• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana sistem pendidikan pondok pesantren di SMP Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. Upaya apa yang telah dilakukan untuk mengembangkan pendidikan santri di SMP Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. Apa saja peluang dan tantangan pengembangan pendidikan santri di SMP Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. SMP Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap merupakan variabel terikat. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.

Faktor Peluang dan Tantangan Perkembangan Pendidikan Santri di SMP Pesantren Al Iman Ulu-Ale.

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Pendidikan Islam

Muhammad Yunus (1994:137) Dari segi bahasa, pendidikan terdiri dari 3 aspek yaitu At-Tarbiyah, At-Ta'lim, At-addib. At-tarbiyah dapat digunakan untuk manusia, hewan dan tumbuhan, At-ta' lim adalah pemberian ilmu dalam sastra klasik, kata ta'lim banyak digunakan dalam arti pendidikan, At-taddib, yaitu menjadi beradab. At-ta'lim adalah pemberian ilmu yang juga banyak digunakan dalam pengertian pendidikan.Menurut Abdul Fattah Jalal kata ta'lim lebih cocok digunakan dalam pendidikan Islam. Sebab ta’lim lebih tepat maknanya dibandingkan tarbiyah. Karena terbiyah hanya berarti pemeliharaan dari segi fisik pada masa kanak-kanak, sedangkan pendidikan Islam tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mental dan spiritual yang berlangsung seumur hidup. menjadikan beradab dan digunakan dalam arti pendidikan.

Dengan demikian, sistem pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan yang mengarahkan dan mengembangkan seluruh potensi dasar manusia.

Pengertian pondok pesantren

Dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen atau catatan di SMP Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. Sebagai langkah awal pembahasan kali ini kami akan memaparkan sejarah singkat tentang SMP Pondok Pesantren Al-iman di Kecamatan Ulu-Ale. Pada dasarnya guru dan ustadz mengajar di Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale Kabupaten.

Di bawah ini adalah tabel data tentang sistem pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu. Pendapat para santri tentang kegiatan sistem pendidikan di Pondok Pesantren AL-Iman Ulu Ale yang berlangsung seharian penuh dari pagi hingga pagi hari. Pemikiran santri mengenai sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale merupakan sistem terpadu yang artinya tidak ada perpecahan.

Dari beberapa penyebaran kuesioner dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendidikan Pesantren di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kab. Menurut Takdir Baharuddin, Sistem Pendidikan Pesantren di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kab. Salah satu sistem pendidikan di SMA Islam Al Iman Ulu-Ale berlangsung sepanjang hari dari pagi hingga sore hari.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan sistem pengembangan santri di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale yang ada di kecamatan tersebut. Diharapkan pemerintah memperhatikan dan membantu SMA Islam Al Iman Ulu-Ale dengan sarana dan prasarananya. Judul Skripsi: Kajian Sistem Pengembangan Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.

Bagaimana Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale berlangsung sepanjang hari dari pagi hingga sore (pagi, siang dan sore).

Konsep pendidikan dalam peningkatan kualitas anak

Sistem pendidikan pada pondok pesantren

Bila yang dimaksud dengan istilah sistem pendidikan di pesantren tidak lain adalah sarana berupa perangkat organisasi yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pendidikan yang berlangsung di pesantren. Sistem pendidikan di pesantren adalah sistem pendekatan mandiri. Pesantren mempunyai karakter tertentu, atau setidaknya karakter tersebut tidak dimiliki oleh sistem pendidikan lain, namun pesantren juga mengadopsi nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Situasi ini disebut subkultur. Sistem pendidikan pesantren terdiri dari berbagai unsur (subsistem) yang benar-benar fungsional, saling terkait erat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, sistem pendidikan yang dikembangkan pesantren dalam banyak hal merupakan hasil adaptasi model pendidikan yang sebelumnya ada pada masyarakat Hindu-Buddha. tradisi. Sistem pendidikan Islam pesantren memang menunjukkan ciri dan bentuk yang lebih dari model pendidikan nasional. Sehingga pesantren menghadapi dilema dalam mengintegrasikan sistem pendidikannya dengan sistem pendidikan nasional, jika dilihat dari awal sejarah berdirinya pesantren tidak dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan pesantren masih belum mempunyai kesamaan mendasar selain penggunaan kitab-kitab wajib. Keberagaman ini muncul karena adanya kesenjangan dalam sistem pendidikan, ada pesantren yang menyelenggarakan pengajian tanpa sekolah madrasah, ada pula pesantren yang hanya menyelenggarakan pengajian saja. menggunakan sistem pendidikan madrasah klasik, dan ada juga pesantren yang memadukan sistem pengajian non klasik dan sistem madrasah. Dalam sistem madrasah non klasik ini, bahan ajar diajarkan secara berurutan dari buku-buku lama yang biasa digunakan dalam pengajian. tidak mungkin menyatukan kurikulum pesantren padahal masih terdapat perbedaan yang cukup besar dalam sistem pendidikan yang telah disetujui.

