• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Jurai Siwo Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Jurai Siwo Metro"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA FIKIH KELAS IX Mts Al-ASROR SEKAMPUNG. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar adalah lingkungan sekolah, dimana lingkungan sekolah yang baik seharusnya juga memberikan dampak yang baik terhadap minat belajar siswa. Lingkungan sekolah yang baik didukung dengan tersedianya peralatan sekolah yang memadai akan meningkatkan minat belajar siswa.

Rumusan masalah penelitian adalah: adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap minat belajar bidang Fiqh siswa kelas IX MTS AL-ASROR Sekampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap minat belajar bidang Fiqh siswa Kelas IX MTS AL-ASROR Sekampung. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima yang artinya ada pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap minat belajar bidang Fiqh pada siswa kelas IX Mts Al-ASROR Semppung Tahun Pelajaran 2015/2016.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian yang Relevan

Lingkungan sekolah yang baik dengan fasilitas belajar yang lengkap dan fasilitas penunjang dapat mempengaruhi minat belajar siswa. 2. Lebih lanjut penelitian dengan judul “Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Pekalongan Pada Tahun Pelajaran” menyimpulkan bahwa: Lingkungan sekolah yang cukup mendukung akan mendorong siswa untuk lebih kreatif dan selalu percaya diri dalam belajar. proses belajar mengajar 6. Selain kesamaan, juga terdapat perbedaan antara penelitian penulis dengan penulis sebelumnya. Hendrayana memfokuskan penelitiannya pada tahun pelajaran tentang “Hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar pada pendidikan agama Islam di SMA N 1 Pekalongan . penulis memfokuskan penelitiannya pada lingkungan sekolah yang mempengaruhi minat belajar siswa sedangkan peneliti akan menjadi penulisnya. disini berbicara tentang penelitian yang pembahasannya berfokus pada lingkungan sekolah di MTs Al-Asror tentang minat belajar siswa kelas IX dalam pembelajaran Fiqh.

6 Hendrayana, Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar Pada Pendidikan Agama Islam Di SMA N 1 Metro Pekalongan Tahun Pelajaran 2014), p.16.

Lingkungan Sekolah

  • Pengertian Lingkungan Sekolah
  • Karakteristik Lingkungan Sekolah
  • Unsur-unsur Lingkungan Sekolah
  • Fungsi Lingkungan Sekolah

Berdasarkan pandangan di atas, lingkungan sekolah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tampak dan ada di sekolah, baik lingkungan alam maupun setiap individu yang ada di dalamnya. Lingkungan sekolah mencerminkan kondisi fisik dan non fisik, sistem, dan nilai-nilai yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini karena lingkungan sekolah dirancang untuk kegiatan akademik dan merupakan tempat interaksi edukatif antar siswa.

Lingkungan sekolah secara langsung dan tidak langsung berkaitan dengan implementasi, strategi pengembangan, bahkan berkaitan dengan proses belajar mengajar dan kurikulum yang diterapkan di sekolah. 5. Berdasarkan uraian di atas, ciri lingkungan sekolah yang tampak adalah keterkaitan dengan program pembelajaran, proses belajar mengajar dan kurikulum sebagai acuan. Lingkungan sekolah juga memiliki karakteristik yang dapat dilihat dari model hubungan antara guru dan siswa yang diciptakan untuk mendukung proses pembelajaran.

Berdasarkan kutipan di atas, maka unsur-unsur yang harus ada di lingkungan sekolah antara lain metode mengajar adalah suatu cara atau jalur yang harus diikuti dalam mengajar. Lingkungan sekolah memiliki fungsi yang muncul dari pola hubungan sesama warga sekolah, dan program akademik yang direncanakan. Fungsi lingkungan sekolah mencerminkan perpaduan interaksi edukatif dan sosial dari pola hubungan antar warga sekolah.

Fungsi psikologis lingkungan sekolah mencerminkan interaksi antar warga sekolah yang menimbulkan tanggapan dan timbal balik, dimana individu saling mempengaruhi atau dipengaruhi satu sama lain. Fungsi psikologis lingkungan sekolah yang diharapkan adalah siswa dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai positif dari interaksi edukatif di sekolah yang mendorong perubahan perilaku.

Minat

Pengertian Minat

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. . , kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia sebagaimana dimaksud dalam pasal di atas tidak terlepas dari peran lingkungan sekolah dalam mengoptimalkan tiga fungsi di atas, yaitu fungsi psikologis, pendidikan dan instruksional. Menurut Crow and Crow dalam Ramayulis, “minat diartikan sebagai daya dorong yang membuat individu menaruh perhatian pada seseorang atau kegiatan tertentu.”14.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan seseorang terhadap suatu objek atau kegiatan yang disertai dengan perasaan senang, perhatian dan kegiatan dalam melakukan. Dalam minat terdapat unsur emosional karena minat disertai dengan perasaan tertentu seperti kesenangan, sedangkan unsur konnasional merupakan kelanjutan dari unsur kognitif.

Unsur-unsur Minat

Menurut Slamet, siswa yang berminat pada mata pelajaran tertentu lebih memperhatikan mata pelajaran tersebut. Reber dalam Muhibbin Syah mengemukakan bahwa minat tergantung pada faktor internal seperti perhatian, kesiapan dan kebutuhan.16. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa perhatian adalah suatu gejala kejiwaan yang ditandai dengan pemusatan pikiran pada suatu objek tertentu.

Dalam konteks belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi pelajaran ditandai dengan fokus pada materi pelajaran, yang menggambarkan penerimaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Untuk memahami kutipan di atas, dapat dikemukakan bahwa perasaan sebagai komponen minat merupakan bagian dari struktur psikologis individu yang dihasilkan dari rangsangan objek di luar individu. Dalam konteks belajar mengajar, kenikmatan individu terhadap materi pelajaran mendorong lahirnya minat individu terhadap materi pelajaran.

Merujuk pada kutipan di atas, perasaan puas terhadap mata pelajaran tertentu merupakan hasil dari dorongan yang diterima individu tentang pentingnya isi mata pelajaran dan kemungkinan (probability) pencapaian tujuan pembelajaran, yang pada gilirannya mendorong suatu meningkatkan minat individu untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. Dalam konteks belajar mengajar, jika siswa merasa membutuhkan materi untuk menunjang kehidupannya, maka kebutuhan yang dirasakan oleh siswa tersebut mendorong lahirnya minat siswa untuk mempelajari materi tersebut. Kutipan di atas menjelaskan bahwa kebutuhan yang dirasakan individu terhadap objek tertentu merupakan komponen awal terbentuknya minat terhadap objek tersebut.

Sehubungan dengan belajar mengajar, kebutuhan yang dirasakan siswa akan pentingnya. pemahaman tentang subjek menggambarkan kondisi awal untuk pembentukan minat pada subjek. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa minat siswa terhadap materi agama dihubungkan dengan kebutuhan siswa akan materi yang menjadi pedoman perilaku siswa dalam berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia dan dengan lingkungan alam.

Macam-macam Minat Belajar

Minat belajar sebagai bagian dari minat budaya dapat ditingkatkan dan dipengaruhi oleh kondisi tertentu di luar siswa yang ditekuni. Siswa yang percaya bahwa mata pelajaran itu penting akan memiliki minat yang lebih tinggi daripada siswa lain yang tidak memiliki pendapat yang sama. Merupakan minat yang dominan pada objek yang ada pada satu waktu dan dalam ruang konkrit.

Minat sebagai penggerak dalam proses pembelajaran tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi banyak faktor yang membangkitkan minat siswa. Menurut Zakiah Daradjat, “minat anak terhadap objek tertentu dapat timbul dari berbagai sumber, antara lain perkembangan naluri dan keinginan, fungsi intelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan, pendidikan dan sebagainya.”28. Berdasarkan pendapat di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti perhatian siswa, intelektualitas dan kondisi fisik. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa, seperti hubungan siswa dengan guru, atau hubungan dengan sesama siswa. Sebaliknya, jika seorang anak membenci gurunya atau memiliki pergaulan yang buruk, maka ia juga akan kesulitan menerima pelajaran yang tidak baik.

Hal ini terjadi pada anak yang dikucilkan dari temannya, anak yang dibenci ini akan mengalami tekanan batin yang menghambat kemajuan belajarnya, yang sering tidak bersekolah dan terkadang mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan. d) mata pelajaran yang terlalu tinggi di atas ukuran normal kemampuan anak. e) Belum lengkapnya alat ajar di sekolah. f) Suasana yang kurang baik, misalnya sekolah memasuki sore hari yang udaranya sangat panas menimbulkan efek melelahkan. Memahami pemikiran di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah dapat mempengaruhi minat belajar siswa, seperti cara penyajian mata pelajaran, hubungan antara guru dan siswa, atau dengan siswa, sarana dan prasarana sekolah. , dan suasana di sekolah.

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

Penentuan besar sampel mengacu pada pendapat “Pertimbangan dalam menentukan sampel adalah apabila populasi dianggap cukup homogen dan jumlahnya lebih dari 100, dapat diambil antara 10% sampai dengan 25. Berdasarkan pendapat di atas Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi, karena jumlah populasi meliputi 98 siswa.

Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen adalah “variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya pengaruh atau pengaruh variabel lain”.10 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa. Penerimaan siswa terhadap materi pelajaran - Adanya kegiatan yang ditujukan untuk menjalani proses pembelajaran. Metode angket adalah “rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam daftar pertanyaan kemudian dikirimkan kepada responden untuk dilengkapi”. 11.

Jenis kuesioner yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung, dimana konstruksi kuesioner dirumuskan dengan tujuan menggali atau merekam data yang diketahui responden. Metode angket dalam penelitian ini merupakan metode utama yang digunakan penulis untuk mencari data tentang minat belajar dan lingkungan sekolah. Dokumentasi adalah “pencarian data tentang masalah atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, legenda, agenda, dll. 12.

Penulis menggunakan metode dokumentasi untuk mencari data tentang profil sekolah, jumlah guru dan murid, sarana dan prasarana, serta dokumentasi tata tertib sekolah. Metode observasi adalah “pemilihan, modifikasi, pencatatan dan pengkodean dari rangkaian perilaku dan situasi yang berkaitan dengan organisme sesuai dengan tujuan empiris.”13 “Pada umumnya observasi dapat dilakukan (1). Pengamatan yang digunakan penulis Observasi nonpartisipan yaitu penulis hanya melakukan observasi di wilayah penelitian tanpa ikut serta dalam kegiatan objek yang diamati.

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain barang yang akan dirakit untuk sebuah instrumen. Berdasarkan uraian di atas maka perancangan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini diperlukan untuk menggambarkan variabel X (lingkungan sekolah) dan variabel Y (minat belajar), dilengkapi dengan teknik pengumpulan data yang digunakan.

Indikator Jumlah Item

Teknik Analisa Data

Selanjutnya berdasarkan perhitungan kinerja di atas, untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas (lingkungan sekolah) dengan variabel terikat (minat belajar) dapat digunakan, koefisien kontingensi (CC) dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut .

Referensi

Dokumen terkait

We are pleased to inform you that your manuscript entitled ”Assessment of water quality of the ex-sand mining sites in Pasir Sakti District East Lampung for tilapia