• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika

N/A
N/A
budo

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Semester : X/Genap

Tahun Pembelajaran : 2021/2022

Materi Pokok : Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika Alokasi Waktu : 14 JP( 7 xpertemuaan )

Pertemuan Pertama : Kebhinekaan Bangsa Indonesia

A. Kompetensi Inti:

KI 1: Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menunjukkan dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompotensi Dasar

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1.1 Mensyukuri nilai-nilai yang

membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Faktor-faktor

pembentuk integrasi nasional.

a. Kebhinnekaan

 Mengamati gambar tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku,

(2)

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Ika sebagai wujud syukur

kepada Tuhan yang Maha Esa.

1.2 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.3 Mengidentifikasi faktor- faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 1.4 Mendesemontarsikan faktor-

faktor pembentuk integrasi nasionaldalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Bangsa Indonesia b. Konsep Integrasi

Nasional c. Faktor-faktor

Pembentuk Integrasi Nasional

d. Tantangan dalam Menjaga

Keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia

e. Peran serta warga negara dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

media cetak maupun elektronik) tentang Faktor- faktor pembentuk integrasi nasional

 Mengidentifikasi dan

bertanya mendalam/ dialektis secara damai dan toleran dengan menggunakan high- order-thinking skills (HOTS) tentang faktor-faktor

pembentuk integrasi nasional

 Mengumpulkan informasi dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, menga-nalisis dan menyimpul-kan hasil analisis/diskusi kelompok tentang faktor-faktor

pembentuk integrasi nasional

 Mempresentasikan hasil analisis kerja kelompok melalui debat pro kontra tentangfaktor-faktor

pembentuk integrasi nasional

C.Tujuan Pembelajaran

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat ;

a. Memahami Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

b. Memahami Bhineka Tungaal Ika.

c. Memahami konsep integrasi nasional dalam bhineka tunggal ika

d. Memahami faktor pendorong,pembentukan dan penghambatan integrasi nasional

(3)

e. Memahami, hambatan, gangguan,ancaman dan tantangan integrasi nasional

f. Mampu mengantisifasi hambatan, gangguan,ancaman dan tantangan integrasi nasional

g. Memahami peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

h. Mampu membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara.

D. Materi pembelajaran

A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

1. Sejarah singkat latar belakang lahirnya ungkapan Bhinneka Tunggal Ika pada jaman kerajaan Majapahit oleh Mpu Tantular : Karena adanya perbedaan dua agama yaitu Hindu dan Buddha, (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua

2. Persamaan isi Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dengan semboyan Bhinneka tunggal Ika: Sama-sama menghendaki adanya persatuan karena Isi Sumpah Pemuda : menghendaki Bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia. sedang Bhinneka Tunggal Ika juga menghendaki adanya persatuan yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua

3. Perbedaan maksud ditetapkannya Bhinneka Tunggal Ika pada masa Kerajaan Majapahit dengan masa setelah Indonesia merdeka : Pada masa Kerajaan Majapahit Bhinneka Tunggal Ika dimaksudkan Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua. Sedang Bhinneka Tunggal Ika setelah Indonesia merdeka dimaksudkan walau kita berbeda suku, agama, ras, antar golongan, budaya, bahasa, pulau, daerah tetapi tetap satu Indonesia

B. Konsep Integrasi Nasional

1. Pengertian integrasi nasional menurut kamus umum bahasa Indonesia : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, bangsa yang berbhinneka suku, agama, ras dan antar golongan dengan segala aspeknya seperti adat, budaya, bahasa.

Jadi integrasi nasional adalah pembauran atau penyatuan kehidupan bangsa yang berbhinneka suku, agama, ras, antar golongan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat yaitu bangsa Indonesia

(4)

Dalam pengertian lain dari integrasi nasional : Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa

2. Sikap yang harus dimiliki sebagai warganegara yang baik dalam mewujudkan integrasi nasional : suatu sikap kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap Bangsa, Negara, Agama serta Keluarga

3. Perbedaan antara plural dengan multikultural dalam kenyataan yang ada di sekitar kita di tingkat kabupaten atau kota ditinjau dari segi agama : plural agama yaitu ada Hindu, Islam, Katolik, Protestan, Budha, Konghucu. Multikultural agama yaitu ada pura, masjid, gereja, wihara, klenteng

C. faktor Pembentukan Integrasi Nasional

1. Faktor penghalang dalam mewujudkan integrasi nasional yang dihadapi bangsa Indonesia : hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan terhadap integrasi nasional

2. Hambatan dalam mewujudkan integrasi nasional ditinjau dari pelaksanaan pembangunan nasional : pembangunan nasional yang tidak merata akan dapat menimbulkan disintegrasi nasional, banyak daerah ingin melepaskan diri dari negara Indonesia karena kekayaan daerahnya diekploitasi tetapi daerah hanya sedikit mendapatkan imbalan seperti kepulauan papua ada gerakan papua merdeka

3. Contoh nyata ancaman yang pernah terjadi yang mengarah kepada disintegrasi nasional pada masa reformasi dan bagaimakah hasil yang dicapai : adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ancaman ini sudah berhasil diatasi dan Gerakan Papua Merdeka ancaman ini sampai sekarang masih terus terjadi

D. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Usaha untuk mengantisifasi hambatan, gangguan, ancaman dan tantangan dalam rangka mewujudkan integritas nasional dalam tinjauan sejarah sebelum Indonesia merdeka : adanya perasaan senasib karena selama 3 ½ abad dijajah oleh Belanda dan 3 ½ tahun dijajah oleh Jepang 2. Usaha untuk mengantisifasi hambatan, gangguan, ancaman dan

tantangan dalam rangka mewujudkan integritas nasional dalam tinjauan sejarah yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia setelah Indonesia merdeka : Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di

(5)

medan perjuangan baik pada masa sebelum Indonesia merdeka atau selama perang kemerdekaan

3. Pandangan Liddle tentang integrasi nasional yang tangguh :

1. Sebagian besar anggota Masyarakat bangsa bersepakat tentang batas – batas territorial dari Negara sebagai suatu kehidupan politik dimana mereka menjadi warganya.

2. Sebagian anggota masyarakat bangsa bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari pada proses politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat diatas wilayah Negara

E. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya dapat berkembang apabila:

1. Sebagian besar anggota masyarakat bangsa bersepakat tentang batas – batas territorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik dimana mereka menjadi warganya.

2. Sebagian anggota masyarakat bangsa bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari pada proses politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat diatas wilayah Negara.

Integrasi nasional yang tangguh akan berkembang di atas konsensus nasional yang memiliki :

1. Kesadaran dari sejumlah orang bahwa mereka bersama-sama merupakan warga dari suatu bangsa.

2. konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan.

Konsensus nasional mengenai bagaimana kehidupan bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan untuk sebagian harus kita temukan dalam proses pertumbuhan pancasila sebagai dasar falsafah atau Ideologi Negara. Secara yuridis-formal, pancasila sebagai dasar falsafah Negara. Pada tingkat yang sangat umum telah diterima sebagai kesepakatan nasional serta lahir bersamaan dengan kelahiran Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang merdeka, bebas dari penjajahan. Di dalam kenyataan, Pancasila menjadi akar dalam sejarah pertumbuhan gerakan nasionalisme.

Bangsa Indonesia sebetulnya dapat belajar dari pengalaman negara- negara lain dan dari negara kita sendiri tentang akibat menguatnya primordialisme, sehingga keberadaan dan penguatan lembaga-lembaga integrative seperti sistem pendidikan nasional, birokrasi sipil dan militer, partai-partai politik (ideology nasionalisme yang dapat menjembatani

(6)

perbedaan etnik yang tajam, Sedangkan partai etnik tidak berhasil) harus tetap dilaksanakan dengan mengingat bahwa hal ini adalah sebagai konsekuensi dari masyarakat kita yang majemuk.

Sikap atau peranserta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap Bangsa, Negara, Agama serta Keluarga

E. Metode Pembelajaran

Untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Seperti : ceramah,demonstrasi, simulasi, pengalaman lapangan dan lain”.

F. Kegiatan pembelajaran Kegiatan pendahuan (15 menit )

Melakukan pemb ukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Mengaitkan materi/tema pembelajaran yang akan dilakukandengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya

Menyampaikan motivasi tentang apa yang diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan pembelajaran materi :Kebhinekaan Bangsa Indonesia

Menjelaksan hal-hal yang akan dipelajarai, kompetensi yang akan dicapai , serta metode pembelajaran yang digunakan.

Kegiatan inti (45 Menit) Kegiatah

literasi

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,

mengamati,membaca dan menulisknya kembali. Serta diberikan tayangan terkait dengan materi “kebninekaan Bangsa Indonesia’

Critical thinking (berpikir kritis)

Guru memberikan kesempatan kepada peseta untuk memahami materi yang telah dioleh guru, serta memberikan pertayaan mengenai materi Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Collaboration (kolaborasi).

Peseta didik dibentuk dalam bebrapa kelompok untuk

mendiskusi,menumpulkan informasi,mempersentasikan ulang,dan saling bertukar informasi mengenai “Kebhinekaan Bangsa

Indonesia”.

Coomunicatio

n (komunikasi) Peserta didik mempersentasikan hasil kerja kelompok atau individual secara klasikal,mengemukakan pendapat atas presentasi yan

dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang memperesentasikan.

Creativity ( kreativitas)

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Kegiatan penutup (15 menit)

(7)

Peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pelajaran yang baru dilakukan.

Guru membuat rangkumam /kesimpulan pembelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

G.Penilaian hasil pembelajaran

a) Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda dan tes tertulis uraian, tes lisan/observasi terhadap diskusi tanya jawab dan percakapan serta penugasan.

H. Media dan sumber belajar

Media : atau lembar kerja ( siswa), lembar penilaian

Alat / bahan : median LCD projector,spidol, papan tulis, labtop, dan buku catatan.

Sumber belajar : buku LKS PPKn kurikulum 2013 X IPS dan buka paket

Mengetahui Mahasiswa PPL

Guru matapeajaran

Nih Luh Made Pancanadi,S.H I Gusti Agung Ayu Rizky Alvionita Nip : 530707281 Nim : 0184010015

Referensi

Dokumen terkait

LGBT as Indonesian citizens need to get a place in the framework of diversity within the concept of Bhineka Tunggal Ika so they can obtain their rights

1. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Es dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Dalam penyelenggaraan pemerintah Indonesia tentunya Bhineka Tunggal Ika menjadi nilai dasar untuk bertingkah laku, menghargai perbedaan adat istiadat dan suku

Konsep dan penyajian pembelajaran melalui media komik diyakini menarik minat anak-anak untuk membaca dan memahami akan nilai-nilai yang terkandung dalam Bhineka Tunggal

Media pembelajaran komik digital yang berjudul “Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika” untuk siswa Sekolah Dasar di SD Negeri Losari dikembangkan

Kaelan (dalam Bestari, 2012:71) mengemukakan bahwa “pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika harus merupakan asas bangsa sehingga tidak

III NILAI-NILAI BHINEKA TUNGGAL IKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA Penelahan mendalam atas makna, hakikatnya serta peran yang diharapkan dapat ditemukenali

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di kelas VII semester 1 tentang Berkomitmen Terhadap Pokok Kaidah Negara