Pondok pesantren di Indonesia telah mengadopsi sistem pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tidak banyak sistem pendidikan pesantren yang masih murni Salafi. Pondok pesantren sebagian besar berkembang menjadi Pondok Pesantren Khalafi, yaitu sejenis perguruan tinggi yang juga memuat mata pelajaran umum sesuai dengan sistem nasional. Para santri di pesantren besar biasanya tidak hanya mempelajari kitab-kitab klasik di bawah bimbingan para kiyai, tetapi juga biasanya belajar di lembaga pendidikan formal. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah dihadapkan pada sistem pendidikan yang berbeda-beda dalam satu kompleks pendidikan pesantren. Rahman Wahid menyatakan, sistem pendidikan di pesantren masih kurang memiliki kesamaan yang mendasar, selain dari penggunaan buku wajib (kutubul muqarrah) yang hampir sama atau di luar mata pelajaran yang berdekatan.

Keberagaman tersebut timbul akibat adanya ketimpangan sistem pendidikan, dimana terdapat pesantren yang sistem pendidikannya berupa tidak sekolah atau madrasah, ada pula pesantren yang hanya menggunakan sistem pendidikan madrasah klasikal, dan terdapat pula pesantren yang hanya menggunakan sistem pendidikan madrasah klasik. Pondok pesantren yang menggunakan sistem madrasah klasikal non-gabungan. Sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran semakin mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan di dalam negeri dan tuntutan masyarakat di lingkungan pesantren itu sendiri, dan sebagian pesantren lainnya masih mempertahankan sistem pendidikan yang lama. Ada pesantren lengkap dengan pesantren santrinya dengan sistem pendidikan 24 jam, ada juga pesantren yang tidak memiliki pesantren, dengan sistem pendidikan pada waktu-waktu tertentu, dan ada pula pesantren dengan sistem pendidikan yang agak lama. gaya modern yaitu santri yang tinggal di pondok pesantren, tempat tinggal dan muatan pengajaran umum di pondok pesantren juga tersedia, serta pembukaan jurusan yang berbeda-beda tergantung pada daya tampung pondok pesantren dan kebutuhan masyarakat.

Keberagaman tersebut muncul dari ketimpangan sistem pendidikan, dimana terdapat pesantren yang sistem pendidikannya berupa tidak ada sekolah atau madrasah, ada pula pesantren yang hanya menggunakan sistem pendidikan madrasah klasik, dan terdapat pula pesantren. yang menggabungkan sistem pengajian dan sistem madrasah non klasik.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Obyek Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah guru atau pengawas dan santri (santri) di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. Pondok Pesantren Al-iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang berada di bawah payung Wahdah Islamiyah Cab. Sumber Data : SMP Kantor Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap Tahun 2014.

Oleh karena itu, salah satu upaya pengembangan pendidikan santri di SMP Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale adalah dengan mengembangkan dan mewujudkan visi dan misi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mengembangkan pendidikan siswa SMP di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale adalah dengan memberikan bimbingan dan hafalan Al-Qur’an. Dari berbagai upaya yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan pendidikan santri, pihaknya meningkatkan setiap fasilitas yang ada di SMP Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale.

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka diajukan beberapa saran mengenai sistem pengembangan pendidikan di SMA Islam Al Iman Ulu-Ale. Apakah sistem pendidikan dilaksanakan secara terencana sehingga siswa termotivasi untuk mengembangkan visi dan misi SMA Islam Al-iman Ulu-Ale? Bagaimana sistem pendidikan pondok pesantren di Madrasah Ibtidaiyah Al Iman Ulu-Ale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap.

Tabel II
Tabel II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Pendapat santri terhadap kegiatan pendidikan santri di SMP Ponpes Ulu-Ale pada malam hari menghafal Al-Quran.

Tabel  III  :Keadaan  Guru  SMP  Pondok  Pesantren  Al-iman  Ulu-Ale  Kec.Watang Pulu Kab.Sidrap
Tabel III :Keadaan Guru SMP Pondok Pesantren Al-iman Ulu-Ale Kec.Watang Pulu Kab.Sidrap

Upaya-upaya yang di kembangkan dalam Pengembangan

  • Meralisasikan Visi dan Misi Pondo Pesantren
  • Menghafal Al-qur’an
  • Bercakap dengan Menggunakan Bahasa Arab
  • Pembenahan Fasilitas Pada Sektor

Faktor Peluang Dan Tantangan Terhadap Pengembangan

Berbagai peluang yang ada dalam pengembangan sistem pendidikan menengah Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale, maka dari berbagai peluang yang ada, bagaimana memanfaatkan peluang tersebut lebih jauh untuk pengembangan sistem pendidikan menengah Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale. Hasil penelitian mengungkapkan berbagai peluang, antara lain kemajuan ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama, yang memberikan dampak tertentu pada sistem pengajaran, sehingga pendekatan pengajaran berubah dari metode lama ke metode baru, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya. bakat baik dari segi emosional maupun kemampuan rangka. Tantangan dalam pengembangan pendidikan santri di SMP Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale adalah santri harus menguasai kemampuan berbahasa Arab, karena santri berbahasa Arab mempunyai kondisi tempat tinggal, dan asrama serta ruang kelas tidak layak untuk pendidikan. proses kegiatan (wawancara pada 16 Maret 2014). Peluang dan tantangan dalam pengembangan pendidikan santri di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale yaitu peluang untuk mengembangkan sistem pendidikan santri di Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale sangat banyak, seperti semakin meningkatnya Dengan banyaknya siswa setiap tahunnya, harapan masyarakat semakin meningkat dan memberikan kesempatan kepada siswa.

Para pengawas atau guru di SMP Pondok Pesantren Al Iman Ulu-Ale hendaknya selalu memperbaiki sistem pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan efektifitas proses belajar mengajar peserta didik. Diharapkan kepada para pembina atau guru di SMP Asrama Islam Al Iman Ulu-Ale agar selalu berupaya mengembangkan sistem pendidikan siswa di SMP Asrama Islam Al Iman Ulu-Ale. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al-Iman Ulu-Ale merupakan sistem terpadu yang artinya tidak ada pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama.

PENUTUP

Saran-saran

Gambar

TABEL I  Data Populasi Penelitian .................................................  49  TABEL II                 Data Sampel Penelitian ..................................................
Tabel II
Tabel  III  :Keadaan  Guru  SMP  Pondok  Pesantren  Al-iman  Ulu-Ale  Kec.Watang Pulu Kab.Sidrap
Tabel  VI  :  Jumlah  Siswa  SMP  Pondok  Pesantren  Al-iman  Ulu-Ale  Kec.Watang Pulu Kab.Sidrap
+5

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan metode kualitatif yang dilakukan secara deskriptif analisis. Lokasi penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan

Jenis penelitian ini tergolong deskriptif kualitatif lapangan (Field Research) dengan menggunakan jenis pendekatan yuridis normatif dan teologis normatif. Sumber data

Jenis penelitian yang ini penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan mengesksplorasi data yang dilapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan memberikan

Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif yang bertujuan untu menggali data yang berkaitan tentang strategi masyarakat dalam mengembangkan wisata kuliner

Penelitian yang dilaksanakan di Desa Bontorannu Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba merupakan Jenis penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan sasaran

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan cara penentuan sampel melalui tekhnik Purposive Sampling dengan memilih beberapa informan