• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS V SD NEGERI PADURAN MULYA-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS V SD NEGERI PADURAN MULYA-1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1067 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI

KELAS V SD NEGERI PADURAN MULYA-1

Aman

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: aman.gifari@gmail.com

Abstract

Penelitian ini diangkat berdasarkan temuan dilapangan yaitu rendah hasil belajar siswa kelas V SDN Paduran mulya-1 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Berdasarkan peniliti ingin meningkatan hasil belajar siswa tersebut dengan membuat penelitian tindakan kelas (PTK. Dengan tujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning siswa kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 Tahun Pelajaran 2023/2024, hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Efektivitas model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Yang menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 Kecamatan Sebangau Kuala dengan jumlah 10 anak, sedangkan teknik dalam menganalisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar PAI siswa kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 Kecamatan Sebangau Kuala, terbukti nilai rata-rata kognitif siswa sebesar 60 dalam tahap siklus I, dengan rincian 6 peserta didik diatas KKTP.dan pada tahap siklus II dengan rincian dengan nilai rata 73,3, 7 peserta didik diatas KKTP.

Kata Kunci : Hasil belajar dengan model Contextual teaching and learning

Pendahuluan

Di antara metode pengajaran yang tidak hanya berorientasi nilai semata adalah Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL adalah suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara

(2)

1068 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan dan juga pada konteks lainnya.

Ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan CTL. Yang Pertama harus menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

SD Negeri Paduran Mulya-1 mendidik anak usia 7 sampai 12 tahun.

Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas V di SD Negeri Paduran Mulya-1 relatif rendah, karena sisa yang mendapatkan nilai 70 dengan KKTP 70 baru 6 orang siswa disebabkan oleh pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang baik. Secara garis besar masalah yang dihadapi siswa SD Negeri Paduran Mulya-1.

Menurut penelitian Hadiyanta Nur, 2013 (model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas X-1 MAN Popongan kabupaten Klaten, Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode CTL dapat meningkatkan peran serta belajar siswa dalam pembelajaran PKn, hal itu terlihat pada siklus I, skor peran serta belajar siswa sebesar 53,17, pada siklus II sebesar 78,86. Peningkatan peran serta siswa ternyata berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa, pada siklus I, rata-rata hasil tes kognitif sebesar 66,05; pada siklus II sebesar 72,8. Ismatunsarrah1*, Iqbal Ridha2, Izkar Hadiya3, 2020 (Penerapan Model Contextual Teaching and Learning PADA PEMBELAJARAN MATERI ELASTISITAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA), Hasil belajar setelah diberi tindakan terlihat peningkatan hasil belajar sebesar 37% dibanding kondisi awal. Keingintahuan siswa juga meningkat selama proses pembelajaran yang ditandai dengan keaktifan siswa dalam berdiskusi dan mengajukan pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, siswa kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 tahun pelajaran 2023/2024, sebagai siswa disekolah membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka, khususnya dalam mata pelajaran PAI. Melalui penelitian ini penulis ingin meneliti Efektivitas Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(3)

1069 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

(CTL) dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas V di SD Negeri Paduran Mulya-1.

Metode/Metodologi Identifikasi Subbagian

Adalah konvensional dan bijaksana untuk membagi bagian Metode menjadi subbagian berlabel. Ini biasanya mencakup bagian dengan deskripsi peserta atau subjek dan bagian yang menjelaskan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Bagian terakhir sering kali mencakup deskripsi tentang (a) manipulasi eksperimental atau intervensi apa pun yang digunakan dan bagaimana cara penyampaiannya—misalnya, peralatan mekanis apa pun yang digunakan untuk mengirimkannya; (b) prosedur pengambilan sampel dan ukuran serta presisi sampel; (c) pendekatan pengukuran (termasuk sifat psikometrik dari instrumen yang digunakan); dan (d) desain penelitian. Jika desain penelitiannya kompleks atau rangsangannya memerlukan deskripsi rinci, subbagian atau subjudul tambahan untuk membagi subbagian mungkin diperlukan untuk membantu pembaca menemukan informasi spesifik.

Sertakan dalam subbagian ini informasi penting untuk memahami dan mereplikasi penelitian. Detail yang tidak memadai membuat pembaca bertanya-tanya; terlalu banyak detail membebani pembaca dengan informasi yang tidak relevan. Pertimbangkan untuk menggunakan lampiran dan/atau situs web tambahan untuk informasi lebih rinci.

