• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL

N/A
N/A
Nadila desrani putri

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING

FORMAT KLASIKAL

Satuan Pendidikan : SMPN 5 Kota Bengkulu Semester, Thn. Pelajaran : 1 (Ganjil) / 2023/2024

Sasaran Kelas : 9A,9C,9E,9I,9J Guru BK/Konselor. : Nadila Desrani Putri A. Tugas Perkembangan : Memahami tentang bullying dan berani mencegah serta

melawan tindakan bullying B. Topik / Tema Layanan : Stop bullying

C. Bidang Layanan : Sosial

D. Jenis Layanan : Layanan Informasi

E. Fungsi Layanan : Pemahaman & pencegahan

F. Tujuan Layanan : 1. Siswa/i dapat memahami pengertian, contoh, serta macam- macam bullying

2. Siswa/i dapat mengetahui faktor yang membuat seseorang melakukan bullying

3. Siswa/i dapat mengetahui dampak negatif bullying bagi korban bullying

4. Siswa/i dapat mengetahui serta menerapkan cara mencegah dan melawan bullying

G. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

H. Waktu Pertemuan : 1 Pertemuan X 40 Menit Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas 9

I. Materi : 1. Pengertian, contoh serta macam-macam bullying 2. Faktor yang membuat seseorang melakukan bullying 3. Dampak negatif bullying

4. Cara mencegah dan melawan bullying J. Sarana Media / Alat dan : Papan tulis, spidol

Sumber Materi Layanan : 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4. https://youtu.be/K3mAWQti0gU?feature=shared K. Langkah Kegiatan

1.Pendahuluan

(alokasi waktu : 5 menit )

: a. Guru BK/Konselor mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdo’a, presensi, mengecek situasi & kondisi kelas.

b. Guru BK/ Konselor menyampaikan topik / tema layanan informasi

c. Guru BK/Konselor memotivasi dengan Ice Breaking: agar siswa senang, tertarik, bersemangat, siap mengikuti layanan

informasi

d. Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan layanan informasi dan tugas perkembangan yang akan dipahami

e. Guru BK/Konselor menanyakan kepada siswa terkait pelayanan yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

(2)

2.Kegitan Inti

(alokasi waktu : 30 menit)

: a. Berfikir :

1. Guru BK/Konselor mengajak berfikir dengan siswa tanya jawab seputar bullying.

2. Guru BK/Konselor mengajak curah pendapat pada siswa tentang tema “stop bullying”

3. Guru BK/Konselor menjelaskan materi mengenai bullying 4. Guru BK/Konselor mengadakan diskusi bersama siswa

terkait materi mengenai bullying

5. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya/komentar mengenai hal yang belum dapat dipahami dan memberikan ide atau gagasan yang ingin disampaikan/ dirasakan.

6. Guru BK/Konselor menanyakan pada siswa apa saja yang telah ia ambil tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memahami mengenai bullying

3. Penutup

(alokasi waktu : 5 menit)

: a. Guru BK/Konselor bersama-sama dengan siswa menyimpulkan isi tema yang telah disampaikan.

b. Guru BK/Konselor mendorong siswa agar yang belum berperan aktif dalam kegitan, supaya berperan aktif c. Guru BK/Konselor menutup pertemuan dengan berdoa

bersama dan salam.

L Rencana Penilaian : Menggunakan instrumen: Laiseg, Laijapen dan Laijapang 1. Penilaian Proses : Guru BK/Konselor melakukan penilaian terhadap proses

pelaksanaan layanan informasi format klasikalnya, yaitu menilai kesungguhan/ semangat / antusias konseli.

2. Penilaian Hasil : Guru BK/Konselor melakukan penilaian terhadap proses pelaksanaan layanan informasi format klasikalnya, yaitu :

a. Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli ? (Understanding)

b. Bagaimana perasaan positif konseli ? ( Confort )

c. Apa rencana tindakan yang akan dilakukan konseli ? (Action) M Tindak Lanjut : 1. Satu minggu setelah layanan, dipantau dengan memberikan

penilaian jangka pendek ( Laijapen ).

2. Satu bulan setelah layanan, dipantau dengan memberikan penilaian jangka panjang ( Laijapang ).

Konseli yang mengalami KES-T &membutuhkan bantuan, maka konselor atau guru BK segera memberikan layanan sesuai jenis layanan Bimbingan dan Konseling.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Uraian materi 2. Lembar kerja siswa 3. Instrumen penilaian

Bengkulu, 14 November 2023

Guru Pamong Guru BK

(3)

Letri Noprianti, S.Pd NIP. 198111272005022002

Nadila Desrani Putri NPM. A1L020026

Lampiran 1. Uraian Materi

STOP BULLYING

a. Pengertian Bullying

Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau

(4)

penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis bullying. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Barbara Coloroso membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain.

Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.

2. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.

3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar.

4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

b. Faktor yang membuat seseorang melakukan bullying

1. Si pelaku bullying merupakan korban kekerasan di keluarganya

2. Si pelaku bullying akan lebih diakui circle pertemanannya apabila ia membully orang lain

c. Dampak Negatif Bullying

Berikut Dampak negatif bullying bagi orang yang menjadi korban : 1. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’

2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala tekanan psikis lain.

3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.

4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjalkan tugas, sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.

(5)

d. Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying

Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying antara lain yang dapat kita lakukan adalah :

1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan 2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi

3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying

4. Jangan berada di dekat dengan orang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada di sekitar mereka

5. Kenali dan perhatikan pelaku bullying

6. Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut :

1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.

2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu jangan biarkan emosi terpancing 3. Jika melihat ada teman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan

4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan

Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

e. Sanksi, hukum dan denda bagi para pelaku bullying

 Hukuman Berdasarkan KUHP

KUHP adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang mengatur tentang tindak pidana umum di Indonesia. KUHP mengandung beberapa pasal yang dapat digunakan untuk menjerat pelaku bullying atau diskriminasi, antara lain:

1) Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman maksimal 2 tahun 8 bulan pidana penjara . Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan fisik terhadap korban, seperti memukul, menendang, menjambak, mencubit, mencakar, dll.

2) Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan pidana penjara. Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan fisik secara bersama-sama dengan orang lain terhadap korban.

3) Pasal 335 KUHP tentang pengancaman, dengan ancaman maksimal 9 bulan pidana penjara atau denda Rp4.500. Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan psikis terhadap korban, seperti mengancam akan membunuh, melukai, atau merugikan korban atau keluarganya.

4) Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik, dengan ancaman maksimal 9 bulan pidana penjara atau denda Rp4.500. Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan psikis terhadap korban dengan cara menyebarluaskan pernyataan-pernyataan yang tidak benar dan merugikan nama baik korban.

5) Pasal 311 KUHP tentang fitnah, dengan ancaman maksimal 4 tahun pidana penjara. Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan psikis terhadap korban dengan cara menuduh korban melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum tanpa bukti yang cukup.

6) Pasal 281 KUHP tentang pelecehan seksual, dengan ancaman maksimal 9 tahun pidana penjara. Pasal ini dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan seksual terhadap korban, seperti menyentuh bagian tubuh sensitif tanpa persetujuan, memaksa melakukan hubungan seksual atau tindakan seksual lainnya, dll.

(6)

 Hukuman Berdasarkan UU Perlindungan Anak

Selain KUHP, terdapat juga undang-undang khusus yang mengatur perlindungan anak dari kekerasan, yaitu UU No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. UU ini melarang setiap orang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. UU ini juga mengatur beberapa bentuk kekerasan terhadap anak yang telah disebutkan sebelumnya, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, dan sosial budaya. UU ini juga mengatur beberapa sanksi pidana bagi pelaku kekerasan terhadap anak, antara lain:

1) Pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 juta untuk kekerasan ringan.

2) Pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp100 juta untuk kekerasan berat yang menyebabkan luka.

3) Pidana penjara paling lama 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp3 miliar untuk kekerasan berat yang menyebabkan kematian.

4) Pidana ditambah sepertiga apabila yang melakukan kekerasan tersebut adalah orang tua anak.

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA

1. Menurut kamu apa itu bullying dan apa saja contoh bullying yang ada di sekitarmu?

2. Apa saja macam-macam bullying?

3. Apa dampak bullying yang dirasakan oleh “Rino” pada video yang telah ditampilkan tadi?

(7)

Lampiran 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI KEGIATAN LAYANAN Petunjuk:

Bacalah pernyataan dibawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa yang terjadi dan anda rasakan dalam kegiatan layanan yang telah dilaksanakan!

No. Pernyataan Skor

1 2 3 4

1. Materi yang disampaikan dalam kegiatan layanan

(8)

dibutuhkan peserta didik

2. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan layanan 3. Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan 4. Peserta didik senang mengikuti kegiatan layanan yang

dilakukan

5. Kegiatan layanan memberikan manfaat bagi peserta didik

6. Alokasi waktu dalam pelaksanaan kegiatan layanan mencukupi.

Total skor = ...

CATATAN:

...

...

Keterangan:

1 = Kurang Setuju 2 = Cukup Setuju 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju

Lampiran 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR PENILAIAN PROSES Petunjuk:

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai denganapa yang Anda alami!

NO. PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

1. Materi yang disampaikan dalam layanan saya butuhkan 2. Saya terlibat aktif dalam kegiatan layanan

3. Guru Bimbingan dan Konseling menggunakan media yang menarik.

4. Saya senang mengikuti kegiatan layanan yang dilakukan 5. Kegiatan layanan memberikan manfaat bagi saya 6. Saya merasa nyaman berada dalam kegiatan layanan.

7. Guru Bimbingan dan Konseling merespon pertanyaan/

cerita dengan penuh penghargaan CATATAN/ SARAN:

(9)

...

...

...

...

...

Keterangan:

1 = Kurang Baik 2 = Cukup Baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Lampiran 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR PENILAIAN HASIL Petunjuk:

Bacalah pernyataan berikut ini dan berilah Tanya centang (√) pada kolom sesuai dengan apa yang anda alami!

NO. PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

HASIL

1. Saya dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang didapat dari kegiatan layanan yang telah dilakukan.

2. Saya dapat menerapkan apa yang didapatkan dari kegiatan layanan dan materi yang disampaikan pada kebiasaan belajarnya.

3. Saya dapat mengatasi masalah yang dihadapinya setelah menerima materi dari kegiatan layanan yang diberikan.

4. Kegiatan layanan ini membuat saya mendapatkan pengetahuan keterampilan baru.

5. Saya akan merekomendasikan pada teman untuk dapat ikut dalam kegiatan layanan yang diberikan.

CATATAN / SARAN:

...

...

...

Keterangan:

4 = Sangat Setuju 3 = Setuju

(10)

2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

Referensi

Dokumen terkait

Guru Bimbingan konseling mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan bimbingan klasikal kecerdasan ganda ( multiple intelligence)3. Guru

Kita perlu menghormati orang bahkan orang yang seumuran dengan kita, bila kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik.. Dengan kata lain, ciptakan suasana

Sugihartono (1991) berpendapat bahwa kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, kematangan mental serta pengalaman belajar

Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami

Senada dengan itu Hurlock dalam Lely Dian Sari, 2014:11 mengemukakan tiga karakteristikdari kematangan emosi, yaitu: a Kontrol diri adalah individu tidak mengeluarkan emosinya dihadapan

Dampak Fisiologis Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot kram, mengalami kegemukan

Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam mengahdapi persoalan hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa

Yang termasuk tata tertib sekolah, antara lain :  Tata tertib belajar  Tata tertib berpakaian  Tata tertib kehadiran  Tata tertib penggunaan laboratorium, perpustakaan dan