend I, am. dan untuk pelunasan uang tersebut, Pemohon yang semula Penggugat diminta untuk bertanggungjawab secara tanggung renteng dengan wakil bupati, dan Pemohon yang semula Penggugat menyampaikan kepada Pemohon I yang semula Tergugat I agar dapat membantu meminjam uang sebesar Rp. Sedangkan pada Senin, 2 April 2018, di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Terdakwa I mula-mula Rp.

satu miliar rupiah) langsung kepada Pemohon Banding, semula Penggugat disaksikan oleh Pemohon II, dahulu Tergugat II dan Pemohon III, semula Tergugat III, dan penyerahan uang tersebut dibuktikan dengan kuitansi tertanggal 2 April 2018, dan Pemohon Banding semula Penggugat. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka unsur kesalahan dalam Pasal 1365 KUH Perdata telah terpenuhi dengan perbuatan yang dilakukan oleh pihak pengadu, mula-mula tergugat. Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas terbukti bahwa Penggugat asli Penggugat telah menderita kerugian akibat perbuatan para Tergugat asli Pelapor yang menghadirkan dan mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi yang dapat membantu penyelesaian Kasus Banding awal Penggugat yang ditangani oleh Polda Kalimantan Selatan.

lima ratus. juta rupiah) dilakukan dengan saudara Ahsani Fauzan, anak dari penggugat semula di kamar Rattan Inn Hotel Banjarmasin untuk Pemohon I, eks Tergugat I, guna membantu penyelesaian perkara kasasi awal penggugat yang ditangani oleh Polda Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, pada saat itu Pemohon asal Penggugat sangat berharap dengan pemberian uang tersebut, perkara tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan penyelesaiannya oleh Pemohon I yang semula adalah Tergugat I. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Banjarmasin berkesimpulan bahwa Pemohon yang semula Penggugat telah dapat membuktikan pihak Penggugat. , para tergugat asal ternyata tidak dapat melumpuhkan dalil penggugat, oleh karena itu gugatan awal penggugat terhadap penggugat harus dikabulkan sebagian.

menyatakan bahwa Pemohon I semula Termohon I, Pemohon II semula Termohon II, dan Pemohon III semula Termohon III, telah melakukan perbuatan melawan hukum; Memerintahkan Pembanding I, semula Tergugat I, Pembanding II, dahulu Tergugat II, dan Pembanding III, semula Tergugat III, untuk membayar biaya kerugian yang diderita secara tanggung renteng oleh Pembanding, semula Penggugat, sebesar Rp.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Harus ada perubahan aturan hukum dalam proses ganti rugi yang diawali dengan unsur-unsur tindak pidana seperti penipuan, agar penggugat yang kebetulan termasuk golongan bawah dapat memenuhi kepentingan hukumnya. Pertimbangan hakim hendaknya lebih memperhatikan proses pasca putusan, karena perlindungan hukum yang dirasakan oleh penggugat akan merasa dibenarkan apabila putusan hakim dapat segera dilaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Asliani, “Penerapan hukum pidana terhadap pencipta yang dengan sengaja menjual sediaan farmasi tanpa izin edar”, Iuris Studia: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 1 Nomor 1, Juni 2020.

Atikah Rahmi dan Suci Putri Lubis, “Tanggung Jawab Pidana Terhadap Anak Yang Melakukan Kekerasan Fisik Terhadap Pembantu Rumah Tangga (Analisis Putusan Nomor: 27/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)”, dalam Jurnal De Lega Lata, Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2017, Pembubaran 2017. Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi”, De Lega Lata, Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 201 9. Fajaruddin, “Pembatalan Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tanah Karena Unsur Kesalahan”, De Lega Lata, Jilid 2, Nomor 2, Juli – Desember 2017.

Lilawati Ginting, “Perlindungan hukum bagi kreditur yang beritikad baik akibat batalnya hak tanggungan”, De Lega Lata, Jilid I, Nomor 2, Juli - Desember 2016. Masitah Pohan, “Penggunaan cek dan giro dalam transaksi bisnis menimbulkan kerugian perdata”, Sosek: Jurnal Sosial Ekonomi, Jilid 201, Jilid 201, Lugha, Lugha, Jilid 201. Pelaksanaan penyitaan benda jaminan dalam sengketa di tangan pihak ketiga dalam penanganan perkara perdata”, Jurnal De Lega Lata Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UMSU, Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2019.

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Kejahatan Penyelundupan Manusia”, De Lega Lata: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017. Muhammad Yusrizal, “Perlindungan Hukum Pemegang Hak Atas Tanah Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum”, De Lega Lata, Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Penggugat atau yang diwakili oleh kuasa hukumnya wajib mengingat bahwa gugatan ganti rugi atas dasar penghinaan menutup gugatan ganti rugi atas dasar

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sumedang yang menyatakan bahwa Para Pembanding / Para Terbanding semula Tergugat I, II, III dan IV pada tanggal 1

dalam Rekonpensi telah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah mengolah/mengerjakan beberapa bidang tanah milik para Pembanding semula para Penggugat dalam

dalam Rekonpensi telah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah mengolah/mengerjakan beberapa bidang tanah milik para Pembanding semula para Penggugat dalam

“PERBANDINGAN WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM SEBAGAI KLASIFIKASI GUGATAN GANTI RUGI ATAS INGKAR JANJI KAWIN” ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

BDG Memperhatikan pula kontra memori banding tertanggal 30 Maret 2015 yang diajukan oleh kuasa Para Pembanding/Terbanding, semula Tergugat I, II dan III

Hakim mengabulkan gugatan penggugat bahwa tindakan Tergugat 1 yaitu melabuh jangkar drop anchor pada zona terbatas sampai zona terlarang yang mengakibatkan kerusakan pipa minyak bawah

putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa atas pinjaman fasilitas kredit dari Tergugat I tersebut, sebagaimana dalam gugatan Para Penggugat, mengakui bahwa Para Penggugat