Nama : M Takhta Ali Sulthon NIM : 235150400111055
Kelas : Kewarganegaraan – Sistem Informasi - E
1. Negara pada hakikatnya memiliki sifat memaksa, monopoli, dan mencakup semua. Jelaskan maksud dari ketiga sifat hakikat negara tersebut!
2. Konstitusi menjadi pedoman dalam pelaksanaan suatu sistem ketatanegaraan yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Uraikan secara singkat tentang dinamika perubahan konstitusi yang ada di Indonesia!
3. Pancasila adalah salah satu identitas nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan eksistensi Pancasila di tengah arus globalisasi yang semakin menghilangkan jarak antar negara?
4. Demokrasi merupakan suatu sistem yang menekankan pada partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan. Jelaskan bagaimana konsep dan implementasi demokrasi Pancasila yang diterapkan di Indonesia!
5. Hak asasi manusia melekat pada keberadaan individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga dalam hal ini hak asasi manusia tidak dapat dicabut oleh siapapun dengan alasan apapun. Berikan argumentasi teoritik terkait adanya hukuman mati di Indonesia yang pada hakikatnya telah menghilangkan salah satu hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap individu yaitu hak untuk hidup?
Jawab
1. Memaksa: Sifat ini berarti bahwa negara memiliki kekuasaan dan otoritas untuk mengatur perilaku masyarakatnya. Ini berarti negara dapat membuat hukum, mengenakan pajak, serta menjalankan penegakan hukum dan aparat keamanan untuk memaksa individu dan kelompok untuk mematuhi hukum dan norma-norma yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, negara memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatan dan hukuman dalam menjaga keteraturan sosial.
Monopoli: Sifat monopoli merujuk pada kontrol eksklusif yang dimiliki oleh negara atas beberapa aspek kehidupan masyarakat. Ini bisa termasuk monopoli atas pengelolaan mata uang, penerbitan paspor, serta pengaturan sektor-sektor kunci seperti pendidikan dan kesehatan. Dengan monopoli ini, negara memiliki kekuatan unik dalam mengatur dan mengontrol bidang-bidang ini tanpa persaingan dari entitas lain.
Mencakup Semua: Ini mencerminkan bahwa negara, dalam hakikatnya, memiliki peran yang melibatkan semua aspek kehidupan masyarakat. Negara tidak hanya bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan penegakan hukum, tetapi juga terlibat dalam masalah sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Hal ini menunjukkan bahwa negara memiliki cakupan yang luas dalam kehidupan masyarakat dan seringkali memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.
2. Dinamika perubahan konstitusi di indonesia ada 4 macam kontitusi yang pernah berlaku, yaitu:
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 (Berlakunya Undang-Undang Dasar 1945)
Periode ini disahkan oleh PPKI tepat satu hari setelah proklamasi kemerdekaan dan sekaligus menjadi konstitusi pertama Negara Republik Indonesia.
2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 (Berlakunya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (RIS)).
Setelah adanya Koferensi Meja Bundar dengan Belanda pada tahun 1949, Berubahlah konstitusi indonesia dari UUD 1945 menjadi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) Dan juga berubahya bentuk Negara Kesatuan menjadi negara Serikat
3. Periode 17 Agustus 1950 -5 Juli 1959 (Berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara 1950).
Konstistusi RIS tidak berumur panjang, hal ini disebabkan dari kehendak rakyat, sehingga menimbulkan tuntutan untuk kembali ke NKRI. Satu persatu negara bagian menggabungkan diri menjadi Negara Republik Indonesia, kemudian disepakati unutk kembali ke NKRI dengan menggunakan UUD sementara 1950.
4. Periode 5 Juli 1959 – Sekarang (Berlakunya Kembali Undang-Undang Dasar 1945).
Periode ini UUD 1945 diberlakukan kembali dengan dasar dekrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959. Pada dasarnya, peristiwa ini menandai pengembalian UUD 1945 sebagai konstitusi nasional Indonesia. Namun, perjalanan UUD 1945 tidak berhenti di sini. Selama periode berikutnya, UUD 1945 mengalami beberapa amandemen dan perubahan yang mencerminkan perkembangan politik dan tuntutan masyarakat.
