• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP METODE EPIDEMIOLOGI ANALITIK

N/A
N/A
Sitti Fatimah Milu

Academic year: 2024

Membagikan " RUANG LINGKUP METODE EPIDEMIOLOGI ANALITIK"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1.1.1 Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik adalah studi yang

dipergunakan untuk menguji data

dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

2011). Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya

epidemiologi untuk

(2)

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

epidemiologi analitik mampu menjawab

pertanyaan kenapa (why) atau apa

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang

menderita kanker paru,

(3)

maka perlu dianalisis lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

mengidentifikasi dan menguji

hipotesa tentang hubungan antara

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(4)

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

dapat menyebabkan suatu keadaan

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam faktor pemaparan

seperti sifat,

perilaku, faktor lingkungan atau

(5)

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

(6)

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

risiko dan penyebab penyakit serta

membandingkan risiko terkena penyakit

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis

epidemiologi adalah

(7)

salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

untuk mencari faktor penyebab dan

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

tapi juga pada kelompok penduduk

(8)

atau masyarakat tertentu.

1.1.1 Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik adalah studi yang

dipergunakan untuk menguji data

dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

2011). Epidemiologi analitik berkaitan

(9)

dengan upaya

epidemiologi untuk

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

epidemiologi analitik mampu menjawab

pertanyaan kenapa (why) atau apa

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada

(10)

banyak perokok yang

menderita kanker paru, maka perlu dianalisis

lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

mengidentifikasi dan menguji

hipotesa tentang hubungan antara

(11)

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

dapat menyebabkan suatu keadaan

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam faktor pemaparan

seperti sifat,

(12)

perilaku, faktor lingkungan atau

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(13)

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

risiko dan penyebab penyakit serta

membandingkan risiko terkena penyakit

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

(14)

Penelitian analitis

epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

untuk mencari faktor penyebab dan

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

(15)

tapi juga pada kelompok penduduk

atau masyarakat tertentu.

1.1.1 Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik adalah studi yang

dipergunakan untuk menguji data

dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

(16)

2011). Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya

epidemiologi untuk

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

epidemiologi analitik mampu menjawab

pertanyaan kenapa (why) atau apa

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

(17)

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang

menderita kanker paru, maka perlu dianalisis

lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

mengidentifikasi dan menguji

(18)

hipotesa tentang hubungan antara

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

dapat menyebabkan suatu keadaan

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam

(19)

faktor pemaparan seperti sifat,

perilaku, faktor lingkungan atau

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara

(20)

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

risiko dan penyebab penyakit serta

membandingkan risiko terkena penyakit

(21)

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis

epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

untuk mencari faktor penyebab dan

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

(22)

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

tapi juga pada kelompok penduduk

atau masyarakat tertentu.

1.1.1 Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik adalah studi yang

dipergunakan untuk menguji data

dan informasi yang diperoleh dari studi

(23)

epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

2011). Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya

epidemiologi untuk

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

epidemiologi analitik mampu menjawab

pertanyaan kenapa (why) atau apa

(24)

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang

menderita kanker paru, maka perlu dianalisis

lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

(25)

mengidentifikasi dan menguji

hipotesa tentang hubungan antara

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

dapat menyebabkan suatu keadaan

(26)

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam faktor pemaparan

seperti sifat,

perilaku, faktor lingkungan atau

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari

(27)

hubungan epidemiologi antara

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

risiko dan penyebab penyakit serta

(28)

membandingkan risiko terkena penyakit

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis

epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

untuk mencari faktor penyebab dan

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

(29)

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

tapi juga pada kelompok penduduk

atau masyarakat tertentu.

Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik Epidemiologi analitik adalah studi yang

dipergunakan untuk menguji data

(30)

dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

2011). Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya

epidemiologi untuk

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

epidemiologi analitik mampu menjawab

(31)

pertanyaan kenapa (why) atau apa

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang

menderita kanker paru, maka perlu dianalisis

lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

(32)

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

mengidentifikasi dan menguji

hipotesa tentang hubungan antara

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

(33)

dapat menyebabkan suatu keadaan

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam faktor pemaparan

seperti sifat,

perilaku, faktor lingkungan atau

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan

(34)

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

(35)

risiko dan penyebab penyakit serta

membandingkan risiko terkena penyakit

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis

epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

untuk mencari faktor penyebab dan

(36)

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

tapi juga pada kelompok penduduk

atau masyarakat tertentu.

Defenisi Penelitian Epidemiologi Analitik Epidemiologi analitik adalah studi yang

(37)

dipergunakan untuk menguji data

dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif (Soekidjo,

2011). Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya

epidemiologi untuk

menganalisis faktor

penyebab (determinan) masalah kesehatan.

