• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup dan Sasaran Evaluasi Progr (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ruang Lingkup dan Sasaran Evaluasi Progr (5)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Ruang Lingkup dan Sasaran Evaluasi Program Diklat Ledy Ahrisya, Mufidatun Lila A, Yudha Aldila Efendi. Jurusan Teknologi Pendidikan dan Fakultas Ilmu Pendidikan

[email protected]

Dr. Sulthoni, M.Pd, Ence Surahman S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap lembaga yang memiliki program yang dihasilkan dari suatu kebijakan yang dilaksanakan seseorang yang diberi kewenangan untuk melaksanakan, dan orang tersebut memperoleh dana atas pelaksanaan kewenangan tersebut dari pemerintah dan masyarakat pasti harus melakukan evaluasi atas pekerjaan tersebut. Evaluasi memiliki arti dan makna yang luas. Evaluasi diartikan khusus berkaitan dengan evaluasi pendidikan yang di dalamnya juga mencakup evaluasi program yang digunakan untuk melakukan penilaian baik bagi seorang pengelola program atau proyek maupun instruktur yang mengelola materi pembelajaran atau bahan ajar yang sudah diberikan kepada peserta didik atau trainer dalam suatu lembaga pendidikan dan pelatihan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut: Apa saja ruang lingkup evaluasi program diklat? dan Siapa saja sasaran evaluasi program diklat?

C. Tujuan

(2)

BAB II PEMBAHASAN A. Ruang Lingkup Evaluasi Program Diklat

Cakupan atau ruang lingkup evaluasi program pada umumnya lebih luas daripada evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup pembahasan evaluasi program bisa bergerak dari kurikulum dan sistem instruksional yang digunakan untuk mendukung tercapainya visi, misi dan strategi lembaga diklat. Evaluasi program juga mencakup pembahasan sebagai bagian dari lima pilar manajemen, yaitu pilar pengawasan (monitoring), evaluasi (evaluation), dan pengendalian (controlling). Pada bagian manajemen, ini difokuskan untuk melihat dan mengawal program atau proyek agar tetap menuju tercapainya tujuan institusi. Maka monitor, mengontrol, dan mengevaluasi bisa dilakukan baik dalam kegiatan sehari-hari maupun periode tertentu dalam lembaga diklat untuk meyakinkan semua potensi lembaga agar mengacu pada tercapainya tujuan lembaga.

Evaluasi program juga bisa bermanfaat secara efektif manakala dilengkapi dengan fungsi monitor, yaitu melihat secara kontinu dan terus menerus suatu program atau proyek. Evaluasi juga menjadi berdaya guna jika dalam evaluasi pimpinan melengkapinya dengan fungsi lainnya, yaitu mengontrol agar program tetap berada dalam koridor mutu dan memiliki kewenangan untuk mengendalikan dalam tingkat penjaminan layanan atau servis baik pada para penggunanya maupun pemangku kepentingan. Fungsi evaluasi juga adalah sebagai umpan balik terhadap proses penyelenggaraan lembaga, tetapi yang lebih penting lagi adalah di dalam umpan balik terdapat fungsi pemberdayaan yang mengevaluasi semua komponen dalam kinerja program sehingga program memiliki nilai tambah dan dalam kerangka kerja yang wajar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Pendidikan dapat dilihat sebagai suatu sistem. Sementara itu, sistem pendidikan mengandung elemen yang diatur secara teratur. Elemen pendidikan itu termasuk: (1) kurikulum; (2) elemen instruksional, seperti alat-alat media, gedung, dan jalan yang juga sering disebut infrastruktur ; dan (3) elemen penting lainnya, yaitu siswa dan guru. Evaluasi program dapat diterapkan dalam kegiatan penelitian. Penelitian yang biasanya terdiri atas proposal penelitian, implementasi penelitian, dan laporan hasil penelitian dapat dievaluasi keterlaksanaan dan kesesuaiannya dengan rencana. Selain itu, dapat juga dievaluasi apakah hasil penelitiannya sudah sesuai seperti yang ditetapkan oleh peneliti.

(3)

Dalam ruang lingkup evaluasi diklat terdapat evaluasi pembelajaran yang mencakup perspektif domain, yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor.

Afektif : ranah hasil pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan nilai

Kognitif : ranah hasil pelatihan yang berkaitan dengan intelektual

Psikomotor : ranah hasil pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan atau gerakan tubuh.

Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik

Tingkat Deskripsi

I. Gerakan Refleks Arti: gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons terhadap stimulus tanpa sadar.

Misalnya:melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, memegang

Contoh kegiatan belajar:

– mengupas mangga dengan pisau – memotong dahan bunga

– menampilkan ekspresi yang berbeda – meniru gerakan polisi lalulintas, juru parkir

– meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angin

II Gerakan dasar (basic fundamental movements)

Arti: gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat

Diperhalus melalui praktik gerakan ini terpola dan dapat ditebak

Contoh kegiatan belajar:

 · contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar

(4)

perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat.

 · Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon,

memegang dan melepas objek, blok atau mainan.

 · Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.

III. Gerakan Persepsi ( Perceptual obilities)

Arti : Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perseptual

Contoh kegiatan belajar:

- menangkap bola, mendrible bola

- melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan

- memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi

- membaca melihat terbangnya bola pingpong

- melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri - menulis alfabet

- mengulangi pola gerak tarian - memukul bola tenis, pingpong

- membedakan bunyi beragam alat musik - membedakan suara berbagai binatang

(5)

IV. Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities)

Arti: gerak lebih efisien, berkembang melalui kematangan dan belajar

Contoh kegiatan belajar:

menggerakkan otot/sekelompok otot selama waktu tertentu berlari jauh

mengangkat beban menarik-mendorong melakukan push-up

kegiatan memperkuat lengan, kaki dan perut menari

melakukan senam

melakukan gerakan pesenam, pemain biola, pemain bola

V. gerakan terampil (Skilled

movements)

Arti: dapat mengontrol berbagai tingkat gerak – terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks)

Contoh kegiatan belajar:

 melakukan gerakan terampil berbagai cabang olahraga

 menari, berdansa

 membuat kerajinan tangan

 menggergaji

 mengetik

(6)

 memanah

 skating

 melakukan gerak akrobatik

 melakukan koprol yang sulit

VI. Gerakan indah dan kreatif

(Non-discursive communicatio)

Arti: mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan

 gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah

 gerakan kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran Contoh kegiatan belajar:

 kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari baletr

 melakukan senam tingkat tinggi

 bermain drama (acting)

(7)

Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Afektif

Tingkat Contoh kegiatan pembelajaran Penerimaan

(Receiving)

Arti : Kepekaan (keinginan menerima/memperhatikan) terhadap fenomena/stimult menunjukkan perhatian terkontrol dan terseleksi

Contoh kegiatan belajar : -sering mendengarkan musik – senang membaca puisi

– senang mengerjakan soal matematik – ingin menonton sesuatu

– senang menyanyikan lagu

Responsi (Responding)

Arti : menunjukkan perhatian aktif melakukan sesuatu dengan/tentang fenomena setuju, ingin, puas meresponsi (mendengar)

Contoh kegiatan belajar :

 mentaati aturan

 mengerjakan tugas

 mengungkapkan perasaan

 menanggapi pendapat

 meminta maaf atas kesalahan

 mendamaikan orang yang bertengkar

 menunjukkan empati

(8)

 melakukan renungan

 melakukan introspeksi

Acuan Nilai ( Valuing)

Arti : Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti

Tingkatan : menerima, lebih menyukai, dan menunjukkan komitmen terhadap suatu nilai

Contoh Kegiatan Belajar :

 mengapresiasi seni

 menghargai peran

 menunjukkan perhatian

 menunjukkan alasan

 mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik

 menunjukkan simpati kepada korban pelanggaran HAM

 menjelaskan alasan senang membaca novel

Organisasi

Arti : mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem menentukan saling hubungan antar nilai

memantapkan suatu nilai yang dominan dan diterima di mana-mana memantapkan suatu nilaimyang dominan dan diterima di mana-mana

Tingkatan : konseptualisasi suatu nilai, organisasi suatu sistem nilai

Contoh kegiatan belajar :

 rajin, tepat waktu

(9)

independen

 objektif dalam memecahkan masalah

 mempertahankan pola hidup sehat

 menilai masih pada fasilitas umum dan mengajukan saran perbaikan

 menyarankan pemecahan masalah HAM

 menilai kebiasaan konsumsi

(10)

Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek kognitif

No Tingkatan Deskripsi

1 Pengetahuan Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, teori, prosedur,dll. Contoh kegiatan belajar:

 Mengemukakan arti

 Menentukan lokasi

 Mendriskripsikan sesuatu

 Menceritakan apa yang terjadi

 Menguraikan apa yang terjadi

2 Pemahaman Arti:pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan

Contoh kegiatan belajar:

¨ Mengungkapakan gagasan dan pendapat dengan kata-kata sendiri

¨ Membedakan atau membandingkan ¨ Mengintepretasi data

¨ Mendriskripsikan dengan kata-kata sendiri ¨ Menjelaskan gagasan pokok

¨ Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri

(11)

Contoh kegiatan:

 Menghitung kebutuhan

 Melakukan percobaan

 Membuat peta

 Membuat model

 Merancang strategi

4 Analisis Artinya: menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut

Contoh kegiatan belajar:

 Mengidentifikasi faktor penyebab

 Merumuskan masalah

 Mengajukan pertanyaan untuk mencari informasi

 Membuat grafik

 Mengkaji ulang

5 Sintesis Artinya: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan/konsepatau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang baru Contoh kegiatan belajar:

v Membuat desain

v Menemukan solusi masalah v Menciptakan produksi baru,dst.

(12)

Contoh kegiatan belajar: Mempertahankan pendapat Membahas suatu kasus

Memilih solusi yang lebih baik Menulis laporan,dst.

B. Sasaran Evaluasi Program Diklat

Sasaran evaluasi program diklat yaitu mencakup peserta, program penggunaan personil, organisasi penyelenggara, sarana dan prasarana, biaya tamatan, partisipasi pelanggan dan masayarakat (Soebagio Atmodiwirio, 2005).

Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi dilaksanakan terhadap peserta selama mengikuti diklat dalam bidang akademiknya yang meliputi kegiatan-kegiatan selama dalam kelas ( proses belajar-mengajar di kelas), diskusi, seminar, praktek kerja lapangan, penulisan kertas kerja.

Di samping aspek akademik dievaluasi juga aspek sikap peserta. Aspek akademik (penguasaan materi)

Menurut Soebagio Atmodiwirio (2005) aspek akademik (penguasaan materi) aspek yang dinilai meliputi: Pemahaman materi, Komunikasi lisan, Penganalisaan teoritis dan pemecahan masalah, Komunikasi tertulis.

Dalam praktek evaluasi dapat dikategorikan dalam: Ujian, terdiri dari ujiam kognitif dan ujian komprehensif, Penulisan kertas kerja, aspek yang dinilai adalah penguasaan materi, analisis, dan teknik penulisan

(13)

Menurut Soebagio Atmodiwirio (2005) aspek sikap dan perilaku yang dinilai

Kepemimpinan, kemampuan memotivasi dan menggerakan peserta lainnya meyakinkan orang lain, mempertahankan pendapat, dan mengatasi ketegangan yang mungkin ada indikatornya adalah: Obyektif dan tegas dalam mengambil keputusan, Membela kepentingan bersama sesuai dengan ketentuan dan berlaku, Bertanggung jawab, Memberi contoh yang dapat diteladani seperti sabar, komunikatif, ksatria, adil, jujur, tekun, tegas dan sosial.

Kerjasama

Kerjasama, adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama indikatornya adalah: Menyelesaikan tugas bersama dengan orang lain melalui musyawarah dan mufakat, Membinan keutuhan dan kelompok dan kekompakan kelompok, Tidak mendikte atau mendominasi kelompok, Mau menerima penadapt orang lain.

Prakarsa

Prakarsa, kemampuan untuk mengajukan gagasabn yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas. Indikatornya adalah: Berperilaku positif untuk kelancaran diklat atau membuat situasi diklat lebih menggairahkan, Mampu mengajukan saran-saran yang nyata baik yang menyangkut materi diklat maupun yang menyangkut kelancaran pelaksanaan diklat, Dapat menyampaikan gagasan baru yang bermanfaat, Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan tidak bersifat menguji atau memojokan orang lain, Dapat mengendalikan diri sesuai dengan wajtu, situasi dan lingkungan.

Evaluasi terhadap instruktur

Evaluasi ini dilaksanakan oleh peserta setelah seorang instruktur selesai menyajikan bahan/materi pelajaran yang meliputi tanggung jawabnya.

