• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH KELAS V SDN SEI TUNGGUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH KELAS V SDN SEI TUNGGUL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

965 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ZAKAT,

INFAQ, DAN SEDEKAH KELAS V SDN SEI TUNGGUL

Ahmad Taufik

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: ellewkps786@gmail.com1

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan berdasarkan dengan temuan dilapangan yaitu masih banyaknya hasil belajar siswa kelas V SDN Sei Tunggul Kecamatan Kahayan Kuala. Ketidak berhasilan pembelajaran ini dapat dilihat dari penilaian hasil belajar siswa terutama pada materi zakat,infaq dan sedekah dari sebanyak 10 siswa kelas V di SDN Sei Tunggul, siswa yang mencapai nilai KKTP (70) sebanya hanya sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar beberapa siswa masih belum optimal dan dibawah Kriteria Ketentuan Minimal (KKTP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Materi zakat, infaq dan sedekah dengan dilakukan penerapan Model Problem Based Learning menggunakan media yang lebih berpusat pada teknologi pada siswa kelas V di SDN Sei Tunggul.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SDN Sei Tunggul Tahun Pelajaran 2023, pada bulan Juli sampai Agustus 2023. Subyek yang melakukan tindakan adalah Siswa kelas V SDN Sei Tunggul Kecamatan Kahayan Kuala. Pengumpulan data menggunakan teknik Observasi, dan Tes. KKTP di SDN Sei Tunggul adalah 70. Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis hasil pengolahan data Observasi, Tes, dan Analisis proses tindakan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, mengamati dan merefleksi, Analisis belajar tiap siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas v SDN Sei Tunggul, terbukti nilai rata-rata siswa sebesar 72,6 dalam Siklus I dengan rincian 5 dari nilai siswa diatas KKTP. Pada tahap Siklus II dengan nilai rata-rata 81,1 dengan 9 dari 10 nilai siswa diatas KKTP.

Kata Kunci : Problem Based Learning, Zakat, Infaq, Dan Sedekah PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang, nampaklah

(2)

966 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

kenyataan bahwa manusia selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar.

Hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku.

Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang di dalamnya terdapat dua subyek yaitu guru (pendidik) dan siswa sebagai (anak didik).

Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, kreatif, dinamis, dan menyenangkan.

Pendidikan sangat penting diberikan kepada siswa (anak didik), terutama pada Pendidikan Agama Islam, hal ini siswa menjadi anak yang memiliki akhlak mulia.

Pandidikan Agama Islam memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, pendidikan agama Islam menjadi pembantu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermatabat. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Karena pendidikan agama islam adalah proses dalam rangka dalam mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan masyarakat sesuai syariat islam.

Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran pokok di sekolah dasar yang didukung berbagai komponen agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan nasional maupun tujuan pendidikan Islam. Komponen- komponen itu antara lain, kurikulum, program pembelajaran, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, metode, sarana dan prasarana, guru dan siswa. Dengan didukung oleh komponen-komponen diatas, maka tujuan pembelajaran akan dapat dicapai.

Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan siswa sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan hasil dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan siswa untuk dapat menguasai pada pengamalan dalam kehidupan.

Guru di kelas masih memiliki peran sebagai pusat dalam proses pembelajaran dan siswa dibiarkan duduk, dengar, catat dan hafal materi. Siswa di kelas tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Guru belum maksimal dalam menggunakan model yang tepat untuk melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa terbiasa diam, takut mengeluarkan ide atau pendapat dan tidak berani bertanya. Aktivitas belajar siswa yang rendah tersebut berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang kurang. Untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. (Kamdi, 2007).

Diantara mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan di kelas V SDN Sei Tunggul adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi zakat, infaq, dan sedekah. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi zakat, infaq, dan sedekah

(3)

967 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

diharapkan dapat memberikan hasil belajar kepada siswa dalam mempelajari dan mempraktikkan ajaran agama islam dan nilai-nilai nya dalam Al-quran.

Dalam pembelajaran, siswa memiliki hasil belajar yang kurang. Siswa selalu diarahkan untuk menghafal informasi, otak siswa hanya dipaksa untuk mengingat berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi itu dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari tanpa menggunakan metode serta model pembelajaran yang lain yang lebih menarik . Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan pentingnya penerapan model problem based learning bagi siswa kelas V SDN Sei Tunggul khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi zakat, infaq, dan sedekah untuk membantu meningkatkan hasil belajar.

Dari keterangan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Guru telah berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran zakat, infaq, dan sedekah. Berdasarkan pengamatan penulis di SDN Sei Tunggul yang menunjukan hasil belajar beberapa siswa untuk mempelajari zakat, infaq, dan sedekah masih kurang.

Hasil dari PTK ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah terutama dalam pembelajaran PAI & BP. Adapun manfaat hasil penelitian ini yaitu, meningkatkan hasil belajar serta sikap percaya diri dalam siswa menyelesaikan soal-soal. Melatih siswa aktif dalam belajar, bertanya jawab berdiskusi dalam kelompok dan menghargai pendapat orang lain. Meningkatkan kemampuan dalam memahami materi pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan.

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Hal tersebut senada dengan pendapat Oemar Hamalik seperti yang dikutip Rusman, yang menyatakan bahwa hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan tingkah laku. Misalnya pemuasaan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara utuh. Belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadinya perubahan perilaku siswa setelah dilakukan penilaian. Guru harus dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya.(Rusman : 2016)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa skala nilai sebagai hasil belajar diperoleh setelah melakukan aktivitas belajar dalam proses pembelajaran. Hal ini

(4)

968 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

berarti makin baik proses belajar yang dilakukan oleh siswa maka makin tinggi pula hasil belajarnya . Keberhasilan dalam proses belajar mengajar berimplikasi pada pencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

Problem Based Learning

Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah ini siswa memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya (trianto, 2017 : 51).

Efektivitas pembelajaran secara konseptual dapat diartikan sebagai perlakuan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada keberhasilan usaha atau tindakan terhadap hasil belajar peserta didik. (Rifa’i, 2013). Model pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya. (rusman, 2010).

Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menitik beratkan pada kegiatan pemecahan masalah. (Dasa ismaimuza, n.d. 2010).

Dengan maksud peserta didik secara aktif mampu mencari jawaban atas masalah- masalah yang di berikan pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan secara aktif. (Siregar, 2016).

Dengan demikian strategi pembelajaran Problem-Based Learning adalah strategi yang dimulai dengan :

1) Kegiatan kelompok, yaitu membaca kasus; menentukan masalah mana yang paling relevan dengan tujuan pembelajaran;membuat rumusan masalah; membuat hipotesis mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas; dan melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan kemajuan yang akan dicapai setiap anggota kelompok, serta presentasi di kelas;

2) Kegiatan perorangan, yaitu siswa melakukan kegiatan membaca berbagai sumber, meneliti, dan menyampaikan temuan; dan

3) kegiatan di kelas, yaitu mempresentasikan laporan, dan diskusi antar kelompok di bawah bimbingan guru. Dari tiga kegiatan kelompok, perorangan maupun kelas yang merupakan faktor utaa dalam strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning adalah pada rumusan masalah yang ada.

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, mamahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

(5)

969 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

mewujudkan kesatuan nasional (Akmal Hawi 2014). Secara sederhana Pendidikan Agama Islam bisa diartikan sebagai suatu pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Agama Islam sebagaimana yang tercantum di dalam al-Qur’an dan al-Hadits serta secara dalam sesuai pemikiran para ulama dan dalam praktek sejarah umat Islam.

Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang didalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan, dan pewaris Nabi (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkar 2006 : 83). Insan kamil maksudnya adalah manusia yang sempurna, bukan berarti tanpa kekurangan ataupun menyaingi Dzat Allah Yang Maha Sempurna.

Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan di atas maka Pendidikan agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan serta pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama siswa agar dapat terbentuknya suatu kepribadian utama sesuai dengan apa yang di ajarkan dalam agama islam.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suharsimi, 2014 : 3).

Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus, dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru akan merancang strategi pembelajaran yang melibatkan penerapan model problem based learning dalam mengajarkan konsep tentang zakat, infaq, dan sedekah kepada siswa. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, guru akan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning kepada siswa kelas V SDN Sei Tunggul di kecamatan kahayan kuala, Jl Sapilah No 42 RT.07.

Selama pelaksanaan, guru akan mengamati dan mencatat hasil belajar siswa dalam tentang materi zakat, infaq, dan sedekah melalui penggunaan instrumen penilaian yang relevan. Observasi akan dilakukan secara berkala untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk mengambil tindakan perbaikan dalam siklus berikutnya.

Setelah satu siklus penelitian selesai, akan dilakukan tahap refleksi. Guru akan mengevaluasi hasil pembelajaran dan mempertimbangkan pengalaman yang diperoleh untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan model problem based learning yang digunakan. Berdasarkan hasil refleksi, guru akan melakukan perubahan dan penyesuaian dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya untuk mencapai hasil yang di inginkan.

(6)

970 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Teknik Pengumpulan Data 1. Tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa. Tes ini dilaksanakan pada dua tahap yaitu tes awal (pre-test) yang digunakan untuk mengecek kemampuan pemahaman dan hasil belajar siswa apakah sesuai dengan informasi yang diperoleh peneliti, dan tes akhir (post-test) tindakan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dan setelah diberikan tindakan. Memberikan tes ini sebelum dan setelah penerapan model problem basd learning untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada materi zakat, infaq, dan sedekah.

2. Observasi :

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis observasi yang dilaksanakan yaitu observasi langsung. Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diselidiki (Ibid : 154). Observasi dilakukan didalam kelas pada mata pelajaran matematika pada saat proses pembelajaran berlangsung yang terlibat aktif adalah guru dan teman sejawat. Observasi dimaksud untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Dalam tindakan ini digunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keadaan subyek penelitian yang meliputi situasi dan aktivitas siswa maupun peneliti selama kegiatan pembelajaran. Obsevasi dalam PTK ini mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk melihat perubahan hasil belajar pada materi zakat, infaq, dan sedekah dengan penerapan model problem based learning.

3. Dokumentasi :

Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya (Sukardi : 2011). Dengan menggunakan kombinasi data kualitatif dan kuantitatif serta sumber dan teknik pengumpulan data yang variatif, diharapkan proposal PTK ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang efektivitas penerapan model problem based learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi zakat, infaq, dan sedekah.

Pada kondisi awal siklus I hasil belajar siswa yang rendah selama mengikuti pembelajaran PAI & BP masih kurang, beberapa siswa masih belum berani mengajukan pertanyaan, susah berlatih soal tanpa bimbingan, tidak berani mengemukakan pendapat

(7)

971 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

dan kurang aktif. Hal tersebut di jadikan tolak ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga di dapatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih baik pada kegiatan pembelajaran berikutnya, khususnya pada Peningkatan Hasil Belajar PAI & BP.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Pada kondisi awal siklus I hasil belajar siswa yang rendah selama mengikuti pembelajaran PAI & BP masih kurang, beberapa siswa masih belum berani mengajukan pertanyaan, susah berlatih soal tanpa bimbingan, tidak berani mengemukakan pendapat dan kurang aktif. Hal tersebut di jadikan tolak ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga di dapatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih baik pada kegiatan pembelajaran berikutnya, khususnya pada Peningkatan Hasil Belajar PAI & BP.

Tahapan penelitian ini meliputi dua siklus, setiap siklus dilengkapi dengan masing- masing satu rencana Modul Ajar (MA) sebagai perangkat dalam proses belajar mengajar yaitu Modul Ajar Siklus I dan Modul Ajar Siklus II. Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaannya dalam proses belajar mengajar dikelas.

Tabel 1 Hasil Belajar Siklus I

No Uraian Pre test Post test

1 Nilai terendah 50 60

2 Nilai tertinggi 80 85

3 Nilai rata-rata 66,8 72,6

4 Presentase ketuntasan 40 % 50 %

Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Post Test Siklus I Dan II

No Uraian Siklus I Siklus II

1 Nilai terendah 60 65

2 Nilai tertinggi 85 90

3 Nilai rata-rata 72,6 81,1

4 Presentase ketuntasan 50 % 90 %

Dari data pada tabel diperoleh fakta bahwa nilai rata- rata Test siklus I adalah 72,6 dengan nilai terendah 60, nilai tertinggi 85, serta persentase ketuntasan klasikal Test Siklus I mencapai 50 % sebanyak 5 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKTP. Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dengan menggunakan Model Problem Based Learning pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang di ikuti oleh 10 orang siswa kelas V terjadi peningkatan kemampuan siswa berupa kenaikan nilai rata-rata menjadi 81,1 dengan

(8)

972 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

nilai terendah 65, nilai tertinggi 90, serta ketuntasan klasikal Tes Siklus II mencapai jumlah 90 %, atau sebanyak 9 dari 10 siswa yang mengikuti siklus II sudah tuntas belajar dengan mendapatkan nilai di atas KKTP.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pre test pada tanggal 21 juli 2023 terdapat 4 orang siswa yang dapat menjawab soal dengan nilai di atas KKTP sedangkan 6 orang lainnya menjawab soal dengan nilai di bawah KKTP dan dikategorikan tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa siswa masih belum memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan.

Selama proses penelitian, peneliti melihat masih banyaknya siswa bingung dengan cara pembelajaran yang dibawakan oleh peneliti yang mengakibatkan siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dalam hasil tes siklus I yang dilakukan pada tanggal 22 juli 2023 dapat dilihat bahwa hasil penilaian hanya 5 siswa yang tuntas di atas KKTP dan 5 siswa lainnya masih berada dibawah nilai KKTP.

Kemudian dilanjutkan dengan siklus II. Dari hasil tes pada siklus II yang dilakukan pada tanggal 29 juli 2023 terjadi peningkatan dengan kategori perolehan ketuntasan siswa mencapai 9 siswa dikategorikan tuntas di atas KKTP. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwasannya hasil belajar PAI dan Budi Pekerti materi zakat,infaq dan sedekah dengan menggunakan model Problem Based Learning pada siswa kelas V SDN SDN Sei Tunggul sangat mengalami peningkatan.

Peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 1. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Pos Test Siklus I Dan II

60%

50%

10%

40%

50%

90%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pre Test Siklus I Siklus II

D I A G R A M K E N A I K A N H A S I L B E L A J A R

Tidak Tuntas Tuntas

(9)

973 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan model Problem Based Learning. untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi zakat, infaq, dan sedekah kelas V SDN Sei Tunggul , dapat peneliti kemukakan kesimpulan sebagai berikut :

“Penerapan Model Problem Based Learning pada materi zakat, infaq, dan sedekah mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang di inginkan dan mengoptimalkan/menuntaskan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar siswa pada post-tet siklus I yaitu sebanyak 50% siswa tuntans dan meningkat lebih banyak pad Siklus II yaitu 90% jumlah siswa yang tuntans . Hal ini berarti, target yang ditetapkan peneliti yaitu standar ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ≥ 80 dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh siswa ≥ 70 sudah tercapai, Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setiap siklus meningkat”.

REFERENSI

Kamdi. 2007 : 77. Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Winkel,W.S. Psikologi Pengajaran, 1991 : 36, Jakarta : Grasindo,

Hawi,Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Trianto. 2017 : 51 . Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontektual.

Jakarta: Kencana,

Rifa’i, b. (2013). kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar siswa kebijakan dan manajemen publik, vol.1(no.1), h.132.

Rusman. (2010). model-model pembelajaran. jakarta: gravindo persada.

Dasa ismaimuza. (n.d.). pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa smp. jurnal pendidikan matematika, vol.4(no.1), h.2.

Siregar, purwanto dan seri. (2016). pengaruh model pembelajaran problem based learning (pbl) terhadap belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas x semester ii sma negeri 11 medan t.p 2014/2015. jurnal ikatan alumni fisika

universitas negeri malang, vol.2(no.1), h.26.

Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 2005, Bandung : Remaja Rosdakarya,

Himawan, Candra dan Suriana, Neti. Sedekah: Hidup Berkah Rezeki Melimpah, (Yogyakarta: Galangpress Publisher, 2013).

(10)

974 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Suharsimi. 2014 : 3. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Ibid. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data hasil penelitian bahwa penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Materi Ayo Membayar Zakat siswa Kelas VI SD Negeri

Hal tersebut bersesuaian dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Elena Sastri (2022) dalam Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan metode problem based learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Ayo Membayar

Dengan demikian penerapan dari model pembelajaran problem based learning tentunya sejalan dengan tuntutan kemampuan dari era pendidikan karena siswa dilibatkan dalam

1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATERI

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Keterangan : N : Jumlah peserta didik