38 BAB III
METODE PENEITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). SLR adalah penelitian ringkasan literatur yang difokuskan pada suatu pertanyaan, yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, memilih, menilai dan mensintesis semua bukti penelitian berkualitas tinggi yang relevan (Triandini et al., 2019).
Penelitian ini termasuk penelitian Systematic Literature Review, karena penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memilih, menilai dan mensintesis artikel-artikel berkualitas baik nasional maupun internasional. Dalam penelitian ini untuk selanjutnya hanya akan melakukan review tentang pelatihan pendidikan neuroscience untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
Sedangkan desain penelitian atau langkah-langkah dalam penelitian systematic literature review terdiri dari planning, conducting, reporting yang akan digambarkan dalam Bagan 2 berikut menurut (Wahono, 2015):
39
Bagan 2. Langkah-Langkah Penelitian SLR
Planning
1) Mengidentifi kasi
Kebutuhan
Conducting Reporting
2) Mengembang kan Protokol Ulasan
3) Mengevaluasi protokol
4) Mengidentifi kasi literatur yang relevan
5) Pilih jurnal utama
6) Ekstrak data jurnal utama
7) Menilai Kulaitas data utama
8) Sintesis data
9) Menulis thesis SLR
40 3.1.1 Planning
1) Mengidentifikasi kebutuhan, pada tahap ini peneliti mulai mencari dan mengidentifikasi pokok bahasan yang akan ditulis dalam penelitian systematic literature review dengan kata lain penulis mulai mencari tema yang kemudian akan dikerucutkan menjadi judul penelitian.
Peneliti tertarik untuk menganalisis jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pendidikan neuroscience, kemudian hal tersebut harus dikaitkan dengan pelatihan guru, maka peneliti mengambil judul Pelatihan Pendidikan Neuroscience untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru: Sebuah Systematic Literature Review
2) Mengembangkan protokol ulasan, pada tahap ini peneliti membuat sejumlah patokan atau protokol untuk menyaring jurnal-jurnal sehingga didapatkan sejumlah jurnal yang relevan dan terbaik dari sekian ribu jurnal.
3) Mengevaluasi protokol, pada tahap ini peneliti mengevaluasi protokol dan menetapkan protokol-protokol yang akan
41
digunakan untuk dapat menemukan jurnal yang layak di review.
3.1.2 Conducting
4) Mengidentifikasi literatur yang relevan, pada tahap ini penulis mulai berselancar dalam dunia data base untuk menemukan jurnal-jurnal yang relevan. Untuk dapat menentukan apakah jurnal tersebut relevan peneliti melakukan kegiatan membaca cepat bagian abstrak dan pendahuluan.
5) Pilih jurnal utama, dalam tahap ini peneliti melakukan penyaringan dari jurnal-jurnal yang sudah ditemukan tersebut dengan cara membaca kembali dan mendata jurnal-jurnal yang betul-betul relevan dengan judul penelitian.
6) Ekstrak data utama, pada bagian ini peneliti menyaring kembali data-data dari jurnal utama dengan hanya memilih jurnal dari rentang tahun terbit tertentu, yaitu jurnal terbitan 5 tahun terakhir.
7) Menilai kualitas data utama, pada tahap ini peneliti melakukan penyaringan dengan hanya memilih jurnal minimal bersinta 2 dan atau terindeks scopus.
42
8) Sintesis data, pada bagian ini penulis sudah menemukan jurnal-jurnal yang akan dianalisis. Peneliti memahami dan membaca jurnal dengan seksama untuk dapat melakukan analisis.
3.1.3 Reporting
9) Menulis thesis, ini merupakan tahap akhir dari langkah- langkah penelitian SLR yaitu melaporkan hasil dari analisis jurnal-jurnal yang merupakan sampel ke dalam bentuk laporan akhir tesis.
3.2 Hipotesis Deduktif dan Induktif
Hipotesis adalah mengungkapkan pemikiran ilmiah secara tegas dan juga jelas. Deduktif merujuk pada penjelasan tentang suatu hal dengan urutan umum ke khusus, secara sistematis.
Iduktif merujuk pada penjelasan tentang suatu hal secara sistematis berdasarkan urutan khusus-umum (Aprilia & Nana, 2021)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis deduktif induktif merupakan ungkapan pemikiran ilmiah secara tegas dan jelas secara sistematis dengan urutan umum-khusus dan
43
sebaliknya. Demikian juga dalam penelitian ini, penyajian hipotesis akan dijabarkan dengan metode deduktif-induktif.
3.3 Sumber Data
Dalam upaya menemukan jurnal/data yang berkaitan dengan pelatihan neuroscience untuk peningkatan kompetensi pedagogi guru, peneliti mengunjungi perpustakaan digital Google Scholar, Mendeley.com, Sciendirect.com, Libgen, Doaj, Emerald Journal, Springer.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2020 : 148) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang dipelajari dan ditentukan oleh peneliti untuk mendapatkan kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua studi tentang pelatihan pendidikan neuroscience untuk meningkatkan kompetensi guru, yang berjumlah 50 jurnal. Studi-studi tersebut diakses dari jurnal dan prosiding terkait yang dapat ditemukan dengan melakukan pencarian pada database elektronik, antara
44
lain Mendeley.com, Sciendirect.com, Reasearcher, Google Schoolar, Doaj, Francis & taylor, Emerald Journal, Springer, serta jurnal-jurnal lainnya baik nasional maupun internasional.
3.4.2 Teknik Sampling
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal atau prosiding pelatihan guru yang berkaitan dengan pelatihan pendidikan neuroscience.
3.4.3 Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono ( 2020 : 149) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal atau prosiding tentang pelatihan guru yang berkaitan dengan penelitian pendidikan neuroscience. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 jurnal dan atau prosiding yang terbit tahun 2018 sampai 28 Februari 2023, baik jurnal nasional maupun internasional.
45 3.5 Kriteria Penelitian
Dalam Kriteria penelitian perlu ditentukan PICOC dan Pertanyaan Penelitian, kedua hal itu merupakan hal yang penting.
Pentingnya membuat instrumen Pertayaan Penelitian atau Question Research adalah agar penelitian yang dilakukan tetap fokus pada tujuan awal. Jadi dengan dibuatnya RQ hal ini sebagai patokan agar penelitian tidak menjalar ke bagian yang tidak perlu.
Menurut Kitchenham and Charters dalam (Wahono, 2015) untuk merancang Pertanyaan Penelitian diperlukan sebuah bantuan kriteria yang biasanya disingkat PICOC yaitu Population, Intervension, Comparison, Outcomes, dan Contexts. Pertanyaan Penelitian tersebut akan dijabarkan dalam Tabel 1 agar lebih mudah dipahami.
Tabel 1. PICOC
Population Kompetensi pedagogik guru
Intervension Peningkatan kompetensi pedagogik guru dengan pelatihan pendidikan neuroscience
Comparison Tidak ada
Outcomes Tingkat keberhasilan peningkatan kompetensi pedagogik guru dengan pelatihan pendidikan
46 neuroscience
Contexts Setiap jurnal yang berkaitan dengan Pelatihan pendidikan neuroscience untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru
Setelah menentukan kriteria PICOC, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat Pertanyaan Penelitian beserta motivasi atau hal apa yang perlu dilakukan pada tahapan tersebut.
Perlu diketahui bahwa jumlah Pertanyaan Penelitian tidak terbatas, tergantung pada kebutuhan penelitian. Pertanyaan Penelitian tersebut disajikan dalam Tabel 2, sebagai berikut.
Tabel 2. Question Research (RQ)
Identitas Pertanyaan Penelitian Motivasi RQ 1 Apakah pelatihan
pendidikan neuroscience berhasil meningkatkan kompetensi pedagogik guru?
Identifikasi metode apa saja yang digunakan untuk penelitian pelatihan pendidikan neuroscience dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru.
RQ 2 Metode pelatihan neuroscience yangmampu
Identifikasi metode yang mampu meningkatkan
47 meningkatkan kompetensi pedagogik guru?
kompetensi pedagogik guru?
RQ 3 Bagaimanakah kajian pengembangan metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru?
Identifikasi kajian pengembangan metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi guru.
RQ 4 Bagaimanakah prinsip,
dan prosedur
implementasi metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru?
Mengidentifikasi prinsip
dan prosedur
implementasi metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru
RQ 5 Apakah penting bagi guru untuk mendapatkan pelatihan neuroscience?
Menjelaskan pentingnya pengadaan pelatihan neuroscience untuk guru.
3.6 Prosedur Pengumpulan Literatur
Menurut (Wahono, 2015) ada beberapa langkah atau strategi dalam prosedur pengumpulan literatur atau pencarian jurnal untuk bahan SLR, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut membuat string pencarian data, menentukan atau memilih perpustakaan digital, melakukan pencarian, penyempurnaan
48
string pencarian. Langkah-langkah pencarian digambarkan dalam Bagan 3 berikut, bagan ini dikenalkan oleh Wahono
Bagan 3. Prosedur Pengumpulan Literatur
Pilih Perpustakaan Digital
Start
Tentukan String
Pencarian
MelakukanPencarian
Perbaikan String Pencarian
Tida k
Pencarian berhasil, data yang diperoleh sesuai dengan keinginan
Ambil semua data primer awal
Ekstrak data berdasarkan judul dan Abstrak
Ekstrak data dengan membaca keseluruhan teks
Membuat Daftar akhir data yang digunakan
Perpustakaan Digital
Selesa i Ya
49
Penjabaran bagan tersebut secara detail adalah sebagai berikut:
1) Pilih Perpustakaan Digital : Pada tahap awal ini peneliti mengunjungi perpustakaan digital seperti Google Schoolar, Mendeley.com, Sciendirect.com, Emerald Journal, Springer untuk dapat menemukan jurnal/data yang berkaitan dengan pelatihan neuroscience untuk peningkatan kompetensi guru.
2) Tentukan Strategi Pencarian: Sebelum melakukan pencarian terlebih dahulu harus membuat string pencarian, string pencarian yang peneliti ini adalah “Pelatihan neuroscience guru dan kompetensi pedagogik”, “Teacher neuroscience training and pedagogic competence”, “teacher neuroscience training”, “teacher AND training AND neuroscience”,
“Neuroscience training for teacher”, “ Neuroscience for teacher”
3) Melakukan Pencarian: Dengan string pencarian yang sudah ditentukan tersebut pencarian artikel dilakukan, bila data yang diperoleh melalui pencarian kurang memuaskan atau
50
tidak memuaskan maka perlu untuk menyusun string pencarian kembali.
4) Ambil Semua Data Primer: Seberapapun jumlah jurnal yang diperoleh melalui pencarian yang berkaitan dengan neuroscience dan guru semua diambil atau diunduh.
5) Ekstrak Data Berdasarkan Judul dan Abstrak: mengingat perolehan data primer sangat banyak hingga ribuan, maka perlu dilakukan ekstrak data dengan cara membaca bagian judul dan abstrak saja, semua jurnal yang sesuai disimpan dan yang tidak sesuai dibuang.
6) Ekstrak Data Dengan Membaca Keseluruhan: Agar penelitian dapat lebih terfokus dan sesuai dengan keinginan peneliti maka diperlukan ekstrak data dengan membaca keseluruhan teks. Sampai benar-benar ditemukan jumlah jurnal yang sesuai, yang berkaitan dengan pelatihan neuroscience untuk peningkatan kompetensi pedagogik guru
7) Membuat Daftar Akhir Data: Setelah melakukan ekstrak data terakhir tersebut, didapatkan sejumlah data dalam hal ini
51
peneliti mengekstrak menjadi 50 jurnal. Agar data atau kumpulan jurnal tersebut lebih tertata, maka data tersebut disimpan dalam aplikasi mendeley. Kemudian jurnal-jurnal tersebut untuk selanjutnya bisa dicetak agar lebih mudah dianalisis.
3.7 Analisis dan Sintesis Data
Analisis dan sintesis data yang sudah terkumpul menggunakan data pertanyaan penelitian yang sudah disusun sebelumnya. Analisis dan sintesis ini bertujuan untuk menunjukkan hal berikut:
1) Pelatihan pendidikan neuroscience berhasil meningkatkan kompetensi pedagogik guru. (mengacu pada RQ1)
2) Metode pelatihan neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru (mengacu pada RQ2)
3) Kajian pengembangan metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru. (mengacu pada RQ3)
52
4) Prinsip, dan prosedur implementasi metode neuroscience yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
(mengacu pada RQ4)
5) Pentingnya bagi guru untuk mendapatkan pelatihan neuroscience. (mengacu pada RQ5)