PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk membimbing remaja menuju hal-hal yang positif, peran pendidikan dan bimbingan agama sangatlah penting. Di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa terdapat beberapa masjid yang masing-masing masjid terdapat karang taruna masjid.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat/Kegunaan Penelitian
Dalam penulisan proposal ini diteliti strategi pemberdayaan remaja masjid di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, populasinya adalah remaja masjid di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa yang berjumlah 45 orang dari 3 dusun dan 3 masjid.
TINJAUAN PUSTAKA
Remaja Mesjid
- Pengertian Remaja Mesjid
- Fungsi dan Peran Remaja Mesjid
Mesjid
- Pengertian Mesjid
- Fungsi Mesjid
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan data lapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara cepat dan akurat mengenai strategi pemberdayaan pemuda masjid di desa Maradekaya kecamatan Bajeng kabupaten Gowa. Strategi pemberdayaan remaja masjid sebagai variabel independen menjadi penyebab terjadinya atau adanya perubahan pada variabel dependen.
Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Bimbingan Remaja Mesjid
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Strategi Pemberdayaan Remaja Masjid Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa merupakan upaya dan perencanaan efektif potensi remaja Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa terhadap bentuk dampak negatif modernisasi dan globalisasi. Keberadaan remaja masjid sangat penting karena masa remaja merupakan tahap pembentukan yang efektif dan efisien. Fungsi remaja masjid adalah melakukan kegiatan keagamaan, pembinaan generasi muda, update informasi dan sosialisasi.
Berikut gambaran angket dalam bentuk tabel mengenai sikap remaja terhadap penerapan strategi pemberdayaan remaja masjid sebagai berikut. Untuk mengetahui apakah strategi pemberdayaan remaja masjid berjalan efektif, kita dapat melihat tabel berikut. Dengan demikian, kendala yang dihadapi remaja masjid di desa Maradekaya dalam pengembangan kualitas remaja masjidnya antara lain kurangnya pemahaman sosial dalam mempelajari ilmu agama Islam.
Oleh karena itu perlu diketahui tentang pemberdayaan pemuda masjid khususnya masyarakat di desa Maradekaya dan pada umumnya seluruh masyarakat di kecamatan Bajeng. Berkat pemberdayaan remaja, masjid menarik perhatian anak-anak dan remaja putus sekolah (Sudirman, wawancara, 24 April 2016). Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberdayaan remaja di masjid di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat setempat khususnya perkembangan remaja.
Bahwa program kerja remaja masjid di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dalam penguatan kualitas remaja masjidnya adalah semaksimal mungkin meningkatkan pemahaman keagamaannya melalui berbagai kegiatan yang dilakukannya.
Lokasi dan Obyek Penelitian
Variabel Penelitian
Dengan demikian, variabel merupakan bagian penting dalam penelitian karena merupakan objek penelitian atau fokus penelitian. Menurut Sugiono (2012;60) variabel adalah segala sesuatu yang dibentuk dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari guna memperoleh informasi tentangnya, kemudian ditarik kesimpulannya.
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Dalam pengambilan sampel yang berkaitan dengan penelitian ini digunakan teknik sampling regional, yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan lokasi geografis seperti lokasi penelitian penulis di Desa Maradekaya, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian adalah 45 remaja masjid yang kemudian disebut sebagai informan utama.
Instrumen Penelitian
Esterberg dalam Sugiyono mengemukakan beberapa jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur (peneliti mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang juga disiapkan alternatif jawaban), semi terstruktur wawancara (wawancara dilakukan dengan lebih leluasa dan bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana responden dimintai pendapat dan gagasannya), dan wawancara tidak terstruktur (yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap. terstruktur untuk pengumpulan data). Sanafiah Faisal, dalam Sugiyono mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipatif, observasi terbuka dan observasi terselubung (overt observasi dan observasi terselubung), dan observasi tidak terstruktur.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data di atas, yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan demikian, pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dua kegiatan pengumpulan data, yaitu metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Teknik Analisis Data
Adapun peranan pemuda masjid dalam organisasi mempunyai struktur tertentu dimana organisasi ini eksis di tengah-tengah masyarakat. Saat ini keberadaan remaja masjid nampaknya semakin diperlukan, terutama bagi penyelenggaraan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh remaja muslim yang berafiliasi dengan masjid. Upaya para pemuda masjid diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang mendalam kepada masyarakat tentang fungsi dan peran pendidikan Islam.
Berdasarkan tabulasi kuesioner di atas, penulis dapat melihat bahwa dari 45 responden yang diteliti, 25 orang merupakan remaja masjid atau 55,55% merasa sangat puas dengan penerapan strategi, sedangkan 20 orang merupakan remaja. Nah, dari berbagai pemikiran atau argumentasi di atas dapat dipahami bahwa peran Remaja Masjid adalah memberikan motivasi kepada para remaja. Sebab, psikologi motivasi yang diperoleh melalui pemberdayaan remaja masjid dapat membangkitkan semangat belajar pada diri remaja dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh remaja tersebut.
Upaya para pemuda masjid untuk meningkatkan keberagaman masyarakat Biringbulu yaitu para pemuda dan tokoh agama yang berkolaborasi dengan masyarakat sekitar untuk meramaikan kegiatan mensejahterakan masjid. Dengan demikian, dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa program kerja pemuda masjid di Desa Maradekaya dalam penguatan kualitas pemuda masjid adalah semaksimal mungkin meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dan agama melalui berbagai jenis. kegiatan yang dilakukannya. Di Desa Maradekaya pada umumnya setiap masjid mempunyai karang taruna masjid, sejak terbentuknya karang taruna masjid ini banyak dikembangkan kegiatan khususnya yang berkaitan dengan pembinaan akhlak generasi muda, sehingga diterima oleh pemerintah daerah setempat. bahwa dengan pemberdayaan generasi muda maka jarang terjadi tawuran antar remaja di mesjid ini dan lain sebagainya.
Diharapkan warga Desa Maradekaya juga menyadari pentingnya pemberdayaan pemuda masjid untuk mengembangkan akhlak generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Kelurahan Lauwa Kecamatan Biringbulu
Peranan Remaja Mesjid di Kelurahan Lauwa Kecamatan
Dari ayat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sangat penting bagi anak kita untuk mendapat perhatian. Bentuk kepedulian kami berdasarkan firman Allah tersebut di atas adalah dengan membentuk wadah yang dapat dijadikan wadah pembinaan akhlak anak yaitu pemberdayaan Remaja Masjid, karena dalam sejarah. Menurut Camat Bajeng, Pemberdayaan Remaja Masjid merupakan perkumpulan remaja Islam di masjid yang dibentuk oleh masyarakat secara sukarela untuk membina remaja.
Oleh karena itu, pemberdayaan ini sangat penting untuk menarik perhatian umat Islam karena penting untuk dijadikan wadah instruksi formal yang selama ini dilakukan. Sejak terbentuknya Pemuda Masjid, banyak kegiatan yang dikembangkan, terutama terkait dengan pembinaan akhlak generasi muda, sehingga diakui pemerintah daerah setempat, tawuran antar remaja dan sebagainya jarang terjadi. Sementara itu, Kepala Desa Maradekaya mengatakan, sejak berdirinya Masjid Remaja di Kecamatan Lauwa, banyak dampak positif yang dirasakan, antara lain masjid dipenuhi dengan berbagai kegiatan keagamaan sehingga membantu meminimalisir hal-hal yang dapat dilakukan oleh remaja. untuk meresahkan masyarakat.
Strategi Pemberdayaan Remaja Mesjid di Kelurahan
Berdasarkan tabulasi kuisioner di atas, penulis dapat melihat bahwa 32 atau 71,11% remaja masjid menyatakan sangat setuju dengan pelaksanaan pemberdayaan remaja masjid, dan 13 atau 28,88% menyatakan setuju dengan pelaksanaan pemberdayaan remaja masjid, dan tidak ada satupun menjawab tidak setuju. Berdasarkan tabulasi angket di atas, penulis dapat mengetahui bahwa 23 remaja masjid atau 51,11% menyatakan sangat efektif mengenai pelaksanaan pemberdayaan, dan 22 atau 48,88% remaja masjid menyatakan efektif, dan belum ada yang menyatakan efektif. itu tidak efektif. . Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh para remaja masjid di Desa Lauwa adalah memberikan pengetahuan dasar Al-Quran kepada anak-anak melalui pengenalan huruf-huruf Al-Quran dan cara membaca Al-Quran yang baik dan benar, melalui metode iqra' yang digunakan.
Menurut para pemuda jemaah masjid di desa Maradekaya, peringatan hari besar Islam merupakan tanda kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, atau sebagai cara untuk memperingati perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam perjuangan agama Islam dan juga merupakan salah satu cara untuk memperingati hari besar Islam. cara untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat khususnya remaja. Berdasarkan tabel kuesioner di atas, penulis dapat melihat bahwa dari 45 responden yang disurvei, 26 remaja masjid (57,77%) menyatakan sangat berpengaruh, sedangkan 19 remaja (42,22%) menyatakan berpengaruh, dan tidak ada yang menjawab berpengaruh. tidak ada pengaruh. pengaruh. Untuk itu, para pemuda masjid sebagai pengemban obor kebenaran di masa depan, tetap berusaha mencari cara untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi dengan cara yang sehat.
Prospek Pengembangan Remaja Mesjid di Kelurahan
Berdasarkan tabulasi kuesioner di atas, penulis dapat melihat bahwa dari 45 responden yang diteliti, 34 remaja masjid atau 75,55% menyatakan sangat aktif, dan 11 atau 24,44% remaja masjid menyatakan aktif dan tidak ada yang menjawab aktif. mereka tidak aktif. Keberadaan pemuda masjid mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan kualitas pemuda, seperti yang dikatakan Sudirman bahwa dalam upaya mengembangkan kualitas pemuda maka pemberdayaan pemuda masjid mempunyai peranan yang sangat penting. berperan dalam kebangkitan dan kemakmuran masjid. Sebagaimana disampaikan oleh pemuda jemaah masjid lainnya, pemberdayaan pemuda masjid di desa Maradekaya ini memberikan dampak positif di kalangan remaja dan terus memberikan motivasi keagamaan kepada warga masyarakat secara berkesinambungan baik melalui ceramah agama maupun penyuluhan. , agar masyarakat Desa Maradekaya dipenuhi dengan kebaikan dan berdampak pada aspek kehidupan sehari-hari.
Implementasi program kerja pemuda masjid di desa Maradekaya dalam rangka mensejahterakan masjid adalah berbagai macam kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, pemuda masjid dan jamaah saling bahu membahu melaksanakannya. kegiatan keagamaan, karena tanpa kerjasama kegiatan tersebut tidak akan berjalan lancar. . Strategi Pemberdayaan Remaja Masjid Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dalam pemberdayaan pemuda masjid dalam mengembangkan kualitas kegiatan keagamaan pada masyarakat yang belum memahami ajaran Islam sehingga para remaja mampu memahami situasi dan kondisi masyarakat atau menggunakan cara-cara akses terhadap masyarakat agar tidak ada kendala bagi remaja jika hal tersebut memotivasi mereka untuk mengikutinya. Para remaja masjid dapat bersikap lemah lembut terhadap masyarakat, karena jika remaja berperilaku kasar maka masyarakat akan sulit diajak ikut serta dalam kegiatan tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran – Saran
Kepada pemerintah, masyarakat, tokoh agama untuk selalu memberikan dukungan kepada remaja masjid, baik moril maupun materiil agar segala kendala dapat diatasi.