SSJ (SINDROME STEVENS- JOHNSON)
&
NET (NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN
2024
SINONIM: Epidermal necrolysis, Lyell’s disease.
DEFINISI: Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) dan Nekrolisis Epidermal Toksik (NET) merupakan reaksi mukokutan akut.
• SSJ-> Epidermolisis sebesar <10% dari luas permukaan badan (LPB)
• NET-> >30%
• Keterlibatan 10-30% LPB disebut overlap SSJ- NET.
EPIDEMIOLOGI
SSJ-NET merupakan penyakit yang jarang
Secara umum, SSJ: 1-6
kasus/juta
penduduk/tahun
NET: 0,4-1,2 kasus/juta
penduduk/tahun
Angka kematian SSJ: 5-12%
Angka kematian NET: 25-35%
ETIOPATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis/keluhan: Gejala SSJ-TEN timbul dalam waktu 8 minggu setelah awal pajanan obat. Sebelum terjadi lesi kulit, timbul gejala non-spesifik seperti demam, nyeri kepala, batuk/pilek dan malaise.
Pemeriksaan fisik:
1. Kelainan kulit: eritema, papul, purpura, vesikel, dan bullae yang dapat pecah lalu terjadi erosi. Lesi laian yang spesifik: lesi target.
2. Kelainan selaput lendir di orifisium 3. Kelainan mata
Gambar 2. (A-C) Makula eritema dan makula purpurik disertai adanya vesikel atau bula
(D) skin detachment
(Mockenhaupt, M; Roujeau, 2019)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (evaluasi keparahan penyakit dan untuk tatalaksana)
– Darah tepi lengkap – Analisa gas darah – Elektrolit
– Albumin dan protein darah – Fungsi ginjal
– Fungsi hepar
– GDS (Gula Darah Sewaktu)
Radiologi: foto thorax
TATALAKSANA
■ Menghentikan konsumsi obat penyebab
■ Mengatur keseimbangan cairan/elektrolit serta nutrisi
■ Kortikosteroid-> dexamethason 25 mg/hari, selama 10 hari, tappering off
■ IVIg (Imunoglobulin Intravena)
■ Siklosporin
■ Terapi simptomatik
KOMPLIKASI
Komplikasi tersering adalah bronkopneumonia, dapat pula terjadi gangguan elektrolit hingga syok.
Pada mata, dapat terjadi kebutaan.
PROGNOSIS
Prognosis SSJ-NET dapat diperkirakan berdasarkan SCORTEN.
Pasien dengan skoring SCORTEN 3 atau lebih, sebaiknya segera ditangani di unit perawatan intensif.