• Tidak ada hasil yang ditemukan

QUR’AN SDN SUMBER CAHAYA MEMBACA AL- PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "QUR’AN SDN SUMBER CAHAYA MEMBACA AL- PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA AL- QUR’AN SDN SUMBER CAHAYA

Nurul Khasanah,S.Pd.I1

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya,palangka Raya,Indonesia

Email: [email protected] Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar dengan menerapkan metode Cooperative learning pada Siswa kelas V SDN Sumber Cahaya Kabupaten Lamandau.Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek dalampenelitian ini adalah Siswa kelas V SDN Sumber Cahaya yang berjumlah 15 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PenelitianTindakan Ke las (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan,indakan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapatdalam satusiklus yang dilakukan berulangd engan langkahlangkah yang sama dan tetapdifokuskan pada cara penyelesaian masalah (jawaban) dengan menemukan sendiri,menyelidiki sendiri serta pencarian informasi dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah kisi-kisi dan butir soal yang digunakan untuk tes. Tes ini fungsinya adalah: (1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu; (2) Untuk menentukan apakah suatau tujuan telah tercapai; dan (3) Untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002:149). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual maupun secara klasikal. Disamping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan sendiri oleh guru untuk mengetahui dan merekam aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Peningkatan didasarkan pada hasil penelitian siklus I,dimana ada Beberapa siswa yang hasil belajarnya masih belum mencapai KKM. Pada penelitian Siklus II sudah mengalami peningkatan hampir semua siswa hasil belajarnya meningkat diatas KKM dengan menerapkan Metode Cooperative Learning,anak menjadi lebih aktif dan belajar menjadi lebih menyenangkan.Mereka juga bisa saling membantu jika ada teman yang kesulitan. Metode cooperative learning adalah suatu metode pembelajaran atau strategi dalam belajar dan mengajar yang menekankan pada sikap/perilaku bersama dalam bekerja dengan kata lain

(2)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

147 Vol 1 No. 1 I Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam pembelajaran dengan membuat kelompok-kelompok yang bertujuan untuk saling memotivasi dan saling membantu agar tujuan bisa tercapai.

Keyword : Metode Cooperative Learning,Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Berawal dari Banyaknya siswa yang masih belum bisa membaca Al Qur’an di sekolah kami,dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya karena masih banyak siswa kami yang mualaf kemudian juga karena letaknya tempat tinggal mereka yang jauh dari tempat Pendidikan Al Qur’an,juga karena rendahnya dukungan dari orangtua maka peneliti berinisiatif untuk melakukan penelian Tindakan kelas dengan judul Penerapan cooperative Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca Al Qur’an di SDN Sumber Cahaya.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa.Demikian Menurut Moh.Uzer Usman (2011: 4) Jika pembelajaran tidak didefinisikan.

METODE

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan Kelas.Penelitian Tindakan Kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Classroom action Research merupakan kajian sistematik tentang penerapan Metode Cooperative Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca Al Qur’an SDN Sumber Cahaya

2. Tempat Dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumber Cahaya Kecamatan Belanyikan Raya Kabupaten Lamandau Profinsi Kalimantan Tengah.sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN Sumber Cahaya yang berjuklah 15 orang,dengan jumlah siswa laki-laki 9 dan 6 siswa perempuan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik yang antara lain sebagai berikut:

a. Tes adalah terjemahan dari kata test dalam Bahasa Inggris, yang berarti ujian. Kata kerja transitifnya berarti menguji dan mencoba. Orang yang mengetes disebut tester, sedangkan yang

(3)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

dites disebut dengan testee. Secara terminologis, tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain, dan orang lain tersebut (yang di tes) harus mengerjakannya. Demikian menurut ( Ali Imron : 2012: 120-121) Ada beberapa persyaratan tes yang baik, yakni validitas, reliabilitas, dan kepraktisan. Jenis tes yang digunakan sebagia alat pengukur dalam penelitian ini adalah tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaanya dari jawaban yang diberikan secara tertulis. Tes ini digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, sikap, intelligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki peserta didik.

b. Catatan lapangan

Cara mendapatkan catatan lapangan (ketika mengajar) c. Wawancara (Interview)

Metode wawancara adalah suatu bentuk metode observasi dalam bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara bebas.Wawancara demikian digunakan jika dipandang sangat perlu untuk mengurangi variasi yang bias terjadi antar seorang terwawancara dengan lainnya.Maksud dari pelaksana wawancara adalah sebagai usaha untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya kekeliruan.Ini digunakan untuk mengetahui pembelajaran PAI. (Surawan, 2019:

202)

4. Teknik Analisis data

Analisis data diwakili oleh refleksi putaran penelitian tindakan kelas. Analisis data.tersebut terdiri dari tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain, yaitu reduksi data, penyajian data (display) data dan penarikan kesimpulan.

Ketiga cara analisis data yang disebutkan di atas, saling berhubungan dan berlangsung terus menerus selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dari awal sampai akhir penelitian.

Mulai

Reduksi data meliputi seleksi data, Klarifikasi, Pengkodean, dan ringkasan tema

(4)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

149 Vol 1 No. 1 I Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Data yang sudah tereduksi

Display data (Deskripsi dalam bentuk Narasi)

Data yang sudah Terdisplay

Interpretasi / Penafsiran Data

Data yang sudah Teriprenterasi

(5)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Penarikan Kesimpulan

Penulisan Laporan

Laporan Pnelitian

Prosedur Penelitian

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal- hal yang terjadi dimasyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2002:82). Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Refleksi Rencana awal/

rancanga

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Rencana yang direvisi

Tindakan/

Observasi

Penarikan Kesimpulan

(6)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

150 Vol 1 No. 1 I Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Gambar 3.2 Alur PTK Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya strategi pembelajaran ekspositori.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rangcangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Pembahasan SIKLUS I

Pada siklus I pembelajaran belum berhasil.hal ini disebabkan karena suasana kelas belum kondusif,mengakibatkan jalannya diskusi,literasi dan presentasi masih kurang dapat dipahami oleh sebagian peserta didik,dikarenakan belum terbiasanya anak-anak menggunakan metode baru sehingga masih perlu perbaikan kedepannya.peserta didik juga masih belum memahami isi bacaan pada buku teks.sehingga percakapan dalam berdiskusi masih kurang.Peserta didik juga masih merasa malu untuk menyampaikan pendapatnya sehingga hasil belajar masih banyak yang dibawah KKM.

Hasil Penelitian

Adapun hasil Evaluasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI Materi Membaca Q.S At Tin pada langkah prasiklus adalah sebagai berikut:

Hasil Siklus 1

Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi pada akhir pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Data Hasil Belajar Siswa (dari Hasil tes Tertulis Pada Akhir Pelajaran)Siklus I

No. Nila

i

Jumlah Persentase

(7)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

1. > 75 10 siswa 66,6 %

2. < 75 5 siswa 33,3%

Jumlah 35 siswa 100 %

Daya Serap = 10/15 x 100 % = 66,6 %

Pada siklus satu masih belum berhasil ditandai dengan adanya 10 siswa atau 66,6%

yang tuntas atau mencapai KKM dan 5 siswa atau 33% belum tuntas atau belum mencapai KKM. Akhirnya peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus yang kedua.

Tabel 2 Refleksi Siklus I

No Temuan Kekurangan Rencana Perbaikan Untuk Siklus Kedua 1 Kurang maksimal dalam

menerapkan metode

Mempersiapkan dengan maksimal 2 Siswa belum bisa menjawab soal-

soal dengan benar

Sudah bisa menjawab soal-soal yang diberikan guru dengan benar

Siswa masih ada yang belum memahami materi pembelajaran

Siswa sudah harus bisa memahami materi pembelajaran yangb disampaikan oleh Guru

Hasil Siklus 2

Data Hasil Belajar Siswa (dari Hasil tes Tertulis Pada Akhir Pelajaran)Siklus I

No. Nila

i

Jumlah Persentase

1.

2.

> 75

< 75

10 siswa 5 siswa

66,6 % 33,3%

Jumlah 35 siswa 100 %

Daya Serap = 10/15 x 100 % = 66,6 %

Pada kegiatan siklus II ini sudah mengalami peningkatan, ditandai dengan jumlah data 83% yang sudah mencapai KKM.dan tinggal 17% yang belum tuntas.

(8)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

152 Vol 1 No. 1 I Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SDN Sumber Cahaya Jadi penelitian ini dapat dibuktikan yaituPenerapan Metode Cooperatif Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada kelas V di SDN Sumber Cahaya ”

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative Learning pada mata pelajaran PAI dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan metode Cooperative Learning telah diterapkan oleh peneliti ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI,hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang telah dilakukan;(2)Penggunaan metode Cooperative Learning yang telah dilakukan di SDN Sumber Cahaya ini mengalami kemajuan Hasil belajar siswa,dari hasil sebelum diterapkannya metode Cooperative Learning dengan hasil setelah diterapkannya metode Cooperative Learning.Kemajuan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang telah diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.

Alwi, Idrus, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Saraz Publishing,2014.

Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika, Jakarta, Rajawali Pers, 2004

Annur, Saipul, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru, Jurnal Ta’dib, Vol. XIII. No. 1, Juni 2008.

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Basyiruddin Usman, M, Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, Jakarta:

Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004.

Ghony, M. Djunaidi, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Hanafi. M., Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam: Kementerian Agama RI, 2012)

Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu ilmu Sosial, (Jakarta: FISIP UI, 2007.

Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1 7, Learningassistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008.

Majid. Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)

(9)

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

N Cahyo, Agus. PanduanAplikasi teori teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler.

Jogjakarta: Diva Press, 2013.

Uno, Hamzah B, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran Ed. Cet. 3, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Hlm 30 2

Dimyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta Tahun2009), Hlm 200 3 Ibid.

Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UIN-Maliki Press, Tahun 2010.

Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya pendidikan pekuliahan jenjang Sarjana Strata Satu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Tahun (2012-2015) dengan jurusan Pendidikan Agama

gagasan-gagasan dan dapat mendorong munculnya refleksi yang mengarah pada konsep-konsep secara aktif. Pada saatnya, kepada peserta didik diberikan evaluasi dengan

Penerapan model Cooperative Learning CL terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI dalam pembentukan perilaku belajar siswa pada Madrasah Tsanawiyah MTs Al Ikhlas Mowewe melalui

Dalam rangka mewujudkan komitmen ini Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam telah menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di setiap jenjang

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Jumlah nilai siswa yang tuntas tuntas 1305

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Hasil kegiatan pembelajaran materi Misi

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI