• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Eva Herviana NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI Eva Herviana NIM"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan prestasi kerja dapat dicapai dengan meningkatkan disiplin kerja dan memperhatikan lingkungan kerja yang dapat mendukung pegawai dalam bekerja dengan tekun memenuhi tanggung jawab yang diberikan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin dan lingkungan kerja PT. Berdasarkan hal tersebut peneliti berjudul “Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan PT.

Rumusan Masalah

Selain itu, di lingkungan kerja, fasilitas yang tersedia untuk meningkatkan kinerja pegawai masih kurang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan mengenai pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai dan lingkungan kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Disiplin Kerja
  • Lingkungan Kerja
  • Prestasi Kerja

Tanjung (2015) prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan aktivitas kerja. Sunyoto dalam Hasibuan (2016) menyatakan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Jadi dapat disimpulkan prestasi kerja adalah... hasil kerja baik kuantitas maupun kualitas yang diterima pegawai dalam pelaksanaan tugas yang diberikan perusahaan.

Tinjauan Empiris

Pengaruh integritas, kompetensi, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pasuruan. Variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai kantor DINSOSPPKB Kabupaten Rembang. Variabel disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai kantor DINSOSPPKB Kabupaten Rembang.

Kerangka Pikir

Variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05 dan nilai koefisien determinasi sebesar 88,7%. Penelitian yang dilakukan oleh Ayuk Oktavi Muslikhah mengenai pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung sebesar 7,451 > t tabel 1,973.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Metode Pengumpulan data
  • Definisi Operasional Variabel
  • Metode Analisi Data
    • Uji Instrument
    • Uji Asumsi Klasik
    • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Hipotesis
    • Uji t
    • Uji f
    • Koefisien Determinasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung terhadap objek penelitian mengenai pengaruh disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner untuk memperoleh data mengenai pengaruh disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Kepala Unit Wilayah Sulawesi Selatan. d) Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari laporan dan dokumen mengenai disiplin dan lingkungan kerja tentang prestasi karyawan PT.

0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.

Dari hasil uji t yang dilakukan terhadap hipotesis dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada rumah sakit umum daerah H. Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung.

Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pabrik Rokok Tunas Mandiri Kabupaten Pacitan.

Tabel 3.1  Operasional Variabel  G.  Metode Analisis Data
Tabel 3.1 Operasional Variabel G. Metode Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum objek penelitian

Pada tahun 1961, PLN Jakarta Pusat mendirikan PLN Eksplorasi VI dengan wilayah kerja meliputi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, yang berkantor pusat di Makassar. 10/DIR/1976 sebagai kelanjutan dari keputusan menteri yang mengubah judul PLN Pengusahaan VIII menjadi Perusahaan Listrik Negara Wilayah VIII dengan wilayah operasi meliputi provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan tenaga listrik, PLN Wilayah VIII semakin mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang handal dalam kualitas dan pelayanan penyediaan tenaga listrik.

Bertanggung jawab atas penyusunan perencanaan kerja, sistem manajemen kerja, perencanaan investasi dan pengembangan aplikasi sistem informasi untuk mendukung upaya bisnis. Bertanggung jawab merumuskan strategi, standar operasi dan pemeliharaan, standar desain konstruksi dan kebijakan manajemen termasuk keselamatan kelistrikan untuk menjamin kelangsungan usaha ketenagalistrikan dengan efisiensi dan kualitas serta keandalan yang baik serta dukungan logistik bagi operasional bisnis kelistrikan di unit pelaksana. Mengembangkan standar penggunaan dan pengujian peralatan produksi, transmisi dan distribusi serta standar pengoperasian dan pemeliharaan sistem jaringan produksi, transmisi dan distribusi.

Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang terfokus pada kebutuhan pelanggan dan transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta tersedianya standar pelaksanaan kerja dan terciptanya barang yang baik. interaksi kerja antar unit pelaksana. Mengelola dan mendayagunakan kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkitan dan/atau transmisi tenaga listrik di wilayah operasi sesuai dengan tata kelola yang baik, berdasarkan kebijakan kantor pusat untuk menghasilkan penyediaan tenaga listrik yang berkualitas dan dapat diandalkan sesuai standar yang telah ditetapkan, dan memberikan bimbingan dan pemberdayaan kepada unit pelayanan kesehatan di bawahnya. Mengelola dan melakukan efisiensi kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit tenaga listrik dan jaringan distribusi di wilayah operasi sesuai dengan tata kelola yang baik, berdasarkan kebijakan kantor pusat untuk menghasilkan pendapatan usaha, didukung oleh pelayanan, mutu dan pasokan. keandalan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta memberikan pembinaan dan pemberdayaan bagi mereka yang berada dalam perawatannya.

Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan kegiatan operasional pengelolaan jaringan distribusi di wilayah kerja secara efisien dengan kualitas dan keandalan yang baik untuk mencapai kinerja unit.

