• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dengan dilaksanakannya imunisasi tetanus toksoid ini diharapkan setiap calon pasangan dan juga anak yang dilahirkan akan terbebas dari infeksi tetanus. Dari sudut pandang medis disebutkan bahwa tes kesehatan, dalam hal ini imunisasi tetanus toksoid, mempunyai peranan.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, masih terdapat calon pengantin yang saat hendak menikah belum mengetahui manfaat dan tujuan imunisasi tetanus toksoid. Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengkaji permasalahan bagaimana tinjauan maslahah mursalah terhadap pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pernikahan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap. Untuk mengetahui revisi Maslahah mursalah pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pernikahan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap.

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Peneletian Relevan

Dari segi persamaan penelitian Sri Noor Bait dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pembahasan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat menikah. Judul penelitiannya adalah Efektivitas penyuntikan vaksin tetanus toksoid (TT) dalam perspektif hukum Islam dan kedokteran bagi calon pengantin sebelum dan sesudah akad nikah (Studi kasus di KUA Kec.

Tinjauan Teori

  • Teori Maslahah
  • Teori Sadd Adz-Dzari’ah
  • Teori Perlindungan Perempuan

Pada pandangan Al-Ghazali, maslahah mursalah ialah menarik/mencipta kemaslahatan atau menghindari kemudaratan. Maka maslahah mursalah yang dimaksudkan oleh Imam Al-Ghazali adalah untuk menjaga dan memelihara tujuan syariat berupa agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Kemudian Imam al-Syatibi mengatakan bahawa maslahah mursalah ialah segala yang difahami untuk menjelaskan maslahah manusia dengan pencapaian maslahah dan penolakan mafsadat, yang tidak diperoleh dengan akal semata-mata.

Ulama lain iaitu as-Syaukani berpendapat bahawa maslahah mursalah adalah sesuatu yang belum jelas sama ada syarak menolaknya atau menganggapnya. Kedudukan Maslahah mursalah sebagai sumber hukum tidak disetujui oleh Imam Syafi'i, dan untuk menguatkan pendapat beliau mengemukakan alasan penolakannya dengan menggunakan penjelasan berikut: Untuk memahami pandangan Imam Syafi'I tentang apa itu maslahah mursalah, bolehkah? seseorang itu dapat melihat dari pandangannya tentang konsep qiyas.

18Aris, “Pemikiran Imam Syafi’i Mengenai Kedudukan Maslahah Mursalah Sebagai Sumber Hukum,” DIKTUM: Jurnal Syariah dan Undang-undang. Sehingga dapat disimpulkan bahawa titik fokus maslahah mursalah adalah pada isu-isu yang tidak terdapat dalam nas.

Kerangka Konseptual

Sedangkan Pasal 2 Buku I Kompilasi Hukum Islam (KHI) menyatakan: Perkawinan menurut hukum Islam yaitu perkawinan adalah akad yang sangat kuat mitzaqan ghalidzan untuk menaati dan melaksanakan perintah Allah. Prosesnya dilakukan dengan pemberian vaksin yang kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga membentuk kekebalan terhadap penyakit. 45Santoso, “Hakikat Perkawinan Menurut Hukum Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat,” YUDISIA: Jurnal Hukum dan Pemikiran Hukum Islam 7, no.

Oleh karena itu, vaksinasi sangat penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.54 Imunisasi tetanus toksoid biasanya dilakukan dua kali, yaitu satu kali sebelum pernikahan dan pada saat hamil saat masa kehamilan belum mencapai tujuh bulan. Imunisasi tetanus toksoid mengandung 15 Lf toksoid tetanus dengan dosis 1 ml dan diserap dalam 3 mg aluminium fosfat yang kemudian ditambahkan 0,1 mg merthiolate yang berfungsi sebagai pengawet. 52Rini Gustina Sari, “Hubungan Kesehatan Dengan Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sekip Palembang Tahun 2018,” Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kedokteran Ilmu Kesehatan 9, no.

53Netty Taribuka dan Mirna Heluth, 'Konseling Infus Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil Primigravida di Pesisur Loun', JPMS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehat. Khususnya calon pengantin agar mendapatkan imunisasi tetanus toksoid demi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan nantinya.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Peneltian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengelolaan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Penerapan imunisasi tetanus toksoid di Kecamatan Pitu Riase sebagai syarat pencatatan perkawinan sudah ada sejak lama dan masih berlaku. Pasalnya, surat keterangan imunisasi tetanus toksoid merupakan penambah berkas nikah di Biro Agama. Begitu pula dengan pemberian imunisasi tetanus toksoid yang merupakan salah satu jaminan keselamatan dan keamanan calon pengantin.

Pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid yang dijadikan syarat pendaftaran perkahwinan mengandungi faedah dengan menghapuskan mafsada. Justeru, imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pendaftaran perkahwinan merupakan maslahah mursalah yang termasuk dalam kategori maslahah al-hajiyah. Imunisasi toksoid Tetanus adalah salah satu vaksin asas yang diberikan kepada bakal pengantin atau wanita dalam usia reproduktif.

Q: Sejak kapan imunisasi tetanus toksoid menjadi syarat pencatatan perkawinan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap? Q: Apa dasar hukumnya menawarkan polis kepada calon pengantin yang belum mendapat imunisasi tetanus toksoid?

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid Sebagai Persyaratan

Dalam penelitian ini fokus analisisnya adalah Tinjauan Maslahah Musrsalah Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toksoid Sebagai Syarat Pernikahan di Kecamatan Pitu Riase. Setelahnya, KUA akan mengirimkan surat rekomendasi kepada Puskesmas untuk melakukan tes kesehatan dan pemberian imunisasi tetanus toksoid. Dengan adanya aturan tersebut dapat menjadi dasar pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai salah satu syarat pencatatan perkawinan yang diwajibkan oleh Biro Agama bagi pasangan yang ingin menikah.

Calon pengantin yang telah mendapat surat rekomendasi dari KUA selanjutnya diantar ke Puskesmas setempat untuk melakukan tes kesehatan sekaligus pemberian imunisasi tetanus toksoid kepada calon pengantin. Apabila calon pengantin menyatakan telah mendapat imunisasi tetanus toksoid secara lengkap dan dibuktikan dengan catatan kesehatan ibu dan anak. Calon pengantin yang hendak melakukan imunisasi tetanus toksoid dan menyatakan telah menyuntik TT5 akan dimintai bukti rekam kesehatan ibu dan anak.

Padahal, imunisasi tetanus toksoid diperlukan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam artian sebagai salah satu bentuk pencegahan tetanus. Meninjau hasil wawancara di atas, dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebenarnya merupakan salah satu syarat pencatatan perkawinan di KUA Kecamatan Pitu Riase berdasarkan peraturan yang berlaku. Sehingga pasangan yang akan menikah akan disuruh menjalani pemeriksaan kesehatan, khusus calon pengantin, untuk melakukan imunisasi tetanus toksoid.

Tinjauan Maslahah Mursalah terhadap pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat menikah di Kecamatan Pitu Riase.

Tabel 4.1 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur  Satus
Tabel 4.1 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur Satus

Tinjauan Maslahah Mursalah Terhadap Pelaksanaan Imunisasi

Kesadaran akan kewajiban pemerintah dibuktikan dengan adanya persyaratan pemeriksaan kesehatan pranikah bagi calon pengantin dan pemberian imunisasi tetanus toksoid bagi calon pengantin. Pada imunisasi tetanus toksoid yang dimaksud kali ini tujuannya adalah untuk menjaga keturunan dan juga kesehatan ibu hamil saat mengandung bayinya. Dalam hal ini dipenuhi dengan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan, yaitu melalui imunisasi membantu menjaga keturunan dan juga jiwa.

Imunisasi tetanus yang menjadi salah satu syarat pencatatan perkawinan merupakan salah satu cara untuk menutup peluang munculnya penyakit tetanus toksoid yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Penerapan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan merupakan imunisasi yang diberikan kepada perempuan yang akan menikah untuk membangun kekebalan tubuh agar dapat memperoleh perlindungan lebih dini. A: Imunisasi tetanus toksoid biasa disebut dengan suntikan TT, yaitu pemberian vaksin untuk pencegahan tetanus secara dini.

M: Peraturan yang mewajibkan imunisasi tetanus toksoid itu tidak lebih dari Instruksi Bersama Nomor 2 Tahun 1989. M: Penting sekali karena berkaitan dengan kesehatan kita. e) Pertanyaan: Benarkah vaksinasi tetanus toksoid menjadi syarat pencatatan perkawinan?

PENUTUP

Simpulan

Tujuannya adalah untuk meminimalisir penularan tetanus melalui luka pada tubuh, seperti saat berhubungan seksual, saat melahirkan, akibat tertusuk benda berkarat, dan sebagai penambah imunitas bayi yang akan dilahirkan. Penerapan imunisasi ini sebagai syarat pencatatan perkawinan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap tak lain merupakan Instruksi Bersama Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Kementerian Agama dan Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular. Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Kesehatan No. 02 Tahun 1989 tentang calon pengantin untuk imunisasi tetanus toksoid. Setelah calon pengantin melengkapi berkas administrasi perkawinan secara umum, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian surat oleh KUA.

Tindakan penegakan persyaratan tersebut merupakan salah satu kewajiban negara dalam menjamin hak setiap perempuan, yaitu hak atas pelayanan kesehatan. Dengan meninjau kerugian yang ditimbulkan jika imunisasi tetanus toksoid tidak dilakukan terlebih dahulu, maka kebutuhan dasar manusia dapat terganggu. Jadi atas dasar kaidah yang mengatakan bahwa penghapusan keburukan diutamakan daripada penikmatan manfaat, dan atas dasar kaidah pokok yang mengatakan bahwa keburukan itu harus dihilangkan.

Oleh karena itu imunisasi tetanus toksoid sebagai salah satu syarat pencatatan perkawinan di Kecamatan Piti Riase Kabupaten Sidrap tetap dilakukan, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan tersebut merupakan salah satu maslahah al-hajiyah yaitu penyempurnaan kebutuhan dasar manusia. maslahah dharuriyah dalam hal ini menjaga atau memelihara keturunan oleh kedua mempelai yang akan menikah. Kemudian melihat pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sejalan dengan prinsip Sadd Adz-Dzari'ah yaitu sebagai cara atau metode untuk memutuskan kasus yang dapat menimbulkan kerugian.

Saran

Pembaca hasil penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya yang akan menikah mengenai imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan, sehingga kedepannya lebih memahami manfaatnya. belajar. imunisasi tetanus toksoid sebelum menikah. Baiti, Sri Noor, Dasar Hukum dan Pelaksanaan Suntikan Toksoid Tetanus Sebagai Syarat Tata Nikah (Disertasi, IAIN Palangka Raya: 2020). Fatimah, St, Efektivitas penyuntikan vaksin tetanus toksoid (TT) dalam perspektif hukum Islam dan kedokteran bagi calon pengantin sebelum dan sesudah menikah (Studi Kasus pada KUA Kec. Awangpone dan UPTD Puskesmas Kec. Awangpone), (Disertasi Doktor, IAIN Tulang: 2020).

Sari, Rini Gustina, 'Hubungan Sikap, Dukungan Keluarga Dan Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hamil Di PUSKESMAS Sekip Palembang Tahun 2018', Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kedokteran Ilmu Kesehatan, Budi Mulia Akademi Kebidanan, Palembang. Taribuka, Netty dan Mirna Heluth, 'Konseling Kebingungan Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil Primigravida di Pesisur Loun', JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehat. Sebenarnya imunisasi tetanus toksoid sangat diperlukan sebelum penyakit tersebut muncul, sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit menular dan kandungan yang terdapat pada vaksin tetanus merupakan benteng terhadap penyakit menular yang masuk ke dalam tubuh.

H: Hal ini penting dilakukan untuk melindungi pasangan suami istri dari penyakit tetanus saat pertama kali berhubungan intim karena dikhawatirkan luka pada vagina akan memudahkan bakteri masuk. f) Pertanyaan: Apa dasar hukum pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan? M : Keuntungannya dapat membentuk imunitas dalam tubuh sehingga penyakit tetanus dapat dihindari. Jika berbahaya maka akan tertular tetanus yang bisa terjadi akibat infeksi luka akibat benda berkarat. e) Q: Bagaimana pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid sebagai syarat pencatatan perkawinan di Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap? M: Implementasinya berjalan baik, kami akan memberikan surat pengantar kepada puskesmas untuk melakukan tes kesehatan. f) Pertanyaan: Apakah calon pengantin ada yang tidak melampirkan sertifikat vaksinasi tetanus toksoid?

N: Ya, surat keterangan dari Puskesmas itu bukti vaksinasi yang kemudian dibawa ke CUA dan memang saya sudah tahu sebelumnya betapa pentingnya vaksinasi ini. f) Pertanyaan: Bagaimana kondisi bayi Anda setelah vaksinasi tetanus toksoid?

Gambar 1 : Suasana Wawancara Dengan Ibu Surianti Di Puskesmas
Gambar 1 : Suasana Wawancara Dengan Ibu Surianti Di Puskesmas

Gambar

Gambar  Keterangan  Halaman
Tabel 4.1 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur  Satus
Gambar 1 : Suasana Wawancara Dengan Ibu Surianti Di Puskesmas
Gambar 4 : Suasana Wawancara Dengan Di Rumah Ibu Nita Asriani
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berikut hasil wawancara dengan pihak HRD BTN Syariah KCPS Parepare mengenai hubungan antar karyawan: Untuk menjaga hubungan antar karyawan biasanya dengan memperhatikan kondisi

77/DSN-MUI/V/2010 mengenai system jual beli emas pada toko emas Nurani ini tidak sesuai dengan hukum Islam, karena penjual tidak menjelaskan secara rinci mengenai spesifikasi emas yang

Fungsi Visum Et Repertum dalam penyidikan tindak pidana penganiayaan adalah sebagai alat bukti surat yang akan memberikan petunjuk tentang seberapa parah luka yang diderita korban

vii NIM : 17.1800.012 Tempat/Tgl Lahir : Rogo, 25 Oktober 1998 Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas : Tarbiyah Judul Skripsi : Pengembangan Kreativitas Anak

Setelah itu, barulah kembali lagi ke rumah mempelai perempuan untuk melakukan resepsi malam harinya disertai dengan hiburan nyanyian musik oleh penyanyi seksi dan goyangan lulo.9

SKRIPSI TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN SENGAJA PERSFEKTIF FIQIH JINAYAH Studi Putusan Nomor 3/Pid.B/2018/PN.Pre Oleh AYU ASHARI NIM: 16.2500.006 PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

berkat hidayah, taufik dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Interaksi Antar Budaya Masyarakat Pendatang Dan Lokal Desa Barugae Dalam Membentuk

Lahir : Manisa, 20 Juli 1997 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah Judul Skripsi : Korelasi antara Kecerdasan Emosional dengan Disiplin Shalat Peserta