• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Dikwar 50 soal PG 90 menit

N/A
N/A
Yutari 07

Academic year: 2023

Membagikan "Rangkuman Dikwar 50 soal PG 90 menit "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman Dikwar

50 soal PG 90 menit

BAB 1 - Merah Putih Berkibar Selamanya dan BAB 2 - Air Mengalir ke Pusaran Ibu Pertiwi

1. Empat Konsesus Dasar

 Mendasari Wawasan kebangsaan yakni “cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yg mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan.

 Terdiri dari Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung nilai- nilai Wawasan Kebangsaan

 Kebangsaan -> kelompok masyarakat yg menyatu dalam suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat sebagai satu negara serta diakui oleh dunia.

 Wawasan kebangsaan -> cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI 2005-2011).

2. Wawasan kebangsaan

 Mengamanatkan kepada seluruh WNI agar menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi/gol.

 Mengembangkan persatuan Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” menuju bangsa yang kuat, kokoh dan handal.

 Membangun jiwa nasionalisme untuk mewujudkan Tannas yang kokoh

 Merintis jalan menuju terwujudnya cita-cita nasional 3. Bela Negara

a. Pengertian Bela Negara

 KBBI ialah upaya setiap warga negara ikut serta menjaga, membangun /melindungi dan menjamin kelangsungan hidup NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

 UU No. 23 Thn 2019 Tentang Pengelolaan SD Nasional Untuk Pertahanan Negara ialah Tekad, sikap, perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, seta keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dari ancaman.

b. Posisi Bela Negara

 Amanah para pendiri/pejuang Indonesia merdeka, dibahas di sidang BPUPKI 1945

 Amanat konstitusi, tercantum dalam uud 1945, naskah asli uud 1945 termuat pada pasal 30 ayat (1) bab xii pertahanan negara

 Hak & kewajiban setiap warga negara ikut serta dalam upaya pembelaan negara->

amandemen UUD 1945 pasal 27 ayat (3) BAB X warga negara dan penduduk.

 Ikut serta menjaga, membangun dan menjamin kelangsungan hidup NKRI menuju terwujudnya cita-cita bangsa (Pembukaan UUD 1945).

c. Proses upaya bela negara

(2)

 Dilakukan secara berkelanjutan untuk membangun TANNAs yang kokoh, kuat dan handal serta mensukseskan pembangunan nasional dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara

 Konsep TANNAS, geostrategi Indonesia yang disebut astagatra meliputi: posisi geografi, potensi SDA dan SDM serta IPOLEKSOSBUDHANKAM

 Konsep Pembangunan Nasional dibuat dalam jangka panjang (20 thn/RPJPN), dijabarkan dalam jangka menengah (5 thn) dan jangka pendek (1 thn) yang diprogramkan dalam APBN

 Pembinaan Kesadaran Bela Negara -> segala usaha/tindakan/kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkan dan menanamkan sikap dan perilaku sebagai nilai dasar bela negara.

d. Konsepsi Bela Negara

 Untuk membangun karakter bangsa agar ikut serta dalam upaya belneg

 Karakter ialah etika, sikap, dan perilaku setiap WNI yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia yang diwarnai dengan nilai-nilai budaya, agama dan kebangsaan

 Nilai-nilai budaya dan agama telah berkembang sejak dahulu sebagai peradaban bangsa Indonesia yang beretika, bermoral dan religius

 Nilai kebangsaan tumbuh sejak Kebangkitan Nasional 19008 -> Sumpah Pemuda 1928 ->

menguat sejak Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang dilandasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika)

 Nilai-nilai dasar Belneg:

1) rasa cinta tanah air

2) sadar berbangsa dan bernegara 3) setia kepada pancasila

4) rela berkorban demi nusa bangsa 5) mempunyai kemampuan bela negara

e. Membangun Karakter bela Negara

 Menumbuhkan rasa cinta tanah air

 Menyadari bangsa Indonesia beragam

 Meyakini pancasila sebagai dasar dan ideologi negara

 Rela berkorban untuk mengantisipasi dan mengatasi segala bentuk ATHG

 Mempunyai kemampuan bela negara sesuai profesi masing-masing f. Implementasi bela negara

 Memahami ATHG dalam upaya membangun TANNAS (IPOLEKSOSBUDHANKAM) yang berkembang seiring dengan kemajuan IPTEK (militer dan nonmiliter).

 Perlu sinergi untuk mencegah dan mengatasi ATHG antar berbagai komponen bangsa

 Setiap warga negara bisa melakukannya sesuai profesi serta ikut serta membangun TANNAS dan mensukseskan pembangunan

4. Potensi Mahasiswa

 Pemuda berpendidikan tinggi yang sangat dibutuhkan dan diharapkan mampu melakukan belneg di lingkungannya

 Calon-calon pemimpin masa depan untuk melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia menuju terwujudnya cita-cita nasional

 Generasi milenial yang menentukan keberhasilan Indonesia emas thn 2045

 Mahasiswa IPB punya potensi lebih di bidang pertanian (arti luas) yang berkarakter belneg ikut serta menjamin kelangsungan hidup NKRI berdasar Pancasila dan UUD 1945 menuju terwujudnya cita-cita bangsa

(3)

BAB 3 (Memajukan IPTEK Merah Putih Menuju Indonesia Emas)

1. Potensi Alam Nusantara

 Luas Wilayah (Badan Informasi Geospasial): daratan 1.922.570 km², perairan 3.257.483 km², total 5.180.053 km²

 Potensi SDA NKRI yang terbarukan dan tidak terbarukan sangat kaya

 Penduduk : 238.518.000 jiwa thn 2015 diperkirakan meningkat jadi 271.066.00 jiwa thn 2020

 Masalah -> SDA kaya tapi bangsa belum maju 2. Peran IPTEK

 Harsojo 1972 -> ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan dan memiliki ciri-ciri: rasional, empiris, umum, dan akumulatif

 Soekanto 1975 -> pengetahuan ialah kesan di pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda dengan kepercayaan, takhayul dan informasi keliru

 Soeriaatmadja 2000 -> teknologi adalah alat dan upaya serta pengetahuan manusia untuk berbuat lebih maju, suatu yang praktis, produk dari sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan manusia untuk memudahkan dalam melakukan segala kegiatan pemenuhan kebutuhannya.

 IPTEK -> hal yang bisa berdampak baik dalam pembangunan jika pemanfaatannya menjadi penyeimbang antara pembangungan kesejahteraan manusia dangan keadaan lingkungan alam.

3. Makna Indonesia Emas

 Cita-cita luhur bangsa Indonesia di alinea keempat Pembukaan UUD 1945

 Sasaran 100 tahun NKRI menjadikan Indonesia maju, Indonesia Emas thn 2045

 Indonesia Emas ialah lompatan kemajuan perlu persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh, kerja keras optimal, dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK.

4. IPTEK dan Indonesia Emas

 Ketua BAPPENAS menjelaskan untuk mencapai Indonesia Emas ada tiga tahapan pemb. ditinjau dari aspek IPTEK:

1) Tahun 2016-2025, difokuskan untuk proses perubahan struktur ekonomi lebih produktif.

2) Tahun 2025-2035, IPTEK dimanfaatkan sebagai penghela industri manufaktur melalui penciptaan produk-produk ekspor bernilai tinggi.

3) Tahun 2036-2045, IPTEk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

 Respon Pemerintah terhadap revolusi industri 4.0 melalui beberapa kebijakan yang terfokus pada peningkatan daya saing bangsa di tengah persaingan global.

 Indonesia Emas diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan IPTEK dan inovasi sehingga produktivitas dan alih teknologi menjadi penting.

5. Perkembangan Industri a. Revolusi Industri

 Revolusi 0.1 -> pada akhir abad ke-18, ditandai dengan ditemukannya alat tenun mekanis (1784) sehingga jumlah produksi meningkat dan banyak pengangguran.

 Revolusi 2.0 -> pada awal abad ke-20, pengenalan produksi masal berdasarkan pembagian kerja menggunakan listrik dan jalur perakitan.

 Revolusi 3.0 -> pada awal 1970, dimulai dengan penggunaan elektronik dan tek. informasi guna otomatisasi produksi (komputerisasi berkembang).

 Revolusi 4.0 -> tumbuh sejak awal 2018-sekarang b. Era industry 4.0

 Istilah "Industri 4.0" berasal dari proyek strategi tek. canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik..

 Lompatan besar di sektor industri dengan model bisnis baru berbasis digital.

(4)

 Mengkolaborasikan tek. cyber dan tek. otomatisasi yang akan berdampak luas bagi model bisnis masa depan termasuk usaha pertanian.

c. Kesiapan Indonesia Masuk Era Industri 4.0

 Perlu usaha keras, misal dalam bidang pertanian : Industri pertanian (agoindustri) di dalam masyarakat tani masih jauh dari era industri 4.0

 Pendidikan pertanian ialah kunci keberhasilan dalam era industri 4.0 sebab perubahan menjadi kebijakan mutlak yang diperlukan sehingga perubahan kurikulum penting.

 Sarana untuk masuk era industri 4.0 sudah mulai dibangun

 Kebijakan PERPU sedang berlangsung sebagai pendukung kelancaran urusan administrasi dsb.

 Masalah terbesar ialah kesiapan masyarakat pengusaha (industriawan), terutama pengusana UMKM dalam memanfaatkan tek. informasi dan tek. industri.

6. Triple helix

 Indonesia kaya SDA perlu upaya optimalisasi pedayagunaan untuk kemakmuran rakyat

 Kelompok lembaga negara (triple helix) yang sangat menentukan:

1) Pemerintah sebagai regulator, fasilitator, penghasil, dan pengguna hasil inovasi.

2) Perguruan tinggi dan lembaga IPTEK sebagai penghasil dan pengguna inovasi.

3) Industri dan dunia usaha sebagai penghasil, pendorong, dan pengguna hasil inovasi.

 Kunci berhasil Indonesia Emas ialah optimalisasi pendayagunaan SDA dan pemberdayaan SDM 7. Pertanian Berkelanjutan

a. Pengertian Pertanian Berkelanjutan

 Sustainable Agriculture -> implementasi dari konsep pemb. berkelanjutan pada sektor pertanian, bertumpu pada tiga pilar : ekonomi, sosial, dan ekologi.

 Dimensi ekonomi berkaitan dengan pemb. agribisnis dan agroindustry, indikator utama ialah tk.

efisiensi ekonomi dan daya saing, besaran dan pertumbuhan laba serta stabilitas ekonomi.

 Dimensi sosial berorientasi kerakyatan berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis.

 Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup terpeliharanya kehati dan daya lentur biologis atau SD genetik, sumber air dan agroklimat, SD tanah, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

b. Sektor Pertanian

 Memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional

 Peran strategis : kontribusi produk domestik bruto (PDB) nasional dan penyedia lapangan kerja.

 Andalan penyedia bahan baku industri serta sumber pendapatan devisa dari ekspor.

 Ketahanan Pangan jadi salah satu prioritas pembangunan pertanian berkelanjutan.

c. Tantangan Dalam Sektor Pertanian

 Peminat semakin berkurang sebab sistem masih tradisional/usaha tani gurem

 Luas pemilikan lahan semakin berkurang -> hasil usaha tani keluarga menurun

 Produktivitas komoditas masih rendah belum menggunakan IPTEK secara optimal

 Proses alih IPTEK pertanian belum mengalir optimal

 Kemampuan petani di pedesaan masih terbatas

d. Percepatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

 Mendorong berkembangnya sistem agribisnis dan agroindustri ramah lingkungan

 Mendorong terbentuknya perkoperasian usaha tani yang lebih maju/modern

 Mendorong penguasaan dan penerapan IPTEK pertanian dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi (pra dan pasca-panen) serta penanganan pemasaran yang berdaya saing

 Mendorong kolaborasi petani terdidik dan biasa membangun usaha tani modern

 Mendorong pemerintah menciptakan daya tarik agribisnis/agroindustri agar maju, berkelanjutan

(5)

BAB 4 TATANAN dan PERANAN SISTEM ORGANISASI PEMERINTAHAN yang DEMOKRATIS

1. UUD 1945 sebagai Konstitusi NRI

 Setiap WNI wajib memahami hakekat dan makna dari UUD NRI 1945 sebagai konstitusi yang berlaku di Indoesia agar tidak kehilangan jati diri bangsa yang merdeka dan berdaulat.

 Konstitusi yaitu norma hukum berdasar Pancasila, berarti keseluruhan aturan dan ketentuan hukum yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara.

 Konstitusi ialah hukum dasar, keseluruhan aturan dasar, baik tertulis maupun tidak

 Konstitusi ialah UUD NRI 1945, berisi aturan pokok bersumber dari Pancasila untuk terwujudnya cita-cita negara.

a. Sejarah UUD

 Sebagai negara yang berdasar hukum (rechtsstaat), UUD’45 punya sejarah panjang hingga bisa diterima sebagai landasan hukum (juridische gelding) bagi ketatanegaraan di Indonesia.

 Setelah disahkan sebagai konstitusi Indonesia Merdeka pada 18-08-1945, UUD’45 mengalami dinamika pasang surut dalam upaya menegakkan konstitusi di Indonesia.

 Kelahiran UUD’45 ialah klimaks perjuangan bangsa Indonesia juga karya agung pendiri bangsa.

 UUD 1945 merupakan konstitusi yang sangat luhur, mencakup konsensus tentang prinsip-prinsip dalam bernegara, sebagai dok. nasional bersifat mulia dan dok. hukum serta politik.

b. Proses Pergantian dan Perubahan UUD

 UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949);

 Konstitusi RIS (27 Desember 1949-17 Agustus 1950);

 UUDS RI 1950 (17 Agustus 1950-5Juli 1959);

 UUD 1945 (5 Juli 1959-19 Oktober 1999);

 UUD 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000);

 UUD 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000-9 Nopember 2001);

 UUD 1945 dan Perubahan I, II, dan III (9 Nopember 2001 –10 Agustus 2002);

 UUD 1945 dan Perubahan I,II, III dan IV (10 Agustus 2002).

c. Dinamika UUD Menurut Zaman Pemerintahannya

d. Sistem MPR UUD 1945

 Versi Asli 18-08-45 s/d 14-11-45

UUD

1945 RIS 1949

UUD 1950 PERJANJIAN

LINGGARJATI

RENVILLE

MEJA BUNDAR

DEKRIT PRESIDEN 5

Juli 1959 UUD 1945

LAHIR ORDE BARU 1966

UUD 1945 (AMANDEMEN)

1998 BPUPKI

PPKI

REVOLUSI

(1945-1950) ORDE LAMA ORDE BARU AWAL ERA REFORMAS

I PROKLAMASI

17-8-45

MPR

 Pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

 Penjelmaan rakyat

 Lembaga tertinggi (LTT)

DPR UTUSAN

GOL

Keputusan PPKI 22-08-45 Partai Tunggal PARTAI NASIONAL INDONESIA Dibatalkan tanggal 31-08-45

PRESIDEN KEKUASAAN SENTRALISTIK

UTUSAN DAERAH

(6)

 REKAYASA I : 14-11-45 s/d 06-09-50

 REKAYASA II : 05-07-59 s/d 20-06-66

 REKAYASA III : ORDE BARU 1966-1999

 (AMANDEMEN):1999 s/d Sekarang

2. Sistem Ketatanegaraan

 Sistem ketatanegaraan RI menganut sistem khas menurut kepribadian bangsa Indonesia (UUD’45)

 Sistem ketatanegaraan RI tidak lepas dari Trias Politica Montesquieu (tidak semua), tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.

 Ada beberapa perubahan mendasar pada Amandemen UUD 1945, antara lain: kedudukan MPR berubah menjadi lembaga tinggi negara, terbentuk DPD, MK dan KY

a. Peran dan Fungsi MPR

- MPR sebagai lembaga tinggi negara berkedudukan sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya, seperti: Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.

MPR

 Pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

 Penjelmaan rakyat

 Lembaga tertinggi (LTT)

UTUSAN GOL

MAKLUMAT WAPRES (x) TGL 03-11-45 LAHIR 10 PARTAI (MULTI PARTAI)

LAHIR SISTEM PARLEMENTER

UTUSAN DAERAH KNIP

DPR

TERBENTUK KABINET PARLEMENTER

MPR

 Pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

 Penjelmaan rakyat

 Lembaga tertinggi (LTT)

PRESIDEN MANDATARIS MPRS UTUSAN DAERAH

PEMIMPIN BESAR REVOLUSI DPR-GR

ABRI UTUSAN

GOL

MUNCUL BEBERAPA KEBIJAKAN POLITIK:

FRONT NASIONAL

PRESIDEN SEUMUR HIDUP

DEMOKRASI TERPIMPIN

NASAKOM

MPR

 Pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

 Penjelmaan rakyat

 Lembaga tertinggi (LTT)

DPR (4 FRAKSI) ABRI

UTUSAN GOL

PRESIDEN UTUSAN DAERAH

PEMILU BERLANGSUNG TIAP 5 THN

SISTIM DUA PARTAI DAN SATU GOLONGAN KARYA PLUS FRAKSI ABRI:

(PDI, PPP, DAN GOLKAR, F- ABRI)

MPR

 Pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat

 MPR berubah peran dan fungsi menjadi lembaga tinggi (LTT)

 Presiden dipilih langsung melalui pemilu

 GBHN dihapus

DPD DPR

SISTEM MULTIPARTAI MUNCUL DINAMIKA POLITIK

TERBENTUK LEMBAGA TINGGI seperti MK PRESIDEN DIPILIH LANGSUNG

PEMILU BERLANGSUNG TIAP 5 TAHUN

(7)

- Hilangnya kewenangan MPR menetapkan GBHN.

- Hilangnya kewenangan MPR memilih Presiden dan Wapres (sekarang dipilih langsung).

- Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.

- Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih langsung melalui Pemilu.

b. Peran dan Fungsi DPR-RI

- Posisi dan kewenangannya diperkuat.

- Punya kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.

- Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.

- Mempertegas fungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.

c. Peran dan Fungsi DPD-RI

- Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.

- Memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.

- Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.

- Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, serta RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.

d. Kekuasaan dan kewenangan Presiden RI

- Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.

- Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.

- Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode.

- Kewenangan pengangkatan dan penerimaan duta harus atas pertimbangan DPR.

- Kewenangan pemberian grasi, amnesti, dan abolisi harus atas pertimbangan DPR.

- Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan capres dan cawapres dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu.

- Menetapkan proses pemberhentian Presiden melaui jalur hukum.

- Presiden Indonesia merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang memegang kekuasaan eksekutif menjalankan roda pemerintahan.

e. Peran dan Kewenangan MK

- MK sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution).

- MK mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, Memutus pembubaran partai politik, Memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD.

- Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yg diajukan masing-masing oleh MA, DPR dan pemerintah serta ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan dari tiga cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

(8)

BAB 5 MENGELOLA TANTANGAN MEWUJUDKAN KEMENANGAN

1. Globalisasi

a. Pengertian Globalisasi

 Globalisasi adalah integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia yang melibatkan aspek ekonomi, budaya, kebijakan pemerintah, IPTEK dan gerakan politik di seluruh dunia.

 Globalisasi berasal dari kata globalizatioan, global=dunia, sedangkan lization=proses.

 Globalisasi diartikan sebagai lintas batas dunia yang merujuk pada perubahan pola masyarakat

 Globalisasi ditandai dengan batas-batas geografis antar negara yang dikaburkan oleh pertukaran informasi, barang, dan jasa akibat perkembangan teknologi.

 Istilah globalisasi populer sejak pertengahan tahun 1980 dan semakin berpengaruh dalam strategi politik global serta kekuatan pasar dalam aspek perekonomian global.

b. Perkembangan Globalisasi

 ASPEK POLITIK: mempengaruhi berbagai kebijakan dan adanya aktivitas politik yang didasarkan pada nilai-nilai universal, seperti disusunnya kerjasama internasional dan dijunjungnya HAM.

 ASPEK EKONOMI: perubahan cara transaksi, adanya transaksi elektronik, konsumen dapat membeli produk barang dan jasa tanpa dibatasi wilayah geografis (jual-beli online)

 ASPEK SOSIAL BUDAYA: membuat elemen sosbud di sebuah negara dapat mempengaruhi negara yang lain, terjadi infiltrasi budaya secara terbuka.

c. Dampak Globalisasi yang Serba VUCA

 VUCA  (Volatile - bergejolak, Uncertainty - tidak pasti, Complex - kompleks, dan Ambiguity – ketidak jelasan) adalah tantangan yang dihadapi dunia bisnis, bermula dari militer Amerika, menggambarkan situasi geo-politik dunia, dan berkembang diadopsi oleh dunia bisnis.

Volatility: perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai hal seperti SOSEKPOL

Uncertainty: bermakna sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang saat ini sedang terjadi.

Complexity: adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi setiap organisasi.

Ambiguity: realitas beban berat dan makna yang berbaur dari berbagai kondisi yang ada atau sebuah keadaan yang terasa mengambang dan kejelasan masih dipertanyakan.

 VUCA sangat berpengaruh pada SDM, terutama karyawan yang bertalenta menjadi penentu perubahan dan kesuksesan.

 Upaya antisipasi VUCA dapat dilakukan dengan cara berikut : 1) Penetapan target jangka pendek yang jelas

2) Adaptif terhadap perubahan yang terjadi

3) Mempersiapkan seorang pemimpin yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi 4) Mampu menghadapi tantangan guna mengembangkan bisnis (wiraswasta).

 Dampak + Globalisasi:

- menerapkan nilai2 universal, isu kesetaraan,

- memungkinkan saling mengenal perbedaan budaya agama aturan.

 Dampak (-) Globalisasi;

- Menghilangkan tradisi, - Mengikis kebudayaan lokal - mempertinggi kesenjangan sosial - mendorong potensi kriminalitas, - memunculkan perilaku konsumtif

(9)

2. Sistem Demokrasi Indonesia a. Pengertian Demokrasi

 Kata demokrasi ; demos (rakyat) dan cratos (kedaulatan)

 Demokrasi : kedaulatan rakyat berada di tangan rakyat

 Kekuatan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat,

 Rakyat yang berkuasa dan pemerintah berkuasa atas nama rakyat di atas konstitusi.

 Konstitusi demokrasi merupakan aturan yang dapat menjamin terwujudnya demokrasi, sehingga melahirkan pemerintahan yang demokratis.

 Konsep demokrasi diartikan sebagai suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

b. Prinsip Demokrasi

 Masykuri Abdillah: Persamaan, Kebebasan, Pluralisme

 Robert A. Dahl: Kontrol atas keputusan pemerintah, PEMILU yang teliti dan jujur, Hak memilih dan dipilih, Kebebasan menyatakan pendapatan tanpa ancaman, Kebebasan mengakses informasi, Kebebasan berserikat

c. Model-model Demokrasi

 Demokrasi Liberal : kebebasan

 Demokrasi Terpimpin : demokrasi yang dipimpin

 Demokrasi Sosial : demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial

 Demokrasi Partisipasi : menekankan hubungan timbal balik

 Demokrasi Consociational : menekankan proteksi khusus bagi kelompok budaya yang menekankan kerjasama erat diantara elit yang mewakili bagian budaya masyarakat

 Demokrasi Langsung : kedaulatan secara langsung, melalui pemilu

 Demokrasi Tidak Langsung : kedaulatan rakyat tidak langsung tapi melalui lembaga perwakilan d. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia

 Demokrasi Parlementer (1945 - 1959): peluang Dominasi Partai Politik dan DPR

 Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965): Dominasi presiden, terbatasnya peranan parpol

 Demokrasi Pancasila (1965 – 1998): sistem Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen

 Demokrasi Era Reformasi (1998 – Sekarang): tahap transisi demokrasi Indonesia, berdasarkan sistem konstitusi yang berlaku (UUD 1945 hasil Amandemen).

 Sukses atau gagalnya demokrasi di Indonesia ditentukan oleh : - Komposisi elit politik;

- Desain institusi politik;

- Kultur politik elit dan non-elit;

- Peran masyarakat madani.

3. Masyarakat Madani

 Masyarakat Madani (civil society), mempuyai ciri terbuka, bebas, kritis dan berpartisipasi aktif, kesetaraan serta berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik (negara).

a. Pengertian Masyarakat Madani

 ZBIGNIEW RAU : berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempatnya bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang diyakininya.

 HAN SUNG-JOO : kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, dan mampu mengartikulasikan isu-isu yang berkembang, dan merupakan gerakan warga negara dalam mengendalikan diri dan independen, mengakui norma-norma & budaya yang menjadi identitas dan solidaritas.

(10)

 KIM SUNHYUK : kelompok- kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya, dan gerakan- gerakan dalam masyarakat yang secara relatif otonom dari negara, melakukan kegiatan politik dalam suatu ruang publik, kepedulian dan memajukan kepentingannya, berprinsip pluralisme dan pengelolaan yang mandiri.

b. Karakteristik Masyarakat Madani

 FREE PUBLIC SPHERE: ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat, transaksi wacana dan praksis politik tanpa mengalami distorsi dan kekhawatiran.

 DEMOKRATIS : satu entitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, setiap warga negara memiliki kebebasan penuh menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk berinteraksi dengan lingkungannya.

 TOLERAN : sikap kesadaran masing-masing ruang individu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda.

 PLURALISME : keragaman dipahami yang tulus menerima kenyataan pluralisme itu sabagai sesuatu bernilai positif, dan merupakan rahmat Tuhan

 KEADILAN SOSIAL : keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara

c. Dukungan Good Governance

 Pengertian Good Governance: tindakan/tingkah laku nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan kehidupan keseharian.

 Kesepakatan : menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani dan sektor swasta, dengan mekanisme, proses dan lembaga-lembaga warga dan kelompok masyarakat dapat mengutarakan kepentingan, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban, dan menjembatani perbedaan diantaranya.

 Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara) ada sembilan aspek fundamental dalam mewujudkan Good Governance yakni :

- Partisipasi

- Penegakan Hukum - Transparansi - Responsif - Konsensus

- Kesetaraan dan Keadilan - Efektivitas dan Efisiensi - Akuntabilitas

- Visi Strategis

d. Mewujudkan Good Governance

 Penguatan fungsi dan peran Lembaga Perwakilan

 Kemandirian Lembaga Perwakilan

 Aparatur Pemerintahan yang profesional dan penuh integritas

 Masyarakat madani yang kuat dan partisipatif

 Penguatan Otonomi Daerah, memberikan ruang yang kondusif bagi penyelenggaraan otonomi daerah dengan memakai prinsip-prinsip Good Governance.

(11)

BAB 6 (Gotong Royong dalam Menyatukan Langkah Mencapai Tujuan Nasional)

1. Geopolitik (Geografi Politik) a. Pengertian Geopolitik

 Geopolitik berkaitan dengan paham-paham kekuasaan yang berkembang dalam bentuk kekuatan pertahanan wilayah.

 Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara, menganut paham “Tanah Air” sebagai satu kesatuan wilayah Nusantara (pidato Soekarno, 1-06-45 di sidang BPUPKI)

 Dasar Wilayah Tanah Air adalah Nusantara (peta kuno dari Gerard Mecantor & Loducus Hondius abad ke-16)

 Wilayah NKRI adalah bekas jajahan Belanda (Hindia Belanda) sebagai negara kepulauan (Archipelago State) dengan batas wilayah 12 mil garis pantai terhubung dari pulau-pulau terluar

b. Teori-Teori Geopolitik Menurut Ahli

 Frederich Ratzel - Ilmu Bumi Politik : Negara analog dengan pertumbuhan oganisme, identik dengan ruang, kelangsungan hidup bangsa terkait hukum alam  melegitimasi hukum ekspansi.

 RUDOLF KJELLEN  Pengikut Teori Ratzel/Teori Organisme : Negara ialah satuan biologis, suatu sistem politik/pemerintahan dan harus mandiri.

 Karl Haushofer  Berkembang di Jerman zaman Hitler dan Jepang zaman Hako Ichu: Bersifat Ekspansionis, mengejar imperium maritim  Dunia dibagi 4 Pan Region (Amerika, Asia Timur, Rusia, Eropa/Afrika)

 Sir Halford Mackinder  Wawasan Benua (kekuatan di darat)  Eurasia, jantung/pulau dunia.

 Walter Raleigh & Alfred Thyer Mahan: Wawasan Bahari (kekuatan di lautan), menguasai lautan berarti menguasai perdagangan dan dunia.

 Giulio Douhet & William Mitchel: Wawasan Dirgantara (kekuatan udara) menghancurkan lawan dikandang sendiri

 Nicholas J. Spykman : Teori Daerah Batas (kekuatan di darat, laut, dan udara)  kekuatan modern, senjata strategis untuk menguasai dunia

c. Paham Kekuasaan Menurut Para Tokoh

 Machiavelli (abad 17 dalam buku The Prince), menyatakan : (1) menghalalkan segala cara, (2) menerapkan devide et impera, (3) yang kuat pasti menang (hukum rimba).

 Napoleon Bonaparte (abad 17 pengikut Machiavelli), menambahkan : perang total dengan dukungan logistik, ekonomi dan IPTEK.

 Clausewitz (abad 18), menulis buku Vom Kriege/Tentara Perang, menyatakan prinsip “Perang adalah kelanjutan politik-memicu PD I”.

 Fuerback dan Hegel : prinsip kekuatan diukur berdasarkan nilai emas, menganut paham kapitalisme dan komunisme, sehingga lahir liberalisme.

 Lenin (abad 19, modifikasi paham Clausewitz) dengan prinsip Perang kelanjutan politik dengan kekerasan, sehingga Revolusi dibenarkan.

 Lucian W. Pye dan Sidney (menulis buku Political Culture and Political Development) berprinsip kemantapan politik dicapai jika berakar pada budaya politik yang ditentukan oleh kondisi obyektif, subyektif dan psikologis

2. Konsep Wawasan Nusantara a. Pengertian Wawasan Nusantara

 Wawasan : berasal dari kata Wawas (Jawa), artinya melihat, memandang.

 Nusantara : berarti Tanah Air, sebagai satu kesatuan darat dan laut (kepulauan), diantara 2 benua (Asia & Australia) dan 2 samudra (Pasifik & Hindia)

 Awalnya konsepsi Nusantara itu konsepsi HANKAM : berorientasi pada konsep kekuatan (darat, laut & udara), dan menyatakan kedaulatan negara atas kesatuan wilayah Nusantara

(12)

 Pengertian Wawasan Nusantara: cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungn beragam dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

b. Unsur Utama Wawasan Nusantara

 Wadah : meliputi wujud wilayah (Nusantara), tata inti organisasi (sistem ketatanegaraan), dan tata kelengkapan organisasi (seluruh komponen rakyat Indonesia).

 Isi : kehidupan bangsa Indonesia dalam eksistensinya berciri utuh menyeluruh dalam satu kesatuan wilayah mencakup politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

 Tata laku : mencakup tata laku bathiniah berdasarkan falsafah bangsa dalam membentuk sikap mental yang memiliki kekuatan batin yang utuh dalam tata laku lahiriah menuju kehidupan yang sejahtera lahir dan bathin.

 Hakekat: bermakna perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam upaya pembangunan nasional menuju cita-cita luhur bangsa.

 Peran: menyatukan pandangan untuk mewujudkan cita-cita nasional.

 Tujuan: menyatukan wawasan seluruh bangsa Indonesia terhadap keberadaan NKRI, dan menyatukan sikap dan langkah dalam membangun Indonesia menuju Indonesia yang gemilang

 Fungsi: sebagai pedoman, motivasi, dorongan,rambu-rambu dalam menentukan kebijakan, keputusan, tindakan bagi penyelenggara negara

c. Azas Wawasan Nusantara

 Kepentingan yang sama : menegakkan dan merebut kepentingan bersama bangsa dalam menghadapi penjajah secara fisik untuk mencapai rasa aman dan Makmur.

