PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mencapai hasil yang optimal, organisasi memerlukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk menguji dan menganalisis variabel-variabel yang paling mempengaruhi kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kompetensi instruktur yang terdiri dari keterampilan, pengalaman kerja, pendidikan dan pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas personel.
Kompetensi
Kualifikasi, kompensasi dan disiplin berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto. Pelatihan, kompensasi dan disiplin berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto. Dalam penelitian ini variabel yang berhubungan adalah kompetensi, kompensasi dan disiplin terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto.
Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa kompetensi, kompensasi dan disiplin secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah wilayah Jeneponto. Nilai R-squared pelatihan, gaji dan disiplin terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto sebesar 0,379 atau 37,9%. Kualifikasi, kompensasi dan disiplin berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto.
Kompensasi
Disiplin
Disiplin kerja merupakan salah satu faktor penentu prestasi kerja pegawai yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para manajer dalam suatu perusahaan. Dapat dikatakan jika karyawan mempunyai disiplin kerja yang baik maka disiplin kerja tersebut dapat mempermudah tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno, ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya disiplin kerja, yaitu besarnya kompensasi yang diberikan, jika ada kepemimpinan yang patut diteladani di perusahaan, jika ada aturan pasti yang bisa dijadikan pedoman, keberanian. pimpinan dalam mengambil tindakan, jika ada pengawasan dari pimpinan, jika ada perhatian kepada pegawai. .
Selain berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, terdapat pula berbagai faktor yang sering digunakan dalam menilai atau mengukur disiplin kerja pegawai atau pegawai. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno, ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya disiplin kerja, yaitu besarnya kompensasi yang diberikan, ada tidaknya kepemimpinan yang patut diteladani dalam perusahaan, ada tidaknya peraturan yang ditetapkan yang dapat dijadikan pedoman, keberanian pimpinan mengambil tindakan, jika ada pengawasan dari manajemen, jika ada perhatian kepada pegawai. . Selain berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, terdapat juga berbagai faktor yang sering digunakan dalam penilaian atau pengukuran disiplin kerja karyawan.
Dilihat dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan sikap kesetiaan dan ketaatan seseorang.
Kinerja
Sumber daya manusia merupakan aktor-aktor yang berperan aktif dalam menggerakkan suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi hanya mungkin terjadi karena adanya usaha dari para aktor dalam organisasi untuk berkinerja baik. Kinerja individu dengan kinerja institusi atau terdapat keterkaitan yang erat antara kinerja organisasi (kinerja bisnis). Hal serupa juga diungkapkan Mathis dan Jackson (2014), kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja pegawai inilah yang mempengaruhi seberapa besar kontribusinya terhadap organisasi, yang meliputi: a) kuantitas output, b) kualitas output, c) durasi output, d) kehadiran kerja, e) dan sikap kooperatif. Menurut Hasibuan, usaha kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan keterampilan, usaha, dan kesempatan.
Secara umum, orang-orang yang terlibat dalam manajemen sumber daya manusia sepakat bahwa menilai kinerja atau kinerja karyawan merupakan bagian penting dari keseluruhan proses kerja karyawan. Penilaian kinerja (PA) adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaannya dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikannya kepada karyawan (Jackson, 2012; 81). Artinya banyak manajer yang berpendapat bahwa penilaian kinerja bawahan sebaiknya diserahkan begitu saja kepada atasan langsung masing-masing pegawai dan penilaian hanya boleh dilakukan secara informal.
Pihak atasan langsung pegawai yang dinilai tidak mempunyai peranan sama sekali dalam proses menilai prestasi kerja pegawai tersebut.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kerangka Konseptual
Hipotesis
Definisi Operasional Variabel
Konstanta sebesar 0,166 menyatakan apabila tidak ada perubahan pada faktor kompetensi, kompensasi dan disiplin maka tingkat kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto adalah sebesar 0,166 satuan. Berdasarkan tabel 5.16 diperoleh nilai F statistik sebesar 11,238 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diketahui terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara remunerasi, kompetensi dan disiplin terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah. Kabupaten Jeneponto. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (kompetensi, kompensasi dan disiplin) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto pada tingkat signifikansi α=5 persen secara terpisah atau parsial.
Berdasarkan tabel 5.18 di atas, hasil nilai beta terstandar menunjukkan bahwa variabel antara lain kompetensi, kompensasi dan disiplin berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto berada pada kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa para pegawai mampu menunjukkan profesionalitasnya dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan atau pimpinannya. Penelitian ini sejalan dengan Aswar (2014) yang berjudul “Dampak Faktor Kompensasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai”.
Hal ini menunjukkan bahwa jika kompetensi, kompensasi dan disiplin ditingkatkan secara bersama-sama maka kinerja pegawai akan meningkat.
METODE PENELITIAN
Desain dan Pendekatan Penelitian
Variabel-variabel terkait tersebut menjadi model survei yang dirancang untuk membahas hal-hal yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah jenuh atau sensus, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.
Skala dan Pengukuran Data
Pengujian Instrumen Penelitian
Mengingat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, maka keseriusan atau kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan menjadi salah satu unsur penting dalam penelitian. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat diandalkan, maka hasil penelitian tidak akan menggambarkan keadaan sebenarnya. Kemudian nilai koefisien korelasi Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian dapat diandalkan.
Instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur konstruk yang ingin diukur dan juga mengungkapkan data. Uji validitas merupakan ketepatan skala pengukuran instrumen yang digunakan dengan tujuan untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam hal ini pernyataan-pernyataan pada kuisioner sesuai dengan objek yang akan diukur. Uji reliabilitas merupakan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas mengacu pada perkiraan besar kecilnya suatu alat ukur, dilihat dari kestabilan atau konsistensi internal jawaban atau pernyataan ketika pengamatan dilakukan berulang kali.
Apabila suatu alat ukur digunakan secara berulang-ulang dan hasil yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut dianggap dapat diandalkan (reliability).
Metode Pengumpulan Data
Teknik Analisa Data
Dengan demikian persentase responden tertinggi pada pendidikan jenjang II Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto memberikan gambaran bahwa proses rekrutmen pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto sangat menunjang kinerja pegawai. Berdasarkan data pendidikan formal pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto saat ini sangat mendukung kompetensi dan motivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai dan tergolong sangat mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat senioritas pegawai akan mempengaruhi baik motivasi maupun kinerja pegawai.
Pada Tabel 5.16 uji simultan (uji F) bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kompensasi, kompetensi dan disiplin secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Faktor lain yang diyakini mempengaruhi kinerja pegawai adalah manajemen, motivasi, lingkungan kerja dan lain-lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai melalui observasi di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto yaitu belum maksimalnya penerapan kompetensi pegawai sesuai dengan bidang ilmunya.
Variabel kompetensi, kompensasi dan disiplin secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, artinya peningkatan kompetensi, kompensasi dan disiplin akan mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tingkat usia produktif akan mempengaruhi kinerja pegawai yang tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Selain itu adanya pegawai dengan pendidikan jenjang kedua merupakan suatu kelebihan yang sangat baik dalam membimbing pegawai lainnya untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi sebagai wadah untuk meningkatkan kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto pada umumnya. Tentunya dengan didukung oleh tingkat pendidikan pegawai, atau dengan kata lain pendidikan pegawai dapat mempengaruhi kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas pokoknya, yang pada akhirnya akan berdampak kuat terhadap kinerja pegawai.
Uji statistik F digunakan untuk menguji signifikansi secara simultan yaitu apakah secara bersama-sama variabel independen (kompensasi, kompetensi dan disiplin) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai atau tidak dengan tingkat signifikansi α = 5 persen. Berdasarkan output SPSS pada Tabel 5.18 di atas terlihat bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,376 yang berarti koefisien determinasi mempengaruhi kompetensi (X1), kompensasi (X2) dan disiplin (X3 ) ) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 0,376 atau 37,6% variansi kinerja pegawai (Y) dipengaruhi oleh kompetensi (X1), kompensasi (X2) dan kedisiplinan (X3). Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor kompensasi yaitu gaji, bonus dan insentif dapat meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan.
Selanjutnya kompetensi yaitu keterampilan, komunikasi, perilaku dan kepercayaan diri mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kinerja pegawai. Besarnya pengaruh kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai disebabkan karena kompetensi pegawai merupakan kemampuan yang dimiliki pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pegawai negeri sipil. Kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto harus mendapat perhatian terhadap usaha, kemampuan dan peran pegawai dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat memacu kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Uji Kualitas Data
Pengujian Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
Keterbatasan Penelitian
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki seorang pegawai maka semakin baik pula kualitas kinerja pegawainya. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi pegawai sangatlah penting tanpa mengabaikan peningkatan penghargaan dan kedisiplinan pegawai. pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto. Kompensasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto patut mendapat perhatian melalui pemberian fasilitas finansial dan non finansial. Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Iklim Organisasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt.