IMPLEMENTASI ASAS DEMOKRASI DAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA PEMILU INDONESIA
Nama/NIM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
RINGKASAN
Demokrasi merupakan sebuah kumpulan ide dan prinsip tentang kebebasan, bahkan mengandung sejumlah praktik dan prosedur untuk mencapai kebebasan yang terbentuk melalui perjalanan yang panjang dan berliku. Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebudayaan. Demokrasi Pancasila seharusnya berpengaruh sekali terhadap sistem pemerintahan desa di Indonesia, hal itu dapat terlihat diantaranya dari pemilihan umum yang dilakukan baik dalam pemilihan legislatif maupun eksekutif. Implementasi tersebut mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasi yang dimiliki.
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN i
DAFTAR ISI ii
BABI. PENDAHULUAN 1
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 3
BAB III. PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Demokrasi 6
B. Pengertian Demokrasi Pancasila 6
C. Perkembangan Demokrasi di Indonesia 7
D. Implementasi Demokrasi dalam Perwujudan Kedaulatan Rakyat dalam Pelaksanaan Pemilu
8
BAB IV. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan produk dan atribut yang terkait dengan demokrasi sebagai produk asing menyebutkan bahwa Negara Indonesia sendiri tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang demokrasi itu sendiri. Jika melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan di Indonesia, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten hingga kecamatan, hampir dapat dipastikan bahwa pada level ini demokrasi hanya sampai pada proses pembuatan kebijakan, sedangkan demokrasi mewujudkan dirinya dalam bentuk ciri khas yang dapat bersaksi bahwa Negara Indonesia memiliki demokrasi sendiri. ini bisa dilihat di tingkat desa.
Hatta mengatakan: "Sistem demokrasi masih kuat di pedesaan dan gaya hidup sehat merupakan bagian penting dari adat istiadat". Struktur demokrasi yang hidup dalam bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang diterapkan di pedesaan. Uraian tentang tulisan almarhum tidak lebih dari pola demokrasi tradisional yang dilambangkan dengan musyawarah dalam pengambilan keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaannya. Dilihat dari uraian di atas juga menginspirasi demokrasi Pancasila yang selalu menjadi kiblat negara kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang masih perlu dikaji lebih dalam lagi.
Demokrasi pancasila adalah demokrasi tempat hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia, dimana dijiwai dengan nilai-nilai luhur pancasila yang tidak lepas dari rasa kekeluargaan dan keterpaduan.
Banyak ahli berpendapat bahwa demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman, karena semua kehidupan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai luhur pancasila. Dalam hal ini, kami hanya mengambil salah satu pakar nasional yaitu Prof.
Darji Darmodiharjo, S.H., menurutnya, demokrasi pancasila merupakan pengertian demokrasi yang berakar pada kepribadian dan falsafah bangsa Indonesia yang tertuang dalam ketentuan berlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Dr. Notonegoro, S. Belau, menyampaikan bahwa demokrasi panchasila adalah demokrasi kerakyatan yang berpedoman pada kearifan dan kearifan dalam konsultasi perwakilan dengan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia dan menikmati kedaulatan seluruh rakyat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apakah pengertian dari demokrasi?
2. Apakah pengertian dari demokrasi Pancasila?
3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?
4. Bagaimana implementasi demokrasi Pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam pelaksanaan PEMILU?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan penulisannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi
2. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi Pancasila 3. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
4. Untuk mengetahui implementasi demokrasi pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam pelaksanaan PEMILU
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Untuk meningkatkan informasi di dunia ilmu pengetahuan terutama dalam hal studi literatur, baik bagi penulis maupun pembaca dan masyarakat luas.
2. Untuk mengetahui definisi dan implementasi demokrasi Pancasila yang ada di Indonesia terutama pada saat PEMILU dilaksanakana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Budiarjo (1981), Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu "demos" artinya orang, dan "kratos" atau "kratein" artinya kekuasaan. Konsep dasar demokrasi berarti "orang yang berkuasa" (aturan rakyat). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau pemerintahan rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi sebagai landasan hidup bernegara berarti bahwa pada tataran terakhir, rakyat memberikan posisi pada isu-isu pokok yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk dalam menentukan kehidupan masyarakat. Jadi, negara demokrasi adalah negara yang dibangun atas dasar kehidupan dan kemauan rakyat. Demokrasi penting bagi rakyat yang menggunakannya, karena dengan demokrasi hak rakyat untuk menentukan jalannya pemerintahan terjamin.
