• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KERINCI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KERINCI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KERINCI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

NINA WILAS TARI NPM 12080123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KERINCI Oleh

Nina Wilas Tari

1

, Aruna Laila, S.S.,M.Pd², Yulia Pebriani, M.Pd³

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lima masalah, yaitu (1) kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis dongeng, (2) siswa tidak begitu menguasai materi tentang dongeng, khususnya tentang unsur-unsur dongeng, (3) guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah, (4) fasilitas tidak begitu memadai, seperti buku, khususnya buku pelajaran bahasa Indonesia, (5) kemampuan siswa dalam menulis dongeng tidak begitu bagus, hal tersebut terlihat dari hasil ulangan harian siswa yang masih di bawah KKM yaitu 75. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menuliskan kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif, dengan populasi siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci. Sampel penelitian berjumlah 25 orang yang terdiri dari kelas VII A s.d VII E. Tenik penarikan sampel adalah proportional random sampling.Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara memberikan tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui :Pertama, indikator 1 (penokohan) tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 81,32 berada pada rentangan 76-85%.

Kedua, indikator 2 (peristiwa atau alur) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata hitung (M) 89,33 berada pada rentangan 86-95%.Ketiga, indikator 3 (latar) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata hitung (M) 91,99 berada pada rentangan 86-95%. Keempat, untuk indikator 4 (tema) tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata hitung (M) 71,99 berada pada rentangan 66- 75%.Kelima, untuk indikator 5 (amanat) tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 81,33 berada pada rentangan 76-85%. Keenam, gabungan kelima indikator tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 83,19 berada pada rentangan 76-85%.

Kata Kunci : Menulis, Dongeng, Media Audio

(5)

SKILLS TO WRITE THE LEGEND WITH AUDIO MEDIA AIDED STUDENTS OF CLASS VII SMP NEGERI 5 KERINCI

By

Nina Wilas Tari

1

, Aruna Laila, S.,S. M.Pd ², Yulia Pebriani, M.Pd ³

1) Students of STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) lecturer of Study Program Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the five is sues, namely (1) the lack of student interest in learning writing, especially fairy tales. (2) student are not so mastered the material about fairy tales, aspecially about the elements of a fairy tales. (3) teacher were more likely to use the lecture method. (4) facilities are not so appropriate, such, as book, particulary textbooks Indonesian. (5) the ability of students to write a story not so good, it is seen from the results of daily tests of student who are still under KKM is 75. This study aimed to describe the skills to write the legend with audio media aided students of class VII SMP Negeri 5 Kerinci. The type of research is quantitative reasearch a descriptive metdod, with a population students of class VII SMP Negeri 5 Kerinci. These sampels included 25 people consisting of class VII A s.d VII E. The sampling technique is used poportional random sampling. The data collected in this study by giving tests.

Based on the results of this research is : Firts, indicator 1 (characterizations) are classified as good (B) the arithmetic mean (M) 81,32 are in the range of 76-85%. Second, indicator 2 (event of groove) is quite good once (BS) with arithmetic mean (M) 89,33 are in the range of 86-95%. Third, indicator 3 (foreground) is quite good once (BS) with arithmetic mean (M) 91,99 are in the range of 86-95%. Fourth, indicator 4 (theme) is lower than enough (LDC) by the arithmetic mean (M) 71,99 are in the range of 66-75%. Fifth, indicator 5 (trustees) are classified as good (B) the arithmetic mean (M) 81,33 are in the range of 76-85%. Sixth, combined five indicator are classified as good (B) the arithmetic mean (M) 83,19 are in the range of 76-85%.

Keyword : writing, tales, audio media

(6)

A. Pendahuluan

Kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu.

Pembelajaran menulis di sekolah dapat melatih siswa untuk mampu berkomunikasi menggunakan media tulisan. Dengan menulis, siswa dapat mengungkapkan segala pemikiran, pengalaman, kesan, perasaan, pendapat, dan imajinasi dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis penting dikuasai oleh siswa.

Menulis dongeng terdapat dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SMP kelas VII Semester 1, yaitu Standar Kompetensi (SK) 8

“mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng”, dan Kompetensi Dasar (KD) 8.2, yaitu “menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar”.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Hj. Eflinar, S.Pd., diperoleh informasi tentang beberapa masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis dongeng, yaitu sebagai berikut. Pertama, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis dongeng. Kedua, siswa tidak begitu menguasai materi tentang dongeng, khususnya tentang unsur-unsur dongeng. Ketiga, guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah.

Keempat, fasilitas tidak begitu memadai, seperti buku, khususnya buku pelajaran bahasa Indonesia.Kelima, kemampuan siswa dalam menulis dongeng tidak begitu bagus, hal tersebut terlihat dari hasil ulangan harian siswa yang masih di bawah KKM yaitu 75.

Wawancara juga dilakukan dengan 4 orang siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa:Pertama, siswa kurang paham tentang materi dongeng khususnya tentang unsur-unsur dongeng, sehingga siswa kurang terampil dalam menulis dongeng.Kedua, teknik yang digunakan oleh guru kurang bervariasi, guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan saat proses pembelajaran.Ketiga,siswa kesulitan dalam menentukan tema, amanat dan karakter tokoh.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan menuliskan kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah keterampilan menuliskan kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci?”.

