• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

4 Ditjen Perbendaharaan, Kebijakan dan Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2018 (Jakarta: Ditjen Perbendaharaan, 2018), 6. Dari pemaparan diatas dapat diketahui peran KUR dalam pemberdayaan UMKM di BPD Lampung KC Bandar Jaya dapat dilihat dari bagaimana perkembangan usaha nasabah setelah mendapatkan Kredit Usaha Rakyat. 20 Wawancara dengan Bpk. Suherman sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Senin 6 Mei 2019 pukul 09.15 WIB.

21 Wawancara dengan Bpk. Mustafa Kamal sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Senin, 06 Mei 2019, pukul 01.35 WIB. 22 Wawancara dengan Bpk. Sukirno sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Kamis, 09 Mei 2019, pukul 10.15 WIB. 23 Wawancara dengan Bpk. Agus sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Jumat, 10 Mei 2019, pukul 09.35 WIB.

24 Wawancara dengan Ny. Ani Asrofatul selaku nasabah Kredit Usaha Rakyat BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Selasa, 07 Mei 2019 pukul 02.00 WIB.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Penelitian dilakukan oleh Adrey Julian Pinem pada tahun 2011, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul “Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Kecil (Studi pada PT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kredit usaha rakyat oleh Bank Rakyat Indonesia telah berjalan dengan baik dan mampu mengembangkan usaha kecil, hal ini terlihat dari adanya kebijakan yang mendukung pelaksanaan KUR, kapasitas, fasilitas yang diberikan untuk mendukung pelaksanaan KUR, kemudahan prosedur atau proses administrasi, memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, dan baik komunikasi antara bank dengan masyarakat 8. Studi ini mengkaji sejauh mana peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam meningkatkan kinerja Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja usaha kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana ditunjukkan dari hasil penelitian ini. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami secara singkat telah diuraikan di atas, dapat diketahui kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam upaya meningkatkan penjualan. Namun terdapat perbedaan fokus penelitian, dimana penelitian pertama dan kedua membahas tentang implementasi KUR efektif atau tidak dan analisis dampak KKR, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah berfokus pada peran Kredit Usaha Rakyat dalam pemberdayaan UMKM di BPD Lampung KC Bandar Jaya Lampung Tengah.

Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami, “Analisis Dampak Pembiayaan Dana Bergulir KUR (Kredit Usaha Rakyat) Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta)”, Vol.

LANDASAN TEORI

Dasar Hukum Kredit Usaha Rakyat

Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan UMKM kepada lembaga keuangan dengan pola penjaminan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan pada November 2007. Memperhatikan arah kebijakan untuk meningkatkan daya saing UMKM, maka Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015. Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan beranggotakan menteri/pimpinan lembaga terkait yang bertugas merumuskan dan menetapkan kebijakan pembiayaan UMKM, antara lain menetapkan prioritas di bidang usaha, memantau pelaksanaan kebijakan pembiayaan UMKM dan mengevaluasi, serta mengambil langkah penyelesaian kendala dan permasalahan dalam implementasi kebijakan pembiayaan bagi UMKM.

11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yang mulai berlaku pada 1 Januari 2018. Dalam beleid ini terdapat 12 ketentuan baru terkait pemotongan suku bunga, kelompok usaha sebagai penerima KUR, ketentuan KUR Khusus, pengaturan porsi minimal penyaluran KUR ke sektor manufaktur, skema KUR multi sektor, mekanisme pembayaran benang, perubahan jangka waktu KUR Ritel menjadi KUR Kecil, batasan jumlah KUR Mikro untuk sektor manufaktur, penyaluran KUR beserta pinjaman lainnya yang diperbolehkan, struktur biaya KUR untuk penempatan TKI, KUR untuk masyarakat perbatasan dan KUR untuk optimalisasi KUBE.6.

Tujuan Kredit Usaha Rakyat

Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat

Persyaratan Untuk Mengajukan Kredit Usaha Rakyat

Pemberdayaan UMKM

  • Prinsip Pemberdayaan UMKM
  • Dampak Program Pemberdayaan UMKM
  • Faktor Kendala dan Potensi Efektifitas Program

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UU UMKM), pengertian UMKM adalah sebagai berikut:12. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur dalam Undang-Undang ini (UMU UMKM Edisi 20 Tahun 2008). Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau afiliasi dari perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau tergabung langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini, (UMKM UMU nomor 20 tahun 2008).

99 Tahun 1998, pengertian usaha kecil adalah “Kegiatan ekonomi kecil, dimana bidang usaha merupakan sebagian besar dari kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah persaingan usaha tidak sehat.”13. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau afiliasi dari usaha yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar. dengan kekayaan bersih gabungan atau pendapatan tahunan dari penjualan, sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini (UMU UMKM nomor 20 dari tahun 2008). Menurut Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan usaha bagi usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang solid dan mandiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan UMKM merupakan upaya pemerintah atau industri untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah agar dapat berkembang. Menumbuhkan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk bekerja atas prakarsa sendiri. Pengembangan usaha berbasis wilayah, potensi, dan berorientasi pasar yang sejalan dengan kompetensi usaha mikro, kecil, dan menengah.

Selain itu efektivitas program pemberdayaan juga dapat bersumber dari tiga hal, yaitu: (1) Kepuasan pelanggan terhadap layanan pengembangan usaha (2) Peningkatan kualitas UMKM, (3) Peningkatan manfaat UMKM yang dapat diperoleh dari indikator perubahan keuntungan, perubahan volume produksi atau perubahan kualitas produksi. Faktor Pembatas dan Potensi Efektifitas Program Pemberdayaan Usaha mikro, kecil dan menengah merupakan perusahaan yang banyak memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah. 18 Ida Susi Dewanti, “Memberdayakan Usaha Kecil dan Mikro: Kendala dan Alternatif Solusinya,” Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 6.

Beberapa kendala dan pendorong efektifitas program pemberdayaan yang dihadapi pengusaha mikro dan kecil antara lain: 19. Sebagian pengusaha masih pasif dan apriori tentang manfaat yang akan diperoleh dari program pemberdayaan ini terutama pelatihan sehingga kurang termotivasi untuk mengikuti pelatihan, terbukti dengan sulitnya meninggalkan kegiatan rutinnya.

Peranan KUR Terhadap Pemberdayaan UMKM

Bank pelaksana yang dimaksud adalah Bank Umum berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 yang telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah dan Perusahaan Penjaminan. KUR merupakan kredit modal kerja (KMK) dan atau kredit investasi (KI) dengan limit kredit sampai dengan Rp500 juta. yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari perusahaan penjaminan.

METODE PENELITIAN

Sumber Data Penelitian

Tuti Ningsih, Bpk. Samim, Bpk. Mustofa dan Mr. Suherman sebagai nasabah KUR BPD Lampung KC Bandar Jaya. Budi Mulyawan selaku Business Supervisor BPD Lampung KC Bandar Jaya pada Senin 12 Mei 2019 di 10.30 WIB. Kehadiran BPD Lampung dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang membantu usaha mikro, kecil, dan menengah menjadikan lembaga tersebut memiliki peran tersendiri dalam kehidupan berwirausaha, pemberian Kredit Usaha Rakyat pada KUR yang plafonnya mencapai Rp. 25 juta rupiah) dapat diberikan tanpa jaminan, namun jaminan tambahan tetap diminta oleh pihak.

Program KUR tentu tidak berjalan mulus, ada beberapa faktor pendukung dan penghambat program KUR di BPD Lampung KC Bandar Jaya. Dari hasil wawancara dengan Ny. Yasmin selaku AO (Account Officer) di BPD Lampung KC Bandar Jaya menyampaikan bahwa :. Karena tanpa biaya pengadaan dan administrasi, daripada mencari dana melalui rentenir, lebih baik mengajukan KUR murah ke BPD Lampung KC Bandar Jaya”12.

Adapun faktor penghambat program KUR di Bank Pembangunan Daerah Lampung KC Bandar Jaya adalah sebagai berikut. Setelah mengetahui praktik pemberian KUR serta faktor pendukung dan penghambat program KUR di BPD Lampung KC Bandar Jaya, peneliti akan menjelaskan bagaimana peran KUR dalam pemberdayaan UMKM di BPD Lampung KC Jaya. Budi Mulyawan selaku Business Supervisor BPD Lampung KC Bandar Jaya pada hari Selasa tanggal 14 Mei 2019 pukul 10.30 WIB.

Seperti Tuan Suherman sebagai nasabah KUR BPD Lampung yang mengajukan pinjaman sebesar 500 juta untuk usaha toko bangunan, dulunya adalah usaha kecil. Pak Nursalim mengetahui keberadaan KUR di BPD Lampung KC Bandar Jaya karena ada pegawai bank yang datang ke rumah dan menawarinya produk tersebut, kemungkinan karena melihat usaha Pak Nursalim berkembang pesat. Pak Suherman mengetahui tentang KUR di BPD Lampung KC Bandar Jaya karena ada pegawai bank yang datang ke rumah dan menawarkan produknya.

Ibu Ani mendengar tentang program KUR di BPD Lampung dari kerabat yang mengajukan pinjaman bank. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: “Kredit usaha rakyat memiliki peran dalam pemberdayaan UMKM di BPD Lampung KC Bandar Jaya yaitu membantu nasabah yang membutuhkan modal untuk usahanya.

Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik Analisa Data

Omzet per bulan sebelum perolehan KUR sekitar 20 juta, karena sejak usahanya ramai, pembelinya yaitu Bpk. Suherman, berminat mengajukan pinjaman KUR ke BPD Lampung. Tn. Proses Suherman mendapatkan KUR sangat lama karena pinjaman yang besar, Pak. Suherman harus datang ke kantor cabang BPD Lampung Bandar Jaya untuk mendapatkan informasi dan syarat pengajuan kredit, setelah itu Bpk. Suherman diberikan penjelasan tentang persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengajukan KUR, Bpk. Suherman juga mengajukan persyaratan ke pihak bank. Karena modal yang terbatas dan ingin mengembangkan usahanya, Pak Mustafa akhirnya mengajukan pinjaman KUR sebesar 200 juta ke BPD Lampung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Visi dan Misi BPD Lampung KC Bandar Jaya

Referensi

Dokumen terkait

Kita sebagai guru hanya bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui aplikasi Whatsapp saja seperti mulai dari mengabsen kehadiran peserta didik serta memberikan penugasan