PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kegiatan membaca Al-Qur'an berperan penting dalam menjaga keutuhan dan kemurnian Al-Qur'an. Dalam proses belajar mengajar tentang Al-Qur'an antara MA dan asrama Islam terdapat perbedaan. Dengan demikian, mahasiswa lulusan asrama Islam lebih banyak mendapatkan materi Al-Qur’an dibandingkan dengan mahasiswa lulusan MA.
Perbedaan latar tempat tinggal jelas akan berdampak pada kemampuan membaca Alquran. Upaya yang dilakukan Lembaga adalah dengan mengadakan program BBTQ (Bimbingan Membaca dan Menulis Al-Qur'an). Baca Al Quran untuk lulusan MA dan Pesantren program BBTQ IAIN Metro.
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca Al-Qur'an antara siswa yang menggunakan metode Al-Ma'arif di TPQ NU 13 Al-Ma'arif Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode Qiro'ati. metode di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan membaca Alquran siswa dengan metode Al-Ma'arif tergolong baik dengan nilai rata-rata 75,5455. Sedangkan kemampuan membaca Alquran siswa dengan metode Qiro'ati dengan nilai rata-rata 71,04 termasuk dalam kualifikasi kelulusan.
7Siti Suryani, Studi Banding Kemampuan Membaca Al-Quran Mahasiswa Menggunakan Metode Al-Ma'arif di TPQ NU 13 Al-Ma'arif Kembangan Kaliwungu dengan Mahasiswa Menggunakan Metode Qiro'ati di TPQ Mustabanul Khoirit Saribaru Kaliwungu Kendal, (Disertasi, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru IAIN Walisongo Semarang, 2011). Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah membandingkan kemampuan membaca Al Quran antara lulusan MA dengan pesantren. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang perbedaan kemampuan membaca Al-Qur'an antara lulusan program pascasarjana dan santri yang lulus dari pondok pesantren.
Kemampuan Membaca Al Qur‟an
- Pengertian Kemampuan Membaca Al Qur‟an
- Tujuan Kemampuan Membaca Al Qur‟an
- Indikator Kemampuan Membaca Al Qur‟an
- Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Untuk itu, setiap orang yang membaca Al-Qur'an harus mengetahui dan mentaati kaidah-kaidah tajwid. Sehingga kondisi kesehatan jasmani yang baik sangat diperlukan untuk mencapai kemampuan membaca Al-Qur’an. Studi Banding Kemampuan Membaca Lulusan MA dan Residensi Islami Program BBTQ IAIN Lulusan MA dan Lulusan Residensi Islami Program BBTQ IAIN METRO.
Meski belajar agama secara ekstensif, kemampuan membaca Al-Qur'an mereka biasanya lebih baik daripada mereka yang tinggal di rumah. Rumusan hipotesis yang penulis ajukan adalah: “Apakah ada perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antara santri lulusan magister dan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan membaca Al-Qur'an antara lulusan MA dan lulusan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro.
Bimbingan Membaca dan Menulis Al-Qur'an (BBTQ) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dan dikoordinir oleh Unit Pengembangan Islam (UPI) IAIN Metro. Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh data berupa kemampuan membaca Al-Qur'an santri tamatan MA dan pesantren program BBTQ IAIN Metro. Nilai kemampuan membaca Al Quran santri lulusan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro.
Studi banding kemampuan membaca Al-Qur'an santri lulusan MA dan pesantren di program BBTQ IAIN Metro. Bimbingan Membaca dan Menulis Al-Qur'an (BBTQ) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dan dikoordinir oleh Unit Pengembangan Islam (UPI) IAIN Metro. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil deskriptif penelitian tentang kemampuan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan software SPSS.
Bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antara santri lulusan MA dengan santri lulusan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro.
Pendidikan MA
- Non Pondok Pesantren
- Pondok Pesantren
Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al Qur‟an Mahasiswa
Saat ini telah banyak diketahui bahwa banyak pengaruh yang ditimbulkan ketika orang tua memilih untuk menempatkan anaknya di pesantren. Mata pelajaran di pesantren awalnya hanya diajarkan membaca Al-Qur'an, dan amalan ibadah kemudian berkembang menjadi mata pelajaran lainnya. Dengan begitu besarnya pengaruh antara santri yang tinggal di pondok pesantren dengan pembelajaran agama di sekolah karena ilmu agamanya lebih dalam dari pada santri yang tidak tinggal di pondok pesantren.
Sehingga ketika belajar agama di sekolah, santri yang tinggal di pondok pesantren akan lebih siap. Kemampuan membaca Al-Qur'an merupakan hal yang paling utama bagi siswa, khususnya dalam kelancaran membaca Al-Qur'an dengan menggunakan tajwid, dimana terdapat hukum bacaan makhārij al-ḥurūf, hukum madd, qalqalah dan waqaf. Kompetensi membaca Al-Qur'an sangat penting untuk dipelajari dan dipraktekkan saat membaca Al-Qur'an, karena dengan memperhatikan kompetensi tersebut maka kita akan mudah membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar.
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
- Kemampuan Membaca Al Qur‟an
- Pendidikan MA
Manakala untuk mengukur pembolehubah bersandar ialah ujian lisan yang ditunjukkan kepada pelajar BBTQ IAIN Metro. Indikator yang digunakan oleh penulis untuk menentukan pembolehubah bersandar (kemampuan membaca al-Quran) adalah seperti berikut: .. a) Kefasihan membaca al-Quran b) Penguasaan Makhraj.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Mengenai perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an santri menurut latar belakang pendidikannya, dalam program BBTQ IAIN Metro peneliti menggunakan beberapa alat untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian, sehingga tujuan yang dirumuskan dapat tercapai. Nilai kemampuan membaca Al-Qur’an sangat baik (istimewa), dalam hal membaca tajwid, kelancaran membaca huruf atau makhorijul huruf dan kelancaran membaca. Namun jika t0 lebih besar dari tt, berarti hasilnya signifikan (rumusan hipotesis diterima) dan ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca lulusan MA dan lulusan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro.
Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes lisan, siswa membaca ayat-ayat Alquran yang telah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan indikatornya. Terkait penelitian yang dilakukan peneliti sejak 28 Juli hingga 15 September di program BBTQ IAIN Metro, diperoleh informasi tentang kemampuan membaca Al-Qur'an sebagai berikut. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan hasil deskriptif penelitian kemampuan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan tes lisan dengan empat kategori penilaian kemampuan membaca Al-Qur'an. Diketahui bahwa 75% mahasiswa magister sangat baik (spesialis), 25% berada pada kategori baik.
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan hasil deskriptif survei kemampuan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan tes lisan dengan empat kategori penilaian kemampuan membaca Al-Qur'an. Diketahui 90% lulusan pesantren sangat baik. (khusus), 10% diantaranya termasuk dalam kategori baik. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca Al Quran antara lulusan MA dan lulusan pondok pesantren pada program BBTQ IAIN Metro maka hipotesis pertama yang diajukan adalah “ada perbedaan kemampuan membaca Al Quran antara lulusan MA dan pondok pesantren di pondok pesantren. program BBTQ IAIN Metro". 2-tailed) < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima, atau ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur'an antara lulusan MA dan lulusan pondok pesantren.
Berdasarkan hasil uji independent sample pada kolom uji homogenitas untuk persamaan variansi diperoleh nilai sig = 0,133 > 0,05 artinya nilai kemampuan membaca Al-Qur’an lulusan MA dan lulusan pondok pesantren memiliki nilai yang sama. varian numerik. Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Terdapat perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antara santri lulusan pondok pesantren dengan santri lulusan pondok pesantren program BBTQ IAIN Metro.” Hasanuddin AF, Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Istinbath dalam Al Qur'an Cet 1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Shihab, Kuraish, Pembentukan Al-Quran: Fungsi dan Wahyu dalam Kehidupan Bermasyarakat, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2004.
Teknik Pengumpulan Data
- Tes
- Dokumentasi
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data tersebut diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada mahasiswa PAI semester 1 lulusan MA sebanyak 180 mahasiswa dengan jumlah lulusan MA sebanyak 120 orang dan lulusan pesantren sebanyak 60 orang.
Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas, diketahui ada dua kelas dengan kategori lulusan MA dan lulusan pesantren. Sekilas terlihat bahwa nilai rata-rata lulusan pesantren lebih tinggi dari nilai rata-rata lulusan MA. Untuk menguji apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak dapat dilihat pada tabel independent sample test. Jadi untuk menguji perbedaan antara dua rata-rata pertama, diasumsikan variansnya sama.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa santri lulusan pondok pesantren lebih unggul dari yang tamat MA dikarenakan faktor lingkungan, santri yang belajar di pondok pesantren memiliki jam belajar tambahan pada malam hari, sedangkan santri yang tinggal di rumah (non muslim). pesantren) hanya belajar jika sekolah dan ada tugas dari guru. Namun, siswa lulusan MA bisa bersaing dengan siswa lulusan pesantren jika sama-sama serius belajar baik di sekolah maupun di rumah. Perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an santri tamatan MA dan santri tamatan pondok pesantren dimana dapat disimpulkan dari analisis statistik bahwa hipotesis (Ha) dapat diterima yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan Al-Qur’an kemampuan membaca santri lulusan pondok pesantren berbeda nyata (sejauh ini lebih baik) dibandingkan dengan kemampuan membaca Al-Qur'an santri lulusan MA program BBTQ IAIN Metro.
Maka kesimpulannya adalah dengan membandingkan besar kecilnya kedua sampel di atas yaitu santri tamatan MA dan santri tamatan pesantren. Ternyata dalam penelitian ini peneliti dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajaran di program BBTQ IAIN Metro. Siswa hendaknya dapat meningkatkan kecintaan membaca Al-Qur'an selama di rumah, karena hal ini akan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an mereka.
Pengaruh Perbedaan Latar Belakang Pendidikan Remaja Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur'an: Studi Kasus di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang, “Dirāsāt: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam 3, no. Konsep dan Makna Pembelajaran , Bandung: Alfaebeta 2009 Setiawan, Eko “Meningkatkan kemampuan membaca Al Quran sejak dini melalui. Srijatun, Implementasi Model Pendidikan Pesantren di Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Slawi Kabupaten Tegal, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.
PENUTUP
Saran
Bagi Lembaga khususnya bidang UPI agar lebih memperhatikan proses pembelajaran di kelas. Setiyawan, Agung “Masalah Keberagaman Latar Belakang Pendidikan Siswa dan Kebijakan Program Pembelajaran Bahasa Arab”, Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Arab 5, no.