1390 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA PADA MATERI Q.S AL-MAUN
SITI AISAH
Institut Agama Islam Neger Palangka Raya Email [email protected]
ABSTRAK
Realita yang terjadi dalam dunia pendidikan guru masih menggunakan model klasikal dengan metode ceramah, siswa hanya sebagai pendengar sehingga hal ini akan membuat peserta didik jenuh, hal ini menjadikan metode ceramah tidak efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa model pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah model pembelajaran problem based learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar peserta didik setelah penerapan model pembelajaran problem based learning. Guru menyampaikan tujuan, pokok-pokok pembelajaran, melaksanakan diskusi kelompok, mengerjakan LKPD, memberikan motivasi belajar pada mata pelajaran PAIBP di kelas V. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan dimulai dengan tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan model pembelajaran problem based learning observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi/pengamatan, wawancara dan dokumentasi, Analisis data dilakukan dengan perbandingan antara hasil aktivitas belajar peserta didik pada siklus 1 dan siklus 2 dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran mata pelajaran PAIBP kelas V mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan dari: (1) aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas mengamati dari skor 73,3 dengan kategori kurang aktif menjadi 86,6 sudah aktif , aktivitas berbicara dari skor 70 dengan kategori kurang aktif menjadi 86,3 sudah aktif, aktivitas mendengarkan dari skor 75,5 dengan kategori kurang aktif menjadi skor 88 sudah aktif , aktivitas menulis dari skor 73 dengan kategori belum aktif menjadi 85 sudah aktif, aktivitas motorik dari skor 71,5 dengan kategori belum aktif menjadi skor 85,5 sudah aktif, Aktivitas mental dari skor 71,6 dengan kategori belum aktif menjadi 85,3 sudah aktif dan aktivitas
1391 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
emosional dari skor 71 belum aktif menjadi 86 sudah aktif (2) Peningkatan hasil aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 13,86 yaitu dari rata rata 72,24 dengan kategori belum aktif meningkat sekornya menjadi 86,1 dengan kategori sudah aktif.
Kata Kunci : Problem Based Learning dan Aktivitas Siswa.
PENDAHULUAN \
Pendidikan adalah kebutuhan manusia yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan ini, karena pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan aspek kepribadian manusia baik keterampilan maupun kemampuan atau bakat yang terpendam dalam dirinya serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa beretika yang memiliki pengetahuan dan kepribadian yang kuat, mandiri terhadap bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang tertuang dalam Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.( Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3).
Ada banyak faktor yang menjadi penghambat tercapainya tujuan pendidikan diantaranya adalah faktor internal dari peserta didik, diantaranya adalah tingkat IQ peserta didik yang beragam, kepribadian yang berbeda-beda, seperti kepercayaan diri, kecakapan berbicara, faktor fisiologi atau kondisi yang berhubungan dengan keadaan jasmani peserta didik juga mempengaruhi keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan, seperti pengelihatan, pendengaran, kekuatan jasmani siswa. faktor eksternal, seperti lingkungan keluarga yang kurang berpendidikan, pengaruh budaya dan masyarakat yang kurang mendukung berkembangnya pendidikan anak, juga sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan.
Faktor lain yang juga sangat berperan besar adalah peran guru dalam menggunakan strategi, model maupun metode pembelajaran. Belajar efektif dan efisien dapat tercapai apabila guru dapat menggunakan atau menerapkan strategi, model dan metode belajar yang tepat. Melihat realita yang ada guru masih menggunakan model klasikal dengan metode ceramah, siswa hanya sebagai pendengar sehingga hal ini akan membuat peserta didik jenuh,
1392 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
sehingga siswa pasif dan tidak ikut aktif dalam proses pembelajaran, hal ini menjadikan metode ceramah tidak efektif dalam mencapai tujuan.
Salah satu model yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan keaktifan dan mencapai hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah dengan menerapkan model Problem Based Learning.
Pembelajaran Based Learning merupakan model pembelajaran dengan cara pendekatan terhadap siswa mengenai permasalahan kehidupan nyata
sehingga siswa mampu membangun pengetahuannya
sendiri, dan mengembangkan keterampilan serta penelitian yang lebih baik, membantu siswa memperoleh kemandirian dan meningkatkan rasa percaya diri (Abbas, 2000:13).
Berdasarkan hasil tes akhir semester terlihat bahwa dari 10 orang masih terdapat 4 orang yang hasilnya di bawah KKM, dan dan 6 orang memenuhi KKM, oleh karena itu berdasarkan permasalahan di atas, penggunaan model problem based learning untuk meningkatkan aktivitas siswa pada materi surat AL-maun.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2023, dengan tujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
penelitian ini mencoba mendeskripsikan suatu bentuk pembelajaran untuk meningkatkan belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan pendidikan etika (Ramdani,Emi and Marzuki. 2019). sehingga data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, khususnya yang berkaitan dengan keterangan. pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian tindakan kelas. .
