• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

N/A
N/A
Alfons Petu

Academic year: 2025

Membagikan "Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Disusun Oleh:

Nam : Sabina Kristina Wati Mbere Nim : 223643

Semester : V D

Tahun Ajaran 2024/2025

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaanNya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Evaluasi Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan tugas makalah ini dengan judul “Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran”. Melalui makalah ini saya dapat belajar dan mencari tahu tentang ruang lingkup evaluasi pembelajaran.

Dalam makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan terdapat kesalahan yang saya belum ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari dosen pengampuh mata kuliah Evaluasi PAK dan juga teman-teman. Sehingga makalah ini layak untuk digunakan

semestinya.

Ende, 20 September 2024

DAFTAR ISI

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar kata evaluasi. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa hakikat dari evaluasi dan bahkan apa itu

evaluasi terkadang disalah artikan oleh seorang guru. Padahal, seorang guru memiliki salah satu kewajiban yakni melakukan evaluasi kepada program pembelajaran yang telah ditentukan. Evaluasi sering disalah artikan oleh seorang guru dengan kata ujian. Padahal ujian hanya salah satu bentuk evaluasi, jika ujian tidak dilaksanakan dengan baik dari segi penyusunan instrumennya, bahkan ujian pun yang dibuat asal asalan tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk evaluasi.

Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen yang penting dan sebagai tahap juga yang harus ditampuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasi dari pembelajaran tersebut sebagai titik tolak guru untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran (Jaya, Indra. Dkk. 2022: 2).

Evaluasi pembelajaran sangat penting untuk mengetahui berjalan atau tidaknya suatu sistem pembelajaran oleh pendidik. Karena jika seorang pendidik tidak melakukan evaluasi, maka tidak ada perkembangan dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Pendidik harus menciptakan Inovasi baru untuk memperbaharui sistem pembelajaran (Musarwan & Warsah.

2022: 43)

Dengan demikian evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasiyang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan hasil  dari tujuan yang dicapai. Maka seorang guru harus memiliki evaluasi di proses dan akhir untuk menlihat sejauh mana perkembangan proses belajar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksudkan dengan evaluasi pembelajaran

b. Bagaimana ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam penilaian proses dan hasil belajar?

(5)

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang evaluasi pembelajaran

b. Untuk mengetahui tentang ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam penilaian proses dan hasil belajar.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Evaluasi

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu kompetensi professionalnya. Kemampaun melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan satu kompetensi professional seorang pendidik (Asrul. dkk. 2022: 15).

“Evaluasi” secara etimologis berasal dari bahasa inggis yang merupakan evaluasi nilai kata yang berati nilai atau harga. Dalam bahasa arab disebut al-qiamah atau at-taqdir yang berati evaluasi(evaluation). Jadi evaluasi dalam bahasa arab adalah penilaian di bidang pendidikan yang terkait dalam pendidikan. beberapa ahli memberikan pendapat tentang evaluasi termasuk: edwind dalam ramayulis mengatakan bahwa evaluasi berisi tentang pemahaman yangh berati tentang suatu tindakan atau proses dalam menentukan sesuatu ( Ramayulis (Rifanti & Khasanah) 2020).

Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selarna mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka

(7)

siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa (Mahirah B. 2017:

258-259).

2.2 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Penilaian Proses dan Hasil Belajar (Jaya. dkk. 2022: 41-44)

2.2.1 Sikap

Dalam mengevaluasi proses dan hasil belajar, penilaian sikap juga harus dipertimbangkan dengan serius. Sikap siswa dalam belajar dapat menjadi indikator penting untuk menilai sejauh mana siswa benar-benar menguasai materi pelajaran dan memiliki kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperhatikan sikap siswa, guru dapat lebih memahami tingkat keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran.

Penilaian sikap harus dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung, bukan hanya pada saat akhir pelajaran. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa dan membantu mereka mengembangkan sikap positif terhadap belajar. Selain itu, penilaian sikap juga dapat membantu dalam mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan oleh guru.

Dengan memperhatikan penilaian sikap dalam proses dan hasil belajar, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi, dan memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berkembang secara holistik.Penilaian sikap merupakan bagian integral dari evaluasi proses dan hasil belajar yang tidak boleh diabaikan. Selain aspek kognitif, sikap siswa juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru perlu memperhatikan tidak hanya pengetahuan yang dimiliki siswa, tetapi juga bagaimana mereka merespons materi pelajaran dan apakah mereka memiliki sikap positif terhadap pembelajaran.

Selain itu, penilaian sikap yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan kesempatan bagi guru untuk memonitor perkembangan siswa dalam hal motivasi, keterlibatan, dan tanggung jawab terhadap pembelajaran. Dengan memahami sikap siswa, guru dapat menyesuaikan pendekatan pengajaran agar lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individual siswa.