Menurut Soebagio Atmodiwirio (2005) Unsur-unsur yang dinilai adalah Penguasaan materi, Sistamatik penyajian, Kemampuan menyajikan materi, Ketepatan waktu hadir di kelas, Penggunaan metode mengajar dan alat bantu mengajar, Sikap dan perilaku, Cara menjawab pertanyaan dari peserta, Penggunaan bahasa, Pemberian motivasi belajar kepada peserta, Pencapaian tujuan pembelajaran, Daya simpatik, gaya dan sikap terhadap peserta, Cara berpakaian, Kerjasama antara instruktur jika pembelajaran dilakukan oleh tim.

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki kinerja seorang instruktur/pengajar supaya lebih baik lagi sehingga tujuan yang telah direncanakan bisa tercapai dengan efektif dan efisien.

(14)

Evaluasi ini dilaksanakan oleh peserta terhadap pelaksanaan diklat termasuk unsur-unsur administrasi dan program akademiknya.

Menurut Soebagio Atmodiwirio (2005) unsur-unsur yang dinilai adalah: Tujuan diklat, Relevansi program diklat dengan tugas, Manfaat tiap mata pelajaran bagi pelaksanaan tugas, Manfaat diklat bagi peserta sendiri dan organisasi/unit kerjanya, Mekanisme pelaksanaan diklat, Hubungan peserta dengan pelaksana diklat, Pelayanan panitia/sekretariat terhadap peserta, Pelayanan akomodasi, Pelayanan konsumsi, Pelayanan keshatan.

Tujuan evaluasi ini sebagian besar adalah untuk melakukan perubahan atau hal-hal yang tidak diinginkan oleh peserta pelatihan dan mengadakan atau melaksanakan harapan atau keinginan peserta pelatihan.

Evaluasi Terhadap Program Pelatihan

Evaluasi bertujuan menilai kualitas penyelenggaraan program. Pelaku evaluasi adalah partisipan. Evaluasi ini mencakup aspek teknis dan substantive dari program pelatihan. Di dalam aspek teknis misalnya keadaan layanan fotocopy, internet, kelancaran distribusi handout, dan sebagainya. Di dalam aspek substantive misalnya kesesuaian matakuliah dengan kebutuhan partisipan; di dalam matakuliah itu bagian mana yang isinya sesuai dengan kebutuhan partisipan dan sebagainya.

(15)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan :

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut: Ruang lingkup evaluasi program diklat bisa bergerak dari kurikulum dan sistem instruksional yang digunakan untuk mendukung tercapainya visi, misi dan strategi lembaga diklat. Sasaran evaluasi program diklat yaitu mencakup peserta, program penggunaan personil, organisasi penyelenggara, sarana dan prasarana, biaya tamatan, partisipasi pelanggan dan masayarakat (Soebagio Atmodiwirio, 2005).

Saran :

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Sukardi. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Ardi. 2012. Sasaran Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. (Online). (www.psychologymania.com/2013/03/sasaran-evaluasi-pendidikan-dan.html?m=1) diakses 30 Januari 2018.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Zaifbio. 2009. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. (Online).

(17)

Gambar

Tabel  Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik
Tabel  Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Afektif
Tabel  Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek kognitif

Referensi

Dokumen terkait

mahasiswa tentang evaluasi yang mencakup pengertian, alat, syarat-syarat evaluasi, reliabilitas dan validitas tes, jenis tes, serta penyusunan tes yang baik bagi

Dari definisi -definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup semua ilmu yang ada hubungannya dengan al- Qur’an, baik

ADA JUGA PASAR UNTUK PENGALAMAN KHUSUS, SEPERTI THE LEGENDS BASEBALL EXPERIENCE SUMMER CAMP, DIMANA PARA PESERTA AKAN MENGHABISKAN SATU MINGGU DI KAMP BASEBALL, BERMAIN

Ketiga aspek tersebut juga merupakan indikator ketahanan pangan pada berbagai level (Dewan Ketahanan Pangan 2006), yang mana ketersediaan pangan dapat diartikan bahwa

Mata kuliah ini juga memaparkan mengenai pendidikan bagi siswa yang beresiko berkebutuhkan khusus beserta intervensinya, siswa dengan gangguan konsentrasi dan hiperaktivitas,

Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran- ajaran

b Kriteria Khusus Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus

Pemeriksaan terhadap Korban Luka Ahli forensik melakukan pemeriksaan terhadap korban luka untuk mengetahui:  Apakah ada tanda-tanda penganiayaan  Apakah luka tersebut berkaitan