 Keadilan : pembagian hasil sesuai dengan usaha perorangan dan golongan

 Kejujuran : berani berpikir, berkata, berbuat sesuai realita, aturan yang benar, walaupun pahit, demi kebenaran dan kemajuan bangsa

 Solidaritas : setia kawan, memberi, berkorban, menghargai ciri dan karakter budaya

 Kerjasama : koordinasi yang didasarkan atas kesetaraan agar tercapai sinergi baik

 Kesetiaan : setia dan memegang teguh kesepakatan bersama untuk bangsa dan negara Indonesia. Dicetuskan dan dirintis sejak 1908, 1928, 1945.

d. Arah Pandang Wawasan Nusantara

 Arah pandang ke dalam, sebagai perwujudan persatuan dan kesatuan aspek kehidupan nasional (alamiah &sosial) peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa tetap membina persatuan dan kesatuan

 Arah pandang ke luar, menjamin kepentingan nasional dalam melaksanakan ketertiban dunia e. Implementasi Wawasan Nusantara

 Politik : menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis sebagai wujud kedaulatan rakyat

 Ekonomi : menciptakan tatanan ekonomi untuk pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian lingkungan

 Sosbud: menciptakan sikap batiniah lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati kebhinekaan

 Hankam : cinta tanah air, bela negara pada setiap WNI 3. Geopolitik Dan Hukum Kewilayahan

a. Sejarah

 TZMKO 1939 (Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantle), yaitu Hukum Laut zaman Belanda, lebar laut Indonesia 3 mil diukur dari garis pantai pulau-pulau Hindia Belanda.

 Deklarasi Djuanda (13 Des 1957), yaitu penetuaan batas laut teritorial lebarnya 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung “point to point theory” terluar pada pulau-pulau negara Indonesia (garis pangkal/baseline).

(13)

 UU No. 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia, berarti TZMKO Belanda tidak berlaku.

 Untuk kepastian Kedaulatan Laut Nasional, Pemerintah mengeluarkan Deklarasi Landas Kontinen 17 Februari 1979 dalam UU No. 1 tahun 1973.

b. Perjuangan Dalam Hukum Laut Internasional

 Deklarasi Juanda diperjuangkan di Konferensi Hukum Laut PBB (UNCLOS/United Nations Confrence on the Law of the Sea) pertama (1958) di Jenewa : delegasi Indonesia kesulitan.

 UNCLOS kedua tahun 1960 : ada pengakuan dunia tentang “asas negara kepulauan”.

 UNCLOS ketiga dilakukan tiga kali sidang (1973 s/d 1976) : delegasi Indonesia semakin mendapat perhatian atas “asas negara kepulauan”.

 Untuk mendapatkan kedaulatan penuh, Pemerintah RI mengumumkan Deklarasi Zona Ekskkusif Ekonomi Indonesia (ZEEI) 21 Maret 1980, yaitu 200 mil laut diukur dari batas teritorial negara.

 UNCLOS keempat (1982) : pokok-pokok asas yang diperjuangkan Indonesia termasuk konsep ZEEI mendapatkan pengakuan dan dicantumkan sebagai hasil konferensi yang ditanda tangani oleh 117 negara pada tanggal 10 Desember 1982. Hasil UNCLOS keempat diratifikasi dengan UU No. 17/1985 tanggal 31 Des 1985.

c. Konsepsi Wilayah Lautan

Res nulius : laut itu tidak ada yang memilikinya

Res communis : laut itu milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat dimiliki oleh negara

Mare liberum : wilayah laut adalah bebas untuk semua negara

Mare clausum : hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (3 mil laut)

Archipelagic state principle (azas negara kepulauan) yang dijadikan dasar dalam UNCLOS 1982

Laut teritorial : wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil diukur dari garis pangkal.

Perairan pedalaman : wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis pangkal.

Zona ekonomi eksklusif (zee) : wilayah perairan yang lebarnya 200 mil laut dari garis pangkal (mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan SKA tapi tidak sebebas UNCLOS yang bisa ngebom kapal asing) dari perairan. Cara menghitungnya : Pangkal laut itu 12 mil + 24 mil dari tepi pantai, lalu dari tepi pantai +200 mil.

Landas kontinen : wilayah suatu negara pantai yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dengan kedalaman 200 meter sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratan yang terletak di luar laut teritorial (jaraknya dapat sampai 350 mil)

*Konservasi itu memelihara, Eksploitasi itu mengambil SDA semaunya, Eksplorasi mengambil SDA dan diolah lebih luas lagi, missal tambang minyak, minyaknya diproses lagi jadi bensin, solar, dll

4. Gotong Royong dan Sinergi

 Gotong royong adalah sinergi untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

 PENTA-HELIX merupakan konsep pembangunan yang terdiri dari lima unsur untuk melakukan kolaborasi bersinergi agar mencapai peningkatan dan percepatan pembangunan yang dapat diterapkan pada semua bidang pembangunan.

 Unsur- unsur Penta-Helix, yaitu :

1) PEMERINTAH: mempunyai political power, untuk merumuskan sebuah kebijakan melalui keputusan dan mempunyai berbagai program pembangunan

2) AKADEMISi: merupakan sumber ipteks sesuai kebutuhan seiring dengan kemajuan 3) PENGUSAHA: sebagai lembaga yang bergerak dalam pembangunan perekonomian 4) MASYARAKAT/KOMUNITAS (Social Power): sebagai pelaku pembanguan

5) Peran MEDIA: sebagai sumber distributor informasi yang diperlukan oleh semua pihak, khususnya yang terkait dengan IPTEKS, dan pemasaran hasil.

(14)

BAB 7 (MEWUJUDKAN ASPIRASI KEBAHAGIAAN BANGSA INDONESIA)

1. Pengertian Geostrategi

 Geostrategi ialah strategi dalam memanfaatkan Geografi Negara untuk mencapai Tujuan Nasional, yaitu mewujudkan & mempertahankan integrasi bangsa dengan kondisi Tannas yang ulet & tangguh, yang mampu mengantisipasi segala bentuk ATHG, serta menjamin integritas &

eksistensi NKRI berdasarkan Pancasila & UUD Tahun 1945.

 Istilah Ketahanan Nasional dikenal tahun 60-an, dan populer setelah berdirinya Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Tahun 1965 yang menghasilkan Konsep Ketahahan Nasional dihasilkan serta lahir konsepsi Wawasan Nusantara

2. TANNAS

a. Pengertian TANNAS

 Merupakan kondisi dinamik bangsa Indonesia, berisi keuletan dan ketangguhan, mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ATHG, baik yang datang LUAR atau dari DALAM NEGERI yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta perjuangan mengejar tujuan bangsa Indonesia.

 Tannas sebagai kondisi, yaitu kondisi kehidupan nasional yang nyata dan ingin diwujudkan

 Tannas sebagai konsepsi, yaitu upaya wujudkan kondisi kehidupan yang lebih baik, teratur

 Makna : mengatisipasi ATHG, Bersifat konprehensif integral, Mendorong sukses Pemb. Nasional

 Hakekat : Ulet, Tangguh & Mampu Menjamin NKRI serta Tujuan nas.

 Asas : Jah-Kam, mawas ke dalam dan ke luatr, kekeluargaan b. Latar Belakang Perumusan TANNAS

 Kemiskinan dan penderitaan lahir batin selama era kolonialisme

 Mermbagai bentuk ATHG meresahkan Indonesia di era Kemerdekaan NKRI

 Krisis kepercayaan terhadap NKRI dan UUD 1945 c. Unsur/Aspek TANNAS

1) Menurut Hans J Morgenthou:

 Faktor tetap: geografi dan SDA

 Faktor berubah: kemampuan Industri, militer, demografi, karakter nasional, moral nasional dan kualitas diplomatis.

2) Menurut Parakhas Chandra:

 Aspek alamiah: geografi, sumber daya, dan penduduk

 Aspek sosial : perkemb-ekn, struktur politik, struktur budaya & moral nasional

 lain-lain : ide, intelegensi, dan diplomasi, kebijaksanaan dan kepemimpinan 3) Menurut Model Indonesia :

 Aspek alamiah (trigatra hrs kuat): demografi/orangnya, kekayaan alam, dan wilayahnya.

 Aspek sosial(panca gatra): IPOLEKSOSBUDHANKAN d. Ciri/Sifat TANNAS

 Manunggal: bersifat integratif semua aspek kehidupan

 Mawas diri: kemandirian & kuat sendiri

 Berwibawa: daya tangkal

 Berubah menurut waktu, tidak statis

 Konsultasi dan kerjasama : saling menghargai e. Peran Konsepsi TANNAS

 Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis juga pisau analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis bangsa dengan pendekatan astagatra.

(15)

 Peran dan hubungan diantara ke-delapan gatra saling terkait dan tergantung secara utuh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.

 Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang.

 Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah.

f. ATHG

 Ancaman : menghancurkan keutuhan NKRI secara konsepsional, seperti Bintang Kejora, NII, GAM

 Tantangan : upaya untuk menggugah/menguji keutuhan NKRI, tidak konsepsional (senjata/bom) dari dalam maupun luar.

 Hambatan : upaya untuk melemahkan keutuhan NKRI dari dalam

 Gangguan : upaya untuk melemahkan NKRI dari luar g. Ketahanan Dalam Berbagai Aspek

1) Aspek ekonomi

 Salah satu aspek Tannas yang strategis untuk mendorong terwujudnya kemakmuran rakyat untuk mewujudkan Pasal 33 UUD Tahun 1945.

 Pemahaman sistem perekonomian rakyat harus menjadi landasan dalam pembangunan nasional pada BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dan BUMK (Badan Usaha Milik Koperasi) yang dapat tumbuh secara sinergi untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

2) Apek SOSBUD

 Struktur masyarakat Indonesia bersifat unik, secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan berdasarkan perbedaan suku-bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan, sedangkan secara vertikal ditandai oleh perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah.

 Pluralitas masyarakat Indonesia bersifat multi dimensional menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal sehingga menunjang penciptaan ketahanan nasional

 Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia, dapat menjadi ketahanan nasional yang kokoh jika mampu mengembangkan sifat-sifat dasar seperti : bangsa yang religius, mempunyai sifat kekeluargaan, hidup serba selaras dan bersifat kerakyatan bukan borjuis atau feodalisme.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian data menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus II yang diajarkan dengan strategi pemberian nilai oleh dosen terhadap rangkuman kuliah

berisi tentang rangkuman dari mata kuliah kurikulum dan bahan belajar anak usia dini modul

KONTEN INI BERISI TENTANG KARTU SOAL PENILAIAN SUMATIF BERSAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 7. MATERI YANG DPAKAI DALAM PEMBUATAN KARTU SOAL INI ADALAH MATERI TEKS

Dokumen berisi rangkuman materi belajar untuk pelajaran di

Soal mata kuliah kewarganegaraan tentang ketahanan dan pembangunan

Rangkuman mata kuliah Analisis Rasio Keuangan membahas pentingnya analisis rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di industri kesehatan yang

Dokumen ini berisi soal-soal ujian mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama kelas

Dokumen ini berisi rangkuman materi modul tentang konsep dasar pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam