• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAMALAN BINTANG MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR`AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "RAMALAN BINTANG MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR`AN"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah9

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai motivasi bagi umat Islam pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya untuk mengetahui penjelasan Ramalan Bintang Menurut Al-Quran. Dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Tafsir Hadits Fakultas Ushuuddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.

Tinjauan Pustaka

Review Hadits Praktek Paranormal, Skripsi Rachmat Hidayatullah, Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembahasan dalam skripsi ini bukan mengenai ilmu perbintangan, melainkan tentang pandangan hadits tentang praktik paranormal. Pembahasan yang berkaitan dengan skripsi penulis adalah keyakinan umum bahwa ada sesuatu yang dapat mengetahui hal-hal ghaib, seperti takdir dan lain sebagainya, selain dari Allah. oleh paranormal. Tesis oleh Amiruddin Natois, Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddi dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode dokumenter yaitu mengumpulkan, mengkaji dan mencatat data-data yang relevan dengan topik yang dibahas dan diambil dari buku-buku. Sedangkan analitik merupakan fase untuk mendeskripsikan data yang dikumpulkan dan disusun secara sistematis. 15 Jadi metode deskriptif analitis adalah suatu metode diskusi untuk menjelaskan data yang telah disusun dengan melakukan kajian data. 16 5.

Teknik dan Sistematika Penulisan

Bab ketiga, bab ketiga berisi tentang pembahasan kosakata bintang dalam Al-Quran, tafsir ayat tentang fungsi bintang menurut Allah SWT. Bab keempat merupakan pembahasan rumusan masalah yang kedua yaitu melihat sudut pandang Al-Qur'an mengenai ramalan bintang. Bab kelima atau terakhir dalam penulisan skripsi ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari apa yang telah penulis jelaskan dalam skripsi ini.

Pengertian Ramalan

Adapun orang yang mengatakan “Kami mendapat hujan karena karunia dan rahmat Allah”, maka dia adalah orang yang beriman kepada saya dan ingkar (mengingkari) bintang. Sedangkan orang yang mengatakan, “Kami mendapat hujan karena na’u (bintang) ini dan itu” adalah orang yang beriman kepada bintang-bintang dan tidak beriman kepada-Ku.” Jelas dalam hadis bahwa orang yang berfikir bahwa hujan akan turun karena bintang adalah kekafiran.

Bintang dan Ilmu Perbintangan

Wahmiyyat (Dugaan), dan inilah ilmu yang dikemukakan oleh para astrolog bintang yang berpendapat bahwa bintang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi alam. Keyakinan bahwa pencipta dan pengelolanya adalah Allah SWT, sedangkan pernyataan bahwa matahari, bulan, dan bintang mempunyai kekuasaan di alam semesta merupakan ungkapan kiasan. Keyakinan bahwa pencipta dan pengelolanya adalah Allah SWT, sedangkan pernyataan bahwa matahari, bulan, dan bintang mempunyai kekuasaan di alam semesta merupakan ungkapan kiasan.

Ilmu Nujum dan Astrologi

Astrologi (dugaan) Wahmiyyat jenis ini dikenal di dunia Arab sebagai necromancy dan di dunia Barat dikenal sebagai astrologi. Keduanya merupakan istilah yang memiliki arti yang sama: orang yang mengamati bintang dan menghitung posisi serta rotasinya.19. Astrologi adalah suatu ilmu yang disebut ilmu tentang alam dan hal-hal tentang peristiwa-peristiwa yang belum terjadi dan yang akan terjadi di masa yang akan datang, seperti kapan angin bertiup, turunnya hujan, datangnya musim panas dan dingin, fluktuasi harga dan lain-lain. menyukai. .

Mereka mencari fakta-fakta fenomena di bumi melalui benda-benda di langit, dan menggabungkan kekuatan bintang dan peristiwa di bumi, seperti yang mereka klaim.” 20. 35 bintang sebagai tanda akan terjadinya apa, baik peristiwa di bumi secara umum maupun peristiwa di bumi. yang terjadi pada individu." 21. Kata “astrologi” berasal dari bahasa Yunani astron yang berarti “bintang”, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan”.22 Selama berabad-abad, orang percaya bahwa astrologi “meyakini bahwa benda-benda langit mempunyai pengaruh terhadap bumi dan alamnya.” penduduk". 23 kita dapat mengatakan bahwa astrologi adalah ilmu yang mempelajari pergerakan bintang-bintang di alam semesta dengan tujuan menjadi kunci untuk memahami sifat dan tindakan manusia.24.

Ramalan ini dikenal juga dengan sebutan horoskop yang kemudian berkembang di dunia barat dan modern. Ramalan ini berasal dari mitologi Tiongkok bahwa dewa tertinggi mengundang hewan untuk muncul setelah bumi diciptakan. Kartu ini diperkirakan berkembang di Italia abad ke-14 (versi cetak), dan pada awalnya digunakan seperti kartu remi biasa.

Misalnya, ketika seseorang ditanya, “Apa bintangmu?” mereka selalu mengacu pada sistem astrologi Barat yang melacak pengaruh bintang terhadap kepribadian manusia, yang dikenal dengan sebutan ramalan bintang.26 Karena ramalan bintang banyak digunakan di Indonesia, topik ini akan dijelaskan lebih lanjut.

Sekilas Sejarah Awal Mula Ramalan Bintang

39 dan kerajaan-kerajaan.28 Orang-orang Babilonia yang memandang ke langit percaya bahwa pergerakan teratur benda-benda langit merupakan tanda adanya suatu tujuan kosmis yang besar. Para pendeta dan filsuf percaya bahwa jika mereka dapat memetakan bintang-bintang dan pergerakannya, mereka dapat mengungkap rahasia pesan-pesan ini dan memahami pola-pola yang mempengaruhi peristiwa-peristiwa di masa lalu dan masa depan. Apa yang semula merupakan astronomi observasional, yaitu pengamatan terhadap bintang dan planet, lambat laun berubah menjadi astrologi.29.

Zodiak

Dalam gerak tahunan semunya, Matahari jika dilihat dari Bumi melewati dua belas rasi bintang yang sama setiap tahunnya pada periode tertentu, karena Matahari dan planet-planet kembali ke posisi semula setelah melewati dua belas rasi bintang tersebut.35 Jalur yang matahari mengikutinya dan planet-planet yang diambilnya disebut zodiak, dan rasi bintang yang dilaluinya dikenal dengan rasi bintang zodiak.36 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rasi bintang zodiak adalah semua rasi bintang yang terletak di sepanjang lingkaran ekliptika tempat melintasnya matahari. melalui. Rasi bintang di langit merupakan jalur statis dan telah ditentukan sebelumnya bagi matahari dan planet-planet, dan planet-planet tidak dapat menyimpang dari jalur tersebut. Rumusnya, seseorang mendapatkan tanda zodiaknya berdasarkan posisi matahari pada tanda zodiak tertentu pada tanggal lahirnya.

Misalnya saja, orang yang lahir di awal bulan Desember akan memiliki lambang zodiak Sagitarius, karena pada tanggal tersebut Matahari berada di wilayah konstelasi Sagitarius.38 Menurut para astrolog, konstelasi pada saat lahir seseorang menentukan bagaimana tubuhnya. akan terpengaruh surgawi. hidup orang itu.39. Minggu ini keberuntunganmu kurang baik, semua usahamu berakhir sia-sia. Kamu juga akan merasa selalu penuh cinta karena pria yang gugup akan mencurahkan isi hatinya kepada pacarnya.

43 www.femina.co.id/sex-relationship/mencari-tipe-pria-ideal-via-zodiak, akses tangga, l 2 Mei 2016. Keberuntungan Anda kurang baik minggu ini, apalagi jika menyangkut beberapa pekerjaan yang mereka atau kerjakan. Pada bulan Oktober 1995, pemberitaan di Malaysia memberitakan bahwa tiga pria di kota Bangkok meninggal setelah meminum minuman beralkohol, karena diyakini dapat menyelamatkan mereka dari dampak buruk gerhana matahari yang terjadi pada tanggal 24 Oktober 1995.

Di Cina dan Jepang, angka yang dipercaya membawa sial adalah angka empat dan seterusnya.49.

RAMALAN BINTANG DALAM AL-QUR`AN

An-Najm

Kaukab

Al-Buruj

15 Muhammad Kamil Abdushshamad, Znanstveni čudeži v Kur'anu, (Džakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2007), natis. 16 Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Qurtubi, al-Jami' liahkam al-Qur'an, zvezek 12, str. 41 Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Qurtubi, al-Jami‟ liahkam al-Qur'an, (Bejrut: Muassasah ar-Risalah, 2006) ok.

Berbicara perspektif Al-Qur'an sama saja dengan berbicara perspektif Islam secara keseluruhan mengenai ramalan astrologi. Ramalan bintang atau astrologi merupakan salah satu hal yang tidak ditentukan Allah dalam Al-Qur'an. Yang dimaksud dengan kata ( ) pada ayat di atas – sebagaimana dikemukakan Al-Fakhrurrazi dalam tafsirnya – adalah Al-Qur’an.

4 Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Qurtubi, al-Jami‟ liahkam al-Qur'an, jilid 16, h.196. 6 Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Qurtubi, al-Jami‟ liahkam al-Qur'an, jilid 16, h.196. 16 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhori, Kitab Tafsir Al-Qur`an, (Kairo: Jauhar-ad-Darosah, 2007), h.

