• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Untuk membuktikan suatu tindak pidana diperlukan alat bukti yang alat bukti hukumnya diatur dalam alinea pertama Pasal 184 KUHAP yaitu keterangan saksi, ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. " Peran informasi Visum et Repertum yang diperoleh melalui pemeriksaan dokter ahli yang mempunyai pengetahuan forensik dalam berbagai jenis kejahatan, terutama kejahatan yang berkaitan dengan tubuh, kesehatan, dan kehidupan manusia, sangatlah penting. Saat ini masih banyak yang belum memahami betapa pentingnya alat bukti berupa surat pemeriksa kesehatan yaitu Visum et Repertum dalam mendeteksi kasus-kasus penganiayaan, baik itu penganiayaan ringan maupun penganiayaan berat yang bahkan dapat merugikan seseorang. kehidupan.

Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil Visum et Repertum Puskesmas Cempa Saksi LATOLA Bin LASODDING No.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Bagi pembaca, diharapkan dapat menjadi renungan dan memberikan wawasan kepada pembaca untuk memahami peran Visa et Repertum dalam pembuktian tindak pidana penindakan. Bagi masyarakat, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh peranan Visa et Repertum dalam pembuktian tindak pidana penindakan.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Penelitian Relevan
  • Tinjauan Teori
    • Teori Pembuktian
    • Teori Maqashid Al-Syariah
  • Tinjauan Konseptual
  • Kerangka Pikir

5 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji peran Visum et Repertum. Berdasarkan hasil penelitian ini, yang membedakan dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitiannya, Peneliti sebelumnya telah menyelidiki peran pemeriksaan visum dalam kasus pembunuhan, adapun tujuan penelitian peneliti adalah peran visum. pemeriksaan dalam kasus. penyalahgunaan. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Mutia Haerani dari Universitas Mataram dengan judul skripsi Fungsi Visum et Repertum Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penuntutan Kriminal Kajian Kepolisian Resor Mataram.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi Visum et Repertum dalam penyidikan tindak pidana penganiayaan adalah sebagai alat bukti dokumenter yang akan memberikan data mengenai berat ringannya luka yang diterima korban, jenis penganiayaan yang dialami korban, serta serta saat terjadinya tindak pidana penganiayaan yang dialami korban. 5Firdaus Saini, “Peran Visum Et Repertum dalam Pendeteksian Tindak Pidana Pembunuhan Bersama (Studi Kasus Putusan No. 396/Pid.B/2014/Pn.Mks)”, (Skripsi Sarjana; Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin : Makassar, 2014). Berdasarkan hasil penelitian ini, yang membedakan dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitiannya, Peneliti terdahulu mengkaji tentang fungsi Visum et Repertum dalam proses penyidikan di Polres Mataram, sedangkan objek penelitian peneliti mengkaji tentang peranan Visum et Repertum dalam proses penyidikan di Polres Mataram, sedangkan objek penelitian peneliti mengkaji tentang peranan Visum et Repertum dalam proses penyidikan di Polres Mataram. Visa secara umum.

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Iksan (2016) dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dengan judul skripsi Peran Visum Et Repertum Dalam Sistem Pembuktian Penuntutan Pidana, Studi Kasus Pengadilan Negeri Sungguminasa. 6Eka Mutia Haerani, “Fungsi Visum Et Repertum Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penganiayaan di Polres Mataram”, (Skripsi Sarjana; Fakultas Hukum Universitas Mataram, 2017). 7Nur.Iksan, “Peran Visum Et Repertum Dalam Sistem Pembuktian Tindak Pidana Penganiayaan, Studi Kasus Pengadilan Negeri Sungguminasa”, (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin: Makassar, 2016).

Soeparmono, Keterangan Ahli dan Visa Et Repertum Aspek Hukum Acara Pidana, Bandung: Mandar Maju, 2002, hal.98. Soeparmono, Keterangan Ahli dan Visa Et Repertum Aspek Hukum Acara Pidana, Bandung: Mandar Maju, 2002, hal.102.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam teknik observasi yang digunakan, penulis mengamati peran post mortem et repertum dalam pembuktian tindak pidana penganiayaan. Sebab berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari Puskesmas Cempa saksi LATOLA Bin LASODDING no. Status alat bukti Visum et Repertum sama dengan alat bukti lainnya, yaitu alat bukti yang sah sebagaimana diatur dalam alinea pertama Pasal 184 KUHAP.