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas dipilih karena masalah yang akan dipecahkan berasal dari proses belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan alur pelaksanaannya sebagai berikut: Pertama,
1393 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
perencanaan dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Kedua, tindakan pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan model pembelajaran problem based learning sesuai dengan sintaknya, dimulai dari orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Ketiga, pengamatan yang dilakukan oleh observer selama masa tindakan sehingga pengamatan akan lebih objektiv. Keempat, refleksi kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti atau pendidik pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pendidik lain atau teman sejawat untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan.( Sulaiman, Erwin and Ismah.2016). Kelima, perencanaan ulang dalam tahap ini peneliti kembali menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan kepada responden yang belum terdapat perubahan.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa Teknik diantaranya : Observasi yang dilakukan oleh observer dari teman sejawat dan atasan langsung yaitu Kepala Sekolah, wawancara baik secara lisan maupun angket yang dilaksanakan saat pretes, dokumetasi baik berupa video dan foto, tulisan sebagai bukti yang sah.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/ ditingkatkan dan dalam penelitian ini difokuskan kepada peningkatan aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran PAIBP. Data dapat berupa angka maupun non- angka (kalimat atau kata-kata), yang dapat dianalisis deskriptif dan sajian visual yang menggambarkan bahwa tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya.
1394 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tindakan pada siklus I dan siklus II yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi dengan siswa yang melakukan aktivitas didapat hasilnya sebagaimana tabel berikut :
No. Aktivitas Siklus I Siklus II
1. Aktivitas mengamati 73,3 86,6
2. Aktivitas berbicara 70 86,3
3. Aktivitas mendengarkan 75,5 88
4. Aktivitas Menulis 73 85
5. Aktivitas Motorik 71,5 85,5
6 Aktivitas Mental 71,6 85,3
7 Aktivitas Emosional 71 86
Rata-rata 72,24 86,1
Aktivitas siswa mengamati saat proses pembelajaran pada siklus I mendapat skor 73,3. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa mengamati hasil pekerjaan temannya, sedangkan pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa untuk kategori mengamati dalam proses belajar mengajar pada adalah 86,6. Hal ini dikarenakan siswa siap untuk mengikuti pelajaran dan mulai memahami model pembelajaran problem based learning.
Rata-rata skor aktivitas siswa untuk kategori mendengarkan saat proses pembelajaran pada siklus I sebanyak 75,3 skor . Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang baik dalam mendengarkan penjelasan dari guru maupun ketika mendengarkan argumentasi temannya yang sedang berbicara . Perubahan pada penggunaan metode serta inovasi diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi saat mendengarkan pembelajaran yang akan diperbaiki. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa untuk kategori berbicara saat proses pembelajaran sebanyak 86,3 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mulai percaya diri untuk berbicara, bertanya, menjawab pertanyaan teman dan memberi saran pada model pembelajaran problem based learning.
1395 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Rata-rata skor aktivitas siswa menulis saat proses pembelajaran siklus I adalah 73 skor. Siswa masih belum terbiasa dalam mencatat hal-hal yang penting dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak mencatat kecuali apa yang di perintahkan guru. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa menulis saat proses pembelajaran 85skor. Siswa sudah terbiasa dalam mencatat hal-hal yang penting dalam proses pembelajaran, karena dalam problem based learning siswa di perintahkan untuk mengumpulkan data dan siswa didorong untuk lebih aktif.
Rata-rata skor aktivitas motorik siswa pada proses pembelajaran siklus I memperoleh 71,5 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa melakukan praktek, dalam hal ini perlu adanya motivasi agar siswa lebih berani dan percaya diri. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas motorik siswa pada proses pembelajaran memperoleh 85,5 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah terbiasa melakukan praktek, dan melakukan demonstrasi dalam pembelajaran.
Rata-rata skor aktivitas mental siswa pada proses pembelajaran siklus I memperoleh 71,6 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih perlu bimbingan dalam menghapal, menganalisis masalah dan memecahkan masalah, diperlukan stimulus dan rangsangan agar siswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah. Pada siklus II didapatkan rata-rata skor aktivitas mental siswa pada proses pembelajaran memperoleh 85,3 skor.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah baik dalam dalam menghapal, menganalisis masalah dan memecahkan masalah.
Rata-rata skor aktivitas mental siswa pada prtoses pembelajaran siklus I memperoleh 71 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam mengemukakakn pendapat dan bertanya, guru harus lebih pro aktif dalam memberikan rangsangan kepada siswa agar dapat mengemukakan pendapat. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas mental siswa pada prtoses pembelajaran memperoleh 86 skor. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih mampu mengemukakakn pendapat dan bertanya.
KESIMPULAN
Penerapan model pembelajaran problem based learning yang dilakukan di kelas V menghasilkan data aktivitas belajar siswa hanya memperoleh skor 65,2 setelah tindakan siklus I meningkat skornya menjadi 72,24 dan tindakan ketiga kedua aktivitas pembelajaran di kelas V meningkat menjadi 86,1. Hasil kegiatan pra tindakan menunjukkan masih banyak siswa yang prestasi
1396 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
akademiknya di bawah standar komprehensif minimal (KKM). Namun setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah pada siklus I, jumlah tersebut mengalami peningkatan. Pada siklus II aktivitas belajar siswa meningkat ditandai dengan semakin antusiasnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mulai dari persiapan hingga penyelesaian pembelajaran.
Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut, siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran, pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa, mencobakan sendiri konsep-konsep, siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya (suryosubroto, 2002) . Dilihat dalam penelitian ini siswa dapat dikatakan aktif karena siswa mengumpulkan, menganalalisis, mendiskusikan dan menerapkan konsep-kosep kedalam contoh kehidupan sehari-hari serta mempresentasikan di kelas. dengan rata-rata aktivitas memiliki skor 86,1 sehingga model pembelajaran problem based learning dapat membantu meningkatkan aktivitas belajar peseeta didik dalam pembelajaran PAIBP Kelas V.
REFERENSI
Destianingsih, E., & Ismet, I. (2016). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Tanjung Lubuk.
Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 3(1), 15-21–21. Dewi, N., & Arthur, R.
(2018). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Kuliah Teori
dan Praktik Plambing di Program Studi S1 PVKB UNJ. September.
https://doi.org/10.21009/pensil.7.2.6
Mardiah, E., Hamdani, A., & Komaro, M. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Smk. Journal of Mechanical Engineering Education, 3(1), 52. https://doi.org/10.17509/jmee.v3i1.3193 Masalah, P.,
Motivasi, D. A. N., & Peserta, B. (2018). Peranan problem based learning (pbl) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar peserta didik. 2, 912–917.
1397 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Moutinho, S., Torres, J., Fernandes, I., & Vasconcelos, C. (2015). Problem- Based Learning And Nature of Science: A Study With Science Teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 191, 1871–
Nafiah, Y. N., & Suyanto, W. (2014). Penerapan model problem-based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(1), 125–143.
https://doi.org/10.21831/jpv.v4i1.2540
Negeri, S. M. K., Tahun, B., & Syahputra, A. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Gedung Pada Siswa Kelas X Teknik Konstruksi Batu dan Beton. 1, 114–118.
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran.
Fitrah:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333.
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Pendidikan, S., Mesin, T., Teknik, F., Surabaya, U. N., Mesin, J. T., Teknik, F.,
& Surabaya, U. N. (2017).Penerapan Model Based Learning Dalam Proses Pembelajaran Standar Kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi di Kelas X SMK Negeri Kudu Jombang Muharyono Hari Sayogo Yunus. 05, 84–90.
Rerung, N., Sinon, I. L. ., & Widyaningsih, S. W. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMA pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 47. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v6i1.597
Sam, H. N., & Qohar, A. (2016). Pembelajaran Berbasis Masalah Berdasarkan Langkah - Langkah Polya untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 6(2), 156.
https://doi.org/10.15294/kreano.v6i2.5188
B. Uno, .Hamzah, Prof. Dr M.Pd dan Muhamad, Nurdin, S.Pd. M.Si. 2011.
Belajar Dengan Pendekatan Pailkem (Jakaarta, Bumi Aksara).
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahannya.
Eko Siswono, Tatang Yuli, 2009. Mengajar dan Meneliti, Surabaya: Unise University Press.
1398 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”
Faisal, Sanapiyah Dan Guntur Waseso, Mulyadi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 204).
Syamsidah, Dr. M.Pd. dan. Hamidah Suryani, Dr. M.Pd. 2018. Buku Model PBL Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Makanan. Deepublish (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI (076/DIY/2012).
Ramdani, Emi, and Marzuki Marzuki. "Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Terhadap Sikap Religius Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan." Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4.1 (2019):
37-47.
Sulaeman, Erwin, and Ismah Ismah. "Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui strategi problem based learning pada kelas VIII-C SMP Muhammadiyah 29 Sawangan Depok." FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika 2.1 (2016): 31-43.