Perubahan-perubahan tersebut mencerminkan upaya untuk memodernisasi dan menyesuaikan UUD 1945 dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga stabilitas politik dan memperkuat prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia dalam konstitusi.
3. Upaya untuk mempertahankan eksistensi Pancasila di tengah arus globalisasi yang semakin menghilangkan jarak antar negara meliputi:
1. Memanfaatkan Teknologi: Memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila.
2. Pendidikan Berkesinambungan: Membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan pembelajaran berkesinambungan di semua lini dan wilayah, termasuk dengan mendukung kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (P3KN) di satuan pendidikan.
3. Penegakan Hukum: Mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum, serta menjadi pelindung hak-hak dasar warga negara sebagai manusia, sehingga Pancasila tetap relevan dan berfungsi dalam konteks globalisasi.
4. Representasi Sosial: Mendorong representasi sosial tentang Pancasila sebagai ideologi toleransi, pluralisme, dan multikulturalisme, yang menjadi kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa bagi Bangsa Indonesia.
4. Implementasi demokrasi Pancasila di Indonesia mencakup beberapa hal berikut:
1. Pemilihan Umum: Ini adalah ketika kita, rakyat, secara berkala memilih pemimpin seperti presiden, anggota parlemen, gubernur, bupati/wali kota, dan pemimpin daerah lainnya. Rakyat memiliki suara dalam menentukan siapa yang memimpin kita.
2. Sistem Pemerintahan: Di Indonesia, kita punya sistem politik yang berdasarkan pada demokrasi Pancasila. Kekuasaan dibagi antara lembaga-lembaga seperti DPR, presiden, dan Mahkamah Agung. Prinsip-prinsip Pancasila tercermin dalam hukum dan aturan negara serta dalam cara kita mengatur pemerintahan.
3. Partai Politik: Partai politik sangat berperan dalam membentuk pendapat publik, mengajukan kandidat pemimpin, dan membuat keputusan politik. Mereka diatur oleh undang-undang dan diharapkan untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam agenda politik mereka.
4. Partisipasi Rakyat: Demokrasi Pancasila mendorong kita, rakyat, untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Kita bisa melibatkan diri dalam diskusi, rapat, dan forum untuk menyuarakan pendapat kita tentang berbagai kebijakan.
5. Hak Asasi Manusia: Demokrasi Pancasila menekankan pentingnya melindungi hak- hak dasar setiap individu. Pemerintah telah menetapkan undang-undang dan lembaga seperti Komnas HAM untuk memastikan hak asasi manusia dihormati dan dilindungi di Indonesia.
5. Menurut saya bahwasanya hukuman mati di indonesia itu perlu dan meskipun memang bahwasanya iitu melanggar HAM mengenai hak untuk hidup .Akan tetapi kita semestinya tau bahwasanya ini itu perlu karena pada dasarnya penerima hukuman mati itu pastinya telah melakukan pelanggaran yang berat dan itu bisa menjadi bentuk keadilan bagi korban dan keluarga korban yang tertimpa. Selain itu juga bahwasanya ini bisa menjadi
pembelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan pelanggaran berat yang sampai mengambil nyawa orang lain.
Adapun alasan lain adalah karena jika pelanggar yang harusnya menerima hukuman mati itu nantinya dibiarkan bebas maka bisa saja itu akan menjadi hal buruk karena tidak ada
kemungkinan penuh bahwasanya penjahat itu akan menyesalli perbuatanya dan tidak akan mengulanginya lagi. Karena memang ada tipe orang yang membunuh itu hanya untuk kesenangan belaka dan jika tidak ada hukuman mati maka kejadian tersebut akan sepenuhnya terulang.