Pentingnya penilaian sikap juga terletak pada kemampuannya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa. Dengan memperhatikan aspek sikap,

(8)

guru dapat membantu siswa mengembangkan soft skills seperti kerjasama, komunikasi, dan kemandirian yang penting untuk kesuksesan di dunia nyata.Penilaian sikap dalam proses dan hasil belajar sangat penting untuk memahami sejauh mana siswa benar-benar terlibat dalam pembelajaran. Selain aspek kognitif, sikap siswa juga mencerminkan motivasi, tanggung jawab, dan respon terhadap materi pelajaran. Dengan terus memantau dan mengevaluasi sikap siswa, guru dapat mengidentifikasi area di mana siswa mungkin memerlukan bantuan tambahan atau motivasi ekstra.

Selain itu, penilaian sikap yang berkelanjutan juga membantu guru dalam mengukur efektivitas metode pengajaran yang mereka gunakan. Dengan memperhatikan bagaimana siswa merespons pembelajaran, guru dapat menyesuaikan strategi pengajaran mereka untuk lebih sesuai dengan kebutuhan individual siswa. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.

2.2.2 Pengatahuan dan Pemahaman Peserta Didik Terhadap Bahan Pelajaran

Evaluasi pengatahuan dan pemahaman peserta didik. Dalam rangka evaluasi pengatahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran, kita dapat menggunakan berbagai teknik evaluasi yang efektif. Beberapa metode evaluasi yang bisa digunakan antara lain:

a. Ujian tertulis b. Kuis online

c. Presentasi atau proyek d. Diskusi kelompok e. Tugas rumah

Dengan menggunakan berbagai teknik evaluasi tersebut, kita dapat memastikan bahwa peserta didik telah benar-benar memahami materi pelajaran yang telah diajarkan.

Selain itu, evaluasi juga menjadi alat yang efektif untuk mengidentifikasi area di mana peserta didik mungkin mengalami kesulitan, sehingga kita dapat memberikan bimbingan tambahan sesuai kebutuhan.

Penting untuk dilakukan evaluasi secara berkala untuk memantau perkembangan pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif guna meningkatkan hasil belajar mereka.

Refleksi diri peserta didik dapat melakukan refleksi diri terhadap pemahaman mereka terhadap materi pelajaran sebagai berikut. (Asrul. dkk. 2022: 16-18)

(9)

a. Menyusun catatan atau jurnal belajar untuk merefleksikan pemahaman mereka secara berkala

b. Peer AssessmentMelibatkan peserta didik dalam penilaian sesama untuk saling memberikan umpan balik konstruktif

c. Mendorong kolaborasi dan pembelajaran tim di antara peserta didik d. Penggunaan Teknologi

e. Memanfaatkan platform digital untuk evaluasi yang interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik

f. Menggunakan aplikasi pembelajaran untuk memantau kemajuan belajar secara real- time.

g. Penilaian Formatif Implementasikan penilaian formatif secara teratur untuk memantau pemahaman peserta didik secara berkala

h. Berikan umpan balik yang langsung dan spesifik untuk membantu peserta didik memperbaiki pemahaman mereka.

i. Pengembangan Tes Adaptif. Gunakan teknologi untuk menyusun tes adaptif yang dapat menyesuaikan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Tes adaptif dapat memberikan pengalaman belajar yang personal dan efektif bagi setiap individu.

j. Penugasan Proyek Kolaborati. Berikan tugas proyek yang melibatkan kerja sama antarpeserta didik untuk memperkuat keterampilan kolaborasi. Proyek kolaboratif dapat meningkatkan pemahaman materi dan kemampuan sosial peserta didik secara bersamaan.

2.2.3 Kecerdasan Peserta Didik

Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap kecerdasan peserta didik, diperlukan beberapa langkah yang terstruktur dan sistematis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

a. Penetapan Tujuan Evaluasi

Menentukan tujuan evaluasi kecerdasan peserta didik, apakah untuk menilai kecerdasan intelektual, emosional, sosial, atau gabungan dari ketiganya.

b. Pemilihan Metode Evaluasi

Memilih metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, apakah itu tes, observasi, wawancara, atau kombinasi dari beberapa metode.

(10)

c. Pelaksanaan Evaluasi

Melaksanakan evaluasi sesuai dengan metode yang telah dipilih, mengumpulkan data yang diperlukan secara obyektif dan akurat.

d. Analisis Data

Menganalisis data evaluasi secara cermat dan teliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kecerdasan peserta didik

e. Penyusunan Laporan Evaluasi

Menyusun laporan evaluasi yang berisi hasil analisis data, rekomendasi, serta langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik.

Dengan melakukan evaluasi kecerdasan peserta didik secara komprehensif, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi dan kebutuhan peserta didik untuk pengembangan selanjutnya.

2.2.4 Perkembangan jasmani/kesehatan (Jaya. dkk. 2022: 41-44)

Evaluasi perkembangan jasmani/kesehatan adalah proses penting dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kesehatan seseorang. Dengan melakukan evaluasi ini secara teratur, kita dapat memastikan bahwa individu tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik dari segi jasmani dan kesehatan. Evaluasi ini biasanya melibatkan pengukuran berbagai indikator seperti tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, serta deteksi penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Penting untuk dilakukan secara berkala guna memastikan kebutuhan jasmani dan kesehatan seseorang terpenuhi dengan baik.Evaluasi perkembangan jasmani/kesehatan merupakan landasan penting dalam memantau kesejahteraan fisik seseorang. Selain itu, evaluasi ini juga memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat waktu. Selain pengukuran tinggi badan dan berat badan, evaluasi juga dapat mencakup tes kesehatan lain seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan kesehatan jantung.

Melalui evaluasi yang teratur, kita dapat memperoleh informasi yang berharga tentang kondisi kesehatan seseorang dan mengarahkan mereka ke gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, evaluasi ini juga dapat menjadi sarana untuk memberikan edukasi kesehatan kepada individu tentang pentingnya pola makan seimbang, olahraga teratur, dan kebiasaan hidup sehat lainnya. Dengan demikian, evaluasi perkembangan jasmani/kesehatan tidak hanya bertujuan untuk memantau, tetapi juga untuk mendorong perubahan positif dalam gaya hidup

(11)

dan kesehatan seseorang.Evaluasi perkembangan jasmani/kesehatan merupakan langkah penting dalam menjaga kesejahteraan fisik seseorang. Selain dari pengukuran tinggi badan dan berat badan, evaluasi ini juga dapat melibatkan analisis komposisi tubuh, seperti persentase lemak tubuh dan massa otot. Dengan informasi yang diperoleh dari evaluasi ini, kita dapat merancang program latihan fisik yang sesuai untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran yang diinginkan.

Selain aspek fisik, evaluasi kesehatan juga dapat mencakup evaluasi psikologis dan sosial.

Hal ini penting untuk memahami kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Evaluasi psikologis dapat melibatkan penilaian tingkat stres, kecemasan, atau depresi yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Sementara itu, evaluasi sosial dapat membantu dalam mengidentifikasi dukungan sosial yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan emosional seseorang.

2.2.5 Keterampilan

Evaluasi keterampilan penting dilakukan selama proses belajar untuk memastikan pemahaman dan kemampuan siswa. Evaluasi ini tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar yang telah dilalui oleh siswa. Dengan cara ini, pendidik dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas belajar mereka. Selain itu, evaluasi keterampilan juga memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan belajar mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan evaluasi keterampilan baik dalam hasil maupun proses belajar agar dapat mencapai pembelajaran yang optimal.Evaluasi keterampilan tidak hanya memberikan gambaran tentang sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga merupakan alat untuk memperbaiki proses belajar itu sendiri. Dengan mengevaluasi keterampilan secara teratur, pendidik dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk lebih efektif memfasilitasi pemahaman siswa. Selain itu, evaluasi keterampilan juga dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan usaha mereka dan mengembangkan strategi belajar yang lebih efektif (Warsah & Musarwan. 2022:

187).

Selain evaluasi keterampilan yang dilakukan oleh pendidik, siswa juga dapat memainkan peran aktif dalam mengevaluasi kemajuan mereka sendiri. Dengan memantau kemajuan mereka sendiri melalui self-assessment, siswa dapat lebih sadar akan kekuatan dan kelemahan mereka, serta memperbaiki strategi belajar mereka sesuai kebutuhan. Hal ini dapat

(12)

menjadi langkah awal dalam mengembangkan tanggung jawab diri dan kemandirian dalam proses belajar.

Dalam konteks evaluasi keterampilan, penting juga untuk mempertimbangkan aspek pengembangan karakter siswa. Evaluasi tidak hanya seharusnya mencakup aspek akademis, tetapi juga aspek sosial, emosional, dan moral. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini dalam evaluasi keterampilan, pendidik dapat membantu siswa untuk menjadi individu yang lebih berdaya, berempati, dan bertanggung jawab.

Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu pokok bahasan atau topik mata pelajaran tertentu. Kompetensi menentukan apa yang harus dilakukan peserta didik untuk mengerti, menggunakan, meramalkan, menjelaskan, mengapresiasi atau menghargai.

Kompetensi adalah gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan peserta didik.

Bagaimana cara menilai seorang peserta didik sudah meraih kompetensi tertentu secara tidak langsung digambarkan di dalam pernyataan tentang kompetensi. Sedangkan rincian tentang apa yang diharapkan dari peserta didik digambarkan dalam hasil belajar dan indikator.

Dengan demikian, hasil belajar merupakan gambaran tentang apa yang harus digali, dipahami, dan dikerjakan peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan keluasan, kedalaman, dan kerumitan (secara bergradasi). Hasil belajar harus digambarkan secar jelas dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Perbedaan antara kompetensi dengan hasil belajar terdapat pada batasan dan patokan patokan kinerja peserta didik yang dapat diukur.

(13)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi pembelajaran adalah proses penting yang memungkinkan pendidik untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dengan mengevaluasi proses pembelajaran, pendidik dapat melihat efektivitas metode pengajaran dan memperbaiki strategi yang diterapkan. Sementara dari segi hasil pembelajaran, evaluasi memberikan gambaran tentang pencapaian siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran mencakup penilaian baik dari segi proses maupun hasil belajar siswa, sehingga memberikan informasi yang komprehensif bagi pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.Evaluasi pembelajaran tidak hanya penting untuk mengevaluasi pencapaian siswa, tetapi juga untuk mengidentifikasi area di mana proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Dengan memperhatikan hasil evaluasi, pendidik dapat menyesuaikan kurikulum, metode pengajaran, dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga memungkinkan pendidik untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, membantu mereka dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka.

Dalam konteks evaluasi pembelajaran, penting untuk memperhatikan berbagai metode evaluasi yang dapat digunakan, seperti ujian tertulis, proyek kelompok, presentasi, dan penugasan individu. Setiap metode evaluasi memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri, oleh karena itu, pendidik perlu memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, evaluasi formatif juga merupakan bagian penting dari proses evaluasi pembelajaran, karena memberikan umpan balik yang berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung.

Dengan demikian, evaluasi pembelajaran bukan hanya sekadar alat untuk mengukur pencapaian siswa, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Melalui evaluasi yang komprehensif dan berkelanjutan, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memotivasi, dan menginspirasi setiap siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.Evaluasi pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain sebagai alat untuk mengukur pencapaian siswa, evaluasi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi

(14)

yang komprehensif, pendidik dapat mengeksplorasi berbagai pendekatan baru dalam pengajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Selain itu, evaluasi pembelajaran juga dapat menjadi landasan untuk pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan adaptif. Dengan memperhatikan hasil evaluasi, pendidik dapat menyesuaikan kurikulum agar lebih responsif terhadap kebutuhan siswa dan tuntutan zaman. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan relevan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang terus berubah.

Pentingnya evaluasi pembelajaran juga terletak pada kemampuannya untuk mendorong kolaborasi antara pendidik, siswa, dan orang tua. Dengan melibatkan semua pihak dalam proses evaluasi, akan tercipta sinergi yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara holistik. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran bukan hanya tentang mengukur hasil belajar, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada pengembangan potensi setiap individu.

3.2 Saran

a. Melakukan analisis mendalam terhadap proses evaluasi yang telah dilakukan selama proses pembelajaran.

b. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan evaluasi di masa depan.

c. Menyajikan data hasil evaluasi secara jelas dan terstruktur.

d. Mempertimbangkan saran-saran dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran.

e. Menyampaikan kesimpulan yang didukung oleh data evaluasi secara konkret.

(15)

DAFTAR PUSTAKA Makalah

Rifanti, Essa & Khasanah, Nur. 2020. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif.

Eko Putra Widoyoko. 2012.  Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Buku

Asrul. dkk. 2022. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing

Jaya, Indra. Dkk. 2022. Evaluasi Pembelajaran (Prespektif Trandisipliner). Medan: Pusdikra Mitra Jaya

Jurnal

Mahirah. B.2020. Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaraah. Desember. 1(2) Musarwan & Warsah. Evaluasi Pembelajaran (Konsep. Fungsi dan Tujuan) Sebuah Tinjauan

Teoritis. Jurnal Kajian Pendidikan Islam. 2022. 1(2)

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah teori kependidikan yang membahas tentang: konsep dasar evaluasi pembelajaran baik evaluasi terhadap proses maupun hasil belajar, ranah

Evaluasi Penilaian hasil belajar, Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan terdapat prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik yaitu: (1) menetapkan tujuan penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian belajar peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

Evaluasi proses capainnya 73% dengan kualifikasi cukup sangat perlu ditingkatkan. Evaluasi pelaksanaan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pendidik dalam

 Informasi tentang kesulitan belajar siswa dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukannya..  Kesahihan dan keandalan

Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik juga dilakukan penilaian melalui evaluasi sebagai proses sistematis dalam memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatan belajar mengajar,