Alat bukti yang diajukan dalam perkara ini di persidangan adalah alat bukti berupa keterangan saksi dan alat bukti surat berupa Visa et Repertum. Kesaksian Visum et Repertum dapat mengungkap fakta sebenarnya dan kebenaran materiil dari tindak pidana, khususnya tindak pidana penganiayaan yang didakwakan oleh penuntut umum. Alat bukti Visum et Repertum pada zaman modern seperti sekarang ini dapat dijadikan sebagai petunjuk atau Qorinah dalam menentukan adanya tindak pidana penganiayaan yang dialami oleh korban.

Alat bukti Visum et Repertum adalah alat bukti yang berbentuk surat, yang kedudukannya sama dengan alat bukti lain yang mempunyai kekuatan yang sama di pengadilan. Alat bukti Visa et Repertum dapat dijadikan sebagai alat bukti permulaan bagi penyidik ​​dalam mengungkap suatu perkara pidana, khususnya yang menyangkut tubuh manusia. Arsyadi, “Fungsi dan Kedudukan Visum et Repertum dalam Perkara Pidana”, Jurnal Opini Ilmu Hukum Hukum.

Fungsi Visa Et Repertum Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penguntitan Polres Mataram”, Skripsi; Apakah alat bukti Visa et Repertum sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam suatu perkara tindak pidana pencabulan?

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peranan Visum et Repertum dalam Pembuktian Tindak Pidana

Fungsi Visum Et Repertum dalam penyidikan tindak pidana penganiayaan adalah sebagai alat bukti surat yang akan menunjukkan berat ringannya luka yang dialami korban. 2. Proses persidangan menggunakan hasil Visum Et Repertum dalam tindak pidana penganiayaan, dilakukan dengan menganalisis hasil Visum Et Repertum yang akan dikaitkan dengan keterangan korban, saksi. Hal ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mendefinisikan dan memainkan peran seseorang dalam tindak pidana penganiayaan yang sering terjadi dalam realitas masyarakat.7 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dikaji oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang peran. dari Visum dkk. . Penelitian kualitatif yang penulis maksud adalah penelitian yang menggambarkan tentang mekanisme pembahasan dan penelitian tentang peranan Visum et Repertum dan kedudukan Visum et Repertum dalam pembuktian tindak pidana penganiayaan.

Berdasarkan judul penulis maka fokusnya adalah melakukan penelitian tentang Peran Visum Et Repertum Dalam Pemeriksaan Tindak Pidana Penganiayaan “Studi Kasus Puusan No.141/Pid.B/2020/PN.Pin” di Pinrang Kelas II B Pendapat Pengadilan Negeri dari seorang praktisi hukum yang menyatakan dalam Visam et Repertum sangat diperlukan. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kesaksian Visum et Repertum adalah kesaksian dalam bentuk surat yang dibuat atas dasar sumpah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Visum et Repertum adalah kesaksian.

Alat bukti Visum et Repertum memang diperlukan dan peranannya juga cukup penting dalam perkara hukum, apalagi dalam perkara yang menyangkut tubuh manusia, namun tidak mutlak harus ada dalam setiap alat bukti suatu tindak pidana, hal ini juga dijelaskan oleh Bom Yudhi Satria. , SH. , M.H. Dalam memberikan putusan dalam putusan nomor 141/Pid.B/2020/PN.Pin, hakim menggunakan alat bukti Visum et Repertum, yaitu alat bukti surat yang sangat meyakinkan bagi hakim untuk menilai apakah memang ada tindak pidana. melecehkan. dan bukti ini dibacakan di pengadilan. Dan alat bukti Visum et Repertum juga dapat mengetahui hubungan antara perbuatan yang dilakukan dengan akibat perbuatan tersebut, sehingga dapat diketahui apakah kerugian yang diderita seseorang disebabkan oleh suatu tindak pidana atau bukan.

Hasil penyidikan yang dikeluarkan melalui surat Visum et Repertum itu didasarkan pada fakta yang menimpa korban. Alat bukti Visum et Repertum tidak mutlak perlu ada pada saat pembuktian suatu perkara pidana. Namun untuk memperkuat kepercayaan hakim, sebaiknya Visum et Repertum tetap dihadirkan, khususnya dalam tindak pidana yang berkaitan dengan tubuh manusia. Alat bukti Visum et Repertum memegang peranan penting dalam penyidikan tindak pidana terhadap tubuh manusia atau kekerasan terhadap seseorang yaitu penyerangan, karena alat bukti tersebut dapat lebih mudah dijelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan Visum et Repertum.

Alat bukti Visum et Repertum memegang peranan penting dalam memberikan putusan pengadilan yang adil dan tidak memihak, karena seseorang yang akan menjatuhkan pidana dapat mengetahui apakah luka yang dialami korban disebabkan oleh tindak pidana atau bukan dan juga dapat menentukan apakah luka tersebut merupakan perbuatan pidana. disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul lainnya.

1.2. Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II 38 b.  Sejarah dan Profil Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II
1.2. Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II 38 b. Sejarah dan Profil Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II

Kedudukan Visum et Repertum dalam Hukum Pidana Islam

64 Nur Ahmad U dan Kasjim Salenda, “Peran Visum Et Repertum Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Perspektif Hukum Islam di Pengadilan Negeri Realminas”, Jurnal Shautuna, (2021), Vol. Alat bukti Visum et Repertum merupakan alat bukti yang tidak bertentangan dengan Islam karena dapat dengan jelas membuktikan suatu perkara pidana, sebagaimana kita ketahui bahwa hukum Islam sangat mementingkan hal tersebut. Dalam hukum Islam dikenal dengan istilah Qiyas yang artinya menyamakan sesuatu yang tidak ada nashnya, sehingga menurut penulis dalil Visum et Repertum dapat dikuatkan dengan dalil Qorinah (indikasi yang tampak).

Dapat disimpulkan bahwa kesaksian Visum et Repertum merupakan bukti surat yang dapat dipertanggungjawabkan atau sama dengan Qorinah (Menceritakan Petunjuk) karena dapat menemukan sesuatu yang belum diketahui atau masih belum jelas yaitu dengan Visum et Repertum. Oleh karena itu, penggunaan visum et repertum sebagai alat bukti penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan tubuh manusia diperbolehkan menurut syariat karena merupakan perwujudan tujuan syariat Islam. Dengan menggunakan alat bukti Visum et Repertum kita dapat mendeteksi kasus tindak pidana penganiayaan, sebagaimana diketahui bahwa tujuan hukum Islam adalah untuk memberikan keadilan bagi seluruh umat manusia dan menjauhkan umat manusia dari kejahatan yang akan dilakukan.

Alat bukti Visum et Repertum sama sekali tidak ada, namun untuk memperkuat kepercayaan hakim, sebaiknya Visum et Repertum tetap ada, terutama dalam tindak pidana yang melibatkan tubuh manusia. Peran Visum Et Repertum dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan Bersama (Studi Kasus Putusan No. 396/Pid.B/2014/Pn.Mks), tesis; Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin : Makassar. Peran Visum Et Repertum Dalam Sistem Pembuktian Tindak Pidana Penganiayaan, Studi Kasus Pengadilan Negeri Sungguminas”, Skripsi; Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin: Makassar.

Peran Visa et Repertum dalam tahap penyidikan dalam pengungkapan tindak pidana penuntutan (studi kasus di Polres Surakarta), Skripsi; Fakultas Hukum Universitas : Surakarta Santoso, Siswo Purwanto, “Analisis Peran Visa et Repertum pada Pelaku Penindasan, Revisi Pasal 351 Ayat (1) KUHP, Jurnal Ilmiah WIDYA.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan berupa Visa et Repertum sangat penting untuk membuktikan adanya tindak pidana, khususnya kasus tindak pidana penyalahgunaan seperti dalam perkara Putusan No.141/Pid.B/2020/PN.Pin karena dapat benar-benar menyatakan kondisi korban, sehingga memudahkan jaksa penuntut mengetahui benar adanya suatu tindak pidana, dan juga memudahkan hakim dalam memberikan putusan. Yuliani Novita dan Afra Muhamed Saleh Banaja, 'Analisis Penerapan Visum et Repertum di RSUD Karanganyar', Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI.

Gambar

1.2. Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II 38 b.  Sejarah dan Profil Pengadilan Negeri Pinrang Kelas II
1.3. Gambar Visi Misi Pengadilan Negeri Pinrang  d.  Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Pinrang kelas II

Referensi

Dokumen terkait

Visum et Repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia, dimana Visum et Repertum dapat menjelaskan semua hal