Dengan demikian, istilah “demokrasi” selalu memberikan posisi penting bagi masyarakat, meskipun secara praktis konsekuensinya tidak selalu sama di berbagai negara.
Ide demokrasi Yunani kuno menghilang di dunia Barat ketika Romawi dikalahkan oleh suku-suku Eropa Barat dan benua Eropa memasuki Abad Pertengahan (600-1400). Namun, ada hal penting yang menandai tonggak baru dalam demokrasi abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Carta. Dua prinsip dasar dapat dibedakan dari piagam: pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Dua peristiwa penting terjadi yang menyebabkan kebangkitan kembali "demokrasi" yang terpuruk di Abad Pertengahan, yaitu Renaisans dan Reformasi. Raissance adalah genre yang membangkitkan minat pada sastra dan budaya Yunani kuno, yang didasarkan pada kebebasan berpikir dan bertindak untuk orang lain, tidak membiarkan orang lain dibatasi oleh koneksi. Sedangkan Reformasi yang terjadi merupakan revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat pada abad ke-16.
pemikiran atau nalar (sikap) yang pada gilirannya menimbulkan refleksi atas kebebasan politik.
Bentuk-Bentuk Demokrasi terdiri dari:
1. Demokrasi perwakilan liberal, prinsip demokrasi ini adalah kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi Menurut Held (2004:10), demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Rakyat harus diberikan jaminan atas kebebasan individu baik dalam kehidupan politik, ekonomi, social keagamaan. Konsekuensi dari system dan prinsip demokrasi ini adalah berkembangnya persaingan bebas terutama dalam kehidupan ekonomi sehingga mengakibatkan individu yang tidak mampu menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya,
3
kekuasaan kapitalislah yang menguasai kehidupan Negara bahkan berbagai kebijakan dalam Negara.
2. Demokrasi satu partai, demokrasi ini umumnya dilaksanakan di Negara-negara komunis, seperti Rusia, China, Vietnam. Menurut komunis, Negara post kapitalis tidak akan melahirkan kemiripan apapun dengan suatu rezim liberal yaitu rezim parlementer. Semua perwakilan atau agen akan dimasukkan kedalam lingkungan seperangkat institusi-institusi tunggal yang bertanggung jawab secara langsung. Partai revolusioner merupakan hal yang esensial karena partai tersebut merupakan instrument yang dapat menciptakan landasan bagi sosilisme dan komunisme.
Prof. Dardji Darmodiharjo, S.H. menyebutkan bahwa demokrasi pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945. Prof.
dr. Drs.Notonagoro, S.H. juga menyebut demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ensiklopedi Indonesia menyebutkan bahwa demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building dengan partisipasi rakyat sekaligus menihindarkan timbulnya dictator perorangan, partai atau militer.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam 4 periode yaitu:
a. Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)
Demokrasi parlementer menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai.
Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
b. Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsure social-politik semakin meluas.
c. Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya, peran presiden semakin dominant terhadap lembagalembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidaka sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
d. Periode 1999- sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)
Pada masa ini, peran partai politik kembali menonjol sehingga demokrasi dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah Pemilu banyak kebijakan yang tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih kea rah pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain, model demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state)
Demokrasi Era Reformasi Dewasa ini, hamper seluruh warga di dunia mengklaim menjadi penganut paham demokrasi. Demokrasi dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu Negara ke Negara lain. Dalam suatu Negara yang menganut system demokrasi, demokrasi harus berdasrkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan Negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hakekat kekuasaan di tangan rakyat adalah menyangkut baik penyelenggaraan Negara maupun pemerintahan.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan penulisannya yaitu:
5. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi
6. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi Pancasila 7. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
8. Untuk mengetahui implementasi demokrasi pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam pelaksanaan PEMILU
5
BAB III PEMBAHASAN Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4 SM-6 M. Pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Sesuai dengan pendapat Noer (1983), demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara yang resmi.
Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat. Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi rakyat walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu sama.
Demokrasi Pancasila
Pancasila sebagai suatu dasar filsafat negara, maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.
Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya, tetapi semuanya itu merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik indahnya ideologi negara Pancasila. Berdasarkan kenyataan tersebut, gerakan reformasi berupaya untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Prinsip kedaulatan rakyat diatur dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyebutkan, bahwa: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”.
Perkembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia
Prinsip demokrasi dalam Negara Indonesia tercantum dalam suatu Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi:
“….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
Selain tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, prinsip demokrasi Indonesia juga tercantum dalam Pancasila sila keempat serta secara eksplisit tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi:”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.”
Selain itu, juga tercantum dalam Pasal UUD 1945 hasil amandemen dengan mewujudkan sisitempenentuan kekuasaan pemerintahan Negara secara langsung dalam memilih presiden dan wakil presiden Pasal 6A ayat (1). System demokrasi dalam penyelenggaraan Negara Indonesia diwujudkan dalam penentuan kekuasaan Negara yaitu dengan menentukan dan memisahkan tentang kekuasaan eksekutif pasal 4-16, legislative Pasal 19-22 dan yudikatif Pasal 24 UUD 1945.
Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 yaitu demokrasi Indonesia sebagaiman dijabarkan dalam UUD 1945 secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat sebagai asal mula kekuasaan Negara dan sebagai tujuan kekuasaan Negara. Rakyat merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social.
Unsur-unsur Sistem Pemerintahan yang demokratis antara lain keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik, tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara, tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga Negara, suatu system perwakilan, suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Lembaga-lembaga Negara atau alat kelengkapan Negara Indonesia antara lain:
Majelis Permusyawarakatan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden, Mahkamah agung, Badan Pemeriksa Keuangan. Lembaga-lembaga diatas disusun setelah perkembangan Negara yang sulit. Diketahui bahwa Negara Republik Indonesia, perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan social dan politik yang demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu system politik
dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building dengan partisipasi rakyat sekaligus menihindarkan timbulnya diktator perorangan, partai atau militer.
Implementasi Demokrasi Pancasila Sebagai Perwujudan Kedaulatan Rakyat dalam Pelaksanaan PEMILU
Pemilihan Umum mulai dari tingkatan pemilihan kepada desa hingga presiden yang serentak dilaksanakan merupakan contoh implementasi dari demokrasi Pancasila dalam pemerintahan di Indonesia. Apabila dihubungkan dengan contoh pemilihan umum yang berada di desa, yakni pada peraturan perundang-undangan khususnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka sistem pemilihan Kepala Desa diatur dalam Pasal 31 sampai dengan Pasal 39 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pasal 31 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa: (1) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten/Kota; (2) Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa secara serentak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan Kepala Desa serentak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Kemudian Pasal 34 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa: (1) Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa; (2) Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; (3) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan, pemungutan suara, dan penetapan.
Pemilihan Kepala Desa merupakan suatu implementasi demokrasi Pancasila di Indonesia yang harus terus diselenggarakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Karena nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila keempat diantaranya bahwa pemerintahan desa itu berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat Pemilu merupakan suatu ajang aspirasi rakyat sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat. Masalah Pemilu ditur dalam UUD 1945 tentang Pemilihan Umum Bab VII B Pasal 22E sebagai hasil dari amandemen UUD 1945 ke-3 Tahun 2001 yang berbunyi:
1. Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali.
2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat daerah.
3. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Partai Politik.
4. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah perseorangan.
5. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang Pemilu diatur dengan Undang-Undang.5 Tujuan diselenggarakannya Pemilu adalah untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mencapai tujuan nasional sesuai dengan UUD 1945.
Sebagai Negara demokrasi, Indonesia memberikan hak yang sama bagi warganya untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. Menurut pasal 14 UU No.12 Tahun 2003, untuk dapat didaftar sebagai pemilih, pemilih harus berumur 17 tahun atau sudah kawin, tidak terganggu jiwanya dan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap.
9
BAB IV KESIMPULAN
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing- masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara.
Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja.
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden, aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia
Hamzah, Teuku Amir, et. Al. 2003. Ilmu Negara Kuliah-Kuliah Padmo Wahjono, S.H.. Cet 3.
Jakarta: Indo Hill Co.
Kaelan, Prof. DR. H. M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si..2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Edisi ke-7. Yogyakarta: Paradigma.
Noer, Deliar. 1983. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: CV. Rajawali.
11