Diharapkan

(38)

epidemiologi analitik mampu menjawab

pertanyaan kenapa (why) atau apa

penyebab terjadinya masalah. Misalnya

ditemukan secara

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang

menderita kanker paru, maka perlu dianalisis

lebih lanjut

apakah memang rokok itu merupakan faktor

(39)

determinan terjadinya kanker paru

(M.Nadjib, 2012).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk

mengidentifikasi dan menguji

hipotesa tentang hubungan antara

faktor penyebab yang diduga dan hasil

(penyakit) tertentu yang muncul. Dalam

pembuatan hipotesa umumnya diarahkan

(40)

pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu

dapat menyebabkan suatu keadaan

(penyakit) tententu.

Yang termasuk dalam faktor pemaparan

seperti sifat,

perilaku, faktor lingkungan atau

karakteristik lain yang mungkin menjadi

penyebab penyakit.

Epidemiologi analitik

(41)

ini ditujukan untuk menentukan

kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara

pemapar dan akibat yang ditimbulkan

(Ferasyi, 2008). Jadi, secara umum

epidemiologi analitik adalah penelitian

epidemiologi yang bertujuan untuk

(42)

memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor

risiko dan penyebab penyakit serta

membandingkan risiko terkena penyakit

antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis

epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian

epidemiologi yang sering digunakan

(43)

untuk mencari faktor penyebab dan

hubungan sebab akibat terjadinya masalah

kesehatan atau penyakit.

Penggunaan

penelitian tidak hanya pada kejadian individu

tapi juga pada kelompok penduduk

atau masyarakat tertentu.

A. Ruang Lingkup Metode Pendekatan Epidemiologi Analitik 1. Definisi Penelitian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik adalah studi yang dipergunakan untuk menguji data dan informasi yang diperoleh dari studi epidemiologi deskriptif. Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor penyebab (determinan) masalah kesehatan. Diharapkan epidemiologi analitik mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) atau apa penyebab terjadinya masalah. Misalnya ditemukan secara

(44)

deskriptif bahwa ada banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan terjadinya kanker paru (Putri, 2019).

Epidemiologi analitik dilakukan untuk mengidentifikasi dan menguji hipotesa tentang hubungan antara faktor penyebab yang diduga dan hasil (penyakit) tertentu yang muncul. Dalam pembuatan hipotesa umumnya diarahkan pada apakah suatu faktor pemaparan tertentu dapat menyebabkan suatu keadaan (penyakit) tententu. Yang termasuk dalam faktor pemaparan seperti sifat, perilaku, faktor lingkungan atau karakteristik lain yang mungkin menjadi penyebab penyakit (Putri, 2019).

Epidemiologi analitik ini ditujukan untuk menentukan kekuatan, kepentingan dan makna statistik dari hubungan epidemiologi antara pemapar dan akibat yang ditimbulkan.

Jadi, secara umum epidemiologi analitik adalah penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor risiko dan penyebab penyakit serta membandingkan risiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dan tak terpapar.

Penelitian analitis epidemiologi adalah salah satu bentuk penelitian epidemiologi yang sering digunakan untuk mencari faktor penyebab dan hubungan sebab akibat terjadinya masalah kesehatan atau penyakit. Penggunaan penelitian tidak hanya pada kejadian individu tapi juga pada kelompok penduduk atau masyarakat tertentu (Putri, 2019).

2. Jenis Disain Epidemiologi Analitik a. Penelitian Epidemiologi Observasional

Pada penelitian observasional ini peneliti mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya untuk menjelaskan kejadian suatu penyakit. Dalan penelitian ini peneliti hanya manpu mengukur fenomena alamiah penyakit tanpa melakukan intervensi. Penelitian Epidemiologi Observasional, yang terbagi atas (Putri, 2019):

1. Penelitian Epidemiologi

Observasional Pada penelitian observasional ini peneliti mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya untuk menjelaskan kejadian suatu penyakit. Dalan penelitian ini peneliti hanya manpu mengukur fenomena alamiah penyakit tanpa melakukan intervensi. Penelitian Epidemiologi Observasional, yang terbagi atas (Putri, 2019):

a. Cross sectional

(45)

b. Studi potong lintang (cross sectional) untuk penelitian analitik adalah studi yang mempelajari hubungan faktor risiko (paparan) dan efek (penyakit/masalah kesehatan) dengan cara mengamati faktor risiko dan efek secara serentak pada banyak individu dari suatu populasi pada satu saat.

Bustan menjelaskan kelebihan dan kekurangan pada studi potong lintang (cross sectional), yaitu: Kelebihan studi potong lintang

a. Cepat, dapat dilakukan dengan hanya sekali pengamatan atau interview.

b. Murah

c. Berguna untuk informasi bagi perencanaan

d. Untuk mengamati kemungkinan hubungan berbagai variabel yang ada.

Kelemahan studi potong lintang

a. Umumnya hanya menemukan kasus yang selamat. Tidak dapat menemukan mereka yang mati karna penyakit yang diteliti.

b. Sulit dilakukan terhadap penyakit atau masalah yang jarang dalam masyarakat.

c. Sulit dipakai untuk penyakit yang akut, pendek masa inkubasi dan masa akhirnya

2. Studi Kasus Kontrol (Case- control)

Studi kasus kontrol merupakan studi penelitian yang dimana peneliti akan melakukan observasi atau pengukuran terhadap variabel bebas dan tergantung tidak dalam satu waktu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberi perlakuan kepada subjek penelitian (Ningtyas,2015). Kelebihan studi kasus control yaitu (Putri, 2019):

1. Relatif lebih murah dan cepat memperoleh hasil dan ceoat dalam melakukan survey

2. Baik dilaksanakan untuk penyakit yang jarang atau langka atau masa latennya panjang

3. Dapat melihat hubungan bebrrapa penyebab terhadap satu akibat Kelemahan studi kasus control, yaitu :

1. Sulit menentukan kelompok kontrol yang tepat 2. Tidak dapat menentukan relative risk secara langsung

(46)

3. Karena waktu proses sudah berlalu maka sulit untuk mendapatkan informasi yang akurat

3. Studi Kohort

Penelitian kohort adalah rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan antara pajanan dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok terpajan dan kelompok tak terpajan berdasarkan status penyakit. Pada umumnya rancangan kohort merupakan penelitian epidemiologi longitudinal prospektif Kelebihan studi kohort yaitu (Putri, 2019):

1. Mendapatkan insident risk dan relative risk secara langsung 2. Dapat melihat hubungan satu penyebab terhadap beberapa akibat 3. Dapat mengikuti secara langsung kelompok yang dipelajari Kelemahan studi kohort, yaitu :

1. Membutuhkan biaya yang mahal

2. Lama dalam persiapan dan hasil yang diperoleh 3. Hanya bisa mengamati satu faktor penyebab 4. Kurang praktis untuk penyakit yang langka 5. Mempunyai risiko drop out

b. Penelitian Epidemiologi Eksperimental

Pada penelitian eksperimental ini peneliti mempelajari pengaruh manipulasi dari intervensi suatu faktor risiko terhadap timbulnya penyakit. Pada penelitian ini model perlakuan hanya pada variabel aktif, contohnya latihan fisik, cara pemberian obat, teknik operasi dan lain sebagainya. Untuk varibel pasif tifak dapat diberi perlakuan tapi dapat dipelajari efeknya. Rancangan studi eksperimen atau intervensi adalah jenis oenelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab akibat. Studi eksperimen ini digunakan ketika peneliti atau orang lain dengan sengaja memperlakukan berbagai tingkat variabel independent terhadap variabel dependent. Studi eksperimen terdiri dari 2 macam yaitu (Putri, 2019):

1. Eksperimen murni Eksperimen murni adalah suati bentuk rancangan yang memperlakukan dan memanipulasi subjek penelitian dengan kontrol secara ketat.

Ciri-ciri eksperimen murni yaitu :

A. Ada perlakuan yaitu memperlakukan variabel yang ditelitinya

(47)

B. Ada randominasi yaitu penunjukan subjek penelitian secara untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian

C. Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua pengaruh faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti

2. Quasi eksperimen adalah eksperimen yang dalan mengontrol situasi oenelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu atau menunjuk subjek penelitian dengan tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengetahui efektivitas dari suatu program intervensi untuk dibandingkan outcome dari intervensi dari dua kelompok Ciri:

A. Tidak ada randominasi yaitu penunjukan subjek oenelitiab secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.

B. Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian faktor penelitian kepada subjek oenelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi sehingga sulit mengontrol vatiabel secara ketat.

(48)

DAFTAR PUSTAKA Putri, M. K. (2019). Epidemiologi Analitik. 1–23.

Referensi

Dokumen terkait

n bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen  Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, dan pengendapan  Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan

Merupakan kriteria yang mengacu pada konsep penyebab tunggal (hubungan satu sebab-satu akibat), yaitu jika sebuah faktor spesifik hanya berhubungan dengan sebuah penyakit atau

Dalam siklus pencegahan kecelakaan, salah satu hal yang penting adalah bagaimana melakukan investigasi kecelakaan untuk mencari faktor – faktor penyebab terjadinya

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana karakteristik faktor-faktor penyebab terjadinya tuberkulosis serta pengelompokan penderita tuberkulosis

Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek (brand switching) karena pelanggan yang tidak puas akan mencari informasi

Pada diagram sebab akibat secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa pada faktor mesin penyebab terjadinya cacat yaitu salah setting mesin, komponen rusak, komponen

Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk dan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode pada tuturan sehari-hari masyarakat di Desa Kedai Durian Delitua. Masalah yang diteliti

Permasalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya konflik, serta bagaimana bentuk konflik yang terjadi dan dampak yang terjadi akibat konflik