PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Naila memperoleh skor total 7 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, memperoleh skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan , mendapat skor 2. Adibah mendapat skor keseluruhan 7 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran mereka mendapat skor 2 dan tergolong mulai berkembang, anak yang mampu memahami peran yang memainkan peran tersebut diperoleh skor 3 yang tergolong berkembang sesuai harapan, dan anak yang mampu memainkan peran tersebut diberi skor 2 yang tergolong mulai berkembang. Gibran mendapat nilai keseluruhan 6 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat nilai 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 2 yang tergolong mulai berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong kurang berkembang.
Naufal mendapat total skor 7 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan role play, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 2. Adibah mendapat total skor 8 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain Peran mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memainkan peran. Gibran mendapat total skor 9 dari 3 indikator yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan role play dan mendapat skor 4 dan.
Selanjutnya Nissa mendapat total skor 9 dari 3 indikator yaitu anak memahami penjelasan guru tentang kegiatan role play, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan, skor 3, yang tergolong berkembang sesuai ekspektasi, dan. Fadil mendapat skor total 11 dari tiga indikator yaitu anak memahami penjelasan guru tentang role play, mendapat skor 4 dan dinilai berkembang sangat baik.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Kreativitas
- Metode Bermain Peran
Penerapan Metode Role Playing Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Di TK Dzakiyah”, Skripsi, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018), hal.35. 11 Arifia Orizab, N, Efektivitas Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Usia Dini Kreativitas di TK Al-Khairiyah Labuhan Ratu Bandar Lampung, (Disertasi: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018), hal.27 Namun dalam kegiatan bermain peran, anak tidak hanya pandai menirukan peran tokoh yang disukainya.
Dalam kegiatan bermain peran, banyak orang yang mengartikan kegiatan tersebut sebagai permainan pura-pura, make-up, fantasi, khayalan atau simbolik21. Dari pemaparan beberapa pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode bermain peran adalah memerankan peran sebagai tokoh atau benda. 20 Muhammad Akil Musi, Efektivitas role play bagi perkembangan bahasa anak.( . Universitas Negeri Makassar: Februari 2021), jurnal, hal.97.
Dengan kegiatan bermain peran, anak dapat menyalurkan perasaan/emosinya sesuai aturan yang telah ditentukan. Agar proses pembelajaran dengan metode role play tidak mengalami kekakuan, ada langkah-langkah yang harus dipahami terlebih dahulu.
Kerangka Pikir
Hipotesis Tindakan
Khalil mendapat nilai total 7 pada 3 indikator yaitu anak dapat memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, mendapat nilai 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat nilai skor 2, tergolong belum berkembang, dan anak dapat memainkan peran yang diberikan, diberi nilai 2, tergolong dalam perkembangan awal. Azka mendapat total skor 4 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, mendapat skor 2 dan tergolong mulai berkembang, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 1 , yang tergolong belum berkembang, dan anak dapat memainkan peran yang diberikan, diberi skor 1 yang tergolong . Fadil memperoleh skor total 8 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, memperoleh skor 2 dan tergolong dalam perkembangan awal, anak dapat memahami peran yang dimainkan, memperoleh skor sebesar 3 yang tergolong berkembang sesuai harapan dan anak dapat memainkan peran yang diberikan mendapat skor 3. tergolong berkembang sesuai harapan.
Naila mendapat skor total 9 dari 3 indikator yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat skor dari 3 tergolong berkembang sesuai harapan, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan mendapat skor 3 berkembang sesuai harapan. Khalil memperoleh total skor 7 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan,' mendapat skor 2 yang tergolong belum berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan mendapat skor 2. mulai berkembang. Amira mendapat skor total 8 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan , mendapat skor 3 tergolong berkembang sesuai harapan, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan mendapat skor 2 tergolong mulai berkembang.
Adam mendapat total skor 9 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan , mendapat skor 4 yang tergolong berkembang sangat baik dan anak dapat memainkan peran yang diberikan mendapat skor 2 yang tergolong mulai berkembang. Azka memperoleh total skor 8 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, memperoleh skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan , mendapat skor 3 yang tergolong berkembang sesuai harapan, dan anak dapat memainkan peran yang ditunjukkan mendapat skor 2 yang tergolong mulai berkembang.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
TK Aisyah Bustanul Athfal Rogo terletak di Desa Sumbang, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang yang telah berdiri selama 17 tahun dengan 4 orang guru yaitu 1 orang kepala sekolah TK Aisyah Bustanul Athfal Rogo dan 3 orang guru.
Prosedur Penelitian
Gibran mendapat nilai total 4 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat nilai 2 dan tergolong mulai berkembang, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat nilai 1, yang tergolong belum berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat nilai 1 yang tergolong belum berkembang. Amira memperoleh total skor 5 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 2 dan tergolong mulai berkembang, anak mampu memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 2 yang tergolong dalam kategori mulai berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong dalam kategori kurang berkembang. Naufal mendapat skor total 6 dari 3 indikator yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 2 dan tergolong mulai berkembang, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat skor skor 2 yang tergolong mulai berkembang dan anak mampu memainkan peran yang diberikan mendapat skor 2 yang tergolong mulai berkembang.
Afrilia mendapat total skor 4 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat skor 2 dan tergolong mulai berkembang, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 1, yang tergolong belum berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong belum berkembang. Adam mendapat skor total 4 dari 3 indikator yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, mendapat skor 1 dan tergolong belum berkembang, anak mampu memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 2 yang tergolong dalam kategori mulai berkembang, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong dalam kategori kurang berkembang. Amira mendapat nilai total 5 yaitu anak dapat memahami penjelasan guru tentang kegiatan bermain peran, mendapat nilai 2 dan tergolong mulai berkembang, anak dapat memahami peran yang dimainkan, mendapat nilai 2, yang tergolong mulai berkembang, dan anak dapat memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong belum berkembang.
Afrilia mendapat nilai total 6 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, mendapat nilai 2 dan tergolong perkembangan awal, anak mampu memahami peran yang dimainkan, mendapat skor 2 yang tergolong awal perkembangan, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 2 yang tergolong awal berkembang. Adam memperoleh skor total 5 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, mendapat skor 2 dan tergolong dalam perkembangan awal, anak mampu memahami peran yang dimainkan. mendapat skor 2 yang tergolong dalam perkembangan awal, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong dalam kategori kurang berkembang. Azka memperoleh total skor 5 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan bermain peran, memperoleh skor 2 dan tergolong dalam perkembangan awal, anak mampu memahami peran yang dimainkan. mendapat skor 2 yang tergolong dalam perkembangan awal, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat skor 1 yang tergolong dalam kategori kurang berkembang.
Fadili memperoleh total skor 9 yaitu anak mampu memahami penjelasan guru mengenai kegiatan role play, memperoleh skor 3 dan tergolong berkembang sesuai harapan, anak mampu memahami peran yang dimainkan. mendapat nilai 3 yang tergolong berkembang sesuai harapan, dan anak mampu memainkan peran yang diberikan, mendapat nilai 3. tergolong berkembang sesuai harapan.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Intrumen Penelitian