Judul : Fiqh Muamalah menengok praktek mencari uang dengan sistem senjata di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Pandangan Fiqh Muamalah Terhadap Amalan Arisan Dengan Sistem Menembak Di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.
Latar Belakang
Intinya, setiap anggota arisan meminjamkan uang kepada anggota yang memenangkan undian arisan. Anggota yang ditetapkan sebagai orang yang mendapatkan pendiri pertama tidak berarti berhenti mengeluarkan iuran pendiri, ia tetap mengeluarkan jatah pendiri sebanyak jumlah anggota yang ikut serta dalam pendiri dan jumlah yang telah dibayarkan masing-masing. anggotanya sama.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan sehingga bermanfaat bagi peneliti khususnya dan masyarakat pada umumnya khususnya bagi masyarakat yang mencari nafkah melalui sistem tembak untuk mempertimbangkan apakah amalan arisan diperbolehkan dalam syariat Islam atau tidak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang mekanisme pengumpulan uang yang sesuai dengan syariat Islam.
Ruang Lingkup dan Seting Penelitian
Pandangan Fiqh Muamalah tentang praktek arisan dengan sistem bakar di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Di desa tersebut banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan penggalangan dana dan mayoritas masyarakat disana beragama Islam.
Telaah Pustaka
Sedangkan dalam penelitian ini peneliti membahas tentang praktek uang Arizan dengan sistem tembak di desa Kediri dimana peserta Arizan dapat menerima Arizan tanpa diundi. Muji Wahyu Setiyaningsih dengan judul, “Pembelian Arisan Uang Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Munculnya Uang Upah di Desa Cikidang Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas)”.
Kerangka Teori
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa memberi hutang kepada orang lain adalah perbuatan baik, sehingga orang yang memberi pinjaman tidak boleh mengambil keuntungan. Jibril menjawab, “Karena orang yang memintanya meminta sisanya sedangkan yang berutang tidak berhutang kecuali atas dasar kebutuhan.” (HR. Ibnu Majah) 18. Hadits menjelaskan bahwa memberi hutang kepada orang yang lebih membutuhkan lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah daripada bersedekah.
Allah memberi pahala kepada orang yang memberi hutang dengan mengalikannya dua belas kali lipat, sedangkan Allah memberi pahala kepada orang yang memberi sedekah dengan melipatgandakannya sepuluh kali lipat. Berdasarkan kondisi ini, maka qardh yang dilakukan oleh anak kecil, orang gila atau orang yang terpaksa adalah batal. Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman tidak mengambil tambahan pinjaman yang melebihi jumlah pinjaman dan tidak mengambil bunga yang terus meningkat hingga berlipat ganda.
Dengan demikian, uang arisan yang diperoleh orang yang mendapat atau memenangkan arisan adalah utangnya, dan ia harus memenuhi kewajibannya dengan membayar sejumlah uang secara berkala sampai semua anggota memperoleh hak atas arisan tersebut.27 Ada yang berpendapat bahwa arisan itu sah. , berdasarkan beberapa dalil, yang antara lain membolehkan perkumpulan sosial berdasarkan tinjauan hukum Islam.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan sangat berkaitan dengan data yang diperoleh sebagai dasar pembahasan dan analisis. Data sekunder yaitu data yang muncul berupa data yang telah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca, melihat dan mendengar.32 Dimana data kepustakaan dipelajari dari buku, artikel dan lain-lain. Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian.
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena analisis data memberikan arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian.35 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga peneliti menggunakan analisis data secara umum dan kemudian menarik kesimpulan yang konkrit. Validitas adalah derajat kepastian antara data yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Selain itu, ada triangulasi atau pengecekan data dengan menggunakan metode yang berbeda atau dari sisi yang berbeda.36 Triangulasi metode digunakan untuk memudahkan peneliti dalam membandingkan hasil wawancara atau data yang ditemukan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Dalam hal ini peneliti mencoba membandingkan data hasil wawancara dengan data yang peneliti peroleh dari dokumentasi terkait praktik pengumpulan uang di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.
Sistematika Pembahasan
Pemeriksaan sejawat, teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari teman yang berpengetahuan luas di bidang penelitian, dengan tujuan untuk memperoleh masukan yang memberikan kontribusi terhadap data dan kesempurnaan hasil penelitian. Teknik ini dilakukan dengan menyajikan hasil sementara berupa diskusi dengan rekan kerja, seperti teman sekelas dan organisasi. Pada bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, pengesahan, halaman moto, presentasi, kata pengantar, daftar isi, abstrak.
babi; Pendahuluan, bab ini menjelaskan konteks penelitian dengan jelas, kemudian dijelaskan konteks penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian, kerangka teori dan metode penelitian yang membahas penelitian terkait. , keberadaan peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, jenis penelitian dan validasi data. Bab ini mencakup; Analisis Praktek Mengumpulkan Uang Dengan Sistem Tembak Di Desa Kediri Kabupaten Kediri dan Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktek Mengumpulkan Uang Dengan Sistem Tembak Di Desa Kediri Kabupaten Kediri.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Kediri merupakan salah satu dari 10 desa yang ada di Kabupaten Kediri dan terletak di ibu kota kabupaten. Desa Kediri terdiri dari 8 dusun dengan jumlah penduduk 9.121 jiwa, dan memiliki wilayah dan tingkat populasi yang berbeda. Dari segi agama dan kepercayaan, mayoritas masyarakat Desa Kediri beragama Islam, dengan rincian data sebagai berikut.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Kediri masih di sektor perdagangan dan tenaga kerja, karena Desa Kediri secara geografis terletak di wilayah kabupaten, pusat sirkulasi ekonomi. Kekayaan sumber daya alam di Desa Kediri sangat mendukung baik dari segi pembangunan ekonomi maupun sosial budaya. Sebagian mata pencaharian penduduk Desa Kediri adalah pedagang yang mayoritas beragama Islam dan juga memegang teguh adat dan tradisi.
Perangkat desa menurut jenis jabatan di Desa Kediri terdiri dari 1 kepala desa, 1 sekretaris desa, kepala keuangan, kepala urusan umum, kepala perencanaan, kepala dinas, kepala kesejahteraan, kepala pemerintahan dan 8 kepala desa.
Latar Belakang Terjadinya Arisan Tembak
Arisan Dengan Sistem Tembak
Tetapi jika ada anggota yang muncul membutuhkan uang, anggota tersebut akan mendapatkan yang muncul dengan mengajukan sistem tembak. Dan pada saat pengundian, orang A ingin mendapatkan koleksi tanpa menggambarnya dengan menyarankan sistem tembak. Semakin tinggi bid, maka semakin sedikit uang yang didapat member yang menembak atau menggunakan sistem tembak tersebut.
Ada 20 orang anggota arisan dengan sistem tembak di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Menurut Ibu Ning, alasan mengikuti sistem shooting adalah penghematan, jika suatu saat ada kebutuhan yang mendesak, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan sistem shooting. Namun arisan dengan sistem tembak seperti ini bisa menimbulkan ketimpangan, apalagi kita umat Islam yang mengharamkan riba.
Sistem pemecatan ini justru membuat saya merasa rugi karena uang yang saya terima tidak full, tapi.
Analisis Praktek Arisan dengan Sistem Tembak
Dalam hal ini praktek arisan dengan sistem tembak di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat telah memenuhi rukun dan syarat qardh yaitu ada beberapa pihak yang terlibat langsung dalam akad, uang yang di akadkan, dan ijab qabul berupa wasiat para anggota yang mengikuti arisan. Namun dalam praktik arisan yang menggunakan sistem tembak ini terdapat unsur yang tidak sesuai dengan prinsip muamalah karena ada sistem tembak yaitu tawaran dari anggota untuk mendapatkan arisan tanpa diundi, sehingga uang arisan yang diperoleh oleh anggota yang menembak berkurang. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, bersaksilah dengan jujur.
Ayat ini menjelaskan bahwa orang beriman harus selalu menjaga kebenaran dan keadilan dalam keadaan apapun sesuai dengan apa yang Allah SWT perintahkan, karena Allah mengetahui apa yang kita lakukan.
Perspektif Fiqh Muamalah Terhadap Praktek Arisan dengan Sistem
Praktik arisan yang dilaksanakan di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat ini sesuai dengan ayat di atas karena setiap anggota yang mengikuti arisan semua atas dasar kemauan sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. pihak lain. Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala bentuk muamalah pasti mendatangkan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan di masyarakat, praktik arisan yang dilaksanakan di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat mengacu pada ayat diatas karena setiap anggota yang mengikuti arisan merasa sangat bermanfaat, terutama dalam kaitannya dengan perekonomian penduduk setempat. Dalam praktek arisan yang diadakan di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat anggota arisan mendapat uang yang berbeda-beda, hal ini disebabkan adanya sistem tembak.
Setiap anggota yang melakukan arisan dengan sistem tembak ini akan mendapatkan uang arisan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan perbedaan jumlah penawaran dan perbedaan jumlah pengambilan anggota. Dengan demikian, kesepakatan yang muncul dalam praktek arisan dengan sistem tembak di Desa Kadiri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat dapat dikatakan rusak karena mengandung unsur yang tidak diperbolehkan. Praktik penggunaan sistem tembak di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat pada dasarnya telah sesuai dengan rukun dan syarat-syarat akad, seperti pihak yang terlibat langsung dalam akad, uang akad dan ijab yang diberikan dalam bentuk untuk keinginan anggota yang mengikuti pemberontak.
Sehingga praktik arisan dengan sistem tembak di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat tidak dapat dilakukan karena mengandung unsur kezaliman dan riba yang bertentangan dengan prinsip fikih muamalah.
Kesimpulan
Dalam sebuah kontrak, jika ada unsur-unsur yang tidak diperbolehkan dalam hukum Islam, maka kontrak tersebut batal. Sehingga praktik arisan dengan sistem tembak yang terjadi di Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat tidak dapat dilakukan karena tidak sesuai dengan syariat Islam atau prinsip fikih muamalah.
Saran
Ibu Fauziah, wawancara, Kediri Lombok Barat, 15 Desember 2020 Ibu. Fauziah, wawancara, Kediri Lombok Barat, 25 September 2020 Ny. Fitri, wawancara, Kediri Lombok Barat, 20 Desember 2020 Ny. Indan, wawancara, Kediri Lombok Barat, 20 Desember 2020 Ny. Ning, wawancara, Kediri Lombok Barat, 20 Desember 2020 Ny. Rabik, wawancara, Kediri Lombok Barat, 10 Desember 2020. Imam Mustofa, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta: Rajawali press, 2016) Lexy j2016 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: pt Remaja Rosdakarya, 1994). Miftahur Rohmah, “Kajian Hukum Islam tentang Praktek Gathering Undian Kembang Susut (Studi Kasus di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro)”, Skripsi, UIN Walisongo, 2016.
Muji Wahyu Setiyaningsih, “Perjualbelian Arisan Uang Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Timbulnya Uang Gaji di Desa Cikidang Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas)”, Disertasi, Purwokerto: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), 2015. Rokyal Aini ” Kajian Fiqh Muamalah tentang Praktek Gathering Gabah di Desa Jurang Jaler Kecamatan Praya Tengah”, Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, 2017.