Menurut Tarigan (2008:22-23) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan pemindahan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Namun, seringkali menulis dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit, karena menulis itu dikaitkan dengan seni atau kiat, sehingga tulisan tersebut dirasakan enak dibaca, akurat, jelas, dan singkat (Semi, 2009:2).

Menurut Danandjaya (1991:83) dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Selanjutnya dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.

Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Sementara itu, Djamaris (2002:68-69) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita yang dipercayai tidak pernah terjadi, cerita khayal semata. Dongeng digemari oleh masyarakat karena dongeng berisi unsur hiburan dan nasihat.

Dengan dongeng masyarakat lama manyampaikan ajaran moral dan hiburan. Sugiarto (2015:160) berdasarkan isinya dongeng setidaknya dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu fabel, legenda, mite (mitos), sage, dan dongeng jenaka. Muhardi dan Hasanuddin WS (1992:20) menyatakan unsur intrinsik dongeng yaitu sebagai berikut. (1) Penokohan merupakan komponen penting dalam sebuah cerita. Penokohan termasuk masalah penamaan, penggambaran keadaan fisik, keadaan psikis dan karakter. (2) Peristiwa atau Alur merupakan cerminan atau perjalanan tingkah laku para tokoh dalam berpikir, bertindak dan menghadapi berbagai masalah kehidupan. (3) Latar merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang mulai secara samar diperlihatkan alur atau penokohan. Latar berkaitan dengan alur atau penokohan. Sehubungan dengan itu latar harus saling menunjang dengan alur dan penokohan

(7)

dalam membangun permasalahan. (4) Tema adalah inti permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya. (5) Amanat merupakan opini, kecenderungan, dan visi pengarang terhadap tema yang dikemukakannya. Menurut Usman (2002:83), media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.

B. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Waktu penelitian adalah 10 Desember 2016, dan tempat penelitian adalah SMP Negeri 5 Kerinci. Subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dengan jumlah sampel penelitian 25 orang yang terdiri dari kelas VII A s.d VII E. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y).

Variabel terikat (y) adalah keterampilan menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dan variabel bebas (x) adalah penggunaan media audio, sedangkan data penelitian ini adalah skor menulis kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci.

Data penelitian ini adalah skor menuliskan kembali dongeng siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja tertulis dalam bentuk menulis dongeng. Tes digunakan untuk memperoleh data mengenai keterampilan siswa menuliskan kembali dongeng. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan materi tentang dongeng dan hal-hal yang berkaitan dengan dongeng. Kedua, guru menjelaskan cara menulis dongeng dengan berbantuan media audio.Ketiga,guru memberikan latihan kepada siswa menuliskan kembali dongeng dengan berbantuan media audio dengan mencontohkan dongeng yang berjudul

“Lolos Dari Jebakan”. Pertemuan kedua langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

Pertama, guru memberikan tes kepada siswa dengan memutarkan sebuah rekaman dongeng yang berjudul “Gajah yang Baik Hati” kepada siswa, dan siswa mendengarkan dongeng tersebut. Kedua, setelah dongeng tersebut diputar sebanyak dua kali, guru menyuruh siswa menuliskan kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang telah didengar tersebut, dengan memperhatikan penokohan, peristiwa atau alur, latar, tema dan amanat. Ketiga, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Keempat, setelah siswa selesai menulis, lembaran tugas siswa dikumpulkan kemudian dianalisis sesuai dengan aspek yang diteliti.

Penganalisisan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

Pertama, mengoreksi hasil kerja siswa. Kedua, memberi skor terhadap tes keterampilan menuliskan kembali dongeng siswa. Ketiga, mengubah skor dari hasil tes keterampilan menulis dongeng menjadi nilai. Keempat, mengelompokkan nilai keterampilan menulis dongeng siswa ke dalam skala 10.Kelima, mencari nilai rata-rata dari data yang diperoleh.

Keenam, membuat histogram keterampilan menulis dongeng. Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis data ke dalam bentuk laporan tertulis.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Indikator Penokohan

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator penokohan adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 11 siswa dengan pemerolehan persentase 44%. Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 14 siswa dengan pemerolehan persentase 56%, dengan rata-rata hitung (M) sebesar 81,32 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator penokohan tergolong baik (B), karena rata-rata hitungnya (M) berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10.Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5

(8)

Kerinci dapat dikelompokkan atas 2 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 11 siswa, (b) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 14 siswa.

2. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Indikator Peristiwa atau Alur

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator peristiwa atau alur adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 17 siswa dengan pemerolehan persentase 68%. Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 8 siswa dengan pemerolehan persentase 32%, dengan rata-rata hitung (M) sebesar 89,33 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator peristiwa atau alur tergolong baik sekali (BS), karena rata- rata hitunhnya (M) berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10. Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dapat dikelompokkan atas 2 yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 17 siswa, (b) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 8 siswa.

3. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Indikator Latar

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator latar adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 19 siswa dengan pemerolehan persentase 76%.Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 6 siswa dengan pemerolehan persentase 24%. diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 91,99 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator latar tergolong baik sekali (BS), karena rata-rata hitungnya (M) berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10. Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 19 siswa, (b) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 6 siswa.

4. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Indikator Tema

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator tema adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 13 siswa dengan pemerolehan persentase 52%.Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 3 siswa dengan pemerolehan persentae 12%.Ketiga, siswa yang tingkat keterampilannya 33,33 berjumlah 9 siswa dengan pemerolehan persentase 36%, dengan rata-rata hitung (M) sebesar 71,99 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator tema tergolong lebih dari cukup (LDC), karena rata-rata hitungnya (M) berada pada penguasaan 66-75% pada skala 10. Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 13 siswa, (b) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 3 siswa, (c) kurang sekali (KS) sebanyak 9 siswa.

5. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Indikator Amanat

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator amanat adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 13 siswa dengan pemerolehan persentase 52%.Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 10

(9)

siswa dengan pemerolehan persentae 40%.Ketiga, siswa yang tingkat keterampilannya 33,33 berjumlah 2 siswa dengan pemerolehan persentase 8%, dengan rata-rata hitung (M) sebesar 81,33 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk indikator amanat baik (B), karena rata-rata hitungnya (M) berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10. Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 13 siswa, (b) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 10 siswa, (c) kurang sekali (KS) sebanyak 2 siswa.

6. Tingkat Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Gabungan Kelima Indikator

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk gabungan kelima indikator adalah sebagai berikut.Pertama, siswa yang tingkat keterampilannya 100 berjumlah 7 siswa dengan pemerolehan persentase 28%. Kedua, siswa yang tingkat keterampilannya 93,33 berjumlah 2 siswa dengan pemerolehan persentase 8%. Ketiga, siswa yang tingkat keterampilannya 86,66 berjumlah 3 siswa dengan pemerolehan persentase 12%. Keempat, siswa yang tingkat keterampilannya 80 berjumlah 2 siswa dengan pemerolehan persentase 8%.

Kelima, siswa yang tingkat keterampilannya 73,33 berjumlah 7 siswa dengan pemerolehan persentase 28%. Keenam, siswa yang tingkat keterampilannya 66,66 berjumlah 3 siswa dengan pemerolehan persentase 12%. Ketujuh, siswa yang tingkat keterampilannya 60 berjumlah 1 siswa dengan pemerolehan persentase 4%, dengan rata-rata hitung (M) sebesar 83,19 mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B), karena rata-rata hitungya (M) berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10. Berdasarkan skala 10 tingkat keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci dapat dikelompokkan atas 5 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 7 siswa, (b) baik sekali (BS) sebanyak 5 siswa, (c) baik (B) 2 siswa, (d) lebih dari cukup (LDC) sebanyak 10 siswa. (e) cukup (C) sebanyak 1 siswa.

Gambar 6. Histogram Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Dengan Berbantuan Media Audio Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci Untuk Gabungan Kelima Indikator

(10)

D. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk indikator 1 (penokohan) tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 81,32 berada pada rentangan 76-85%. Kedua, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk indikator 2 (peristiwa atau alur) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata hitung (M) 89,33 berada pada rentangan 86-95%. Ketiga, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk indikator 3 (latar) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata hitung (M) 91,99 berada pada rentangan 86-95%.Keempat, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk indikator 4 (tema) tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata hitung (M) 71,99 berada pada rentangan 66-75%.Kelima, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk indikator 5 (amanat) tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 81,33 berada pada rentangan 76-85%.Keenam, keterampilan menulis kembali dongeng dengan berbantuan media audio untuk gabungan kelima indikator tergolong baik (B) dengan rata-rata hitung (M) 83,19 berada pada rentangan 76-85%.

Berdasarkan simpulan yang dikemukan di atas, peneliti menyarankan.Pertamasiswa, sebagai masukan untuk meningkatkan keterampilan menulis kembali dongeng yang didengar.

Kedua guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 5 Kerinci agar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis dongeng, terutama dalam menulis penokohan, peristiwa, latar, dan amanat.Ketiga bagi penulis, dapat menambah pengalaman dalam penelitian ilmiah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. Keempat bagi peniliti lain, untuk dapat meneliti keterampilan menulis dongeng siswa dengan menggunakan metode atau teknik yang mampu memunculkan kreativitas siswa dalam menulis dongeng.

E. Daftar Pustaka

Danandjaya, James. 1991. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta:

Pustaka Utama Garfiti.

Djamaris, Edwar. 2002. Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Muhardi, dan Hasannuddin WS. 1992.Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Press.

Semi, M. Atar. 2009.Menulis Efektif. Padang: UNP Press.

Sugiarto, Eko. 2015. Mengenal Sastra Lama: Jenis, Definisi, Ciri, Sejarah, dan Contoh.

Yogyakarta: Andi Offset.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Usman, Basyiruddin. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh ekstrak daun kemangi Ocimum basilicum L terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo Clarias gariepinus yang diinfeksi jamur saprolegnia sp.. Pemberian Ekstrak Lengkuas Alpinia