Sistem pengendalian internal adalah sistem yang merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Sistem pengendalian internal pada setiap perusahaan mempunyai sistem yang berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan manajemen perusahaan. Agar dapat tercipta pengendalian internal yang memuaskan atas penerimaan dan pengeluaran kas, maka harus tersedia suatu sistem yang dapat menangani permasalahan dalam kegiatan penerimaan dan pengeluaran.
Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Kebun Kwala Sawit memerlukan sistem pengendalian kas internal yang efektif untuk melindungi kas. Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal penerimaan kas pada PT. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah: untuk mengetahui pengendalian internal sistem penerimaan kas pada PT.
Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki penerapan sistem pengendalian intern penerimaan kas yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Kebun Kwala Sawit tentang penerimaan kas, sistem pengendalian intern penerimaan kas pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Kebun Kwala Sawit, dan Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas.
4 Fransiscus Octavianus Voets (dkk), Sistem Informasi Akuntansi Analisis siklus penjualan dan penerimaan kas untuk meningkatkan pengendalian internal pada PT.
Pengertian Kas
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan suatu aset lancar yang dapat digunakan sebagai alat tukar yang sah dan mempunyai dasar penilaian akuntansi. Kategori uang tunai meliputi: Uang tunai (kertas dan logam), Cek, cek perusahaan dan simpanan bank dalam bentuk tabungan dan giro yang dapat ditarik setiap saat.
Pengelolaan Kas
Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang atau menulis cek. Jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan harus dikelola dengan cermat agar perusahaan tidak pernah kehabisan kelebihan atau kekurangan uang tunai.
Sistem Pengendalian Intern Kas
Pengertian Pengendalian Intern
Ketika suatu perusahaan mengembangkan usahanya, pengendalian harus dilakukan terhadap aktivitas perusahaan untuk menghindari penipuan atau menghindari kesalahan yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu atau merupakan serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.10. Berdasarkan penjelasan para ahli yang telah dijelaskan di atas mengenai pengertian tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan tentang konsep pengendalian internal, yaitu pengendalian yang dilakukan oleh setiap orang dalam suatu organisasi, termasuk kegiatan direksi, pengurus, atau badan-badan dalam perusahaan yang diberi kepercayaan untuk menjalankannya. tugas mengawasi pengelolaan perusahaan dan melindungi aset milik perusahaan, atau mencegah kesalahan atau penyalahgunaan aset milik perusahaan.
Istilah pengendalian internal mempunyai beberapa pengertian yang berbeda antara penulis dengan penulis lainnya, dikarenakan pola pikir yang berbeda, namun tujuannya untuk menggambarkan hal yang sama yaitu untuk melindungi aset perusahaan. Perseroan menggunakan pengendalian internal untuk melindungi aset Perseroan, mengelola informasi secara akurat, memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Tujuan Pengendalian Intern
Menjaga Kekayaan Organisasi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen 11
Unsur-unsur Pengendalian Intern Kas
Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Pengendalian Intern Kas
- Tujuan Pengendalian Intern Kas
 
Fakhri Husein dalam jurnal Administrasi Bisnis (2014) mengatakan, “pengendalian internal dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjamin tercapainya tujuan pengendalian internal perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.”13 . Sistem pengendalian internal atas uang tunai harus dirancang dengan baik untuk memastikan bahwa uang tunai terlindungi dari penipuan dan penyalahgunaan yang tidak disengaja. Hal ini mengurangi atau mencegah penyalahgunaan entri jurnal yang tidak tepat untuk menyembunyikan penerimaan dan pembayaran kas.
Uang merupakan aset yang paling likuid dan mudah didapat, jika tidak dijaga dengan baik maka akan disalahgunakan. Oleh karena itu, menjadi tugas manajemen perusahaan untuk merancang pengendalian kas internal yang efektif sehingga kas dapat mencegah pencurian atau penyelewengan dana masyarakat. Oleh karena itu, tujuan pengendalian kas internal adalah untuk melindungi kas itu sendiri dari bahaya, selain ketergantungan pada catatan akuntansi kas dan pertumbuhan, penggunaan, dan kepatuhan kas terhadap prosedur, kebijakan, dan pengelolaan kas.
Adanya pemisah tugas
Mencegah uang kas akibat kecurangan 14
Fungsi Yang Terkait Dalam Penerimaan Kas
Tentu saja, semua bisnis mempunyai transaksi tunai lain yang kurang rutin, seperti hasil penjualan aset tetap, yang mungkin ditangani oleh petugas tertentu atau memerlukan prosedur khusus. Sebagian besar masalah uang tunai akan fokus pada transaksi baru yang disebutkan di atas, karena transaksi tersebut lebih atau kurang mudah diverifikasi hanya dengan tanda terima. Fungsi penjualan bertugas menerima pesanan pembelian, mengisi faktur penjualan tunai dan menyampaikan faktur harga barang kepada pelanggan ke fungsi kasir.
Fungsi gudang bertugas menyiapkan barang pesanan pembeli dan mengantarkan barang ke fungsi pengiriman. Dalam sistem piutang, fungsi kesekretariatan bertanggung jawab menerima cek dan pemberitahuan yang dikirimkan dari debitur perusahaan. Fungsi invoice bertugas menagih debitur perusahaan sesuai dengan daftar debitur invoice yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
Fungsi kas digunakan agar uang tunai yang diterima dari berbagai fungsi segera disetorkan seluruhnya ke bank. Fungsi akuntansi bertugas mencatat penerimaan kas pada piutang, mempostingnya ke jurnal penerimaan kas, dan mengurangkan kas debitur pada kartu debitur. Bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi debitur yang telah melunasi utangnya.
Catatan Pada Transaksi Penerimaan Kas
Prosedur Penerimaan Kas
Harap dicatat bahwa setiap cek yang diterima dari pelanggan dicatat secara terpisah dalam jurnal penerimaan kas. Staf kemudian menyiapkan laporan bank rangkap tiga yang menunjukkan nilai total kwitansi harian dan menyerahkan cek serta dua salinan slip setoran ke bank. Pada akhir hari kerja, pengumpul kas merangkum entri jurnal dan menyiapkan tanda terima jurnal dengan mendebet kas.
Departemen Piutang Memproses pemblokiran permintaan pembayaran atas permintaan pembayaran dari rekening pelanggan di buku besar pembagian piutang. Pada akhir hari kerja, pegawai bagian piutang membuat ringkasan akun piutang dan meneruskan ikhtisar ini ke departemen buku besar. Tinjau secara berkala akun-akun di bagian buku besar dan bagian piutang jurnal penerima voucher untuk departemen pengumpulan kas.
Pegawai melakukan proses pemblokiran dari buku besar ke rekening pengendali piutang dan rekening pengendali kas, disarankan agar rekening pengendali piutang di ikhtisarkan pada buku besar pembantu piutang dan menyimpan buku besar tersebut. Personil dari departemen pengontrol (atau karyawan yang tidak terlibat dalam prosedur penerimaan kas) secara berkala melakukan rekonsiliasi kas dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut: (a) salinan daftar penerimaan pembayaran, (b) slip setoran bank yang diterima dari bank, (c) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang.
METODE PENELITIAN
- Objek Penelitian
 - Lokasi dan Waktu Penelitian
 - Jenis Penelitian
 - Sumber Data Penelitian 1. Data Primer
 - Data Sekunder
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Metode Analisis Data
 - Metode Analisis Deskriptif
 - Metode Komparatif
 
Djunaidi Ghony “Penelitian kualitatif dapat dirancang untuk memberikan kontribusi pada teori, praktik, kebijakan, masalah sosial dan tindakan” 20. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas kerja pada perusahaan yang dimaksud yaitu PT. Menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo “Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara)”. 21 Dimana data primer diperoleh langsung dari pihak perusahaan melalui hasil wawancara yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu dengan Bapak. Rafizal selaku Kepala Staf I di PT.
21 Nur indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, edisi pertama, edisi ketujuh: BPFE, Yogyakarta, 2019, hal. Perkebunan Nusantara II Kebun Kwala Sawit, struktur organisasi PTPN II Kebun Kwala Sawit, pembagian kerja di PTPN II Kebun Kwala Sawit, standar operasional prosedur, kebijakan akuntansi, kebijakan keuangan dan prosedur penerimaan kas di PTPN II Kebun Kwala Sawit. Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan langsung di lapangan, yaitu dengan mengamati tata kerja PT.
Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Kebun Kwala Sawit untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal penerimaan kas pada perusahaan. Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dari laporan-laporan yang telah diolah sebelumnya sehingga tidak diperoleh langsung dari sumbernya. Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari catatan dan dokumentasi yang disimpan oleh instansi khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penerimaan kas pada PT.
Wawancara merupakan suatu proses perolehan informasi dengan menggunakan tanya jawab tatap muka antara penulis dengan narasumber dari perusahaan seperti bagian akuntansi, personel perusahaan dan karyawan yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, namun juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu lebih mendalam dari responden 24. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan bertatap muka dengan orang yang diwawancarai, namun juga mendapat daftar pertanyaan yang harus dijawab pada kesempatan lain.