Analisis Jurnal
Judul Open Pneumothotax with extensive thoracic defects sustained in fall:
a case report
Nama, jurnal, tahun Rina Tokuda, Yohei Okada, Futoshi Nagashima, Makoto Kobayashi, Wataru Ishii, dan Ryoji lizuka. Surgical Case Reports. 2022
Latar Belakang Pneumotoraks terbuka dengan difisit dinding dada merupakan trauma dada yang jarang terjadi dan bersifat serius karena dapat menyebabkan gagal nafas berat. Namun, cedera ini dapat diselamatkan apabila dilakukan penanganan yang tepat.
Deskripsi Kasus Seorang laki-laki berusia 50 jatuh dari lantai 6 ke lantai 3. Dinding dada kiri pasien mengalami cedera yang menyebabkan peneumothoraks terbuka, pasien dibawa di UGD. Saat masuk UGD, jalan nafas pasien terbuka, TTV: frekuensi nafas 30/menit, saturasi oksigen 87% dengan masker 15L/menit, TD 161/73 mmHg, nadi 130 bpm, GCS E4V3M6 dalam keadaan gelisah. Tidak ada emfisema subkutan, distensi vena jugularis di leher. Terdapat luka terbuka dari putting susu kanan hingga aksila kiri dan sisi dorsal. Lobus bawah paru kiri porlabs di luar rongga toraks sehingga kesulitan nafas, mediastinum bergetar, dan dada lemah. Dalam hal ini, terdapat tiga tindakan untuk menyelamatkan pasien, yaitu:
1. Melakukan evaluasi cepat dan pengobatan penumotoraks terbuka (drainase dan penutupan luka terbuka ke rongga toraks. Jika kegagalan nafas akibat kolaps paru, maka ditangani dengan inkubasi trakea dan ventilasi tekanan positif.
2. Melakukan evaluasi cepat dan pengobatan cedera terkait organ vital seperti hemopuebmothorax pada jung kontralateral, cedera vedes besar oada cedera trakea/bronkial, pendarahan masif. Pengobatan cedera organ dengan melakuukan intubasi pada pasien dengan tabung ventilasi paru-paru.
3. Melakukan kerja sama tim dan pendekatan multidiplin sangar penting untuk mengevaluasi cepat dan intervensi cepat pada pneumotoraks terbuka. Beberapa intervensi harus dilakukan secara bersamaan dan cepat, termasuk intubasi traksea, ventilasi tekanan positif, pemasangan selang dada, dan penutupan luka.