Al-Quran tidak menyebut astrologi secara langsung dalam mana-mana ayatnya. Al-Quran menolak ilmu nujum kerana hanya Allah SWT yang mengetahui perkara-perkara ghaib. Al-Qurtubi Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar, al-Jami' liahkam al-Qur'an, Beirut: Muassasah ar-Risalah, 2006, cetakan.

Al-Mashabih

At-Thariq

Asy-Syi’ra

Dinamakan demikian karena muncul di penghujung malam. artinya matahari dan bulan adalah bintang. Penulis mendapat pernyataan dari beberapa ulama tafsir lain yang mengatakan bahwa di dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa ciri-ciri yang diberikan Al-Qur'an kepada matahari adalah) ءايض (kecerahan. Dan disebutkan juga dalam surat Nuh ayat 6) . dan An-Nabe ayat 13 yang menjelaskan bahwa matahari adalah sumber cahaya.15.

Ayat-ayat Fungsi Bintang

  • Bintang Sebagai Penghias Langit
  • Bintang Sebagai Petunjuk Arah
  • Bintang Sebagai Pelempar Setan

Dengan ayat ini dan banyak ayat serta hadits lainnya, kita dapat mengatakan bahwa Al-Qur'an menginspirasi manusia untuk menemukan keesaan dan kebesaran Allah melalui keindahan alam semesta. 34 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Kemanfaatan Benda-Benda Langit Dalam Sudut Pandang Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2012) cet.I, hal.148. Oleh karena itu, dalam bab ini penulis mencoba membahas tentang horoskop yang sering dibicarakan di masyarakat, dan perspektif Al-Qur'an mengenai hal tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, penulis juga meyakini bahwa ramalan bintang ada dalam Al-Qur'an, namun tidak disebutkan secara langsung (ghairu syarih) dalam salah satu ayatnya. 81 artinya sebuah kata yang dikenal dan terlintas dalam pikiran, dalam hal ini kitab yang dikenal umat islam yaitu Al-Qur'an. Ramalan bintang merupakan upaya untuk mengetahui hal gaib, itulah sebabnya Al-Qur'an menolak dan tidak membenarkannya, karena hanya Dia yang mengetahui hal gaib.

Menurut penulis, ayat ini merupakan ayat kedua yang sangat kuat pernyataannya bahwa Al-Qur'an menolak amalan bintang. Hal ini dapat disimpulkan dari bentuk ungkapan ayat yang menggunakan (la) dan (illa). Setelah menjelaskan pandangan Al-Qur'an tentang ramalan bintang, maka beralih ke hukum ramalan bintang itu sendiri, yang terbagi menjadi dua yaitu hukum mengamalkannya dan hukum mengamalkannya. 41 Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar ash-Syinqithi, Adwa'ul Bayan Fi Idhah al-Qur'an bil-Qur'an, Penerbit „Alam al-Kutub, tth, Beirut, Juz 4, hal.

Dalam Al-Qur'an, bintang hanya mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai penghias langit, sebagai penuntun dan sebagai pengusir setan. Meskipun demikian, terdapat pernyataan-pernyataan umum dalam Al-Qur'an yang secara tidak langsung menunjukkan hakikat ramalan dan hukum-hukumnya, yaitu melalui pendekatan kaidah Ushul Fiqh. Ash-Syinqithi Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar, Adwa'ul Bayan Fi Idhah al-Qur'an bil-Qur'an, Beirut; 'Alam al-Qutub.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian al-Qur‟an adalah mentelaah atau meneliti mengenai ayat-ayat al-Qur‟an dan yang berkaitan dengannya seperti ilmu-ilmu

Sesuatu fenomena yang menarik dalam Al-Qur‟an berkaitan dengan operasi bilangan adalah bahwa berdasarkan urutan surat, ternyata Al-Qur‟an mengajarkan terlebih dahulu

Najis dalam konteks teologi cenderung berasal dari dalam diri seseorang, adapun ragam najis yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu pertama pelaku melakukan hal-hal

Metode maudhu‟i adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al- Qur‟an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-

Metode ijmalī (global) adalah menjelaskan ayat-ayat al-Qur‟an secara ringkas tapi mencakup, dengan bahasa yang popular, mudah dimengerti, dan enak dibaca. Adapun

riwayat bacaan dari satu imam pada imam lainnya, perbedaan riwayat tersebut, serta tata cara pelafalannya. Selain jam‟ al-Qur‟an, kajian nuzulul al-Qur‟an juga membahas

Sementara itu, menurut Nashruddin Baidan (2011: 67) ilmu tafsir membahas teori-teori yang dipakai dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur`an, jadi penafsiran Al-Qur`an

Dari beberapa penjelasan tentang pengertian lingkungan dan pendidikan, penulis dapat simpulkan bahwa Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang mencakup iklim,