Secara umum pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Dilihat dari berbagai macam pengertian organisasi, seperti pengertian organisasi secara umum dan luas, para ahli pun mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian organisasi, antara lain sebagai berikut. Stoner, menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan yang melaluinya orang-orang yang berada di bawah arahan atasannya mengejar tujuan bersama.
Malayu S, P, Hasibuan Menurutnya pengertian organisasi adalah proses menentukan, menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Rumah sakit adalah suatu institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara menyeluruh, baik rawat inap, rawat jalan, maupun gawat darurat. Jenis dan tipe rumah sakit serta tenaga kesehatannya diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
Untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terstandar, pemerintah mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, jenis rumah sakit dapat dibedakan menjadi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus, berdasarkan jenisnya. layanan yang disediakan dek. Organisasi Rumah Sakit sekurang-kurangnya terdiri atas Pimpinan Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan, unsur penunjang medik, komite medik, satuan audit intern, serta administrasi umum dan keuangan. Direktur Rumah Sakit mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan pelaksanaan upaya kesehatan secara berdaya guna dan efektif dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya perbaikan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit. .
Tugas utama kepala tata usaha adalah memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unsur di lingkungan kantor rumah sakit.
DIREKTUR
Manajemen SDM Kesehatan
- Manfaat Umum
- Manfaat Bagi Perusahaan
- Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan
Rumah sakit merupakan suatu organisasi kompleks yang terdiri dari berbagai profesi kesehatan dan profesi lain yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beragamnya profesi kesehatan yang menjadi bagian dari suatu rumah sakit akan menjadi tantangan bagi pengelolaan SDM rumah sakit. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebijakan rumah sakit adalah fungsinya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebagai suatu sistem pelayanan kesehatan, rumah sakit idealnya mempunyai misi yang berorientasi pada pelayanan publik, khususnya rumah sakit milik negara. Keseimbangan merupakan kata kunci yang tepat untuk menggambarkan misi rumah sakit ideal sebagai sebuah organisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis beban kerja guna mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai anggota suatu organisasi, dalam hal ini rumah sakit.
Misalnya seorang dokter yang mempunyai sikap sombong dan tidak menghargai profesi lain di rumah sakit dengan sendirinya akan ditolak oleh anggota/tenaga kesehatan lainnya. Rumah sakit milik negara memiliki sistem manajemen SDM yang berbeda dibandingkan dengan rumah sakit swasta terutama dalam hal seleksi dan rekrutmen. 16 Contoh Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Dengan Pendekatan WISN Tahapan perhitungan kebutuhan sumber daya manusia IFRS RSUD Demang Se Pulau Raya adalah sebagai berikut.
Perencanaan Kebutuhan tenaga kefarmasian akan diukur berdasarkan tugas pokok dan fungsi IFRS dalam memberikan pelayanan minimal kepada pasien berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Sedangkan kebutuhan hari pelatihan dan pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten, kota, dan rumah sakit (5 jam per hari untuk 6 hari) . Kegiatan utama tenaga kefarmasian adalah seluruh kegiatan langsung dan tidak langsung yang dilakukan dalam IFRS berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
20 Faktor kompensasi dan tunjangan khusus merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk merekrut tenaga kesehatan yang mempunyai spesifikasi khusus untuk mengisi posisi-posisi penting dalam organisasi rumah sakit. Kompensasi dan tunjangan juga dapat memberikan motivasi ekonomi bagi anggota organisasi di lingkungan rumah sakit. Dari penjelasan di atas dapat ditarik pula bahwa santunan PNS di RSUD diberikan secara perseorangan tergantung beban kerja dan prestasi kerja.
Seluruh anggota wajib melaksanakan seluruh kebijakan organisasi sesuai dengan tata kerja pada setiap kegiatan dalam organisasi, dalam hal ini rumah sakit. Standar yang digunakan harus disesuaikan dengan standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis di rumah sakit. Kebijakan yang baik akan menciptakan komunikasi dan kerjasama yang baik antar setiap profesi kesehatan di rumah sakit.
Komunikasi, kerjasama dan kerjasama tim terkadang tidak berjalan dengan baik di lingkungan rumah sakit.
Pengembangan Organisasi
Rumah sakit selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, sehingga biaya dalam menjalankan usaha pun semakin meningkat. Masyarakat seringkali menghadapi pelayanan rumah sakit yang buruk, harga rumah sakit yang mahal, harga obat yang mahal dan permasalahan lainnya. Pakar rumah sakit di negara maju berpendapat bahwa jumlah rumah sakit milik investor akan meningkat di masa depan seiring dengan berkurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit komunitas (di Indonesia, rumah sakit daerah, rumah sakit milik badan amal keagamaan, rumah sakit milik negara, dan rumah sakit). dimiliki oleh Kementerian Pertahanan).
Dalam upaya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rumah sakit, pemerintah sebagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan telah mewajibkan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk memiliki sertifikat akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit merupakan pengakuan yang diberikan pemerintah kepada manajemen rumah sakit karena telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Tujuan akreditasi rumah sakit adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangat diperlukan masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, akreditasi harus dilakukan secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Meskipun akreditasi rumah sakit berbasis pelayanan telah berlangsung sejak tahun 1995, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kritisnya masyarakat Indonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, dipandang perlu dilakukan perubahan yang signifikan terhadap mutu rumah sakit. di Indonesia. Perubahan tersebut tentunya harus ditindaklanjuti dengan memperbarui standar akreditasi rumah sakit menjadi lebih berkualitas dan berstandar internasional.
Standar ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Jadi kesimpulannya, akreditasi rumah sakit adalah suatu proses dimana lembaga independen melakukan penilaian terhadap suatu rumah sakit. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah rumah sakit memenuhi standar yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fokus rumah sakit pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan. Standar akreditasi rumah sakit ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk menyediakan alat yang mendorong rumah sakit untuk terus meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Dengan menekankan bahwa akreditasi merupakan sebuah proses pembelajaran, maka rumah sakit terpacu untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan dan berkesinambungan.
Kesimpulan
Kepemimpinan ini menetapkan prioritas dan menciptakan kepemimpinan yang berkelanjutan untuk mencapai kualitas dan keselamatan pasien di semua tingkatan. Standar yang berfokus pada fokus pasien ini disusun dengan mengacu pada sumber-sumber seperti: Standar ini dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi di dalam rumah sakit yang berkaitan dengan perawatan pasien, upaya menciptakan organisasi manajemen yang aman, efektif, dan terkelola dengan baik.
Standar adalah pernyataan yang menjelaskan harapan mengenai kinerja, struktur, proses yang harus dimiliki rumah sakit untuk memberikan perawatan dan pelayanan yang berkualitas dan aman.