• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rilis Data Kelautan dan Perikanan Triwulan II - 2021

N/A
N/A
aisyah akhsana

Academic year: 2025

Membagikan "Rilis Data Kelautan dan Perikanan Triwulan II - 2021"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEKRETARIAT JENDERAL

NOTA DINAS

Nomor : Nomor :

Yth : 1. Sekretaris Direktorat/Inspektorat Jenderal/Badan lingkup KKP;

2. Kepala Biro dan Pusat lingkup KKP.

Dari : Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi

Hal : Penyampaian Rilis Data Kelautan dan Perikanan Triwulan II – 2021

Lampiran : 1 (Satu) Berkas Tanggal : Agustus 2021

Bersama ini kami sampaikan rilis Data Kelautan dan Perikanan Triwulan II – 2021 (data Indikator Kinerja Utama - IKU - Kementerian Kelautan dan Perikanan) yang terdiri dari:

1. Capaian Registrasi Kartu Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan (KUSUKA);

2. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya;

3. Kinerja Ekspor Hasil Perikanan;

4. Produk Domestik Bruto Perikanan;

5. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan.

Rilis data di atas telah dibahas dengan Unit Eselon I terkait. Pusat Data, Statistik, dan Informasi secara rutin akan menyampaikan rilis data IKU tersebut setiap triwulan (Triwulan I : 15 Mei, Triwulan II : 15 Agustus, Triwulan III : 15 November, dan Triwulan IV : 15 Februari) sebagai acuan bagi masing-masing Unit Eselon I dalam publikasi data.

Demikian kami sampaikan atas perhatian Saudara/i, kami mengucapkan terima kasih.

Yudi Priyatno Tembusan Yth :

1. Sekretaris Jenderal;

2. Inspektur Jenderal;

3. Para Direktur Jenderal dan Kepala Badan lingkup KKP;

4. Para Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan;

5. Para Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan.

Jabatan Paraf

Koordinator Datis Subkoordinator Penyajian Datis

(2)

RILIS DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN II-2021

1. Capaian Registrasi Kartu Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) Tabel 1. Capaian Registrasi KUSUKA

Profesi Utama Korporasi Perorangan Total Pelaku Potensi

Pelaku Capaian (%)

Nelayan 5.781 899.407 905.188 1.534.4382) 58,99

Pemasar Antar Pelabuhan 561 2.376 2.937 4.0133) 73,19

Pemasar Ikan 693 34.847 35.540 275.4584) 12,90

Pembudidaya Ikan 5.153 362.983 368.136 1.693.0782) 21,74

Pengolah Ikan 2.104 49.472 51.576 65.1452) 79,17

Petambak Garam 178 12.513 12.691 33.4502) 37,94

Total 14.470 1.361.598 1.376.068 3.605.582 38,16 Sumber :

1). Database KUSUKA, diunduh 31 Juli 2021;

2). Database Valnas 2019, diunduh 31 Juli 2021;

3). BKIPM;

4). DJPDSPKP.

Realisasi registrasi KUSUKA triwulan II-2021 telah mencapai 38,16 persen dari potensi sebesar 3.605.582 Rumah Tangga Pelaku (RTP) berdasarkan laporan Dinas Kabupaten/Kota melalui applikasi desktop Validasi Nasinal. Capaian registrasi tertinggi dicatatkan oleh Pengolah Ikan pada angka 79,17 persen, dan Pemasar Antar Pelabuhan dengan capaian angka 73,19 persen.

Adapun registrasi KUSUKA dengan realisasi paling rendah dicatatkan oleh Pembudidaya Ikan pada angka 21,75 persen, dan Pemasar Ikan pada angka 12,90 persen.

Tabel 2. Pertumbuhan Pelaku Usaha KUSUKA pada Triwulan II

Profesi Utama Total Triwulan I Total Triwulan II Pertumbuhan Jumlah %

Nelayan 890.078 905.188 15.110 1,70%

Pemasar Antar Pelabuhan 2.496 2.937 441 17,67%

Pemasar Ikan 34.233 35.540 1.307 3,82%

Pembudidaya Ikan 352.892 368.136 15.244 4,32%

Pengolah Ikan 49.746 51.576 1.830 3,68%

Petambak Garam 12.477 12.691 214 1,72%

Total 1.341.922 1.376.068 34.146 2,54%

(3)

Sepanjang triwulan II-2021 yang lalu, secara total telah terjadi penambahan pencatatan pelaku usaha sebesar 2,54 persen. Pemasar Antar Pelabuhan merupakan pelaku usaha dengan penambahan pencatatan tertinggi sebesar 17,67 persen. Sedangkan catatan penambahan terendah sebesar 1,70 persen dan 1,72 persen berturut-turut terjadi untuk profesi Nelayan dan Petambak Garam. Meskipun demikian, berdasarkan jumlah penambahan yang terjadi, maka dapat dilihat bahwa profesi Pembudidaya Ikan mengalami penambahan paling tinggi sebanyak 15.244 RTP, disusul oleh Nelayan sebanyak 15.110 RTP.

2. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya

Tabel 3. Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Triwulan II 2020 – Triwulan II 2021

Bidang Usaha Volume (Ton) Nilai (Rp 1.000.000) Pertumbuhan (%) 2020** 2021*** 2020** 2021*** Volume Nilai Perikanan 5.304.995 6.021.852 76.994.977 95.518.740 13,51 24,06 Perikanan Tangkap 1.841.981 1.892.032 46.421.505 48.072.740 2,72 3,56 - Laut 1.702.107 1.741.827 42.692.718 44.032.670 2,33 3,14 - Perairan Darat 139.874 150.205 3.728.787 4.040.070 7,39 8,35 Perikanan Budidaya 3.463.014 4.129.820 30.573.472 47.446.000 19,26 55,19 - Rumput Laut 2.638.050 2.416.518 6.609.729 2.900.000 -8,40 -56,13 - diluar Rumput Laut 824.964 1.713.302 23.963.743 44.546.000 107,68 85,89 Keterangan:

Sumber: KKP (2021);

*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara ; ***) Angka Sangat Sangat Sementara

Total produksi perikanan triwulan II-2021 adalah sebesar 6,02 juta ton, yang terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 1,89 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 4,13 juta ton. Capaian produksi perikanan triwulan II-2021 mengalami peningkatan sebesar 13,51 persen dibandingkan dengan triwulan II-2020 yang disumbang oleh peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 2,72 persen dan produksi perikanan budidaya sebesar 19,26 persen.

Nilai total produksi perikanan pada triwulan II-2021 mencapai Rp 95 trilyun meningkat 24,06 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp 76 trilyun. Total nilai produksi tersebut disumbangkan oleh perikanan tangkap sebesar Rp 48 triyun dan perikanan budidaya Rp 47 trilyun.

(4)

Tabel 4. Volume dan Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Jenis Ikan Triwulan II 2020 – 2021

Bidang Usaha Volume (Ton) Pertumbuhan

2020** 2021*** Volume (%)

Perikanan 5.304.995 6.021.852 13,51

Perikanan Tangkap 1.841.981 1.892.032 2,72

Tangkap Laut 1.702.107 1.741.827 2,33

Udang 83.377 83.436 0,07

Tuna 72.649 72.694 0,06

Cakalang 122.708 125.228 2,05

Tongkol 139.909 143.803 2,78

Lainnya 1.283.464 1.316.666 2,59

Tangkap Perairan Darat 139.874 150.205 7,39

Udang 7.769 8.270 6,45

Ikan 129.077 138.598 7,38

Lainnya 3.028 3.338 10,22

Perikanan Budidaya 3.463.014 4.129.820 19,26

Ikan 824.964 1.713.302 107,68

Udang 131.766 206.992 57,09

Kerapu 2.252 2.862 27,09

Nila 187.973 371.968 97,88

Ikan Mas 73.875 178.734 141,94

Bandeng 122.839 239.021 94,58

Kakap 1.093 1.539 40,79

Patin 58.341 132.267 126,71

Lele 142.412 347.989 144,35

Gurame 24.717 77.084 211,86

Lainnya 79.694 154.847 94,30

Rumput Laut 2.638.050 2.416.518 -8,40

Keterangan:

Sumber: KKP (2021); **) Angka Sangat Sementara ; ***) Angka Sangat Sangat Sementara

Berdasarkan komposisi volume produksi triwulan II-2021, komoditas ikan dengan produksi tertinggi pada perikanan budidaya adalah nila sebesar 371 ribu ton yang mengalami pertumbuhan tahunan positif sebesar 97,88 persen, disusul dengan lele sebesar 347 ribu ton yang mengalami pertumbuhan sebesar 144,35 persen. Sedangkan pada perikanan tangkap, komoditas dengan produksi tertinggi pada triwulan II-2021 adalah tongkol pada perairan laut sebesar 143 ribu ton yang tumbuh 2,78 persen dan disusul komoditas ikan perairan daratan sebesar 138 ribu ton dengan pertumbuhan 7,38 persen.

(5)

3. Kinerja Ekspor Hasil Perikanan

Tabel 5. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditas Utama Triwulan II 2020 – 2021

Komoditas Utama Volume (Ton)* Nilai (1.000 USD) Pertumbuhan (Persen)

2020 2021 2020 2021 Volume Nilai

Udang 60.755 59.356 488.539 510.556 -2,30 4,51

Tuna-Tongkol-Cakalang 44.933 39.438 162.147 165.623 -12,23 2,14 Cumi-Sotong-Gurita 26.084 39.085 88.599 140.896 49,84 59,03

Rumput Laut 51.194 54.098 76.694 80.376 5,67 4,80

Rajungan-Kepiting 6.109 8.169 73.568 153.256 33,72 108,32

Komoditas Lainnya 112.070 94.094 278.467 276.723 -16,04 -0,63

Total 301.146 294.239 1.168.014 1.327.430 -2,29 13,65

Keterangan:

1. Sumber: Hasil Pengolahan Data DJPSDKP (2021);

2. * : Volume belum disetarakan volume bahan baku segar.

Kinerja nilai ekspor hasil perikanan Indonesia selama triwulan II-2021 tumbuh positif dibandingkan triwulan yang sama tahun 2020, yaitu sebesar 13,65 persen. Pada triwulan II- 2020 nilai ekspor hasil perikanan Indonesia sebesar 1.168 juta USD meningkat menjadi 1.327 juta USD pada triwulan II-2021. Komoditas utama yang dominan menyumbangkan pertumbuhan nilai ekspor tertinggi selama periode tersebut diantaranya adalah kelompok rajungan-kepiting (108,32 persen), cumi-sotong-gurita (59,03 persen) dari total nilai ekspor perikanan Indonesia triwulan II-2020.

Tabel 6. Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Negara Tujuan Triwulan II-2020 – 2021

Negara Tujuan Volume (Ton)* Nilai (1.000 USD) Pertumbuhan

(Persen)

2020 % 2021 % 2020 % 2021 % Volume Nilai

China 108.626 36% 106.582 36% 207.573 18% 211.843 16% -1,88 2,06 Amerika Serikat 56.547 19% 62.534 21% 469.612 40% 586.838 44% 10,59 24,96

ASEAN 49.730 17% 50.102 17% 107.662 9% 135.699 10% 0,75 26,04

Jepang 27.759 9% 21.487 7% 152.583 13% 141.116 11% -22,59 -7,52

Uni Eropa 12.328 4% 12.350 4% 60.714 5% 70.225 5% 0,18 15,67

Lainnya 46.156 15% 41.184 14% 169.870 15% 181.709 14% -10,77 6,97 Total 301.146 294.239 1.168.014 1.327.430 -2,29 13,65

Keterangan:

1. Sumber: Hasil Pengolahan Data DJPSDKP (2021);

2. * : Volume belum disetarakan volume bahan baku segar.

Dari sisi negara tujuan ekspor, China dan Amerika Serikat masih mendominasi pasar tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia baik dari sisi volume maupun nilai. Dilihat dari sisi volume ekspor, kontribusi kedua negara tersebut masing-masing sebesar 36 persen (China) dan 21 persen (Amerika Serikat), sedangkan dari sisi nilai ekspor sebesar 44 persen (Amerika Serikat) dan 16 persen (China) pada triwulan II-2021.

(6)

Neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia tercatat surplus dengan diikuti pertumbuhan positif pada triwulan II-2021 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2020. Pada triwulan II- 2021, neraca hasil perikanan Indonesia sebesar 1.205 juta USD meningkat 12,85 persen dibandingkan triwulan II-2020 sebesar 1.067,8 juta USD.

Sumber: Hasil Pengolahan Data DJPDSPKP, diolah (2021)

Gambar 1. Perbandingan Ekspor, Impor, dan Neraca Hasil Perikanan Indonesia Triwulan II-2021/2020

4. Produk Domestik Bruto Perikanan Indonesia

Capaian PDB Perikanan triwulan II-2021 adalah sebesar Rp. 67.729,8 Miliar, merupakan angka capaian tertinggi yang pernah dicatatkan oleh sektor Perikanan sepanjang periode pengamatan, seperti dapat diamati pada Gambar 2. Dengan nilai tersebut, maka pada triwulan II-2021 ini, PDB Perikanan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 9,69 persen dibandingkan capaian triwulan II-2020, yang juga merupakan angka pertumbuhan y-on-y paling tinggi yang pernah dicatatkan oleh sektor perikanan. Berdasarkan catatan, angka pertumbuhan tertinggi yang paling mendekati tingkat pertumbuhan triwulan II-2021 ini adalah sebesar 9,28 persen yang dicapai pada triwulan IV-2011 lalu.

Pertumbuhan yang cukup tinggi ini merupakan sebuah indikator dari menguatnya kembali perekonomian sektor perikanan setelah sempat terpuruk pada triwulan II-2020 akibat dari pandemik covid. Dengan mempertimbangkan kondisi volume ekspor produk perikanan yang mengalami penurunan volume sebesar -2,29 persen pada triwulan II-2021 ini, maka dapat diperkirakan bahwa sumber pertumbuhan dari PDB Perikanan tersebut dominan berasal dari konsumsi masyarakat domestik atas produk perikanan.

1.168,0

100,2

1.067,8 1.327,0

122,0

1.205,0

- 200,0 400,0 600,0 800,0 1.000,0 1.200,0 1.400,0

Ekspor Impor Neraca

(Satuan: 1.000.000 USD)

2020 2021

(7)

Meskipun pada pertengahan triwulan II-2021 kembali terjadi pandemik gelombang kedua yang hingga saat ini belum nampak akan mereda, akan tetapi kondisi tersebut nampaknya telah diantisipasi oleh konsumen maupun produsen produk perikanan. Sehingga meskipun gelombang kedua ini lebih membahayakan kesehatan penderita, namun tidak mengakibatkan kelesuan permintaan dan penyediaan produk perikanan seperti pada saat gelombang pertama pandemik melanda. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat tersebut diduga terjadi sebagai akibat dari efek substitusi dari konsumsi sumber protein yang mengalami kelangkaan ke sumber protein Ikan yang terjamin ketersediannya.

Gambar 2. Perkembangan Nilai PDB Perikanan (Rp. Miliar), Triwulan I-2017/2021

Gambar 3. Pertumbuhan q to q PDB Perikanan (Persen), Triwulan I-2016/2021

(8)

Gambar 4. Pertumbuhan y on y PDB Perikanan (%), Triwulan I-2016/2021

Outlook arah pergerakan perekonomian sektor perikanan sepanjang 2021 ini diperkirakan relatif menjanjikan. Dengan mempertimbangkan pola musiman dari PDB Perikanan yang selama ini terjadi, jika tidak ada perubahan substantif baik pada struktur maupun kondisi perokonomian, maka besar kemungkinan capaian PDB Perikanan pada triwulan-triwulan selanjutnya masih akan mencatatkan pertumbuhan tahunan yang positif, dengan nilai yang sedikit lebih tinggi dari capaian pada triwulan II-2021 ini. Outlook yang positif tersebut tentunya akan dapat dicapai selama KKP dapat memastikan tidak terjadinya gangguan terhadap ketersediaan Ikan di Pasar dengan cara menjaga lancarnya aliran pasokan dari Nelayan dan Pembudidaya ke Pasar eceran, serta tetap mendorong peningkatan ekspor.

5. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan Indonesia

Berdasarkan Gambar 5, sepanjang periode Januari 2019 – Juni 2021 Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami fluktuasi. Sejak April 2020, perkembangan NTN cenderung naik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,16 persen dari 98,49 ke 104,64 pada Juni 2021. Meskipun demikian, sepanjang tahun 2021 NTN sempat mengalami penurunan nilai pada Maret 2021 sebesar - 0,39 persen dan Juni 2021 sebesar -0,15 persen – yang diperkirakan merupakan pengaruh musim tangkap yang mengakibatkan tingginya supply ikan dan menurunkan harga ikan.

Penurunan NTN pada Juni 2021 dipengaruhi oleh turunnya indeks harga yang diterima nelayan, baik dari penangkapan perairan umum ataupun dari penangkapan laut. Meskipun

(9)

demikian, secara rata-rata, NTN sepanjang Triwulan II-2021 mengalami kenaikan sebesar 1,42 persen dibandingkan rata-rata pada Triwulan I-2021, dari 102,92 menjadi 104,38.

Gambar 5. Perkembangan Komponen Nilai Tukar Nelayan, Januari 2019 – Juni 2021

Gambar 6. Perubahan Komponen Nilai Tukar Nelayan, Januari 2019 – Juni 2021

Berdasarkan pola musiman perubahan NTN yang terjadi, seperti dapat diamati pada gambar 6, capaian NTN di setiap bulan memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan indeks yang diterima. Hal ini berarti bahwa harga ikan di tingkat produsen untuk penangkapan perairan umum dan penangkapan laut sangat berpengaruh terhadap capaian NTN, sehingga perlu dijaga agar tidak terjadi gejolak harga yang terlalu ekstrim, terutama pada saat musim tangkapan, agar NTN tidak merosot terlalu tajam.

Secara regional, capaian NTN antar daerah memberikan nilai yang cukup bervariasi. Provinsi DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan catatan rata-rata NTN tertinggi pada triwulan-II

(10)

2021 dengan nilai sebesar 115,95, sedangkan capaian rata-rata NTN terkecil adalah 93,48 diperoleh oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat beberapa Provinsi dengan rata-rata NTN Triwulan-II 2021 di bawah 100, di antaranya Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, DKI Jakarta, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bengkulu, dan Sumatera Barat.

Gambar 7. Rata-rata Nilai Tukar Nelayan Menurut Provinsi Triwulan II-2021

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 NUSA TENGGARA TIMUR

PAPUA BARAT DKI JAKARTA GORONTALO KALIMANTAN SELATAN BENGKULU SUMATERA BARAT BALI JAWA TIMUR SULAWESI TENGGARA BANTEN KALIMANTAN TENGAH RIAU KALIMANTAN UTARA ACEH KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGAH SUMATERA SELATAN LAMPUNG MALUKU UTARA SUMATERA UTARA KALIMANTAN BARAT SULAWESI UTARA JAWA TENGAH SULAWESI BARAT MALUKU JAWA BARAT KEP. RIAU SULAWESI SELATAN KEP. BANGKA BELITUNG NUSA TENGGARA BARAT PAPUA JAMBI DI YOGYAKARTA

Nilai Tukar Nelayan

(11)

Selanjutnya mengenai capaian Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) pada triwulan II-2021.

Berdasarkan Gambar 8, semenjak terjadi pandemik Covid-19 pada April 2020, NTPi cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata perubahan sebesar 0,21 persen per bulan. Namun, pada bulan Juni 2021, NTPi mengalami perubahan negatif sebesar -0,73 persen, dari 102,91 pada bulan Mei 2021 menjadi 102,16 pada bulan Juni 2021. Meskipun demikian, capaian rata- rata NTPi sepanjang Triwulan II-2021 ini mengalami perubahan positif, dari 101,40 pada Triwulan I-2021 menjadi 102,54 pada Triwulan II-2021.

Gambar 8. Perkembangan Komponen Nilai Tukar Pembudidaya Ikan, Januari 2019 – Juni 2021

Gambar 9. Perubahan Komponen Nilai Tukar Pembudidaya Ikan, Januari 2019 – Juni 2021

Berdasarkan pola perubahan NTPi seperti dapat dilihat pada Gambar 9, capaian NTPi sangat berkorelasi dengan capaian nilai Indeks yang dibayarkan, sehingga sangat terkait dengan capaian harga ikan di tingkat produsen. Sehingga upaya untuk menjaga stabilitas harga ikan di level produsen merupakan kunci untuk capaian NTPi ini.

(12)

Catatan NTPi regional pada triwulan II-2021 memperlihatkan kondisi yang hampir seimbang, dimana terdapat 18 Provinsi dengan rata-rata NTPi diatas 100 (52,94 persen) dan 16 Provinsi dengan rata-rata NTPi dibawah 100 (16 provinsi; 47,06 persen). Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan catatan NTPi tertinggi pada triwulan II-2021, yaitu sebesar 109,92; sedangkan Sumatera Barat tercatat sebagai provinsi dengan NTPi terendah, yaitu sebesar 90,04.

Gambar 10. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Menurut Provinsi Triwulan II-2021

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 SUMATERA BARAT

MALUKU NUSA TENGGARA TIMUR DI YOGYAKARTA SUMATERA SELATAN SULAWESI UTARA KEP. BANGKA BELITUNG GORONTALO SUMATERA UTARA RIAU KEP. RIAU KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA JAMBI KALIMANTAN TENGAH PAPUA BARAT JAWA TIMUR KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH BALI DKI JAKARTA BANTEN NUSA TENGGARA BARAT LAMPUNG PAPUA KALIMANTAN UTARA ACEH SULAWESI TENGGARA BENGKULU SULAWESI BARAT JAWA BARAT JAWA TENGAH

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan

(13)

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA.. KELAUTAN

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian

INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARTAT BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA BRSDM KELAUTAN DIIN PERIKANAN TAHUN

Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, yang selanjutnya disebut Politeknik KP Jembrana, dalam upaya untuk lebih meningkatkan pencapaian pembangunan kelautan dan

bahwa dalam rangka mensukseskan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan serta mengoptimalkan perencanaan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan

Indikator Kinerja yang realisasinya telah mencapai atau melebihi target triwulan I tahun 2021 yang telah ditetapkan (capaian ≥ 100) antara lain : (1) Nilai Investasi

Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (yang selanjutnya disebut dengan Perpustakaan KKP) sebagai organisasi di bawah institusi pemerintah Kementerian Kelautan dan