Karakteristik Peserta (Subjek)

Subyek penelitian adalah siswa/siswi kelas V SDN Paduran mulya- 1Obyek Penelitian adalah bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tahun pelajaran 2023/2024.

Tabel :1 Data Siswa Kelas 5

No Junlah Jenis Kelamin Status

1 7 Perempuan Aktif

2 3 Laki-laki Aktif

Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah

(4)

1070 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Nama Sekolah : SDN Paduran Mulya-1, Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 21 Juli sampai dengan 26 Juli 2023. Dengan jumlah peserta didik 10 orang, 3 peserta didik laki-laki dan 7 peserta didik prempuan.

Prosedur Penelitian Tindakan

Adapun prosedur penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning, dimana dalam penelitian ini melibatkan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas yang digunakan sebagai tempat penelitian, untuk bersama melaksanakan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat atau observer juga sebagai guru yang bertindak sebagai pengajar. Proses dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan dengan pembelajaran yang ingin dicapai (Arikunto, Eka Panca wulandari,2022:16).

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan disini adalah sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) materi Cita-citaku Menjadi Anak Shalih dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teacing Learning. Indikator keberhasilan PTK didasarkan kepada ketentuan sebagai berikut :

1. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan berhasil dengan baik minimal 80 %.

2. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan sedang apabila hasil mencapai 50%-79%.

3. Kemampuan anak dalam motorik halus dikategorikan kurang apabila hasil hanya mencapai < 50%.

Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dokumen tertulis yang ada di SDN Paduran Mulya- 1, dari kepala sekolah dan dewan guru. Baik berupa nilai maupun dokumen lainnya.

Teknik Pengumpulan data

Sumber Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam Pendidikan dan Budi Pekerti

(5)

1071 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah penyusun dalam mengumpulkan data, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Metode test

Metode test merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan- aturan yang sudah tentukan.” Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata.29 Tes yang dibuat berupa soal pilihan ganda yang dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan. Tes bentuk pilihan ganda adalah sejenis tes yang diajukan tertulis dengan soal yang diikuti dengan alternatif jawaban dan hanya satu yang paling benar. Soal yang digunakan pada tes awal sama dengan soal yang digunakan pada tes akhir. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan instrumen terhadap perubahan pemahaman siswa terhadap materi kisah Luqman Al-Hakim dalam Alqur’an dan hasil belajar PAI yang terjadi.(Sutrino Hadi : 82)

Metode test ditujukan kepada siswa–siswi SD Negeri Paduran Mulya-1 Kecamatan Sebangau Kuala. Test ini di gunakan untuk menggali data tentang hasil belajar PAI sebelum dan setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

2. Metode observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.30 Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi sekolah dan segala hal yang terkait dengan sekolah yang bisa diamati.

3. Metode wawancara

Metode wawancara adalah cara atau bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data sekolah dengan mengadakan wawancara kepala Sekolah, dan dewan guru yang ada di SD Negeri Paduran Mulya-1 Kecamatan Sebau Kuala

4. Metode Demokentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik berupa tulisan, dan gambar yang ada disekolah. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2019:314).

(6)

1072 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Uji Instrumen

Dalam penelitian ini diolah dan dianalisis melalui tahapan-tahapan berikut:

a. Memeriksa dan menganalisis hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (post test).

b. Melakukan uji validitas dan reliabilitas pretest dan posttest.

c. Melakukan persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data yang telah diperoleh.

Validasi Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data Penelitian Tindakan Kelas agar kegiatan menjadi sistematis dan mudah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, pertama adalah pedoman observasi berupa kutipan dan catatan ketika melakukan pengamatan di SDN Paduran Mulya-1 Kecamatan Sebangau Kuala Tahun Pelajaran 2023/2024. Kedua berupa dokumentasi berupa daftar lembar penelitian dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.

Teknik Analisis Data

1. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah mendeskripsikan data yang didapat untuk menemukanantara dua variabel atau lebih.

2. Analisis data penelitian ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik yang diuji melalui hasil tes pada siklus satu dan dua serta dihitung dengan rumus, (Nawai, dalam Wasito :1993)

Keterangan

f = Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya

N = Number of Class (Jumlah Frekuensi/banyaknya individu) P = Angka Presentase

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil

Dari hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, dalam meningkatkan hasil pembelajaran di SDN Paduran Mulya-1 ditemukan bahwa metode tersebut cukup berhasil terbukti dengan hasil dari belajar siswa dibandingan dengan sebelumnya pra pembelajaran, siklus I dan siklus 2, seperti yang digambarkan dalam diagram berikut :

(7)

1073 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Tabel 1. Hasil Belajar Siklus I

NO Hasil Belajar Pra siklus I Siklus I

1 Nilai rata- rata 62,5 68,5

2 Nilai Terendah 50 40

3 Nilai Tertinggi 70 80

4 Jumlah Peserta DidikTuntas 4 6

5 Persentase Ketuntasan 29,33 % 44,5 %

Gambar 1. Grafik hasil belajar siklus I

Tabel 2. Hasil Belajar Siklus II

NO Hasil Belajar Tes Siklus I Tes Siklus II

1 Nilai rata- rata 68,5 69,00

2 Nilai Terendah 40 60

3 Nilai Tertinggi 80 90

4 Jumlah Siswa Tuntas 6 7

5 Persentase Ketuntasan 44,5 % 73,3 %

(8)

1074 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

0 20 40 60 80 100

Nilai rata-rata Nilai Terendah Nilai tertinggi

Grafik Hasil belajar

Siklus I Siklus II

Gambar 1. Grafik hasil belajar siklus II Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran PAI dengan pendekatan CTL pada pokok bahasan Infak, sedekah dan hadiah di kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar PAI siswa kelas V SD Negeri Paduran Mulya-1 dilaksanakan selama 4 hari, 1 kali pertemuan dengan satu kali evaluasi. Masih terdapat beberapa siswa yang belum memenuhi KKTP. Dengan rincian siswa sebanyak 10 peserta didik dengan ketuntasan 70%

Nilai rata-rata yang dicapai sebelumnya hanya 46,7 %,. Setelah Pembelajaran siklus 1 dengan manganoan model Pembelajaran CTL terjadi peningkatan hasil belajar anak yaitu 73,3%.

Terdapat peningkatan hasil belajar PAI yang yang cukup memuaskan antara nilai Post Test siklus I dan nilai Post Test siklus II setelah implementasi model CTL, yang berarti bahwa model pembelajaran CTL terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Sebagaimana perbandingan dengan penelitian yang dilakukan oleh Taufik Irfan, 2018 “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar” Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Palopo tahun ajaran 2018/2019 menunjukan bahwa: penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias siswa dalam menerima materi pembelajaran dan siswa tidak malu mempraktikan secara langsung materi yang diterima, Hasil penelitian menunjukkan pada saat dilakukan tes akhir Siklus I hasil materi belajar siswa sebesar 73.52%, selanjutnya pada siklus II terdapat

(9)

1075 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

peningkatan hasil materi belajar siwa sebesar 81.48% atau sekitar 7,91% pada ranah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Referensi

Fajar Ilham Hakam dkk .2020, “Pengaruh Contextual Teaching And Learning (CTL) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI di SDIT Insantama Banjar”

Desiana, Ilma.2018 “Efektivitas model pemebelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar PAI kelas V SD Negeri wates 4 Kota Magelang”.

Taufik, Irfan. 2019 : “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar”.

Kasmawati Kasmawati jurnal 2012 : Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadapa Hasiil Belajar”.

Khudori, M. 2014. “ Penerapan CTL pada Pelajaran PAI Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Marundda 01 Pagi jakarta Utara”.

El Khuluqo, Ikhsan. 2017. Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Metode dan Aplikasi Nila-Nilai Spiritualitas dam Proses Pembelajaran. Jakarta:

Pustaka Belajar.

Fadhli, Muhibuddin. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 26.

Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:PT. Kharisma Putra Utama.

Suharsaputra, U. (2014). “ Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan ”. Yogyakarta : Gramedi

Widodo. 2018. Metodologi Penelitian Populer dan Praktis. Jakarta:PT Raja Grafido Persada.

Masrun S, Moh. 2016. Senang Belajar Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas IV. Jakarta:Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Nurhadi ( 2002) model Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi

Apakah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas V SD Negeri Wates 4

1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATERI

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELAKUKAN

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Tabel.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan