• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Pengaruh Job Insecurity dan Komunikasi terhadap Turnover Intention Karyawan Millenial dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Pengaruh Job Insecurity dan Komunikasi terhadap Turnover Intention Karyawan Millenial dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

29 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian mengenai job insecurity dan komunikasi terhadap turnover intention karyawan millenial melalui kepuasan kerja yaitu pertama, Job insecurity tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan millenial. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi atau rendahnya rasa ketidakamanan yang dialami oleh karyawan millenial maka tidak mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja. Kedua, komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan millenial. Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya komunikasi karyawan millenial yang terjadi ketika bekerja maka tingkat kepuasan kerja akan semakin meningkat. Ketiga, job insecurity berpengaruh terhadap turnover intention karyawan millenial. Artinya, apabila rasa ketidakamanan yang dialami karyawan millenial semakin tinggi maka niat atau keinginan untuk melakukan turnover intention juga akan semakin meningkat. Keempat, komunikasi tidak berpengaruh terhadap turnover intention karyawan millenial. Artinya, baik atau tidaknya komunikasi yang terjadi ketika bekerja tidak akan mempengaruhi niat atau keinginan karyawan millenial untuk melakukan turnover intention. kelima, kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention karyawan millenial.

Hal ini membuktikan apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan millenial semakin tinggi maka semakin rendah keinginan atau niat karyawan untuk melakukan turnover intention dan apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan semakin rendah maka karyawan millenial akan tetap memilih untuk tidak melakukan turnover intention. Selanjutnya kesimpulan yang berkenaan dengan pengaruh tidak langsung yaitu kepuasan kerja tidak memediasi job insecurity dan komunikasi terhadap turnover intention karyawan millenial. Artinya bahwa job insecurity dan komunikasi secara signifikan tidak mampu mempengaruhi turnover intention karyawan millenial meskipun sudah melalui kepuasan kerja. Hal ini juga dapat disebabkan karena mayoritas responden bertempat tinggal di Salatiga dan merasa bahwa tempat tinggal mereka cukup dekat sehingga kepuasan kerja tidak terlalu berpengaruh terhadap terjadinya turnover intention karyawan millenial yang bekerja di kota Salatiga.

IMPLIKASI TEORITIS

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya mengenai komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dilakukan oleh Musah et al. (2017);

Munir et al. (2020); Fitriani & Prisanto (2021) karena komunikasi memiliki peran penting dan prioritas tinggi dalam perusahaan yang mana dalam berpendapat maupun pemberian tugas yang jelas akan mendorong kinerja karyawan sehingga menyebabkan kepuasan kerja akan meningkat. Penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya mengenai job insecurity terhadap turnover intention yang dilakukan oleh Riana & Minarsari (2019); Handaru et al (2021) yaitu karyawan yang mengalami job insecurity akan menimbulkan kekhawatiran, stress, serta dapat mempengaruhi cara berfikir karyawan sehingga akan memiliki niat untuk melakukan turnover intention. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya mengenai kepuasan kerja yang tidak berpengaruh terhadap turnover intention yang dilakukan oleh Widayati & Frianto (2020) namun tidak mendukung penelitian dari Nassrulloh et al. (2018) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

(2)

30

terhadap turnover intention. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya mengenai kepuasan kerja tidak dapat memediasi pengaruh job insecurity terhadap turnover intention yang dilakukan oleh Ranti et al. (2022) namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nassrulloh et al. (2018) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh job insecurity terhadap turnover intention.

Hasil berbeda terjadi pada variabel job insecurity yang tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja, komunikasi yang tidak berpengaruh terhadap turnover intention, serta kepuasan kerja yang tidak dapat memediasi komunikasi terhadap turnover intention. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riana & Minarsari (2019); Sudrajat (2021); Hidayati &

Saputra (2018) yang mengatakan bahwa job insecurity berpengaruh terhadap kepuasan kerja, komunikasi berpengaruh terhadap turnover intention dan kepuasan kerja yang dapat memediasi pengaruh komunikasi terhadap turnover intention.

IMPLIKASI TERAPAN

Implikasi terapan yang dapat dikembangkan berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah diperoleh yaitu pertama, dalam upaya mempertahankan loyalitas bekerja karyawan millenial, perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai pengembangan karir yang dibutuhkan para karyawan. Kedua, berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, perusahaan diharapkan dapat menjaga kestabilan komunikasi yang terjadi antar karyawan maupun pimpinan, memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh karyawan, serta memberitahu perbaikan yang harus dilakukan oleh karyawan.

Ketiga, perusahaan harus lebih memperhatikan suasana dalam lingkungan kerja agar karyawan tidak cepat merasa jenuh ketika bekerja seperti menciptakan target baru dalam bekerja yang tidak terlalu memberatkan para karyawan serta mengubah lingkungan kerja menjadi lebih santai dan tidak menegangkan.

KETERBATASAN DAN SARAN

Keterbatasan penelitian ini adalah masih kurangnya literatur yang menjelaskan pengaruh dari variabel job insecurity dan komunikasi terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja. Selain itu, belum adanya penelitian yang menggabungkan variabel job insecurity dan komunikasi terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja. Sehingga saran untuk peneliti selanjutnya adalah perlu menambahkan variabel variabel yang dapat mempengaruhi terjadinya turnover intention dan menambahkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya job insecurity dan turnover intention karena pada uji statistik deskriptif variabel komunikasi dan kepuasan kerja pada penelitian ini nilainya sudah cukup tinggi sedangkan variabel job insecurity dan turnover intention nilainya masih cukup rendah. Dengan begitu, hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan job insecurity, komunikasi, kepuasan kerja, dan turnover intention yang memberikan hasil penelitian yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah terbukti adanya pengaruh langsung yang signifikan antara job insecurity dan kompensasi terhadap kepuasan

Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif job insecurity terhadap turnover intentions pada pegawai perusahaan Perumnas.. Dari hasil penelitian ini diharapkan

Penelitian ini juga membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi job insecurity terhadap turnover intention pada karyawan Legian Village Hotel.. Kata Kunci:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasi (X1), job insecurity (X2), dan kepuasan kerja (X3) berpengaruh terhadap turnover intention (Y)

Berdasarkan pembahasan, kesimpulan penelitian adalah bahwa job insecurity berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan pada Hotel Asana

Dalam penelitian ini akan diuji apakah terdapat pengaruh antara kompensasi dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan PT Chang Jui Fang Indonesia dengan

Dalam penelitian ini diajukan tiga variabel bebas, yaitu lingkungan kerja, komitmen organisasi dan job insecurity serta satu variabel terikat, yaitu turnover intention

Variabel work life balance (M) tidak mampu memoderasi hubungan job insecurity (X 2 ) terhadap turnover intention. Bagi PT.KAI Rantauprapat, pihak manajemen harus lebih jeli