TUGAS
LAPORAN STUDI KASUS PPG DALJAB
NAMA : ROSLINA NIM : 20234117264
PPG DALAM JABATAN ANGKATAN III BIDANG STUDI PGSD
TAHUN 2023
PRODI PENDIDIKAN PROFESI GURU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA DESEMBER 2023
RENDAHNYA MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN CACAH SAMPAI 100 DI KELAS IV SD
TANJUNG SIALANG A. Deskripsi Studi Kasus
Selama praktik pembelajaran pada mata Pelajaran matematika pada materi perkalian saya menemukan permasalahan, saya melihat peserta didik kurang bersemangat/minat dalam pembelajaran , dan tidak sedikit dari mereka yang mengantuk Ketika saya menjelaskan dan cenderung menunggu arahan dari saya.
Ketika diberikan pertanyaan pemantik hampir Sebagian peserta didik terdiam dan Ketika disuruh menanggapi jawaban temannya ,tidak juga memberikan respon.
ketika di minta maju ke depan untuk mencoba/praktik perkalian ,semua peserta didik tidak ada yang mau. Hasil tugas perkalian yang diberikan menunjukkan hanya 45%
peserta didik yang bisa menyelesaikan masalah perkalian.
Sebagai seorang pendidik saya ingin merubah cara belajar peserta didik dan kasus ini penting untuk dianalisis lebih jauh karena penguasaan perkalian itu dua tingkat dari penjumlahan dan merupakan suatu keterampilan dasar yang harus dikuasai sebelum melanjutkan kepelajaran matematika yang lebih kompleks, oleh karena itu perkalian harus dikuasai mulai dari sekolah dasar. dan rendahnya minat belajar peserta didik berdampak terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
B. Analisis Situasi
Rendahnya minat belajar peserta didik dapat di lihat dari Situasi yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung menunjukkan beberapa peserta didik kurang aktif dan belum bisa memecahkan permasalahan perkalian.
Setelah menganalisis penyebab masalah,untuk memecahkan masalah yang saya temukan, saya berdiskusi dengan teman sejawat guru,dosen,guru pamong,kepala sekolah untuk menentukan alternatif Solusi atau ide-ide pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dan saya juga membaca berbagai sumber kajian literatur .dari beberapa alternatif Solusi atau ide-ide pembelajaran yang saya kumpulkan saya memilih pembelajaran yang berbasis masalah dan membuat perangkat maupun media pembelajaran inovatif serta pengelolaan kelas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. menurut saya model yang tepat adalah model pembelajaran problem basic learnig ( PBL ) dengan menggunakan media video pembelajaran dan papan pintar perkalaian.
Pihak yang terlibat dalam eveluasi pembelajaran yaitu , guru pamong, dosen,kepala sekolah ,teman sejawat guru. Peserta didik terlibat sebagai sumber informasi terkait kebutuhan dan karateristiknya,.
Tantangan pertama yang dirasakan yaitu karakteristik,gaya belajar peserta didik yang beragam sehingga perlu diperhatikan untuk membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
Tantangan yang ke-dua adalah bagaimana melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat. Mulai dari membuat media video pembelajaran yang menarik dan papan pintar, instrument penilaian, dan membuat dokumentasi rekaman selama proses pembelajaran sebagai bahan pendukung untuk melakukan observasi.
Tantangan yang ke-3 ketika dalam proses pembelajaran berlangsung saya kesulitan memasang proyektor, serta memutar video pembelajaran .
C. Alternatif Solusi
Dalam mengatasi permasalahan rendahnya minat belajar peserta didik pada mata Pelajaran matematika materi perkalian dalam proses pembelajaran dikelas IV, sesuai dengan hasil diskusi yang pertama saya lakukan adalah setelah Menyusun modul ajar matematika materi perkalian bilangan cacah sampai 100 sesuai dengan kurikulum yang di gunakan di sekolah ( kurikulum Merdeka ). kemudian saya merancang dan menyiapkan media pembelajaran berupa video pembelajaran dan media papan pintar yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan . saya menerapkan model dan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berbasis masalah yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL ) kemudian dalam mengoreantisasikan masalah kepada peserta didik, setelah menjelaskan materi saya menyajikan video pembelajaran yang menarik dan menjelaskan pembelajaran serta memberikan contoh menggunakan papan pintar perkalian . Hal ini dilakukan karena dapat membuat peserta didik aktif dan bersemangat dan pengalaman nyata dalam memecahkan masalah perkalian bilangan cacah sampai 100 selama proses pembelajaran.
Setelah orientasi permasalahan, saya mengajak peserta didik maju ke depan kelas untuk praktik atau mencoba menyelesaikan masalah perkalian dengan menggunakan papan pintar .kemudian saya membagi kelompok peserta didik untuk diskusi kelompok sampai persentase hasil kerja kelompok selesai.
Pada akhir pembelajaran saya mengajak peserta didik untuk mengevaluasi dengan mengerjakan soal pada lembar evaluasi yang telah disiapkan hal ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran..
Kegiatan yang telah dilaksanakan dengan peserta didik tentunya harus ada sumber daya yang mendukung yaitu model pembelajaran yang inovatif yang saya rancang sendiri dengan menggunakan bahan seadanya dan tidak lupa juga berkolaborasi dengan berbagai pihak pendukung salah satunya guru pamong, dosen ,kepala sekolah dan teman sejawat guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
D. Evaluasi
Setelah menerapkan model pembelajaran problem bacid learning dengan media yang inovatif yaitu video pembelajaran dan media papan pintar perkalaian, selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat lebih aktif, antusias dan memperhatikan ketika saya menjelaskan.dan aktif dalam diskusi kelompok.
Pemilihan model pembelajaran yang memiliki banyak aktivitas dan berbasis masalah dapat mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan terinovasi serta mudah memahami materi yang diberikan dengan baik selama proses pembelajaran sehinnga tujuan pembelajaran tercapai.. hal ini diperoleh atau diperkuat dari hasil lembar evaluasi yang diberikan kepada peserta didik menunjukkan 90 % dari 20 peserta didik yang dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah perkalaian bilangan cacah sampai 100 dan telah memperoleh nilai sesuai KKM .