Gambar 4.1 Sturktur Organisasi  b.  Job Description
Gambar 4.1 Sturktur Organisasi b. Job Description

Penyajian data

  • Deskripsi responden
  • Deskripsi data penelitian

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa usia responden 25-35 tahun merupakan usia yang paling banyak dimana terdapat 23 responden atau 32,8% pada urutan kedua, masing-masing 36-45, 20 responden atau 28,6% pada urutan ketiga. usia. >45 yaitu 18 responden atau 25,7% dan urutan terakhir dengan. PLN (Persero) unit induk wilayah Sulawesi Selatan memiliki jumlah responden berusia >15 tahun terbanyak sebanyak 25 responden atau 35,7%. Berdasarkan data responden, karyawan yang sudah lama bekerja menunjukkan loyalitas karyawan yang tinggi terhadap PT. Dari tabel 4.4 terlihat data responden dengan tingkat pendidikan tertinggi sebanyak 27 responden atau 38,6%.

Dengan melihat rata-rata diatas terlihat bahwa indikator tertinggi terdapat pada pernyataan kesembilan dengan nilai rata-rata sebesar 4,60. Jika dilihat indikator terendahnya terdapat pada pernyataan ketiga dengan nilai rata-rata sebesar 4,16 dan indikator terendah selanjutnya terdapat pada pernyataan pertama dan ketujuh dengan indikator sebesar 4,29. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja (X1) dengan rata-rata skor berada pada kategori tertinggi sebesar 4,43.

Berdasarkan uraian pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa jawaban responden dengan 8 pernyataan mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,30. Melihat nilai rata-rata dari indikator membuktikan bahwa nilai tertinggi terdapat pada pernyataan pertama dengan rata-rata. nilai 4,63 dengan indikator tertinggi kedua pada kalimat keenam dengan nilai rata-rata 4,61. Sedangkan indikator terendah terdapat pada kalimat keempat dengan nilai rata-rata sebesar 3,83 dan indikator terendah kedua terdapat pada indikator ketiga dengan nilai rata-rata sebesar 4,10. Melihat nilai rata-rata diatas membuktikan bahwa indikator tertinggi terdapat pada pernyataan kedua dengan nilai rata-rata sebesar 4,63, kemudian indikator tertinggi kedua terdapat pada indikator ketujuh dengan nilai rata-rata sebesar 4,61.

Jika dilihat indikator terendahnya terdapat pada pernyataan kedelapan dengan nilai rata-rata sebesar 4,07, kemudian indikator terendah kedua terdapat pada pernyataan keenam dengan nilai rata-rata sebesar 4,26.

Analisis dan pembahasan hasil penelitian

  • Uji asumsi klasik
  • Analisis regersi linier berganda
  • Uji hipotesis
  • Pembahasan hasil penelitian

Artinya jika lingkungan kerja dinaikkan satu tingkat maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 0,454 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien determinasi dimana nilai penyesuaiannya sebesar 0,514 artinya 51,4% variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh kedua variabel disiplin kerja dan lingkungan kerja. Selebihnya disebabkan oleh sebab-sebab di luar model.

0,000 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Jais (2017) dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai RSUD H Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan. , hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja dengan melihat hasil uji t. Variabel lingkungan kerja menunjukkan nilai lebih besar dari (2,671 > 1,667) atau sig.

Hal ini dibuktikan dengan karyawan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik apabila didukung dengan kondisi lingkungan kerja yang sesuai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Isnaini, dkk (2020) dengan judul penelitian Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus DINSOSPPKB) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial variabel lingkungan kerja yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil uji t yang dilakukan terhadap hipotesis dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Kuesioner ini disajikan untuk keperluan skripsi mengenai studi kasus “Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan” pada karyawan PT.

Tabel 4.9  Hasil Uji Realibilitas
Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Diharapkan PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan juga meningkatkan keselamatan lingkungan kerja untuk memberikan rasa aman kepada pegawai dan fasilitas yang lengkap untuk menunjang aktivitas kerja pegawai dalam menjalankan pekerjaan yang ditugaskan. PLN Kepala Unit (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan diharapkan selalu berusaha mencapai prestasi kerja yang baik guna meningkatkan prestasi kerjanya. Pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang.

Pengaruh kepemimpinan, sarana prasarana dan fasilitas intensif terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Unit Induk wilayah Sulawesi Selatan. Pengaruh budaya organisasi, lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengembangan karir terhadap prestasi kerja karyawan. Studi Kasus Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang). Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Sosial Dan Ketenagakerjaan Kota Medan.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharapkan bantuan anda dalam mengisi kuesioner ini dengan penilaian yang obyektif. Data yang Anda masukkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian akademis. Beri tanda checklist (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan pandangan Anda pada bagian dua sampai lima.

1 Saya mengerjakan pekerjaan saya dengan cermat dan meminimalkan kesalahan dalam pekerjaan saya 2 Saya mampu memenuhi persyaratan atau. 7 Saya merasa bersalah jika pekerjaan tidak sesuai harapan 8 Saya bersedia bekerja lembur jika pekerjaan tidak sesuai harapan.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  NO  Nama/
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1  Operasional Variabel  G.  Metode Analisis Data
Gambar 4.1 Sturktur Organisasi  b.  Job Description
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Menurut Mangkunegara (2017:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan prestasi atau hasil kerja output baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh suatu sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya